Korespondensi: dr. Diana Mayasari, M.K.K, alamat Jl Soemantri Brojonegoro no. 1 Bandar Lampung, HP. 081278883316, e-
mail: dianamayasari.dr@gmail.com
rupa agar tidak terjadi ketegangan otot, tersebut antara lain komunikasi,
kelelahan yang berlebih sehingga najemen SDM, pengaturan shift kerja,
menyebabkan gangguan kesehatan.14 kerja sama tim, produksi dan
manajemen kualitas.11
1. Low Back Pain: kondisi patologis yang 3. Partisi, yaitu melakukan pemisahan
mempengaruhi tulang, tendon, syaraf, antara sumber risiko dengan pekerja.
ligamen, intervertebral disc dari lumbar 4. Ventilasi, yaitu menambah ventilasi
spine (tulang belakang). Cidera pada untuk mengurangi risiko, seperti suhu
punggung dikarenakan otot-otot tulang udara yang terlalu panas.
belakang mengalami peregangan jika b. Rekayasa Manajemen
postur punggung sering membungkuk. Tindakan yang dapat dilakukan dalam
Diskus mengalami tekanan yang kuat rekayasa manajemen antara lain:
dan menekan juga bagian dari tulang 1. Pendidikan dan pelatihan, hal ini
belakang termasuk syaraf.11 dilakukan agar pekerja dapat lebih
2. Pada lutut memahami alat dan lingkungan kerja,
Penyakit muskuloskeletal yang sehingga dapat melakukan upaya
terdapat di bagian lutut berkaitan pencegahan terhadap risiko.
dengan tekanan pada cairan di antara 2. Pengaturan waktu kerja dan istirahat
tulang dan tendon. Tekanan yang yang seimbang, untuk mencegah
berlangsung terus menerus akan paparan berlebihan terhadapt faktor
mengakibatkan cairan tersebut (bursa) risiko.
tertekan, membengkak, kaku, dan 3. Pengawasan yang intensif.25
meradang atau biasa disebut bursitis. Dengan adanya aplikasi ergonomi dalam
Tekanan dari luar ini juga pekerjaan, diharapkan tujuan-tujuan ergonomi
menyebabkan tendon pada lutut akan tercapai, antara lain sebagai berikut:31
meradang yang akhirnya menyebabkan 1. Angka cedera dan kesakitan dalam
sakit (tendinitis).29 melakukan pekerjaan tidak ada/dapat
d. Gangguan muskuloskeletal pada kaki atau dikurangi;
tumit. 2. Biaya terhadap penanganan kecelakaan
Ankle strains / sprains. Ankle strains terjadi atau kesakitan menjadi berkurang;
akibat tertariknya tendon dari otot. 3. Kunjungan untuk berobat bisa berkurang;
Sedangkan sprain diakibatkan terjadi 4. Tingkat absentisme/ketidakhadiran bisa
peregegangan atau robeknya ligament berkurang;
pada sistem muskuloskeletal. Gejala yang 5. Produktivitas/kualitas dan keselamatan
mungkin timbul seperti nyeri, bengkak, kerja meningkat;
merah, dan kesulitan untuk menggerakan 6. Pekerja merasa nyaman dalam berkerja;
persendian.29 7. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan
Aplikasi Ergonomi dalam Tindakan mental;
Pengendalian Risiko MSDs 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial;
Occupational Safety and Health 9. Menciptakan keseimbangan rasional antara
Administration (OSHA) merekomendasikan aspek teknis, ekonomis, antropologis, dan
suatu tindakan ergonomik untuk mengatasi budaya dari setiap sistem kerja.
keluhan muskuloskeletal melalui dua cara, Aplikasi Ergonomi
yaitu rekayasa teknik pada desain stasiun dan 1. Kerja Duduk
alat kerja, dan rekayasa manajemen pada Ditinjau dari aspek kesehatan, bekerja
kriteria dan organisasi kerja. dengan posisi duduk yang memerlukan waktu
a. Rekayasa teknik lama dapat menimbulkan otot perut semakin
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan elastis, tulang belakang melengkung, otot
antara lain: bagian mata terkonsentrasi sehingga cepat
1. Eliminasi, dengan cara menghilangkan merasa lelah. Kejadian tersebut jika tidak
sumber bahaya yang ada, namun cara diimbangi dengan tempat duduk yang
ini jarang dapat dilakukan mengingat memberikan keleluasaan gerak atau alih
tuntutan dan kondisi pekerjaan yang pandang yang memadai tidak menutup
mengharuskan menggunakan kemungkinan terjadi gangguan bagian
peralatan kerja yang ada. punggung belakang, leher, dan mata. Berikut
2. Subtitusi, dengan cara mengganti ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam
alat/bahan lama dengan yang baru dan melaksanakan pekerjaan dengan duduk:32
aman, menyempurnakan proses a. Duduk bergantian dengan berdiri dan
produksi dan menyempurnakan berjalan, duduk dalam waktu yang relatif
prosedur penggunaan peralatan.
