Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan salah
satu dari tugas mata kuliah Pandidikan Jasmani dan Kesehatan 1 ini tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini yang berjudul “Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan
Kesehatan”. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungandalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan seluruh pembaca pada
umumnya.

Kepohbaru, Januari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini.
Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai berikut :
Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan
seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang
berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. dengan kata lain Kesegaran jasmani
dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun
dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat
melakukannya. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah
kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja
dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo
menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat
tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa
lelah berlebihan. Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran
menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan
hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang layak.

Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup mempunyai
kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas
mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik memberikan
seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat
menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak. Komponen kesegaran jasmani dibagi
menjadi 2 bagian yaitu yang berkaitan dengan kesehatan (health-related fitness) dan komponen
yang berkaitan dengan keterampilan (skills related fitness). Komponen kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari daya tahan jantung dan paru-paru, komposisi tubuh,
fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan otot. Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi,
kecepatan, reaksi dan keseimbangan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat diartikan
sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa
mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada saat belum
melakukan aktivitas.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah yang berjudul Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan


Kesehatanmengangkat masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ?


2. Apa Tujuan kesegaran jasmani ?
3. Bagaimana daya tahan jantung dan paru-paru ?
4. Bagaimana daya tahan otot dan kelenturan (fleksibilitas) ?
5. Bagaimana kekuatan otot ?
6. Bagaimana komposisi tubuh ?
C. Tujuan Masalah

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengertian kesegaran jasmani yang berhubungan dengankesehatan.


2. Untuk mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru.
3. Untuk mengetahui daya tahan otot dan kelenturan (fleksibilitas).
4. Untuk mengetahui kekuatan otot.
5. Untuk mengetahui komposisi tubuh.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan

Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini. Untuk
mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat
para ahli atau pakar kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja
muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Sedang menurut ahli-ahli
pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk
melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti
(Depdikbud, 1992:9).Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan
cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu
luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran
jasmani yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup
yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.Menurut Sajoto
(1995:8-11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya.
Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot,
kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan. Sedangkan
menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan
fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun
sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih
memadai.Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani
dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti
pada saat belum melakukan aktivitas.

Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness) terdiri dari :
daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan
komposisi tubuh. Pengertian kesegaran jasmani sebagai terjemahan daripada kata “physical
fitness” mencakup pengertian yang luas atau kompleks, sehingga tidaklah begitu mudah untuk
menyusun batasan secara singkat dan tepat. Kita mengenal beberapa batasan yang antara lain
diutarakan oleh :

1. Scott and French, Orang yang fit/segar adalah orang yang sehat, mempunyai kemauan
mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih mempunyai temaga cadangan yang cukup
tidak hanya untuk menghadapi keadaan darurat, tetapi juga untuk mengisi waktu-waktu
terluang.
2. Thomas B Quikley, MD.Kebugaran atau Fitness adalah suatu kualitas kondisi fisik yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi tantangan hidup dari lingkungannya
secara total , berprestasi dan memiliki fisik yang sehat. Artinya, ia dapat menahan
tekanan dari likungannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih
memiliki sisa energi untuk bermain.
3. Prof. Drs. R. Radioputro, Ditinjau dari sudut sosial orang yang mempunyai “Physical
fitness” dapat diartikan orang yang mempunyai cukup kekuatan dan daya tahan untuk
melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai
kemampuan untuk mengisi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha
jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat menikmati/dinikmati
sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
4. Hasil seminar kesegaran jasmani tahun 1971 di Jakarta, “Seseorang yang mempunyai
kesegaran jasmani dapat diartikan orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti”.
5. Committee on Exercice America Heart Assosiation,memberi batasan kebugaran
jasmani (fitness) adalah kapasitas tubuh secara umum dalam menghadapi kerja fisik baik
dalam posisi bergerak maupun duduk dengan aman dan efektif dan masih dapat
memenuhi fungsinya dalam keluarga maupun dalam masyarakat, serta dapat menikmati
kegiatan rekreasi pilihannya tanpa merasa kelelahan.

B. Fungsi Kesegaran Jasmani

Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Kesegaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara
optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kesegaran jasmani nasional
pertama yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kesegaran
jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi
serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam
pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara. Bagi anak-anak untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan
daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang

pinggang, punggung dan lutut. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga
dapat mengurangi cedera, dll.

C. Daya Tahan Jantung dan Paru-paru

Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk
melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara
terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang
singkat. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil
oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat
digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah
untuk berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2
maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan
untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung-paru dapat dilakukan melalui
test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, dan Ergocycles test.

