Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurul Ijah

NIM : 170301039

“KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN & STANDAR


AKUNTANSI DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/PEMERINTAH”

1. KERANGKA KONSEPTUAL SEBAGAI ACUAN PENGEMBANGAN


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Kerangka konseptual (KK) merupakan konsep dasar penyusunan dan
pengembangan SAP, dan merupakan acuan bagi KSAP, penyusunan
laporan keuangan, pemeriksa, dan pengguna laporan keuangan dalam
mencari mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur
dalam PSAP (PP Nomor 71 Tahun 2010 Pasal 1 ayat 5).

2. STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ATAU PEMERINTAH DI


INDONESIA
Standar akuntansi sektor publik atau pemerintah di Indonesia yaitu
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) diatur dalam PP Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), sebagai
pengganti dari PP Nomor 24 Tahun 2005, dan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)

1. Perkembangan Penyusunan Standar Akuntansi


Pemerintahan (SAP)
a. Sistematika SAP, SAP Berbasis Akrual yang
ditetapkan dengan PP Nomor 71 Tahun 2010 terdiri
atas Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
dan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(PSAP).
b. Basis Akuntansi, Basis akuntansi adalah perlakuan
atas hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi
keuangan. Perbedaan basis akan berpengaruh
terhadap proses akuntansi. Dalam akuntansi dikenal
adanya dua basis yaitu basis kas dan basis akrual.
c. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi, Entitas
akuntansi adalah unit pada pemerintahan yang
mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang
menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan
keuangan atas dasar akuntansi yang
diselenggarakan.
d. Penyusunan Laporan Keuangan Menurut PP
Nomor 71 Tahun 2010, Laporan keuangan pokok
yang wajib disusun dan disajikan oleh entitas
pelaporan menurut SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
yaitu, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca,
Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Sedangkan, SAP Berbasis Akrual
mewajibkan entitas pelaporan menyusun dan
menyajikan Pelaporan finansial berbasis akrual
(Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus
Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas), Pelaporan
pelaksanaan anggaran berbasis kas (LRA berbasis
kas, dan Laporan perubahan Saldo Anggaran Lebih),
ditambah dengan CaLK.
3. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
NOMOR 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA
a. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba, Meliputi laporan
posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas
serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan
catatan atas laporan keuangan.
b. Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat, Laporan
posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok
aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh
penyumbang yaitu terikat secara permanen, terikat secara
temporer dan tidak terikat.

1.Laporan Aktivitas
2.Laporan Arus Kas

4. PENINGKATAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL


Proses Peningkatan Standar oleh IPSASB, Pada akhir tahun 1997,
IPSASB memulai sebuah program pengembangan IPSAS yang
didasarkan kepada International Accounting Standards (IAS) yang
diterbitkan International Accounting Standard Board (IASB) tahun
1997.
a. Sistematika IPSAS Setelah Revisi
b. Basis Akuntansi Keuangan dan Anggaran
c. Standar Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Komersial:
Harus Konvergen atau Paralel?

Anda mungkin juga menyukai