In vivo mengacu pada suatu fenomena di mana eksperimen dilakukan menggunakan keseluruhan,
organisme hidup. Dua bentuk percobaan in vivo adalah studi hewan dan uji klinis selama pengembangan
obat. Efek keseluruhan dari percobaan pada organisme hidup dapat diamati dalam teknik in vivo. Dengan
demikian, eksperimen in vivo lebih tepat daripada eksperimen in vitro. Tujuan utama dari eksperimen in
vivo adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang sistem biologis atau menemukan obat-obatan.
Namun, eksperimen in vivo lebih mahal dan membutuhkan teknik yang lebih canggih selama percobaan.
Tikus, kelinci, dan kera adalah tiga jenis utama organisme hidup yang digunakan dalam teknik in vivo.
In vitro dan in vivo adalah dua jenis model eksperimental yang digunakan di laboratorium.
Baik eksperimen in vitro maupun in vivo dilakukan di bawah serangkaian kondisi tertentu.
Definisi
In vitro: In vitro mengacu pada fenomena di mana prosedur yang diberikan dilakukan di lingkungan yang
terkendali di luar organisme hidup.
In vivo: In vivo mengacu pada fenomena di mana eksperimen dilakukan menggunakan keseluruhan,
organisme hidup.
Jenis Sampel
In vitro: Organisme mati atau komponen seluler yang terisolasi digunakan dalam percobaan in vitro .
Kondisi
Biaya
Waktu
Presisi
Contoh
In vitro: Eksperimen kultur sel dalam cawan Petri dan eksperimen dalam tabung reaksi adalah contoh in
vitro.
In vivo: Percobaan pengujian obat dilakukan dengan menggunakan organisme model seperti tikus,
kelinci, kera dll. Adalah contoh in vivo.
Pemupukan
In vitro: In vitro fertilization (IVF) mengacu pada metode pemupukan buatan di mana fusi gamet jantan
dan betina terjadi di luar tubuh manusia.
In vivo: Mekanisme pembuahan rutin di mana fusi gamet jantan dan betina terjadi di dalam tubuh
disebut sebagai fertilisasi in vivo .
Kesimpulan
In vitro dan in vivo adalah dua jenis metode eksperimental yang digunakan di laboratorium. Percobaan in
vitro dilakukan dalam tabung reaksi. Percobaan ini dilakukan dalam kondisi laboratorium. Namun,
percobaan in vivo dilakukan dalam organisme hidup. Eksperimen ini terjadi di bawah kondisi fisiologis.
Perbedaan utama antara in vitro dan in vivo adalah jenis kondisi di mana setiap jenis eksperimen
dilakukan.
Metode in vivo
Kecernaan In vivo merupakan suatu cara penentuan kecernaan nutrient menggunakan hewan percobaan
dengan analisis nutrient pakan dan feses (Tillman dkk. 1991). Anggorodi (2004) menambahkan
pengukuran kecernaan atau nilai cerna suatu bahan merupakan usaha untuk menentukan jumlah
nutrient dari suatu bahan yang didegradasi dan diserap dalam saluran pencernaan. Daya cerna
merupakan persentse nutrient yang diserap dalam saluran pencernaan yang hasilnya akan diketahui
dengan melihat selisih antara jumlah nutrient yang dikonsumsi dengan jumlah nutrient yang dikeluarkan
dalam feses.
Tipe evaluasi pakan In vivo merupakan metode penentuan kecernaan pakan menggunakan hewan
percobaan dengan analisis pakan dan feses. Pencernaan ruminansia terjadi secara mekanis,
fermentative, dan hidrolisis (Mc Donald dkk.2002). Dengan metode Invivo dapat diketahui pencernaan
bahan pakan yang terjadi di dalam seluruh saluran pencernaan ternak, sehingga nilai kecernaan pakan
yang diperoleh mendekati nilai sebenarnya. Koefisien cerna yang ditentukan secara In vivo biasanya 1%
sampai 2 % lebih rendah dari pada nilai kecernaan yang diperoleh secara In vitro (Tillman dkk.,1991).
http://kamicintapeternakan.blogspot.com/2015/04/metode-pengukuran-kecernaan-pada.html?m=1