lama harus dihindari karena akan g. Pilih permukaan kerja miring untuk
berpengaruh pada kesehatan. membaca, sebuah permukaan kerja miring
b. Ketinggian kursi dan sandaran kursi harus membawa pekerjaan ke mata bukan
disesuaikan, ketinggian kursi harus dipilih sebaliknya. Dalam tugas yang tidak
sedemikian rupa sehingga ketika duduk, memerlukan pekerjaan manual, seperti
bagian belakang lutut tidak sempit. membaca, membungkukkan kepala dan
Sandaran harus memberikan kenyamanan batang leher ke depan dapat dikurangi
terutama untuk punggung bagian bawah dengan menggunakan kemiringan
(untuk orang dewasa di Inggris, rentang permukaan kerja minimal 45o untuk melihat.
pengaturan minimal harus 10 cm antara Untuk tugas yang menggunakan mata dan
ketinggian 20 dan 30 cm). bagian bawah tangan, kemiringan permukaan kerja sekitar
sandaran harus diberi bentuk cembung 15o.
untuk menjaga lekukan punggung bawah. h. Berikan ruang kaki yang memadai, ruang
Selain itu, kursi juga harus dapat berputar kaki yang cukup harus disediakan di bawah
untuk mengurangi kebutuhan memutar permukaan tempat kerja. Lebar sekitar 60
tubuh. cm, kedalaman minimal 40 cm dan bagian
c. Karakteristik kursi secara spesifik ditentukan lutut sekitar 100 cm. Hal ini digunakan
oleh jenis tugas, sebuah kursi dengan untuk meregangkan kaki sesekali duduk
sandaran lengan dapat dipilih jika untuk waktu yang lama. Untuk memiliki
dipandang tidak mengahambat kegiatan. ruang yang cukup antara bawah permukaan
Sandaran lengan pada kursi berfungsi untuk kerja dan bagian atas kaki, ketebalan
mendukung berat lengan dan berguna permukaan kerja tidak boleh lebih dari 3
ketika bangkit dari kursi. Sandaran lengan cm.
harus pendek untuk memungkinkan dekat
ke meja. 2. Kerja Berdiri
Postur tubuh dalam pekerjaan berdiri
merupakan suatu totalitas perilaku kesiagaan
dalam menjaga keseimbangan fisik dan mental.
Kecenderungan lainnya adalah memerlukan
d. Ketinggian bekerja bergantung pada tugas tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan
Tipe Tugas Ketinggian Kerja posisi duduk mengingat kaki sebagai tumpuan
Penggunaan mata: sering; tubuh. berikut ini hal-hal yang harus
10-30 cm di bawah
penggunaan diperhatikan dalam posisi kerja berdiri:32
ketinggian mata
tangan/lengan: jarang a. Berdiri bergantian dengan duduk dan
Penggunaan mata: sering; berjalan. Tugas yang harus dilakukan dalam
0-15 cm di atas tinggi
penggunaan waktu lama dengan posisi berdiri harus
siku
tangan/lengan: sering diselingi dengan tugas yang dapat dilakukan
Pernggunaan mata:
0-30 cm di bawah tinggi dengan duduk dan berjalan.
jarang; penggunaan
siku b. Ketinggian meja kerja harus disesuaikan.
tangan/lengan: sering
Ketinggian meja kerja harus disesuaikan
e. Gunakan sandaran kaki jika tinggi pekerjaan dengan jenis pekerjaan. Ketinggian meja
tetap. Jika ketinggian kerja tidak dapat maksimal untuk pria adalah 110 cm dan
disesuaikan oleh pengguna, seperti pada wanita adalah 105 cm, sedangkan
mesin, permukaan kerja yang relative tinggi ketinggian meja minimal untuk pria adalah
harus dipilih sesuai dengan tinggi pengguna. 90 cm dan untuk wanita adalah 85 cm.
Ketinggian kursi kemudian harus c. Menyediakan cukup ruang untuk kaki.
disesuaikan dengan permukaan kerja.. Antara bagian tengah meja harus lebih lebar
ketinggian kaki juga harus disesuaikan 5 cm dengan tumpuan meja. Antara
dengan menggunakan pijakan kaki yang sandaran meja dan jarak lantai minimal 75
cocok. cm.
f. Hindari jangkauan berlebihan, benda kerja, d. Hindari jangkauan berlebihan. benda kerja,
alat, dan kontrol yang digunakan secara alat, dan kontrol yang digunakan secara
teratur harus ditempatkan di depan atau di teratur harus ditempatkan di depan atau di
dekat tubuh. Jangkauan yang ditoleransi dekat tubuh. Jangkauan yang ditoleransi
dalam pekerjaan duduk maupun berdiri dalam pekerjaan duduk maupun berdiri
maksimal 50 cm. maksimal 50 cm.
e. Pilih permukaan kerja yang miring untuk tinggi yang masih dapat dijangkau oleh
membaca tugas. tangan.Kegiatan lainnya adalah menurunkan
f. Postur tangan dan lengan. Bekerja untuk barang.
jangka waktu yang lama dengan tangan dan
lengan dalam sikap tubuh yang buruk dapat
menyebabkan keluhan spesifik dari
pergelangan tangan, siku, dan bahu.
