Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat
ini. Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian
sebagai berikut : Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani
adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang,
tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga
untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.
Dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan
untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang
kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.
Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah
kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya
kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Sumosardjuno dan
Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan
atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan.
Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran
menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau
stres fisik yang layak.
Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup
mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi
waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat
kesegaran jasmani yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan
yang banyak. Komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berkaitan
dengan kesehatan (health-related fitness) dan komponen yang berkaitan dengan
keterampilan (skills related fitness).
Komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari daya
tahan jantung dan paru-paru, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan otot.
1
Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan,
meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi, kecepatan, reaksi dan
keseimbangan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani
dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat
seperti pada saat belum melakukan aktivitas.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah yang berjudul Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan
Kesehatan mengangkat masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ?
2. Apa Tujuan kesegaran jasmani ?
3. Mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru ?
4. Bagaimana daya tahan otot ?
5. Kelenturan (fleksibilitas) ?
6. Bagaimana kekuatan otot ?
7. Beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani ?
8. Tes kebugaran jasmani ?
9. Cara merawat tubuh agar menjadi sehat ?

1.3 Tujuan Makalah


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan.
2. Untuk mengetahui tujuan kesegaran jasmani.
3. Untuk mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru.
4. Untuk mengetahui daya tahan otot
5. Kelenturan (fleksibilitas).
6. Untuk mengetahui kekuatan otot.
7. Untuk mengetahui tips menjaga tubuh agar tetap sehat.
8. Untuk mengetahui mengetahui tes kebugarb jasmani.
9. Untuk mengetahui cara merawat tubuh agar menjadi sehat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebugaran / Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan


Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat
ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada
beberapa pendapat para ahli atau pakar kesegaran jasmani.
Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di mana
kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama.
Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah kapasitas
fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik
tanpa kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1992:9).Seseorang yang memilik kasegaran
jasmani yang baik dapat diartikan cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan
pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih
memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya.
Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik memberikan seseorang
kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat
menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Menurut Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu
kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja.
Baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen kondisi
fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan,
koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan. Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1)
kesegaran jasmani adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang
untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai
warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih memadai.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani
dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat
seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness)
terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot,
fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Pengertian kesegaran jasmani sebagai terjemahan
3
daripada kata “physical fitness” mencakup pengertian yang luas atau kompleks, sehingga
tidaklah begitu mudah untuk menyusun batasan secara singkat dan tepat. Kita mengenal
beberapa batasan yang antara lain diutarakan oleh :
1. Scott and French, Orang yang fit/segar adalah orang yang sehat, mempunyai
kemauan mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih mempunyai temaga cadangan
yang cukup tidak hanya untuk menghadapi keadaan darurat, tetapi juga untuk mengisi
waktu-waktu terluang.
2. Thomas B Quikley, MD.Kebugaran atau Fitness adalah suatu kualitas kondisi fisik
yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi tantangan hidup dari
lingkungannya secara total, berprestasi dan memiliki fisik yang sehat. Artinya, ia
dapat menahan tekanan dari likungannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan
dan masih memiliki sisa energi untuk bermain.
3. Prof. Drs. R. Radioputro, Ditinjau dari sudut sosial orang yang mempunyai
“Physical fitness” dapat diartikan orang yang mempunyai cukup kekuatan dan daya
tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan
mempunyai kemampuan untuk mengisi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana
dibutuhkan usaha jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat
menikmati/dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
4. Hasil seminar kesegaran jasmani tahun 1971 di Jakarta, “Seseorang yang
mempunyai kesegaran jasmani dapat diartikan orang yang cukup mempunyai
kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti”.
5. Committee on Exercice America Heart Assosiation,memberi batasan kebugaran
jasmani (fitness) adalah kapasitas tubuh secara umum dalam menghadapi kerja fisik
baik dalam posisi bergerak maupun duduk dengan aman dan efektif dan masih dapat
memenuhi fungsinya dalam keluarga maupun dalam masyarakat, serta dapat
menikmati kegiatan rekreasi pilihannya tanpa merasa kelelahan.

