Anda di halaman 1dari 12

2.

Program penerapan CSR PT Yakult


a. Tanggung Jawab Fisik
PT. Yakult Indonesia Persada memiliki banyak program CSR atau Tanggung
Jawab Fisik seperti pembangunan sarana pendidikan, penanaman pohon dan
pemberdayaan sumber daya manusia khususnya kaum perempuan. Untuk contoh
pembangunan sarana pendidikan, pada tanggal 21 Oktober 2015, PT. Yakult Indonesia
Persada bersama KidZania Jakarta mengadakan kegiatan Corporate Social Responbility
(CSR). Sebanyak 116 siswa dari SD Sindang Palay, SD Pasawahan, & SDN Cikuturug
Los Kabupaten Sukabumi bermain dan belajar di KidZania Jakarta dengan ditemani
para guru pendamping. Marcomm Manager KidZania Jakarta Ibu Dada Sabra Sathilla
menyatakan KidZania sangat mendukung kegiatan CSR Yakult dengan mengajak anak
sekolah ke KidZania agar mereka bisa belajar dengan cara yang menyenangkan.
Sementara itu Senior Asisten Manager Communication & Commercial PT. Yakult
Indonesia Persada Bapak Zulkarnaen menyatakan siswa sekolah yang diajak ke
KidZania merupakan siswa dari sekolah - sekolah yang berada di sekitar pabrik Yakult
di Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan untuk contoh penanaman pohon yang dilaksanakan oleh PT. Yakult
Indonesia Persada dengan LA-LI (Lembaga Alam Lestari Indonesia) dan POKJA
Gempal (Gerakan Masyarakat Pecinta Alam) Desa Pasawahan sejak awal bulan
November 2015, sebanyak 8.800 pohon ditanam di hutan rakyat dan taman nasional
gunung halimun salak sukabumi. Kegiatan penanaman ini dibagi menjadi dua sesi,
pertama sebanyak 4.000 pohon di tanam di hutan rakyat yaitu oleh anggota POKJA
yang memiliki lahan untuk ditanami pohon tegakan dan buah-buahan. Selanjutnya
penanaman pohon puspa dilaksanakan di TNGHS.
Pada 28 Oktober 2015 yang bertepatan dengan hari sumpah pemuda ini LA-LI
bersama PT. Yakult Indonesia Persada menggelar Seremonial Aksi Penanaman sebagai
bentuk simbolis dari rangkaian Program Konservasi DAS (Daerah Aliran Sungai)
Cipencit – Desa Pasawahan Kabupaten Sukabumi. Menurut Aang (Direktu LA-LI) pada
hari sumpah pemuda ini disaat Indonesia sedang mengalami darurat kabut asap akibat
dari pembakaran hutan, justru LA-LI mengajak semua pihak untuk melakukan
penanaman untuk perbaikan masa depan alam sekitar kita.Sementara dari PT. Yakult
Indonesia Persada di wakili oleh Mr. Kawada selaku Wakil Presiden Direktur PT.
Yakult Indonesia Persada menyatakan harapan kerjasama yang baik ini bisa
dipertahankan bahkan diperkuat demi kemajuan semua pihak. Selanjutnya secara
simbolis Mr. Kawada menyerahkan bibit kepada Nanang (Ketua Pokja Gempal).
Selanjutnya seluruh peserta menuju lokasi penanaman di area TNGHS dan
kegiatan penanaman dipimpin oleh Bapak Ujang (Kepala BP4K) Kabupaten Sukabumi
untuk memandu proses penanaman kepada seluruh peserta yang terdiri dari LA-LI,
Pokja, Yakult, Camat, Kades Pasawahan, BPD, Babinsa, Babinmas, Pustikom Persada,
30 Orang Siswa SDN Cikurug dan tamu undangan lainnya dengan jumlah peserta
kurang lebih sebanyak 100 orang.
Selanjutnya, CSR atau Tanggung Jawab Fisik lainnya yang dilaksanakan oleh
PT. Yakult Indonesia Persada yaitu, pemberdayaan kaum perempuan atau yang disebut
sebagai “Yakult Lady”. “Yakult Lady”, merupakan bentuk tanggung jawab sosial non
fisik perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberdayakan
kaum perempuan. Mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. “Yakult Lady” dari sisi perusahaan juga sangat membantu. Dari produksi PT.
