Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

A. JUDUL
Mengidentifikasi hidrolisis garam

B. TUJUAN
 Menentukan sifat larutan garam dengan indikator kertas lakmus
 Menentukan asam pembentuk dan basa pembentuk dari larutan garam

C. WAKTU DAN TEMPAT


Hari / Tanggal : Selasa, 12 Februari 2019
Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Barru

D. LANDASAN TEORI
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan
negatif.Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkangaram dan air. Namun
demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral.Sifat garam dapat ditentukan dengan
melarutkan garam dalam air. Garam akanterionisasi dalam larutannya membentuk kation dan
anion. Kedua ion inilah yangdipakai sebagai acuan dalam menentukan sifat suatu garam.
1. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral,karena pada garam ini
hidrolisis tidak akan terjadi karena ion-ionnya tidak memiliki kecenderungan untuk
membentuk asam atau basa pembentuknya (lebih cenderung berbentuk ion).
2. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (terhidrolisisparsial) bersifat basa
karena basa kuat tidak dapat terhidrolisis dalamair, lebih berkecenderungan untuk
membentuk ion, sehingga hanya asamlemahnya saja yang terhidrolisis dalam air dan
menghasilkan OH- yang bersifat basa.
3. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (terhidrolisisparsial) bersifat asam
karena asam kuat tidak dapat terhidrolisis dalam air, lebih berkecenderungan untuk
membentuk ion, sehingga hanya basalemahnya saja yang terhidrolisis dalam air dan
menghasilkan H+ yang bersifat asam.
4. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah (terhirolisis total)maka akan bersifat
bisa asam, basa maupun netral, karena asam lemahmaupun basa lemah dapat terhidrolisis
dalam air dan dapatmenghasilkan OH- dan H+, maka garam ini dapat bersifat asam, basa
maupun netral tergantung pada harga ka dan kb :
Jika ka = kb, bersifat netral
Jika ka > kb, bersifat asam (Ph<7)
Jika ka < kb, bersifat basa (Ph>7)
E. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a. Plat tetes
b. Pipet tetes
c. Kertas lakmus (merah dan biru)

2. Bahan :
a. Larutan garam 𝑁𝐻4 𝐶𝑙
b. Larutan garam 𝐵𝑎𝐶𝑙2
c. Larutan garam 𝑀𝑔𝑆𝑂4
d. Larutan garam (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4
e. Larutan garam 𝑁𝑎𝐶𝑙
f. Larutan garam 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3
g. Larutan garam 𝐶𝑢𝑆𝑂4
h. Larutan garam 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎
i. Larutan garam 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3

F. PROSEDUR KERJA
1. Meneteskan satu jenis larutan garam pada dua kolom plat tetes.
2. Meletakkan kertas lakmus merah pada kolom pertama dan kertas lakmus biru pada kolom ke
dua.
3. Memperhatikan perubahan warna pada kertas lakmus.
4. Mengulangi langkah 1-3 pada larutan garam lainnya.

G. HASIL PENGAMATAN
Setelah percobaan menggunakan kertas lakmus maka didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 1.
Perubahan Warna Kertas Lakmus Jenis Larutan
No. Larutan Garam
Lakmus Biru Lakmus Merah
1. 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 Merah Merah Asam

2. 𝐵𝑎𝐶𝑙2 Biru Merah Netral

3. 𝑀𝑔𝑆𝑂4 Biru Merah Netral

4. (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4 Merah Merah Asam

5. 𝑁𝑎𝐶𝑙 Biru Merah Netral

6. 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 Merah Merah Asam

7. 𝐶𝑢𝑆𝑂4 Merah Merah Asam

8. 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 Biru Biru Basa

9. 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 Biru Biru Basa


Larutan larutan garam tersebut terbentuk dari beberapa senyawa seperti berikut.
Tabel 2.
Larutan Basa Pembentuk Asam Pembentuk Jenis Larutan
No.
Garam Rumus Kuat/Lemah Rumus Kuat/Lemah
1. 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 Lemah 𝐻𝐶𝑙 Kuat Asam

