Anda di halaman 1dari 4

MICROPRACTICING

SKENARIO 5

Kelompok B1

Maidel Salsabila (021611133055) Eksa Arinda P. (021611133062)

Aqil Fadhilah K. L. (021611133056) Putri Dea A. (021611133063)

Adecha Ekalipta P. (021611133057) Anggita Devina A. (021611133064)

Sherina W. (021611133058) Radinda Graceluivia W. (021611133065)

Tiara Sukmawati (021611133059) Ajeng Dyah R. (021611133066)

Amelia Virginia W (021611133060) Brenda Regina (021611133067)

Kemal Alif A. (021611133061) Agata Nadia (021611133069)

Dosen Pembimbing:

Dr. Desiana Radithia, drg., Sp.PM.(K)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019/2020
1. Verbalkan apa yang dimaksud dengan At risk patients atau special care patients dalam kedokteran
gigi
Jawab: The Commission on Dental Accreditation (CODA) mendefinisikan Special Need Patients (SNP)
sebagai individu dengan kondisi medis, fisik, psikologi dan atau sosial yang memerlukan individualitas
dari perawatan gigi. Dokter gigi harus menyesuaikan melalui pendekatan psikologis, teknik bedah dan
pilihan material gigi untuk setiap individu dan kebutuhan. Pada individu ini, diagnosis dan rencana
perawatan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti kondisi kesehatan (Polli et al., 2016)

2. Verbalkan 5 contoh pasien yang termasuk ke dalam kelompok at-risk atau special care patients
Jawab:
1. Kelainan sistemik
2. Gangguan jiwa dan mental
3. Disabilitas
4. Dental anxiety
5. Pasien dengan tingkat keparahan tinggi (tidak terkontrol)
6. Pasien dengan drug abuse
7. Kebiasaan buruk

3. Verbalkan 5 kondisi pasien yang termasuk dalam kelompok pasien dengan kompromis medis
Jawab :
Medically-compromised dengan kata lain terkompromi secara medis adalah suatu keadaan seorang
pasien yang mempunyai kelainan fisik maupun psikis sehingga dalam penanganan medis membutuhkan
perhatian dan tindakan khusus, kondisi ini harus dikompromikan ke dokter sebelum dilakukan suatu
tindakan apapun yang berhubungan dengan penyakit tersebut (Vitria, 2011)
Kondisi kompromis medis dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok yaitu:
1. Pasien dengan penyakit kronis
Contoh: Gagal ginjal kronis, Diabetes Mellitus tidak terkontrol
Penting bagi dokter gigi untuk mengetahui kadar gula darah seorang pasien DM sebelum melakukan
perawatan, terutama yang invasif. Pasien dengan gula darah tinggi apalagi yang tidak terkontrol
mengalami perubahan dalam sistem metabolik nya sehingga rentan mengalami infeksi dan mengalami
delayed dalam penyembuhan luka. Pasien GGK juga wajib diwaspadai dan dievaluasi terlebih dahulu
dikarenakan penggunaan antikoagulan dalam masa pengobatan yang dapat menyebabkan perdarahan
yang berlebihan saat diberi perawatan yang invasif.

2. Pasien dengan penyakit sistemik degeneratif


Contoh: Orang tua (lansia)
Proses penuaan mengalami kemunduran fungsi tubuh secara fisiologis, kemampuan metabolisme, dan
penurunan regenerasi. Hal ini membuat tubuh lansia tidak secepat tubuh orang dewasa dalam
mengalami proses healing.