Yakult Indonesia Persada 3,8 juta botol per hari, hampir separuh atau sekitar 1,9 juta
botol per hari bisa mereka jual.
Penghasilan yang mereka dapatkan pun sangat bagus, rata-rata di atas Rp2.000.000,00,
bahkan di beberapa daerah, misalnya Bali, bisa mencapai Rp10.000.000,00 per bulan.
PT. Yakult Indonesia Persada menilai kaum perempuan memiliki kelebihan khusus
sebagai tenaga pemasaran. Mereka lebih ulet dan bisa diterima oleh konsumen. Jadi, PT.
Yakult Indonesia Persada memilih perempuan sebagai tenaga pemasaran di lini depan.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, para “Yakult Lady” memperoleh pelatihan dan
pembekalan tentang penguasaan produk dan prinsip-prinsip marketing selama tiga
bulan.
b. Tanggung Jawab Non Fisik
Selain memiliki tanggung jawab fisik, PT. Yakult Indonesia Persada juga
memiliki banyak program CSR atau Tanggung Jawab Non Fisik seperti peningkatan
edukasi kesehatan masyarakat. Program CSR atau Tanggung Jawab Non Fisik yang
dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dalam meningkatkan edukasi
kesehatan masyarakat melibatkan kerja sama dengan mengajak wartawan Riau Pos
Group dalam simposium dan mengadopsi kesehatan dari masyarakat Jepang selama
sepekan pada tanggal 23-29 Mei di Jepang.
Direktur Marketing Commumication PT. Yakult Indonesia Persada, Antonius
Nababan menjelaskan bahwa saat ini perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia sudah
berubah ke arah modern. Sehingga mengakibatkan perubahan pada pola konsumsi
masyarakat yang punya kesibukan tersendiri. Diakuinya, kesehatan merupakan
keperluan universal dan setiap orang mendambakan dan melakukan pola hidup yang
seimbang. Untuk itu, dilakukan kegiatan tahunan ini dengan membawa para jurnalis
lokal maupun nasional mengikuti simposium ke Jepang. Setelah mengikuti simposium
tersebut, para jurnalis bisa membawa hasil dan mengedukasi masyarakat melalui
informasi melalui berita. Edukasi yang diberikan tak hanya kesehatan dalam tubuh saja,
tetapi kesehatan secara global. Selain itu, pemilihan negara Jepang sebagai tempat
edukasi kesehatan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dikarenakan masyarakat negara
Jepang memiliki tingkat hidup dan kesehatan yang cukup baik. Rata-rata tingkat
kehidupan masyarakat Jepang hingga 85 tahun dibandingkan negara Indonesia yang
hanya mencapai 60 tahun. Kegiatan kita ini juga mempunyai misi tentang kesehatan
untuk mengambil edukasinya yang akan diberikana kepada masyarakat Indonesia.
Wakil Pimpinan Redaksi Riau Pos, M Hapiz sangat mengapresiasi kegiatan yang
dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dalam mengedukasi masyarakat. Hapiz
sangat mendukung adanya kegiatan simposium dan kerja sama dengan Riau Pos.
3. Strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan globalisasi
a. Sumber daya manusia
1. Menggunakan tenaga kerja dan karyawan yang memiliki komitmen terhadap
perusahaan dan lingkungan
2. Menggunakan tenaga kerja dari wilayah sekitar pabrik sebagai bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap penduduk di lokasi perusahaan
3. Memberikan reward kepada karyawannya sehingga meningkatkan motivasi
karyawan untuk meningkatkan kinerja
4. Perusahaan Yakult juga terus menambah unit kerja di berbagai pelosok
nusantara sehingga dapat mencapai target pasar
b. Manajemen Energi
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan
bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup
peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai
contoh: Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas. Semua
mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak
hilang atau sia-sia. CFC yang digunakan dalam pendinginan. Off tingkat puncak
digunakan untuk utilitas bila memungkinkan.
c. Pemasaran
PT Yakult Indonesia Persada mempunyai 2 sistem pemasaran yang dilakukan
guna menarik konsumen, yaitu:
1. Sistem Direct Sales
Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket,
koperasi, kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil berpendingin.
