9636 33446 1 PB PDF
9636 33446 1 PB PDF
ABSTRAK
Perubahan tingkat sosial dan ekonomi di kota padang, mengakibatkan kota Padang mengalami
peningkatan serta pengembangan di segala aspek tidak terkecuali pelabuhan. Padang sebagai
pusat perekonomian di Sumatera Barat yang menjadi pintu gerbang kegiatan ekspor dan impor
barang dengan peti kemas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa panjang dermaga dan
kapasitas terminal serta memprediksi apakah dermaga dan terminal masih mampu menampung
arus kapal dan peti kemas untuk 20 tahun mendatang menggunakan metode regresi linear hasil
analisa didapat proyeksi pertumbuhan arus kapal dan kontainer, serta mengacu pada peraturan
UNCTAD. Terminal peti kemas Teluk Bayur memiliki fasilitas saat ini yatu dermaga wharf
dengan panjang 348 m dapat melayani 2 kapal, luas lapangan penumpukan sebesar 62.500 m2
dan waktu kerja selama 7200 jam/tahun. Hasil analisa menunjukkan pada tahun 2026 tingkat
pemakaian dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) telah melebihi nilai 50% dari
rekomendasi UNCTAD, bahwa dermaga sudah cukup sibuk. Panjang dermaga masih mampu
menampung kapal yang datang, dengan syarat BOR harus dibawah 50% jika diatas 50% maka
jumlah tambatan dan panjang dermaga perlu ditambah, kapasitas lapangan penumpukan dan
gudang Container Freight Station masih bisa menampung peti kemas hingga tahun 2022
sehingga diperlukan pengurangan waktu Dwelling Time dari 4 hari menjadi 3 hari atau
melakukan perluasan.
Kata Kunci : Peti Kemas, Berth Occupancy Ratio, Analisa Kapasitas, Dermaga, Regresi Linear.
DEVELOPMENT ANALYSIS OF DOCK’S LENGTH AND CONTAINER
TERMINAL CAPACITY (CT) TELUK BAYUR PORT
ABSTRACT
Changes in social and economic levels in Padang city resulting in Padang city has increased as
well as the development in all aspects, and the port as well. Padang as an economic center in
West Sumatra which becomes the gate of exports and imports of goods by container. TPK Teluk
Bayur has a wharf dock with a length of 348 m and consists of 2 moorings, spacious yard of
62,500 m2 and working time over 7200 hours / year, with the operation time is 24 hours / day.
The purpose of this study to analyze the length of the wharf and terminal capacity and predict
whether the wharf and the terminal is still able to accommodate the flow of ships and containers
for 20 years using the linear regression method obtained current growth projections and container
ships, as well as referring to the UNCTAD rule. The analysis shows the consumption levels of
the pier in 2026 or BOR has exceeded the value of 50% of the UNCTAD recommendations, that
the wharf has been quite busy. Dock length with 2 moorings still able to accommodate ships
come, provided BOR must be below 50% if above 50%, the number of terminations and the
length of the wharf needs to be added, the capacity of stacking yard and warehouse CFS can still
accommodate containers up to 2022 so that the necessary reduction of Dwelling Time from 4
days to 3 days or expanding.
Keywords : Containers, Berth Occupancy Ratio, Capacity Analysis, Dock, Linear Regressio
∑ ′ × × ∑ TEU′s =Arus
= Peti Kemas pertahun
× ×( − )
(TEU’s)
365 =Jumlah hari dalam satu tahun RTGC melakukan kegiatan bongkar
muat petikemas dari trailer ke lapangan
10 % =throughput yang masuk dalam
penumpukan petikemas atau sebaliknya.
gudang CFS diasumsikan
RTG berjalan menggunakan roda karet
diantara range 10-20%
dan berbentuk portal untuk memudahkan
c. Peralatan Penanganan Peti Kemas proses pengangkatan peti kemas.
Vs = Jumlah Kapal dalam satu tahun. penanganan peti kemas existing (Luffing
Gantry Crane, Rubber Tyred Gantry Crane,
St = Servis time atau jam operasional
dan Reach Stacker)
dermaga
Sedangkan tahap analisis yaitu
N = jumlah tambatan kapal
perhitungan prediksi arus kapal dan
Pemodelan Struktur ×
= ×
× %
×
∑ TEU’s = 57.027 Teu’s
BOR = ×
× 100 %
BOR = 19 %
× Panjang dermaga (Lp) = 348 meter
= × 100 %
×
n (jumlah tambatan) = 2 unit
= 19 %
Maka jumlah Teus yang ditangani di
Sehingga didapat Tingkat pemakaian dermaga dalam satu tahun (2011) :
dermaga pada tahun 2011 adalah 19 %.
∑ × %
BTP =
untuk perhitungan BOR pada tahun 2013, ×
BTP adalah jumlah TEU’s atau peti kemas Tabel 4.4 : Tabel BTP pertahun TPK
∑ ′ × %
=
×
Service time :
Dapat disimpulkan bahwa kapasitas
dermaga tidak dapat menampung arus peti ( )
=
kemas yang masuk, maka diperlukan
Jadi perhitungan kapasitas jumlah = 288 + 3 × 14,4
Tambatan dapat di hitung sebagai berikut
= 331,2 meter
:
Vs(2011) = 115 buah Panjang dermaga yang terpakai adalah
St(lampiran 8) = 1 hari 6 jam (1,64) 331,2 meter, maka 348 meter ≥ 331,2
BOR = 19,17 % meter dengan kata lain kapal yang
(∑ ′
× %) × × dimana fasilitas yang ditinjau adalah :
=
× ×( − )
1. Luffing Gantry Crane (LGC)
2. Rubber Tired Gantry Crane (RTGC)
. ( %) × ×
= 3. Reach Staker
× ×( %)
3.262 m2 .....OK. Untuk luas gudang CFS Perhitungan Kapasitas Luffing Gantry
Crane tahun 2011 (LGC) :
tahun 2013, 2014 dan 2015 perhitungannya
B = 24 Teus/Jam
ditabelkan dan dapat dilihat pada tabel
D = 7200 Jam
dibawah ini:
Maka kapasitas LGC dapat dihitung
dengan :
= × × ,
Tabel 4.9 Tabel luas gudang CFS pertahun
= 24 × 7200 × 1,7
= 293.760 Teus/Tahun/LGC
sekunder dari terminal peti kemas pelabuhan Teluk bayur masih bisa ditolerir hingga
Teluk Bayur dan prediksi data, maka dapat pada tahun 2026 keatas, pada tahun