Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MUATAN LOKAL

PERKEMBANGAN ISLAM DI MUNA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK VI :


1. TRIYA ANDAYANI
2. WA ODE ISRAWATI
3. TENDRI ADYANINGSIH RAUF
4. TIANSI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


SMA NEGERI 1 RAHA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan
inayahnya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
PEKEMBANGAN ISLAM DI MUNA.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang PERKEMBANGAN ISLAM DI
MUNA dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembacanya.

RAHA FEBUARI 2017

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i
DARTAR ISI..ii
BAB 1. PENDAHULUAN1
A. LATAR BELAKANG...1
B. RUMUSAN MASALAH...1
C. TUJUAN PENELITIAN1
BAB 2. PEMBAHASAN..2
A. MASUKNYA ISLAM YANG BERKEMBANG DI MUNA.2
B. ASAL ISLAM YANG BERKEMBANG DI MUNA..2
C. PEMBAWA ISLAM YANG BERKEMBANG DI MUNA.3
BAB 3. PENUTUP.5
A. KESIMPULAN 5
B. SARAN..5
DAFTAR PUSTAKA6

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar umat muslim di dunia. Ada sekitar
85,2% atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk. Meskipun Islam menjadi
mayoritas, namun Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam. Berbagai teori perihal
masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini.
Peradaban Islam di Muna tergolong sebagai salah satu bukti bahwa Islam demikian kuat
pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di Muna. Hal ini salah satunya di sebabkan proses
masuknya Islam di Muna berbeda dengan proses masuknya Islam di kawasan lain.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perkembangan Islam di Muna.

C. TUJUAN MAKALAH.
Untuk Mengetahui bagaimana perkembangan Islam di Muna.
1

BAB 2. PEMBAHASAN

A. AWAL MASUKNYA ISLAN DI MUNA.


Awal masuknya Islam di Muna masih kontroversi di kalangan tokoh-tokoh masyarakat maupun
sejarahwan, sebab masing-masing pihak mengemukakan pandangan yang berbeda. Mengenai
awal masuknya Islam di Muna ada beberapa pendapat :
1) Menurut tulisan La Kimi Batoa bahwa Islam masuk di Muna pada masa pemerintahan La
Posasu (Th. 1527). Hal mana sebelumnya ke Buton terlebih dahulu di Muna (1993 : 25).
2) Menurut Lutfi Malik bahwa Islam masuk di Muna setelah 3 tahun datang di Buton pada
tahun 1521 (1997 : 78).
Dari kedua pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Islam masuk pertama kali di Muna
khususnya Sulawesi Tenggara yaitu, ke daerah Buton tahun 1521 dan penyiarannya langsung
menyebar ke Muna. Asumsi ini di benarkan atas beberapa hal antara lain :
1) Secara Geografis posisi Buton terbuka dari perdagangan Nusantara yang memungkinkan
untuk di lalui saudagar Islam bahkan utusan langsung dari tempat asalnya.
2) Sangat di mungkinkan di Buton,karena Buton transit di kawasan Sulawesi Tenggara.

B. AWAL ISLAM YANG BERKEMBANG DI MUNA.


Mengenai daerah asal Islam yang berkembang di Muna juga menimbulkan kontroversi di
kalangan masyarakat. Pendapat ini muncul sebagai refleksi faham-faham yang berkembang di
daerah ini. Adapun pendapat itu adalah
1) Ada yang mensinyalir bahwa masuknya Islan di Muna berasal dari arah barat pulau Muna
yang melalui pantai barat. Pendapat ini cenderung bahwa Islam yang berkembang di
Muna berasal dari Sulawesi Selatan ( Makassar). Asumsi ini di dasarkan pada bukti
bahwa di pesisir Muna bagian barat di huni oleh sekelompok masyarakat etnis Bugis
sebagai penganut Islam yang baik.
2) Pendapat lain sebagai bantahan pendapat di atas bahwa Islam yang berkembang di Muna
berasal dari Pasai yang di bawa oleh utusan langsung dari negeri itu.

2
Namun, berbeda pendapat dengan para agamawan dan tokoh-tokoh budaya bahwa sangat di
mungkinkan Islam di Muna bukan berasal dari Selatan (Makassar), tetapi dari Pasai melalui
Buton. Pendapat ini di dasarkan pada :
1) Islam yang berkembang di Muna dan di Buton di dalam ajarannya mempunyai penekanan
yang sama.
2) Kalaupun etnis Bugis yang mendiami pesisir pantai barat pulau Muna adalah datang
setelah Muna terbentuk sebagai suatu kerajaan Islam.
3) Dari populasi masyarakat Muna yang mayoritas agama Islam, juga mayoritas ajarannya
menekankan pada hakekatnya, sedangkan yang menekankan pada syariat di golongkan
minoritas.
4) Dari segi Geografis bahwa Muna yang sangat dekat dengan Buton.