Sampai Mei 2007, PT Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 (tiga puluh tujuh)
cabang atau TKU (Tempat Kegiatan Usaha) yang melayani outlet - outlet yang tersebar
di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
2. Sistem Yakult Lady
Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu - ibu rumah tangga kepada
masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult
Lady juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat
Yakult. Saat ini PT Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady
yang tersebar di 93 center - center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Medan, Bali dan Palembang.
d. Perencanaan produksi
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah.
Strategi proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu
jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus
dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini
terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu
bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya
adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan
tersebut didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari
mata air gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa
tahap proses produksi :
1. Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan,
susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian
suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan
didiamkan selama satu hari.
2. Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short
Time), dan susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu
penampungan saat fermentasi adalah tujuh hari.
3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu.
Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan
air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah
yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air
dan hasil akhirnya adalah yakult.
4. Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18
botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
6. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah
selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan
kemudian diseleksi.
7. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun
produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana
mengorganisasikan ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada
departemen beragam sehingga dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu
produk yang saling berkaitan. PT Yakult memproduksi suatu produk yang mempunyai
karakteristik sama dan memungkinkan untuk diproses dalam sel kerja tertentu.
Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas,
tingkat operasi yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult
memiliki kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan
setiap harinya dapat berubah sesuai dengan permintaan yang ada.
e. Pengendalian produksi
Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT
Yakult sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi
kelebihan serta kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan
yang dimiliki sebaik mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen
perusahaan. Untuk menjamin agar pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan
manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu system yang mampu menjamin
tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan bahan baku merupakan hal
yang sangat penting untuk penanganan masalah ini.
Perusahaan Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi,
persediaan produk dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult
menggunakan system dalam menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya
agar perusahaan dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari
system persediaan bahan baku adalah agar proses penyediaan bahan baku berjalan
lancer. Penerapan system persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan
manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung
jawab lebih terkontrol.
f. Pengendalian mutu
Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan
pada setiap tahap proses pembuatan produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang
sampai dengan produk jadi yang siap untuk dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult
dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Pengawasan mutu bahan baku
Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan
sementara di gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai
dengan spec yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya
banyak maka yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling
dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.
2. Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control
Process yaitu melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan
melakukan analisa organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada
proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu
selama proses dimaksudkan untuk mengawasi dan mengendalikan system pengendalian
mutu terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan
memenuhi standar mutu.
3. Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control
Finished good, yaitu melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan
memonitoring penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas
organoleptik selama disimpan.
g. Pemeliharaan mesin dan peralatan
PT Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses
pembuatannya sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya
operasional. Untuk itu strategi dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua
peralatan yang beroperasi di dalam system tidak mengalami kegagalan dalam
pengoperasiannya. Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah sering dilakukan,
semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan system. Oleh karena itu
teknik pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan
pencegahan untuk menghindari kerusajan yang lebih serius.
Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk menjalankan sebuah
mesin yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar
mesin tersebut dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah
Programmable Logic Controller. Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan
setiap mesin pada saat awal pembeliannya, yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga
adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala.
g. Supply chain management
SCM atau rantai persediaan merupakan system tempat perusahaan menyalurkan
barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring
yang menghubungkan berbagai perusahaan yang saling berhubungan dan mempunyai
tujuan yang sama, yaitu mengadakan barang atau menyalurkan barang tersebut secara
efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah bagi produk tersebut.
PT Yakult dalam prosesnya tidak menggunakan supply chain management
dengan perusahaan lain karena segala sesuatu nya diselesaikan sendiri dan bekerja
dengan system ekspedisi dengan spesifikasi yang sudah ada.
5. Perencanaan strategi jangka panjang PT. Yakult
TABEL RENCANA OPERASIONAL PT YAKULT INDONESIA SESUAI RENSTRA 2017 - 2021
6. Analisis SWOT PT Yakult
Berikut hasil analisis SWOT di PT Yakult:
Streght
1. Yakult merupakan satu-satunya minuman prebiotik yang mengandung bakteri
yang bermanfaat bagi tubuh manusia, yaitu bakteri Lactobacillus casei Shirota
strain.
