Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METODOLOGI ISLAM

TENTANG ISLAM DAN GLOBALISASI

DOSEN : Solehuddin Harahap,S.HI,M.Sy

DISUSUN OLEH :

Kelompok 12

Fajar Ramadhan (11970315357)

Sri Ramadhini (11970325359)

Yuli Reina Wati (11970324499)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas makalah
metodologi studi Islam: “Islam dan globalisasi” ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………………….

Kata Pengantar………………………………………………………………………………….

Daftar Isi………………………………………………………………………………………..

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………....................................

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………...

1.3 Manfaat Dan Tujuan………………………………………………………………………

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Islam Dan Globalisasi…………………………………………………………..

2.2 Karakteristik Islam Globalisasi……………………………………………………………..

2.3 Karakteristik Globalisasi……………………………………………………........................

2.4 Pengertian Modernisme …………………………………………………………………….

2.5 Pengertian Puritanisme……………………………………………………………………...

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………

3.2 Saran………………………………………………………………………………………...

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Islam menurut bahasa dari bahasa arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti
selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadibentuk aslama
yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh karena itu orang yang berserah
diri, patuh, dan taat kepada Allah SWT disebut sebagai orang muslim. Dari uraian di atas
bisa diambil kesimpulan bahwa Islam menurut bahasa ialah patuh, berserah diri, dan taat
kepada Allah SWT.

Dalam makna istilah islam sebagai agama yang ajaran-ajarannya yang diwahyukan Allah
kepada masyarakat melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut Maulana Muhammad Ali islam
adalah agama pendamaian dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau
persaudaraan umat islam menjadi bukti nyata bahwa agama Islam itu selaras pada
namanya.

Menghadapi peradaban dunia islam secara keseluruhannya berada dalam tatanan global
yang mendasar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi. Transportasi, dan
informasi semuanya ini membuat dunia semakin global dan sempit karena mudanya
dijangkau. Dan inilah yang disebut fenomena “globalisasi”, yang secara sederhana bisa
dipahami sebagai suatu proses pengintegrasian budaya, politik, ekonomi, dan informasi
nasional bangsa-bangsa ke ruang lingkup dan tatanan baru sistem jaringan dunia (global).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Islam dan Globalisasi?

2. Sebutkan karakteristik Islam dan Globalisasi?

3. Sebutkan karakteristik Globalisasi?


4. Apa pengertian Modernisme?

5. Apa pengertian Puritanisme?

C. Manfaat dan tujuan

1. Mengetahui dari Islam dan Globalisasi

2. Mengetahui dari karakteristik Islam dan Globalisasi

3. Mengetahui dari karakteristik Globalisasi

4. Mengetahui dari modernisme

5. Mengetahui dari puritanisme.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam Dan Globalisasi

Dari segi bahasa (etiomologi), islam berasal dari bahasa arab, yaitu salima yang yang mengandung
arti selamat, damai dan sentosa. Dari kata salima, selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang
berarti aslama yang berarti berserah diri masuk kedamaian. Islam adalah agama Allah yang SWT,
yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW, untuk mengajarkan dan menyampaikan pada Umat-
Nya.

Adapun globalisasi berasal dari kata “global”. Globalisasi (globalization) merupakan proses
menuju arah global. Arti global adalah menyeluruh atau menyatu, dari berbagai unsur menjadi satu.

Globalisasi adalah era global/modern bahwa dunia ini terasa seperti kampong kecil. Interaksi
antarnegara, peradaban, dan buday1a semakin mudah dalam melakukannya, proses tersebut saling
mempengaruhi antara satu budaya dengan budaya lain dengan proses yang cepat, baik budaya itu
positif maupun negatif. Pada akhirnya, globalisasi menjadi alat untuk saling mempengaruhi antara
peradaban, antarnegara, budaya, dan agama.

B. Karakteristik Islam Globalisasi

Ungkapan “Islam, globalisasi, dan peradaban dunia” berusaha menjelaskan pada pertentangan,
persinggungan, atau persamaan. Oleh karena itu islam memiliki karakter sebagai berikut:

a. Menjanjikan keselamatan dunia dan akhirat

b. Penyerahan diri seorang muslim kepada Allah SWT.

c. Penyelamatan yang dijanjikan islam dengan kesempurnaan, komprensif dan mendetail.

d. Islam sebagai agama yang sempurna

e. Islam menjelaskan segala sesuatu yang semuanya itu untuk keselamatan manusia.

f. Tidak ada satu pun yang dibiarkan dan tidak diperhatikan di dalam islam.

g. Tebaran penyelamatan islam mencakup pada seluruh alam semesta, lebih dari sekadar
globalisme.

C. Karakteristik Globalisasi

1
M. Yatimin Abdullah, metodologi studi islam, (Surabaya : Pustaka Media, 2004), 15.
Dalam hal-hal yang bersifat duniawi, umat islam diberi kebebasan seluas-luasnya untuk
beradaptasi, berdialog, hidup berdampingan dengan non islam. Tetapi ia harus mengetahui prinsip-
prinsip islam. globalisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

· Internasionalisasi (dari daerah menuju ke arah wilayah yang lebih luas).

· Liberalisasi (paham menuju arah serba bebas dan melepaskan norma-norma yang telah mapan,
antara lain norma-norma agama islam).

· Universalisasi (dunia telah menjadi dalam kesatuan, tetapi tidak ada wilayah yang melekat antara
wilayah satu dengan wilayah lain sebagai berkah untuk memajukan IPTEK2, terutama teknologi dan
informasi.

