0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan5 halaman
Tugas akhir ini membahas kemampuan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menyerap logam berat kromium (Cr) dari limbah cair industri penyamakan kulit. Penelitian akan menganalisis penurunan konsentrasi kromium melalui variasi jumlah tanaman dan waktu tinggal selama 15 hari di laboratorium. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan potensi tanaman kayu apu sebagai alternatif fitoremedias
Tugas akhir ini membahas kemampuan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menyerap logam berat kromium (Cr) dari limbah cair industri penyamakan kulit. Penelitian akan menganalisis penurunan konsentrasi kromium melalui variasi jumlah tanaman dan waktu tinggal selama 15 hari di laboratorium. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan potensi tanaman kayu apu sebagai alternatif fitoremedias
Tugas akhir ini membahas kemampuan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menyerap logam berat kromium (Cr) dari limbah cair industri penyamakan kulit. Penelitian akan menganalisis penurunan konsentrasi kromium melalui variasi jumlah tanaman dan waktu tinggal selama 15 hari di laboratorium. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan potensi tanaman kayu apu sebagai alternatif fitoremedias
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat melakukan tugas akhir
KEMAMPUAN TUMBUHAN KIAPU (Pistia stratiotes L).
DALAM MENYISIHKAN LOGAM BERAT KROMIUM (Cr) YANG
TERDAPAT PADA LIMBAH PENYAMAKAN KULIT
R. ENDRIAR NURFAHMI OCTAVIAN
153050065
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2019 I.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia sangatlah pesat yang mana industri- industri di Indonesia ini menjadi sumber penghasil devisa non migas negara. Salah satu industri yang kian menjanjikan adalah industri penyamakan kulit yang mana proses penyamakan kulit ini adalah pengolahan kulit mentah menjadi kulit jadi yang siap di proses menjadi beragam kerajinan kulit, namun disamping itu keadaan limbah imdustri di indonesia semakin hari kian memprihatinkan, begitupun dengan limbah industri penyamakan kulit yang sering dipermasalahkan dan berpotensi besar dapat mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya baik melalui air, tanah dan udara. Salah satu industri kulit yang kian tersohor adalah industri kulit sukaregang yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat. Kota Garut juga dikenal mancanegara sebagai sentra kerajinan kulit dan kegiatan pengolahan kulit menjadi kerajinan juga telah dijadikan mata pencaharian bagi sebagian warga Kabupaten Garut. Namun disamping itu kegiatan dari proses penyamakan kulit ini menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan dan sangat meresahkan masyarakat. Limbah adalah suatu hasil sampingan dari suatu proses yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya dan jumlahnya baik secara langsung atau tidak langsung akan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk lain. Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair, air limbah dapat berasal dari rumah tangga (domestik) maupun industri. Salah satu jenis limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri adalah limbah cair yang mengandung logam berat, pada umumnya logam berat adalah senyawa yang bersifat toksik dan dapat merusak lingkungan, salah satu logam berat yang digunakan dalam kegiatan industri penyamakan kulit adalah kromium (Cr), yang digunakan sebagai katalis penyamakan kulit. Senyawa kromium (Cr) merupakan logam pasif berwarna putih perak dan lembek jika dalam keadaan murninya. Kromium memiliki nomor atom 24 dan massa atom relatif 51,996 gram/mol, titik didih 2665 oC, titik leleh 1875 oC, dan jari-jari atom 128 pm. Senyawa krom pada limbah cair penyamakan kulit ini berasal dari proses penyamakan kulit yang menggunakan kromium sulfat antara 60% sampai 70% dalam bentuk larutan krom sulfat tidak semuanya dapat terserap oleh kulit pada proses penyamakan, sehinnga sisanya dikeluarkan dalam bentuk