Tugas Makalah Perpajakan
Tugas Makalah Perpajakan
BAB I
PENDAHULUAN
peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut
Indonesia.
karena itu merupakan isu strategis yang selalu menjadi pantauan masyarakat.
Apalagi sekarang telah dilakukan pembahasan RUU Pajak yang baru yang akan
Perpajakan. Penduduk Indonesia sebesar 215 juta jiwa merupakan potensi pajak
yang berlimpah. Ironisnya, hingga 2004 jumlah wajib pajak/ pembayar pajak
orang pribadi dan 1.047.876 lainnya pembayar pajak badan. Hal ini menandakan
1
2
pajak di samping proses pendataan wajib pajak yang kurang gencar dilakukan.
Karena itu wajar jika pemerintah terus berupaya menggali berbagai potensi tax
pajak itu tentu bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Berbagai persoalan perpajakan
yang kerap muncul, baik yang bersumber dari wajib pajak (masyarakat), aparatur
pajak (fiscus), maupun yang bersumber dari sistem perpajakan itu sendiri
menunjukkan bahwa persoalan pajak merupakan hal yang kompleks. Oleh karena
memiliki apresiasi yang baik terhadap kewajiban membayar pajak tidak terpaku
pengertian, jenis dan macam pajak serta manfaat pajak yang berlaku di Indonesia.
3
sebagai seorang direktur dari satu, beberapa, atau bahkan ratusan perusahaan atau
seorang pemegang saham atau komisaris atau pegawai menengah atau pegawai
rendah atau pekerja mandiri seperti dokter, notaries , pengacara . Wajib Pajak
Orang Pribadi memiliki resiko mengalami pemeriksaan pajak . Namun sering kali
bencana alam?
1.3.1 Tujuan:
1. Supaya penulis pribadi dan para pihak yang membaca makalah ini
pajak di Indonesia
terhadap penghasilan.
4
1.3.2 Manfaat:
1. Bagi para pihak yang membaca, hasil penulisan makalah ini diharapkan
3. Sebagai referensi bagi penulis lain yang juga menulis dalam hal yang
sama.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa ahli memberikan pengertian antara pajak antara yang satu dengan
yang lainnya. Diantara beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli adalah
sebgai berikut.
dari pihak rakyat kepad negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
pelaksananya;
5
6
dipaksakan tanpa ada kontra prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal
of recourses from the private to the public sector, levied on the basis of
Sebenarnya masih banyak lagi para ahli dan pakar perpajakan yang
masing.
Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat Jenderal
pusat yang dipungut atas penghasilan dari semua orang yang berada di
Pajak Penghasilan
yang dipungut pada seseorang atas pengahsilan dari semua orang yang berda di
akhir tahun atau setelah tahun pajak berakhir. Pajak penghasilan diatur dalam
UUD 1945 pasal23 ayat (2): segala pajak untuk keperluan negara
berdasarkan undang-undang
UU No. 12 Tahun 1985 ttg PBB sbg diubah dengan UU no. 12 Tahun
1994
UU No. 21 Tahun 1997 ttg BPHTP sbg diubah dengan UU No. 20 tahun
2007
8
yang dimaksud dengan subjek PPh, namun secara umum pengertian Subjek Pajak
adalah siapa yang dikenakan pajak. UU PPh menegaskan ada tiga kelompok yang
BUT adalah bentuk usaha yang dikenakan orang pribadi yang tidak
kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau badan yang tidak
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PPN adalah pajak yang dikenakan atas
konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah
PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang
4. Bea Meterai Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen,
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) PBB adalah atas harta tak bergerak
6. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) BPHTB adalah
pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
dengan ketentuan.
