Ikan Baronang
Ikan Baronang
Pendahuluan
Klas : Pisces
Genus : Siganus
Tubuh ikan beronang lebar dan pipih, ditutupi oleh sisik-sisik halus
dengan warna tubuh yang bervariasi, warna umumnya kecoklatan sampai kehijau-
hijauan. Pada bagian punggung terdapat bintik putih, coklat, kelabu atau emas,
sedangkan di bagian perut kadang-kadang bintik tersebut kabur dan kelihatan
seperti garis-garis. Di bagian belakang tutup insang sebelah atas titik-titik ini
berwarna hitam atau hilang sama sekali. Warna ikan beronang dapat berubah-ubah
dengan cepat sesuai dengan kondisi lingkungan dan untuk menghindarkan diri
dari bahaya (kamuflase). Ikan beronang yang hidup di alam mempunyai warna
tubuh yang terang atau cerah, sedangkan ikan beronang yang hidup di tambak
mempunyai warna tubuh yang suram (seperti air tambak), ikan beronang
mempunyai duri-duri yang berbisa yang terdapat pada 13 duri keras sirip
punggung, 4 duri keras sirip perut, dan 7 duri keras sirip dubur (Ghufran, 2005).
Sesuai dengan morfologi dari gigi dan saluran pencernaannya yaitu
mulutnya kecil, mempunyai gigi seri pada masing-masing rahang, gigi geraham
berkembang sempurna, dinding lambung agak tebal, usus halusnya panjang dan
mempunyai permukaan yang luas; ikan baronang termasuk herbivora, namun bila
dibudidayakan ikan ini mampu memakan makanan apa saja yang diberikan seperti
pakan buatan (Mayunar, 1992 dalam Ghufran, 2005). Ikan baronang (Siganus
canaliculatus) adalah jenis ikan yang umum ditemukan di daerah padang lamun.
Beberapa peneliti melaporkan bahwa ikan baronang adalah ikan herbivora yang
dapat memakan lamun (Ghufran, 2005). Berikut merupakan beberapa jenis ikan
beronang yang dikenal secara umum menurut Ghufran (2005), yaitu:
1. Siganus canaliculatus
Jenis ini panjangnya mencapai 23 cm. Lebar badannya antara 2,4 – 2,7
kali dari panjang standar dengan badan yang berbentuk oval dan
menyamping. Badannya berwarna kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik
putih yang tersebar di seluruh tubuh;
2. Siganus virgatus
Jenis yang dikenal sebagai Ilayak tembaga atau beronang emas ini
panjangnya mencapai lebih dari 20 cm. Bentuk badannya oval dan
menyamping dengan lebar badan 1,9 – 2,2 kali dari panjang standar.
Badannya berwarna coklat tua kekuning-kuningan atau keemasan;
3. Siganus guttatus
Jenis ini mempunyai tubuh berwarna abu-abu kebiruan dan bagian
bawahnya berwarna keperakan dengan beberapa bintik sebesar bola
mata. Di bawah sirip punggung terdapat bercak besar berwarna kuning.
Bentuk badannya oval menyamping dengan lebar badan antara 1,8 – 2,3
kali panjang standar. Siganus guttatus mempunyai 17 jari-jari keras dan
10 jari-jari pada sirip punggung, 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lunak sirip
dubur. Sirip ekornya berbentuk segi atau sabit pada ikan-ikan dewasa;
4. Siganus javus
Jenis beronang ini mempunyai punggung berwarna perunggu gelap dan
agak pucat di bagian perut, bintik-bintik biru terdapat pada kepala dan
sisi tubuh bagian atas. Bentuk badannya oval menyamping dengan lebar
badan sekitar 2,0 – 2,3 kali panjang standar. Beronang ini memiliki 13
jari-jari keras dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari keras
dan 9 jari-jari lunak pada sirip dubur dan mempunyai 30 – 35 baris sisik
antara gurat sisi dan pangkal sirip punggung;
5. Siganus vermiculatus
Jenis ini biasa disebut Ilayak tutam. Tubuhnya tertutup oleh garis
berkelok seperti cacing. Sirip ekornya sedikit cekung dan duri terakhir
pada sirip dubur sedikit memanjan. Lebar badannya mencapai 1,9 – 2,2
kali panjang standar. Siganus vermiculatus memiliki 13 jari-jari keras
dan 10 jari-jari lunak pada sirip punggung, 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari
lunak pada sirip dubur.
D. Perkembangbiakan
Ikan beronang memijah berbeda-beda sesuai dengan jenis dan keadaan
lingkungan, tetapi pada umumnya beronang bergerombol di daerah pantai pada
saat air pasang dan mulai memijah setelah tengah malam disaat air surut.
Pembuahan terjadi di luar tubuh dan telur yang dibuahi berdiameter antara 0,42 –
0,70 mm dan menetas sekitar 25 – 62 jam setelah pembuahan. Larva yang baru
menetas berukuran antara 0,76 – 2,00 mm. Larva beronang masih menyerap
kuning telur pada tubuhnya hingga hari ke-3 (58 jam setelah menetas), sedangkan
butiran minyak pada tubuhnya habis pada hari ke-4 (86 jam setelah menetas)
dengan lebar mulut 94,5 mm. Benih beronang menjadikan daerah padang lamun
(sea grass) sebagai daerah asuhan (nursery ground). Benih beronang bergerombol
di daerah-daerah yang banyak tumbuhan lautnya dan airnya dangkal antara 10 cm
hingga 1 meter (Ghufran, 2005). Menurut Mayunar (1992) dalam Latuconsina
(2011), musim pemijahan S. canaliculatus yang pertama berlangsung sekitar
Januari-April dan musim pemijahan ke dua berlangsung sekitar Juli-Oktober.
Grandcourt et al (2006) dalam Latuconsina (2011), menemukan pemijahan ikan
beronang terjadi antara April dan Juli dimana ukuran pertama kali matang gonand
bagi ikan jantan adalah 21,5 cm dan bagi ikan betina 25,7 cm. Haque et al (1999)
dalam Latuconsina (2011), menemukan S. canaliculatus memijah sekitar fase
bulan baru dari April-Juni, dimana fase bulan memicu aktivitas reproduksinya
untuk memijah.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
1. Ikan baronang (Siganus sp.) termasuk dalam Famili Siganidae,
merupakan jenis ikan demersal yang hidup di dasar atau dekat dengan
dasar perairan. Ikan ini banyak ditemukan di daerah terumbu karang
dan padang lamun;
2. Beberapa jenis ikan beronang yang dikenal secara umum yaitu
Siganus canaliculatus, Siganus javus, Siganus guttatus, Siganus
virgatus, dan Siganus vermiculatus;
3. lebih menjadikan padang lamun sebagai daerah asuhan dan
pembesaran, dan saat dewasa akan menuju ekosistem di sekitarnya
seperti terumbu karang untuk menghabiskan sebagian masa
dewasanya pada ekosistem tersebut.