cairan sebagai limbah cair. Keberadaan krom (Cr) sering kali dikaitkan dengan kanker karena senyawa kromium (cr) ini bersifat toksik, karsinogenik dan dengan kadar yang tingi dalam limbah cair industri penyamakan kulit dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berdampak besar bagi kesehatan manusia yang dapat berpengaruh pada hati, ginjal dan saluran pernafasan manusia. Beberapa metode telah banyak dilakukan untuk memisahkan krom (Cr) pada limbah cair seperti metode reduksi, pertukaran ion dan menggunakan mikroorganisme. Adapun alternatif lain untuk memisahklan krom (cr) dari limbah cair yaitu dengan menggunakan pengolahan secara biologi dengan teknik fitoremediasi yang memanfaatkan tumbuhan air untuk menyerap bahan pencemar logam berat kromium (Cr) dari limbah industri penyamakan kulit. Salah satu tumbuhan air yang digunakan untuk menyisihkan kromium (Cr) pada limbah cair inin adalah tanaman kayu apu atau kiapu (Pistia stratiotes L.). tanaman kayu apu ini merupakan family dari Araceae Talas-talasan, tanaman kayu apu ini memiliki daun berwarna hijau dan akar yang menggantung, kayu apu ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias di kolam-kolam rumah namun di sisi lain tanaman kayu apu ini juga kerap dianggap gulma oleh para petani karena mengganggu kelangsungan hidup dari tanaman pokok yang ditanam oleh para petani karena dengan adanya gulma di kawasan pertanian maka akan terjadi kompetesi perebutan nutrisi dengan tanaman pokok sehingga tanaman pokok yang ditanam petani tidak mampu untuk tumbuh sempurna. Kondisi-kondisi tersebut melatarbelakangi peneliti untuk menganalisis kemampuan dari tumbuhan air kiapu (Pistia stratiotes L.) dalam menyerap logam berat kromium (Cr.). I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang adapun permasalahan yang ditemukan yaitu seberapa besar kemampuan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dalam menyerap logam berat kromium (Cr.) dari hasil limbah penyamakan kulit.
I.3 Ruang Lingkup
Adapun lingkupan dari perencanaan studi ini adalah sebagai berikut: 1. Variable yang diamati adalah kualitas air limbah penyamakan kulit 2. Parameter yang diukur adalah konsentrasi kromium (Cr) pada air limbah 3. Penelitian dilakukan di Laboratorium 4. Metode yang digunakan adalah fitoremediasi logam berat kromium (Cr) dengan menggunakan tanaman air 5. Tanaman air yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L)
1.4 Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L) dapat mengurangi kadar logam berat kromium (Cr) pada limnbah penyamakan kulit.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi pustaka atau studi literatur untuk mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan Tugas Akhir. 2. Penelitian pendahuluan yaitu uji resistensi dengan waktu t= 7 hari dengan cara pemberian limbah pada setiap wadah yang telah diberi tanaman kiapu (Pistia stratiotes L) dengan konsentrasi sebesar 10%, 20%,30%,40% dan 50% dengan tujuan menemukan konsentrasi limbah yang akan digunakan pada penelitian. 3. Penelitian dilakukan dengan reaktor tertutup yang terbuat dari toples bening sebanyak 4 buah dengan 1 bak kontrol dan 3 toples berisi tanaman kiapu. Penelitian ini dilakukan secara duplo dengan variasi jumlah tumbuhan yang berbeda yaitu 2, 4, dan 6 tumbuhan dan dengan waktu tinggal kelipatan 3 hari selama 15 hari. 4. Pengujian parameter kromium total dilakukan setiap 3 hari 1 kali. 5. Data konmsentrasi kromium total akan dianalisis untuk mengetahui hubungan antara variasi jumlah tumbuhan dan waktu tinggal terhadap konsentrasi kromium (Cr). 6. Pengamatan pertumbuhan tanaman kiapu (Pistia stratiotes L.) 7. Pembuatan laporan
1 PEMANFAATAN CaCO3 DALAM KULIT UDANG SEBAGAI ABSORBEN LIMBAH LOGAM BERAT PADA PERAIRAN MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Kimia Anorganik Yang Dibimbing Oleh Bapak Muhadi Dan Bapa
Penentuan Kandungan Unsur Krom Dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron Dan Pemanfaatan Kulit Batang Jambu Biji (Psidium Guajava) Untuk Adsorpsi Krom Pada Limbah