2.2 Fungsi Kesegaran Jasmani


Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kesegaran jasmani berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

4
Dari hasil seminar kesegaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan di Jakarta
pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kesegaran jasmani adalah untuk
mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan
dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan
dan pertahanan bangsa dan negara.
Bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran
jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan
otot dan kepadatan tulang pinggang, punggung dan lutut. Meningkatkan kelenturan
(fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera, dll.

2.3 Daya Tahan Jantung dan Paru-paru


Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan
paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam
waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan
segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Daya tahan jantung paru sangat penting
untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh
jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme
tubuh.
Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada
waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya
keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses
metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung-paru dapat dilakukan melalui test lari
2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, dan Ergocycles test.
Klasifikasi daya tahan;
1. Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup,
menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen.
Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu
yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan
untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga
marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis
kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
2. Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk
menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan
oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine
5
triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan
ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah
PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam
sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini
menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat
dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu
merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi
sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside
melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat.
Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan
(shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20
menit sesuai dengan tingkat penumpukan.
2.4 Daya Tahan Otot
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu
tertentu.
Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot
dilakukan melalui Push up test, Sit up test. Daya tahan otot mengacu pada suatu
kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut, atau mampu
mempertahankan suatu kontraksi statis untuk jangka waktu lama. Contohnya, atlet yang
melakukan push-up atau seorang ibu yang mengulek sambal.
Berikut bentuk latihan push-up
Push-up bertujuan untuk menguatkan kekuatan dan daya tahan otot lengan. Cara
melakukan :
1. Siswa posisi badan tertelungkup, kedua kaki dirapatkan dengan ujung kaki yang
ditempelkan pada lantai (untuk putra) dan kedua lutut ditempelkan ad lantai untuk
(untuk putri).
2. Kedua telapak tangan menumpu pada lantai disamping dada, jari-jari tangan
menumpuk kedepan dengan kedua siku ditekuk.

2.5 Kelenturan (fleksibilitas)


Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot, tendon dan ligament. Dengan demikian orang yang lentur adalah

6
yang memiliki ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot yang
elastis.
Kelentukan (fleksibilitas) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui
ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal tanpa dipengaruhi oleh suatu
paksaan atau tekanan. Kelenturan gerak tubuh pada persendian tersebut, sangat
dipengaruhi oleh : elastisitas otot, jenis sendi, struktur tulang, jaringan sekitar sendi,
tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas sendi itu sendiri. Terkait dengan
kesehatan, maka kelenturan merupakan salah satu parameter atau tolok ukur kesembuhan
akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem muskuloskeletal. Puncak kelenturan terjadi
pada akhir masa pubertas.
Kelenturan penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja
otot dan dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung
mudah mengalami cedera). Pengukuran kelentukan dilakukan dengan melakukan duduk
tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) adalah kemampuan tubuh atau
bagian-bagian tubuh untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan seimbang
antara kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia sangat
mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran kemampuan seseorang yang mempunyai
ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis.

2.6 Kekuatan Otot


Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot
atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin
memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian
otot lainnya.
Pada pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter
maksimal (maximal voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal
dan kontraksi tidak terjadi akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela
(volunter atau voluntary). Kekuatan otot dapat diukur menggunakan dinamometer.
Klasifikasi strength adalah:
Kekuatan maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang
hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu
mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa
7
disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan
sangat membantu untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan
yang cepat (elastic/speed strength) dan daya tahan kekuatan (strength endurance))
Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika
seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera (dalam
satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini dapat juga
disebut daya ledak (explosive power)
Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika
seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam
waktu yang lama.

2.7 Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani.


Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani
yang perlu dilatih. Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut antara lain : kekuatan, daya
tahan otot jantung dan paru, kelincahan, daya ledak (explosive power) dan kelentukan
(fleksibilitas). Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk :
circuit training, interval training, jogging dan aerobic.

2.8 Tes Kebugaran Jasmani


1. Pengertian tes, pengukuran dan evaluasi
Tes adalah suatu instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh
informasi tentanag individu atau objek-objek. Pengukuran adalah proses
pengumpulan informasi, sedangakan evaluasi adalah proses penentuan atau harga data
yang telah dihimpun.
2. Fungsi tes dan pengukuran kebugaran jasmani
 Mengukur kemampuan siswa.
 Menentukan status kondisi fisik siswa.
 Menilai kemampuan fisik siswa.
 Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
 Sebagi bahan memberikan bimbingan meningkatkan kebugaran jasmani.
 Sebagai salah satu penilaian pelajaran jasmani.
3. Tes kesegaran jasmani
a) Tes berbaring duduk.
8
b) Tujuan : mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
c) Alat/ fasilitas : lantai, palang tunggal,stop watch, dan formulir pencatatan hasil.
d) Pelaksanaan
1. Siswa berbaring diatas lantai, kedua lutut ditekuk 90 derajat.
2. Kedua tangan dilipat dan diletakkan dibawah kepala .jari diberkaitkan, lengan
menyentuh tangan.
3. Satu orang memegang dan menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tiadak
terangakat.
4. Dengar aba-aba ya, siswa mengambil sikap duduk hingga kedua sikunya
menyentuh paha kemidian kembali ke sikap semula.
5. Gerakan itu dilaksanakan berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik.
e) Cara memberi skor. Skor hasil tes dinilai ketika siswa baring duduk dengan benar
selam 60 detik. Gerakan yang tidak benar di nilai 0.
4. Tes lompat tegak
a) Tujuan : mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
b) Alat/ fasilitas : dinding papan bewarna gelap, berukuran 30-50 cm berskala ukuran
sentimerer digantung pada dinding denaga ketinggian 150 cm dan jarak antara
lantai denag papan 0. Serbuk kapur dan alat penghapus, formulir pencatat hasil.
c) Pelaksanaan
1) Siswa berdiri tegak dengan dinding, 2kaki berada dekat papan dinding di
samping tangan kiri/kanan.
2) Tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus keatas telapak tangan
ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bebas raihan jari.
3) Kedua tangan lurus berad disamping badan. Kemudian siswa mengambil sikap
awal dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke
belakng.
4) Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala
dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas
rihan pada papan berskala .tanda ini menampilkan tinggi raih lompatan siswa.
d) Cara memberi skor
Ambil raihan yang tertinggi dari tiga lompatan. Hasil tes lompat tegak, adlah
hasil raihan tertinggi dari salah satu lompatan. Contoh tinggi raihan tanpa loncatan
165 cm, sedangkan tinggi raihan loncatannya mencapai 220 cm, maka skor
tegaknya yaitu 220 cm - 165 cm = 55 cm
9
2.9 Cara Mudah Agar Tetap Sehat
Cara untuk mendapatkan agar tubuh tetap sehat sebenarnya tidak terlalu sulit dan
mahal untuk dilakukan. Banyak orang menganggap bahwa untuk memiliki tubuh yang
sehat dan bugar haruslah mengikuti aturan dengan melakukan olahraga dan mengonsumsi
makanan yang sehat. Apakah ini benar? Tentu saja iya. Namun tak sedikit dari mereka
justru lebih memilih aktivitas olahraga secara berlebihan.
Olahraga secara berlebihan tentu tidak baik untuk kondisi badan Anda. Berikut ini
cara lain untuk menjaga kesehatan dengan beberapa tips berikut ini.
1. Minum air yang cukup minimal 8 gelas/hari.
2. Hindari duduk terlalu lama karena bisa membuat badan Anda menjadi lebih lelah.
3. Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan agar energi Anda tercukupi.
4. Hibur diri supaya terhindar dari stres.
5. Hindari merokok dan minuman berakohol.
Menurut penelitian ada dua poin penting agar tubuh tetap sehat dan fit yakni
menonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan dan menghindari duduk yang terlalu lama
pada satu tempat contohnya pada saat di tempat kerja yang mengharuskan Anda untuk
duduk terlalu lama di tempat itu.
Tahukah Anda bahwa salah satu pemicu yang menyebabkan munculnya penyakit
mematikan seperti kanker dan jantung malah diakibatkan dari kebiasaan duduk Anda
yang terlalu lama. Untuk mengimbangi hal tersebut, para ahli menyarankan agar selalu
mengonsumsi makanan sehat secara alami, sayur-sayuran hijau dan buah-buahan
misalnya. Dua makanan alami ini adalah pilihan terbaik karena Anda bisa melakukan
suatu pekerjaan sambil mengonsumsi buah-buahan yang sangat bermanfaat untuk
kesehatan tubuh.
Hubungannya dengan minum air putih tentu sangat berpengaruh bagi tubuh Anda
yakni untuk membersihkan dan memberi nutrisi yang baik terutama pada sistem
pencernaan, dengan begitup makana dapat terserap dengan baik.
Dan jangan lupa hindari untuk tidak merokok dan minum-minuman yang berakohol
karena hal ini sangat tidak baik kesehatan tubuh Anda. Selain dapat menyebabkan kanker
dan jantung juga bisa menyebabkan penyakit lain. Yang membuat hari tua Anda semakin
tidak sehat nantinya.
Untuk memaksimalkan itu hiburlah diri sesekali dengan hal-hal yang membuat
Anda menjadi senang dan ringan. Ini tentu saja sangat membantu otak Anda menjadi
lebih fresh sehingga membantu penyempurnaan aktivitas sehat yang Anda lakukan, perlu
10
diketahui bahwa segala sesuatu pada tubuh diperintah oleh otak, ketika otak kelelahan
maka akan timbul stres sehingga sangat mudah penyakit lain timbul dan masuk merusak
tubuh.
Olahraga adalah pilihan terakhir bagi seseorang untuk mendapatkan kesehatan,
namun apakah Anda memiliki waktu untuk berolahraga? Hal yang paling penting adalah
menjaga kebiasaan sehat yang sudah dijelaskan diatas. Langkah ini cukup mudah untuk
dilakukan dan dari alangan serta usia apapun.
Kebiasaan ini juga sudah diterapkan dari berbagai negara-negara manju dimana
tingkat kesehatan pekerja khususnya kantoran yang cenderung menurut sebagai akibat
tingkat stres yang berlebihan akibat dari tuntutan kerja. Yang membuat jadwal olahraga
semakit sedikit bagi mereka untuk berolahraga sehinga cara seperti ini adalah cara yang
sangat membatu kesehatan tubuh agar tetap sehat.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani
dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat
seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Fungsi kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan,
dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk
mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan
paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam
waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan
segara pulih asal dalam waktu yang singkat.
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu
tertentu. Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan
otot dilakukan melalui Push up test, Sit up test. Fleksibilitas atau kelenturan selalu
dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot, tendon dan ligament.
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot
atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimum

3.2 Saran
Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga seseorang dapat
meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang demam, punya penyakit
misalnya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kencing manis yang tidak terkontrol,
kelainan katub jantung.

12
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani/ Olahraga.
Surakarta : LPP dan UNS Press.

Ismaryati. 2006.[online],( http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/10-komponen-


kondis Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.

Ambarkati, Arum Yuli. 2012. 10 Komponen Kondisi Fisik,[online -fisik.html, Diakses 29


Maret 2013)

Adriyanto, Agung. 2012. Kebugaran Jasmani,[online],(http://agung-penjasorkes.


blogspot.com/2011/04/kebugaran-jasmani.html, diakses 29 Maret 2013

13

Anda mungkin juga menyukai