2 Perilaku Kekerasan
1. Pengertian Perilaku Kekerasan
Menurut Keliat dkk (2011), perilaku kekerasan merupakan suatu respon yang
diekspresikan dengan melakukan ancaman, mencederai orang lain, dan atau merusak
lingkungan. Respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain,
maupun lingkungan.
Perilaku kekerasan juga dianggap sebagai salah satu akibat dari kemarahan atau
kepanikan yang ekstrim. Perilaku agresif dan perilaku kekerasan sering dipandang suatu
rentang, dimana agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan (violence) disisi yang
lain. Suatu keadaan yang menimbulkan emosi, perasaan frustasi, benci atau marah. Hal
ini akan mempengaruhi perilaku seseorang. Berdasarkan keadaan emosi secara mendalam
tersebut terkadang perilaku menjadi agresif atau melukai karena penggunaan koping yang
kurang bagus (Kusumawati dan Hartono, 2011).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan
adalah suatu keadaan emosi yang merupakan campuran frustasi, benci atau marah yang
diekspresikan dengan melakukan ancaman, mencederai orang lain, dan atau merusak
lingkungan.
2. Etiologi Perilaku Kekerasan
Menurut Riyadi (2009), pengkajian yang dapat dilakukan pada individu dengan perilaku
kekerasan meliputi :
a. Faktor Predisposisi
- Biologis
Teori dorongan nilai
Perilaku kekerasan disebabkan oleh dorongan kebutuhan dasar yang kuat.
Teori psikomatik
Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap stimulus
eksternal, internal, maupun lingkungan.
- Psikologis
Frustation Aggression Theory (Teori Agresif Frustasi)
Berdasarkan teori ini, perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari akumulasi
frustasi. Keinginan individu untuk mencapai sesuatu yang gagal atau terhambat
dapat menyebabkan terjadinya frustasi yang dapat mendorong individu
berperilaku agresif. Perilaku kekerasan tersebut dapat mengurangi perasaan
frustasi yang dialami oleh individu tersebut.
Behavioral Theory (Teori Perilaku)
Kemarahan merupakan proses belajar dan dapat dicapai apabila tersedia
fasilitas atau situasi yang mendukung.
Exstensial Theory (Teori Eksistensi)
Bertingkah laku merupakan kebutuhan dasar manusia. Individu akan
berperilaku dekstruktif, apabila kebutuhannya tidak dapat terpenuhi melalui
berperilaku konstruktif.
- Perilaku
Bertingkah laku adalah kebutuhan dasar manusia, apabila kebutuhan tersebut
tidak dapat terpenuhi melalui berperilaku konstruktif, maka individu akan
memenuhinya melalui berperilaku dekstruktif.
- Sosial Kultural
Teori lingkungan
Sikap individu dalam mengekspresikan marah akan dipengaruhi oleh
lingkungan sosial. Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif)
dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan
menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima.
Teori belajar sosial
Perilaku kekerasan dapat dipelajari secara langsung maupun melalui proses
sosialisasi.
b. Faktor Presipitasi
- Internal
Bisa disebabkan karena kelemahan fisik, kurang percaya diri, putus asa, dan
perasaan ketidakberdayaan
- Eksternal
Penganiayaan fisik, kehilangan orang yang disukai atau dicintai, kritikan yang
mengarah pada penghinaan.
- Interaksi
Individu yang mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu kepada
orang lain dan tidak membiasakan berdialog untuk memecahkan masalah
cenderung melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
a. Asertif :
Kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan atau diungkapkan tanpa menyakiti
orang lain akan memberi kelegaan pada individu dan tidak
b. Frustasi :
Respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena tidak reakstis atau hambatan
dalam proses percakapan tujuan
c. Pasif :
Individu tidak mampu mengungkapkan perasaannya, klien tampak pemalu, pendiam
sulit diajak bicara karena rendah diri dan merasa kurang mampu.
d. Agresif :
Perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam
bentuk destruktif dan masih terkontrol. Perilaku yang tampat dapat berupa : muka
kusam, bicara kasar, menuntut, kasar disertai kekerasan.
5. Pohon Masalah
Berikut merupakan pohon masalah pada kasus perilaku kekerasan menurut Fitria (2010):
Risiko Perilaku
Kekerasan
Mekanisme Koping
Konstruktif Destruktif
Adaptif Maladaptif
Fitria, N. (2010). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Keliat, B. A. dan Akemat, Helena Novy, dan Nurhaeni Heni. (2011). Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC.
_________. 92014). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Kusumawati, F dan Hartono, Y. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Riyadi, S. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.