Masalah ini timbul terutama dari manual
handling alat.
g. Pilih model alat yang tepat. Sebuah alat Gambar 1. Mengangkat/Menurunkan34
tertentu sering tersedia dalam berbagai
model. Pilih model yang paling cocok untuk b. Mendorong/Menarik (Push/Pull)
tugas dan postur tubuh agar tidak terjadi Kegiatan mendorong adalah kegiatan
permasalahan di persendian. menekan berlawanan arah tubuh dengan
h. Bila menggunakan alat genggam, usaha yang bertujuan untuk memindahkan
pergelangan tangan harus dijaga selurus obyek.Kegiatan menarik kebalikan dengan itu.
mungkin. Alat genggam tidak boleh terlalu
berat. Alat genggam yang masih bisa
ditoleransi beratnya adalah sekitar 2 kg.
i. Perawatan alat. Alat kerja harus dijaga
kualitasnya agar tidak membutuhkan
kekuatan yang besar dalam penggunaannya.
j. Bentuk genggaman. Bentuk dan lokasi
Gambar 2.Mendorong/Menarik 34
genggaman di troli, mesin, dan sebagainya
harus mempertimbangkan posisi tangan dan
c. Memutar (Twisting)
lengan. Jika seluruh tangan digunakan untuk
Kegiatan memutar merupakan kegiatan
mengerahkan kekuatan, handgrip harus
MMH yang merupakan gerakan memutar
memiliki diameter sekitar 3 cm dan panjang
tubuh bagian atas ke satu atau dua sisi,
sekitar 10 cm. pegangannya harus agak
sementara tubuh bagian bawah berada dalam
cembung untuk meningkatkan kontak
posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat
permukaan dengan tangan.
dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam.
k. Hindari melaksanakan tugas di atas bahu.
Tangan dan siku harus berada jauh di bawah
bahu ketika melaksanakan tugas. Jika
pekerjaan di atas permukaan bahu tidak
dapat dihindari, durasi kerja harus terbatas
dengan diselingi oleh istirahat teratur.
l. Hindari bekerja dengan tangan di belakang
tubuh. Posisi tangan dan lengan di belakang Gambar 3. Memutar34
tubuh menimbulkan gangguan, misalnya
nyeri pada bagian lengan atas dan d. Membawa (Carrying)
dikhawatirkan terjadi disposisi sendi Kegiatan membawa merupakan kegiatan
(terkilir). memegang atau mengambil barang dan
memindahkannya. Berat benda menjadi berat
3. Manual material handling (MMH) total pekerja.
Manual material handling adalah
aktivitas penanganan material yang meliputi
kegiatan mengangkat, menurunkan,
mendorong, menarik, dan membawa beban
yang dilakukan tanpa bantuan alat.33
Occupational Safety and Health Administration
(OSHA) mengklasifikasikan kegiatan manual Gambar 4. Membawa 34
material handling menjadi lima yaitu:34
a. Mengangkat/Menurunkan (Lifting/Lowering) e. Menahan (Holding)
Mengangkat adalah kegiatan Memegang obyek saat tubuh berada
memindahkan barang ke tempat yang lebih dalam posisi diam (statis).
2010.
27. Guo HR, Chang YC, Yeh WY, Chen CW, Guo
YL. Prevalence of musculoskeletal disorders
among workers in Taiwan: a nationwide
study. J Occup Health. 2004; 46(1): 26-36
28. Rahardjo W. Peran Faktor-faktor
Psikososial dan Keselamata Kerja pada
Jenis Pekerjaan yang Bersifat ISO-STRAIN.
Seminar Nasional PESAT. Jakarta; 2005.
29. Stack T, Ostrom LT, Wilhelmsen CA.
Occupational Ergonomics: A Practical
Approach Edisi 1. John Wiley dan Sons.
New Jersey; 2016.
30. Bengston KA dan Silver J. Trigger Finger.
Dalam W. R. Frontera, J. K. Silver, dan T. D.
R. Jr, eds. Essensials of Physical Medicine
and Rehabilitation. Saunders. Philadelpia;
2015. hlm. 180–183.
31. Napitupulu N. Gambaran Penerapan
Ergonomi [internet]. 2009.[Disitasi 28
Maret 2015]. Tersedia dari:
(http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital
/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-
Literatur.pdf).
32. Kuswana, Wowo S. Ergonomi dan
Kesehatan Keselamatan Kerja. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung; 2014.
33. Marasabessy RS. Penentuan Maximum
Acceptable Weihght Limit (Mawl)
DenganMenggunakanPendekatanFisiologi
Universitas Darussalam Ambon. Ambon;
2012.
34. OSHA (Occupational Safety and Health
Administration). Ergonomic Guidelines for
Manual Material Handling. Department of
Industrial Relations. California; 2007.