10
1. Pajak Propinsi
Diatas Air
air permukaan,
a. Pajak Hotel,
b. Pajak Restoran,
c. Pajak Hiburan,
d. Pajak Reklame,
Air Permukaan
Selain yang dibahas diatas, dalam parktek sering dikenakan pungutan yang
balas jasa maupun imabalanya. Sumbangan atau sumangan wajib yang didasarkan
11
atas ketentuan yang sah dan hasilnya masuk ke kas negara maka pungutan
Penghasilan
Pasal 4 ayat (2). “ Atas Pengasilan berupa bungan deposito dan tabungan
Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
UUD 1945 pasal23 ayat (2): segala pajak untuk keperluan negara
berdasarkan undang-undang
UU No. 12 Tahun 1985 ttg PBB sbg diubah dengan UU no. 12 Tahun
1994
UU No. 21 Tahun 1997 ttg BPHTP sbg diubah dengan UU No. 20 tahun
2007
pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan
uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk
masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal
dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai
dengan uang yang berasal dari pajak. Dengan demikian jelas bahwa peranan
penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang
lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk
ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat dikurangi secara maksimal.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perlakuan PPh atas keuntungan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
wajib pajak orang pribadi biasa. Yang dimaksud dengan wajib pajak orang pribadi
biasa adalah mereka yang tidak melakukan kegiatan usaha jual-beli hak atas tanah
dan/atau bangunan. Wajib pajak kelompok ini akan memikul beban pajak yang
lebih besar dari pada mereka yang mempunyai usaha pokok jual beli hak atas
2. kerugian dari selisih kurs mata uang asing (Pasal 6 ayat (1) huruf e)
kerugian yang diderirta karena bencana alam oleh karena itu perlu
14
15
perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat lewat kampanye sadar pajak dalam
bentuk aktifitas lainnya Dengan upaya ini diharapkan tumbuhnya apresiasi positif
masyarakat terhadap pajak yang pada akhirnya sampai pada suatu keinsyafan
3.2 Saran
mengenakan pajak final terhadap wajib pajak orang pribadi yang tidak
mempunyai usaha, sedangkan wajib pajak orang pribadi yang kegiatan usahanya
adalah pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenai pajak dengan tarif
umum.
fiskus.Pembebanan kerugian atas harta yang tidak dapat atau tidak boleh
amortisasi, artinya tidak dibebankan sekaligus. Hal ini perlu dipikirkan agar
itu perlu dipikirkan untuk mengatur prosedur atas penyesuaian setoran PPh dalam
tahun berjalan bagi wajib pajak yang mengalami bencana. Wajib pajak yang
masuk dalam kategori ini perlu mendapatkan perlakuan yang favourable dengan
16
tujuan agar usahanya dapat bangkit kembali sehingga pada gilirannya akan
masyarakat wajib pajak secara keseluruhan. Oleh karena itu, keteladanan dalam
ini tentu saja harus dimulai dari jajaran pemerintah sendiri sebagai pengelola
pajak. Jika pemerintah mampu memberikan teladan dan juga diikuti tokoh-tokoh
dan public figur lainnya, agaknya masyarakat akan lebih mudah untuk menyadari
betapa pentingnya pajak bagi kehidupan dan masa depan negaranya. Sebaliknya,
keingkarannya terhadap kewajiban pajak ini, masyarakat di bawah akan lebih sulit
DAFTAR PUSTAKA
Muqodim, 2000. Perpajakan Buku Satu, UII Press dan Ekonesia , Jogyakarta
Bandung
Burton, Richard dan Ilyas Wirawan B. 2001. Hukum Pajak, Salemba Empat,
Jakarta
Penghasilan
17
18
KELAS : AKUNTANSI A
Disusun Oleh:
HASMIRA
10.12.053
Dosen:
Sultan Syah SE.,MM,Akt.
TRIDHARMA NUSANTARA
MAKASSAR
2013
19
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, pada akhirnya dapat
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perpajakan. penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan Makalah ini terdapat kekurangan baik dari segi materi
maupun teknik penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan
dan kritik serta saran yang membangun untuk kekurangan yang ada.
Allah SWT memberikan kebaikan dan rakhmat bagi kita semua. Segala kesalahan,
keterbatasan dan kekurangan dalam bentuk apapun yang mungkin ada dalam
laporan tugas ini, penulis memohon maaf, kiranya dapat dimaklumi dengan
bijaksana.
Penulis
i
20
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
BAB III
PENUTUP ................................................................................................. 14
ii