Klasifikasi daya tahan;

1. Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup, menyalurkan,


dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik
dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus,
lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga
atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh
faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.

2. Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut cara
kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi
otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari
gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine
diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang
baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika
asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat
sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan,
sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi hingga
terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan
ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam
laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging)
dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan.

D. Daya Tahan Otot dan Kelenturan (Fleksibilitas)

1. Daya tahan otot

Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun
atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan
otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot dilakukan melalui Push
up test, Sit up test. Daya tahan otot mengacu pada suatu kelompok otot yang mampu untuk
melakukan kontraksi yang berturut-turut, atau mampu mempertahankan suatu kontraksi statis
untuk jangka waktu lama. Contohnya, atlet yang melakukan push-up atau seorang ibu yang
mengulek sambal.

2. Kelenturan (fleksibilitas)

Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot,
tendon dan ligament. Dengan demikian orang yang lentur adalah yang memiliki ruang gerak luas
dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot yang elastis. Kelentukan (fleksibilitas) adalah
kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh
secara maksimal tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan. Kelenturan gerak tubuh
pada persendian tersebut, sangat dipengaruhi oleh : elastisitas otot, jenis sendi, struktur tulang,
jaringan sekitar sendi, tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas sendi itu sendiri. Terkait
dengan kesehatan, maka kelenturan merupakan salah satu parameter atau tolok ukur kesembuhan
akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem muskuloskeletal. Puncak kelenturan terjadi pada
akhir masa pubertas.

Kelenturan penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot dan dapat
mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami cedera).
Pengukuran kelentukan dilakukan dengan melakukan duduk tegak depan (Sit and reachTest)
Flexometer. Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) adalah kemampuan tubuh atau
bagian-bagian tubuh untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan seimbang antara
kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia sangat mempengaruhi
luasnya gerakan bagian-bagian tubuh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan
adalah ukuran kemampuan seseorang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-
sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis.

E. Kekuatan Otot

Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau
sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki
kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. Pada
pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal
voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak terjadi
akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary).
Kekuatan otot dapat diukur menggunakan dinamometer.

Klasifikasi strength adalah:


Kekuatan maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang hanya
mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa
beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1
repetition maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan sangat membantu untuk dapat
mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed strength) dan
daya tahan kekuatan (strength endurance))

Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang
mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera (dalam satuan waktu yang
kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive
power)

Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu
mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam waktu yang lama.

F. Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh (body composition)adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan
Indeks Massa Tubuh (IMT).digambarkan dengan berat badan tanpa lemak dan berat lemak. Berat
badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh. Masing-masing unsur
tersebut memiliki komposisi sebagai berikut :

– Massa otot : 40 – 50%

– Tulang : 16 – 18%

– Organ-organ tubuh : 29 – 39%

Komposisi tubuh memberi bentuk pada tubuh. Pengukuran dilakukan melalui Skinfold callipers,
IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2). Obesitas pada anak-anak
disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta input berlebihan sedangkan obesitas
pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output yang kurang.

Berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Secara umum dapat
ditarik konklusi bahwa semakin kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja
seseorang.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat diartikan
sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa
mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada saat belum
melakukan aktivitas.

Fungsi kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan


kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi
daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.

Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk
melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara
terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang
singkat.

Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun
atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan
otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot dilakukan melalui Push
up test, Sit up test. Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot, tendon dan ligament.

Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau
sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal.

Komposisi tubuh (body composition)adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan
Indeks Massa Tubuh (IMT).digambarkan dengan berat badan tanpa lemak dan berat lemak. Berat
badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh.

B. Saran

Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam
melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga seseorang dapat meningkatkan
kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya
secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Seseorang tidak boleh melakukan
olahraga bila sedang demam, punya penyakit misalnya tekanan darah tinggi yang tidak
terkontrol, kencing manis yang tidak terkontrol, kelainan katub jantung.
Daftar Pustaka

Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani/ Olahraga.
Surakarta : LPP dan UNS Press.

Ismaryati. 2006.[online],( http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/10-komponen-


kondis Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Ambarkati, Arum Yuli. 2012. 10 Komponen Kondisi Fisik,[online -fisik.html, Diakses 29 Maret
2013)

Adriyanto, Agung. 2012. Kebugaran Jasmani,[online],(http://agung-penjasorkes.


blogspot.com/2011/04/kebugaran-jasmani.html, diakses 29 Maret 2013)

Anda mungkin juga menyukai