C. PEMBAWA ISLAM YANG BERKEMBANG DI MUNA.

a) Syekh Abdul wahid.


Pada tahun 1521 Abdul wahid berhasil memasuki daerah buton , ketika itu Buton di
perintah oleh Raja VI La Kilaponto (Lutfi Malik 1997 : 78). Kedatanganya di Buton di terima
dengan baik oleh Raja, dan berhasil mempengaruhi strukutur pemerintahan yang bersifat
tradisional ke konstitusional. Setelah Abdul Wahid mengembangkan ajaran Islam di tengah-
tengah masyarakat Buton yang menganut faham tradisi, maka beliau melanjutkan perjalanannya
ke daerah Muna. Pada waktu itu kerajaan Muna di peintah oleh adik Raja Buton La Posasu. Pada
periode tersebut Abdul Wahid tidak dapat menyakinkan ajaran agama Islam di tengah-tengah
masyarakat Muna.
b) Periode Syarif Muhammad.
Awal kedatangan Syarif Muhammad di kerajaan Muna pada masa pemerintahan
Titakono(Raja x). Syarif Muhammad banyak berbuat dalam hal menata moralitas masyarakat
Muna yang di sesuaikan melalui sebuah falsafah pobini-bini kuli( tenggang rasa ).
Dalam mengajak dan mengajarkan suatu konsep yang baru di tengah-tengah masyarakat
Muna yang masih awam, sejalan dengan hal itu, Syarif Muhammad banyak melalui rintangan
dan hambatan karena :
3
1) Masyarakat Muna mash memegang konsep ajaran tradisi yang turun-temurun.
2) Pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai ajaran Islam di pengaruhi oleh sikap dan
kepribadian yang tertutup.
3) Masyarakat Muna memandang bahwa hadirnya Islam akan merusak nilai-nilai budaya
yang telah mentradisi, sehingga menimbulkan pergeseran moral.

c) Periode Syahid Arab


Kedatangan beliau pada masa pemerintahan Raja La Ode Tugho. Pada masa itu Syahid
Arab dapat menyebarkan Agama Islam di Masyarakat Muna, karena di dukung oleh Sangia La
Tugho.
Syahid Arab dalam menyebarkan Agama Islam mendapat tanggapan serius dari Raja. Hal
tersebut terjadi karena Syahid Arab berhasil melakukan pendekatan secara misianis terutama
ketika berhasil mengobati permaisuri Raja Muna (Wa Ode Sope) yang telah lanjut usia tanpa
memperoleh keturunan, akhirnya atas rahmat Allah melalui Syahid Arab permaisuri Raja dapat
memperoleh keturunan yang sangat di idamkannya.

BAB 3. PENUTUP

A. KESIMPULAN.
Pada awal masuknya Islam di Muna masih kontroversi, karena ada beberapa
pendapat bahwa Islam masuk di Muna berasal dari pesisir barat pulau Muna, dan juga ada yang
mengatakan bahwa Islam masuk di Muna setelah 3 tahun datang di Buton dan ada juga yang
berpendapat bahwa Islam masuk di Muna berasal dari Pasai.
Ada beberapa tokoh yang membawa Islam di Muna yaitu, Syekh Abdul Wahid,
Syarif Muhammad, dan Syahid Arab. Kedua tokoh sebelum Syahid arab mendapat banyak
rintangan dan hambatan dalam penyiaran Islam di Muna namun, pada priode Syahid Arab Islam
dapat di terima dengan baik, karena pada masa Syahid Arab menyiarkan Agama Islam di Muna,
beliau telah menyembuhkan permaisuri Raja yang telah lanjut usia dan tidak memiliki keturunan.
Dengan melalui makalah ini kita dapat lebih mengetahui lagi tentang bagaimana
perkembangan Islam di Muna, mulai dari awal masuknya Islam yang berkembang di Muna, asal
Islam yang berkembang di Muna , dan pembawa Islam yang berkembang di Muna.

B. SARAN.
Menurut saya, sejarah yang ada di Muna harus di jaga dan di lestarikan, karena
melalui sejarah kita dapat belajar tentang apa-apa saja peniggalan-peninggalan dan tradisi-tradisi
yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita dulu yang ada di Muna.
Dan juga jangan sekali-kali melupakan sejarah, seperti apa yang di katakan oleh
Bung Karno yaitu : JAS MERAH ( JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH).

DAFTAR PUSTAKA

OBA, LA. 2005. Muna Dalam Lintas Sejarah. SINYO M.P. Bndung. Raha.
Kimi Batoa, La. 1991. Sejarah Kerajaan Daerah Muna. Astri. Raha.
6

Anda mungkin juga menyukai