2. 𝐵𝑎𝐶𝑙2 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 Kuat 2𝐻𝐶𝑙 Kuat Netral

3. 𝑀𝑔𝑆𝑂4 𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 Kuat 𝐻2 𝑆𝑂4 Kuat Netral

4. (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 Lemah 𝐻2 𝑆𝑂4 Kuat Asam

5. 𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 Kuat 𝐻𝐶𝑙 Kuat Netral

6. 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 2𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 Lemah 𝐻2 𝑆𝑂4 Kuat Asam

7. 𝐶𝑢𝑆𝑂4 𝐶𝑢(𝑂𝐻)2 Lemah 𝐻2 𝑆𝑂4 Kuat Asam

8. 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 𝑁𝑎𝑂𝐻 Kuat 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 Lemah Basa

9. 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 2𝑁𝑎𝑂𝐻 Kuat 𝐻2 𝐶𝑂3 Lemah Basa

H. ANALISA DATA
1. Pada tabel 1 kita dapat mengetahui bahwa :
a. Larutan garam 𝑁𝐻4 𝐶𝑙, (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4 , 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 dan 𝐶𝑢𝑆𝑂4 bersifat asam, karena ketika
kertas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut tidak
mengalami perubahan warna (tetap merah), sedangkan ketika kertas lakmus biru
dimasukkan ke dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut mengalami perubahan
warna menjadi merah.
b. Larutan garam 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 dan 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 bersifat basa karena ketika kertas lakmus
biru dimasukkan ke dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut tidak mengalami
perubahan warna (tetap biru), sedangkan ketika kertas lakmus merah dimasukkan ke
dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut mengalami perubahan warna menjadi
biru.
c. Larutan garam 𝐵𝑎𝐶𝑙2 , 𝑀𝑔𝑆𝑂4 , 𝑁𝑎𝐶𝑙 bersifat netral karena ketika kertas lakmus merah
dan kertas lakmus biru dimasukkan kedalam larutan garam tersebut, kedua kertas
lakmus tidak mengalami perubahan warna.

2. Pada tabel 2 terlihat bahwa larutan-larutan garam terbentuk dari senyawa basa pembentuk
dan senyawa asam pembentuk yang dihasilkan dari reaksi-reaksi berikut.
a. Larutan garam 𝑁𝐻4 𝐶𝑙

𝑁𝐻4 𝑂𝐻 + 𝐻𝐶𝑙 ⇋ 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂

𝑁𝐻4 𝑂𝐻 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 yang termasuk basa
lemah, sedangkan 𝐻𝐶𝑙 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 yang
termasuk asam kuat. Sehingga larutan garam 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 termasuk larutan garam yang
bersifat asam.

b. Larutan garam 𝐵𝑎𝐶𝑙2

𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 + 2𝐻𝐶𝑙 ⇋ 𝐵𝑎𝐶𝑙2 + 2𝐻2 𝑂

𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝐵𝑎𝐶𝑙2 yang termasuk basa
kuat, sedangkan 2𝐻𝐶𝑙 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝐵𝑎𝐶𝑙2 yang
termasuk asam kuat. Sehingga larutan garam 𝐵𝑎𝐶𝑙2 termasuk larutan garam yang
bersifat netral.

c. Larutan garam 𝑀𝑔𝑆𝑂4

𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 + 𝐻2 𝑆𝑂4 ⇋ 𝑀𝑔𝑆𝑂4 + 2𝐻2 𝑂

𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝑀𝑔𝑆𝑂4 yang termasuk basa
kuat, sedangkan 𝐻2 𝑆𝑂4 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝑀𝑔𝑆𝑂4 yang
termasuk asam kuat. Sehingga larutan garam 𝑀𝑔𝑆𝑂4 termasuk larutan garam yang
bersifat netral.

d. Larutan garam (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4

𝑁𝐻4 𝑂𝐻 + 𝐻2 𝑆𝑂4 ⇋ (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4 + 𝐻2 𝑂

𝑁𝐻4 𝑂𝐻 merupakan basa pembentuk dari larutan garam (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4 yang termasuk basa
lemah, sedangkan 𝐻2 𝑆𝑂4 merupakan asam pembentuk dari larutan garam (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4
yang termasuk asam kuat. Sehingga larutan garam (𝑁𝐻4 )𝑆𝑂4 termasuk larutan garam
yang bersifat asam.