2. Cita rasa yang terdapat pada Yakult, murni tanpa tambahan rasa, karena Yakult
merupakan minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi
susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus
casei Shirota strain dibandingkan minuman kesehatan lainnya. Sehingga rasa
danwarna Yakult pun lebih alami dan higienis.
3. Yakult berhasil meraih berbagai penghargaan yaitu: berhasil meraih
penghargaan Top Brand Award dan Indonesia Best Brand Award 2008.Bantuan
Ambulance untuk korban gempa Yogyakarta, berhasil meraih penghargaan Top
Brand Award dan Indonesia Best Brand Award 2008.Bantuan Ambulance untuk
korban gempa Yogyakarta.
4. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus
kita karena itu bakteri ini dapat memberikan berbagai manfaat baik dalam tubuh
manusia.
5. PT YAKULT benar-benar menggunakan tenaga kerja yang kompeten.untuk
menjaga mutunya, pendistribusian Yakult ditangani langsung oleh staff
perusahaan.
6. PT. Yakult Indonesia Persada udah go internasional.
7. Diadakannya pengujian terus-menerus oleh Yakult ini terhadap produk yang
dihasilkan berkenaan dengan kesterilan dari pada produknya.
8. Sarana dan prasarana produksi berupa alat-alat canggih/modern.
9. Mempunyai staff ahli
10. Pendistribusian yang luas
11. Penguasaan pangsa pasar
12. Letak pabriknya strategis
13. Produk Yakult terkenal di negara-negara Asia dan populer di kalangan
masyarakat Indonesia.
14. Botol yakult terbuat dari plastik yang ringan, aman, dan mudah di daur ulang
15. Yakult memiliki Jargon produk yaitu “MINUMAN KELUARGA SEHAT”.
16. Perusahaan Yakult memiliki komitmen yang baik dalam menjaga keamanan
produk yang dihasilkan. Jaminan keamanan produk merupakan bagian penting
dari pengembangan penelitian produk. Dalam menjaga kualitas produknya,
Yakult mendapatkan sertifikasi ISO9001 untuk standar system manajemen
kualitas.
Weakness
1. Karena Yakult minuman yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk
skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota
strain dan tanpa menambah bahan pengawet sedikit pun, maka Yakult harus
selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10°C) karena penyimpanan
didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif. Hal ini guna
untuk menjaga mutu dari minuman ini sendiri dan hanya mampu bertahan
sampai 40 hari saja.
2. Belum banyaknya varian yang dibuat oleh YAKULT, Yakult baru membuat dua
varian produknya, yaitu: Yakult, dan Yakult Ace. Dimana Yakult Ace ini pun
barangnya masih dimpor dari Malaysia.
3. Cara perekruitmen yang dilakukan oleh PT YAKULT yang menggunakan
HOMES menimbulkan masalah adanya nepotisme
4. Transportasinya masih menggunakan angkutan darat.
5. Menejemen kurang siap terhadap perubahan
6. Kurang menyerap tenaga kerja karena PT Yakult Indonesia Persada telah
menggunakan teknologi modern.
7. Ukuran Yakult yang kecil dapat menyebabkan tidak terlihatnya produk Yakult
diantara produk lainnya yang didinginkan dalam beberapa lemari es.
8. Kemasan plastic 1 pack dapat menyebabkan kesulitan bagi konsumen yang
membeli secara eceran.
Oportunity
1. Pasar domestic dan global masih terbuka lebar untuk dimanfaatkan, baik karena
ekspansi daerah baru dan menjaga tingkat penuaan usus.
2. Pola hidup konsumen yang masih memperhatikan kesehatannya, ususnya untuk
menjaga usus.
3. Menambahkan Yakult ke makanan lain, misalnya, milk shake.
4. Masih sedikitnya kompetitor yang mengembangkan produk seperti yakult ini.
Threat
1. Banyaknya minuman-minuman probiotik yang beredar dipasar Indonesia saat ini
2. Konsumen bosen terhadap rasa yakult
3. Adanya subtitusi untuk minuman sehat

Anda mungkin juga menyukai