3. Pasien yang harus rutin menggunakan obat-obatan


Contoh: HIV/AIDS, pengguna imunosupresan seperti lupus eritematosus

4. Verbalkan jenis diabetes yang diderita oleh pasien pada kasus tersebut
Jawab:
Pada kasus skenario 5, penyakit diabetes melitus yang dialami pasien merupakan jenis diabetes
melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 terjadi akibat adanya resistensi insulin yang meningkatkan
permintaan insulin pada jaringan target insulin dalam tubuh. Selain resistensi insulin, peningkatan
permintaan insulin ini diakibatkan karena adanya penurunan fungsi sel β pankreas untuk memproduksi
insulin (Kharroubi dan Darwish, 2015).
Pada kasus ini, kemungkinan pasien mengalami diabetes melitus tipe 2 karena, pasien mengalami
diabetes di usia 51 tahun, dimana prevalensi diabetes melitus tipe 2, sebanyak 90-95% terjadi pada pasien
usia dewasa (usia 20-79 tahun) (Kharroubi dan Darwish, 2015).

5. Verbalkan dan tuliskan manifestasi pada rongga mulut yang paling sering muncul pada pasien
dengan diabetes?
Jawab:
Manifestasi oral pasien DM (Indurkar et al., 2016) :
● Penyakit periodontal → Resorbsi tulang alveolar
Disebabkan oleh meningkatnya mediator inflamasi sehingga proses inflamasi terus berjalan dan
dapat menyebabkan destruksi pada jaringan periodontal.
● Xerostomia
Dapat disebabkan karena efek penggunaan obat antidiabetes (metformin)
Akibat neuropathy/mikroangiopathy pada kondisi dengan diabetes militus.
● Candidiasis
Kontrol glukosa yang buruk menyebabkan terjadinya xerostomia dan meningkatkan kolonisasi
Candida albicans sehingga terjadi candidiasis
● Burning mouth syndrome
Sensitivitas mukosa tinggi sebagai efek dari xerostomia (terjadi penurunan flow saliva).
● s
- Saliva kental karena xerostomia
- Peningkatan glukosa dalam saliva dari GCF merangsang bakteri untuk berkolonisasi.
6. Verbalkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh pasien dengan kondisi diabetes seperti
kondisi diatas !
Jawab :
1. Medical history: tipe diabetes, frekuensi hipoglikemia, obat-obatan anti-diabetes, dan kepatuhan
pasien kontrol rutin ke dokter spesialis penyakit dalam
2. Perawatan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mengurangi tingkat stress pasien
3. Pasien dianjurkan untuk makan dan minum obat anti-diabetesnya sebelum dilakukan perawatan
4. Kadar glukosa darah pada saat akan dilakukan perawatan berada dalam batas normal atau kadar
glukosa darah berada pada batas yang telah diizinkan oleh dokter spesialis penyakit dalam pasien
5. Tindakan asepsis sebelum perawatan perlu diperhatikan dan diperlukan pemberian antibiotik
profilaksis apabila diperlukan tindakan yang invasif
6. Memperhatikan pemilihan obat-obatan anestesi lokal dan obat yang diresepkan kepada pasien
7. Pasien diinstruksikan untuk menjaga kebersihan rongga mulutnya dan melakukan kontrol rutin ke
dokter gigi (Kaur et al., 2015).

DAFTAR PUSTAKA
Kaur, S., Kaur, K., Rai, S. and Khajuria, R. 2015. Oral health management considerations in patients with diabetes
mellitus. Archives of Medicine and Health Sciences, 3(1), p.72.
Polli, V., Sordi, M., Lisboa, M., Munhoz, E. and Camargo, A. (2016). Dental Management of Special Needs
Patients: A Literature Review. Global Journal of Oral Science, 2, pp.34-45.
Vitria, E. 2011. Evaluasi dan penatalaksanaan pasien medically-compromised di tempat
praktek gigi, dentofasial journal, 10(1); 47-54
Kharroubi, A.T. and Darwish, H.M., 2015. Diabetes mellitus: The epidemic of the century. World journal of
diabetes, 6(6), p.850.
Indurkar, M., Maurya, A. and Indurkar, S. (2016). Oral Manifestations of Diabetes. Clinical Diabetes, 34(1),
pp.54-57.

Anda mungkin juga menyukai