e. Larutan garam 𝑁𝑎𝐶𝑙

𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐻𝐶𝑙 ⇋ 𝑁𝑎𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂

𝑁𝑎𝑂𝐻 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝑁𝑎𝐶𝑙 yang termasuk basa kuat,
sedangkan 𝐻𝐶𝑙 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝑁𝑎𝐶𝑙 yang termasuk
asam kuat. Sehingga larutan garam 𝑁𝑎𝐶𝑙 termasuk larutan garam yang bersifat netral.

f. Larutan garam 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3

2𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 + 3𝐻2 𝑆𝑂4 ⇌ 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 + 6𝐻2 𝑂

2𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 yang termasuk
basa lemah, sedangkan 3𝐻2 𝑆𝑂4 merupakan asam pembentuk dari larutan garam
𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 yang termasuk asam kuat. Sehingga larutan garam 𝐴𝑙2 (𝑆𝑂4 )3 termasuk
larutan garam yang bersifat asam.
g. Larutan garam 𝐶𝑢𝑆𝑂4

𝐶𝑢(𝑂𝐻)2 + 𝐻2 𝑆𝑂4 ⇋ 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + 𝐻2 𝑂

𝐶𝑢(𝑂𝐻)2 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝐶𝑢𝑆𝑂4 yang termasuk basa
lemah, sedangkan 𝐻2 𝑆𝑂4 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝐶𝑢𝑆𝑂4 yang
termasuk asam kuat. Sehingga larutan garam 𝐶𝑢𝑆𝑂4 termasuk larutan garam yang
bersifat asam.

h. Larutan garam 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎

𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 ⇋ 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 + 𝐻2 𝑂

𝑁𝑎𝑂𝐻 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 yang termasuk basa
kuat, sedangkan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎
yang termasuk asam lemah. Sehingga larutan garam 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 termasuk larutan garam
yang bersifat basa.

i. Larutan garam 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3

2𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐻2 𝐶𝑂3 ⇋ 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 + 2𝐻2 𝑂

2𝑁𝑎𝑂𝐻 merupakan basa pembentuk dari larutan garam 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 yang termasuk basa
kuat, sedangkan 𝐻2 𝐶𝑂3 merupakan asam pembentuk dari larutan garam 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 yang
termasuk asam lemah. Sehingga larutan garam 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 termasuk larutan garam yang
bersifat basa.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya;
1. Sifat asam basa pada larutan garam dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus merah
dan biru.
a. Suatu senyawa dikatakan bersifat asam, apabila ketika kertas lakmus merah
dimasukkan ke dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut tidak mengalami
perubahan warna (tetap merah), sedangkan ketika kertas lakmus biru dimasukkan ke
dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut mengalami perubahan warna menjadi
merah.
b. Suatu senyawa dikatakan bersifat basa, apabila ketika kertas lakmus biru dimasukkan
ke dalam larutan tersebut kertas lakmus tersebut tidak mengalami perubahan warna
(tetap biru), sedangkan ketika kertas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan
tersebut kertas lakmus tersebut mengalami perubahan warna menjadi biru.
c. Suatu senyawa dikatakan bersifat netral, apabila ketika kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru dimasukkan kedalam larutan garam tersebut, kedua kertas lakmus tidak
mengalami perubahan warna.
2. Suatu larutan garam dapat ditentukan sifatnya dengan cara menentukan basa pembentuk dan
asam pembentuknya.
a. Jika larutan garam memiliki basa pembentuk yang bersifat kuat dan asam pembentuk
yang bersifat lemah maka larutan garam tersebut bersifat basa.
b. Jika larutan garam memiliki asam pembentuk yang bersifat kuat dan basa pembentuk
yang bersifat lemah maka larutan garam tersebut bersifat asam.
c. Jika larutan garam memiliki basa pembentuk yang bersifat kuat dan asam pembentuk
yang bersifat kuat pula maka larutan garam tersebut bersifat netral.

Anda mungkin juga menyukai