· Westernisasi (arah peradaban dari dunia timur menuju arah kultural dunia barat yang bercirikan
sekularisme, individualisme, kapitalisme, liberalisme, dan hedonisme.

· Suprateritoalisme (ruang-ruang sosialitas mulai tidak ada lagi dari jaraknya dan batas-batas
wilayahnya. Dengan demikian, dunia adalah satu wilayah).

Secara singkat, bahwa globalisasi dapat dikatakan terjadinya keterbukaan wilayah atau Negara
sehingga memungkinkan terjadi interaksi antara wilayah atau Negara tersebut. Seperti dalam
ekonomi, politik, budaya dan lain-lain.

D. Pengertian Modernisme

Kata modern, modernitas, modernisasi dan modernisme, seperti kata lainnya yang berasal barat,
telah dipakai dalam bahasa Indonesia. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata modern
diartikan sebagai yang terbaru, secara baru, mutakhir. Dalam masyarakat barat kata “modernisme”
mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha-usaha untuk mengubah paham-paham, adat
istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya, agar semua itu sesuai dengan pendapat-pendapat
dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Perubahan dilakukan untuk menyesuaikan zaman dan keadaan masyarakat dalam mengejar bangsa
lain agar memberi solusi nyata dengan mendatangkan paradigma baru dalam suatu masyarakat
supaya mewujudkan kebangkitan bagi umat islam.

Dalam masyarakat barat, modernisme mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha
untuk mengubah paham-paham dan institusi-institusi lama untuk disesuaikan dengan suasana
baru ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, modern
lebih mengacu pada dorongan untuk melakukan perubahan karena paham-paham dan
institusi-institusi lama dinilai tidak relevan. Kaum modernis kebanyakan lebih percaya bahwa
keterbelakangan umat islam karena disebabkan oleh kesalahan sikap mental, budaya, atau
teologi mereka. Pandangan kaum modernis lebih merujuk pada pemikiran modernis
Muktazilah, yang cenderung bersifat antroposentris karena bagi Muktazilah, manusia itu
dapat menentukan perbuatannya sendiri.

² Dr. H.Koko Abdul Kodir, M.A, Metodologi Studi Islam, ( Yogyakarta, TERAS, 2009), 243.

³ Abdurrahman Wahid, dkk., Zaman Baru Islam Indonesia, ( Bandung, Remaja Rosda Karya,1999), 64.
E. Pengertian Puritanisme

Secara garis besar, kata “puritanisme” secara etimologis berasal dari bahasa yunani, pure
yang berarti murni. Puritanisme, berarti paham dan tingkah laku yang didasarkan pada ajaran
kaum puritan. Puritan memiliki arti orang yang hidup saleh dan yang menganggap
kemewahan dan kesenangan sebagai dosa.

Puritanisme menurut istilah memiliki dua arti, yaitu di lapangan pemikiran dan
kepercayaan. Puritanisme di lapangan pemikiran, misalnya pada lapangan ilmu pengetahuan
berupa tidak mau menggunakan kata atau ejaan yang mirip dengan perkataan atau ejaan
bangsa asing. Dalam lapangan kepercayaan sendiri, misalnya sikap hanya berpegang pada
ajaran yang termuat dalam suatu kitab suci sesuai dengan arti kata. Pengertian yang tidak
sama dengan arti kata dianggapnya berbahaya atau salah, selain makna ajaran agama islam
pada beberapa golongan, yang mengikuti pada cara hidup yang sederhana dan tidak
menggangu pada kesehatan.

Dalam islam, puritanisme disamakan dengan istilah sufi. Pemurnian ditunjukkan untuk
mengembalikan umat islam pada ajaran yang murni berasal dari pembawanya Nabi
Muhammad SAW yaitu Al-Qur’an dan hadis agar bersih dari perilaku takhayul, bid’ah, dan
khurafat yang dapat merusak pada ajaran dan akidah umat islam.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemurnian itu adalah kembali pada
ajaran islam yang murni, yaitu kembali pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan para
sahab3atnya yaitu Al-Qur’an dan Hadist sahih untuk menyesuaikan zaman yang semakin
aktual dengan ajaran islam yang murni.

⁴ Harun Nasution, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Grand Media, 1991.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam berasal dari bahasa arab, yaitu salima yang mengandung arti selamat, damai dan
sentosa Islam adalah agama Allah yang SWT, yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW,
untuk mengajarkan dan menyampaikan pada Umat-Nya. Globalisasi berasal dari kata
“global”.

Globalisasi (globalization) merupakan proses menuju arah global. Globalisasi adalah era
global/modern bahwa dunia ini terasa seperti kampung kecil. Interaksi antarnegara,
peradaban, dan budaya semakin mudah dalam melakukannya.

Modernisme adalah pikiran, aliran, gerakan, dan usaha-usaha untuk mengubah paham-
paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya. Puritanisme adalah pemurnian,
asal, dan kembali pada suatu ajaran-ajaran atau sikap-sikap pada masa awal kejadiannya.

B. Saran

jadi, melihat dari makalah penulis menyarankan islam dalam globalisasi juga dibutuhkan
di kalangan islam karena melihat perkembangan zaman dan kehidupan masyarakat, tetapi
juga melihat titik positif dan negatif dalam menanggapinya.
DAFTAR PUSTAKA

Harun Nasution, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Grand Media, 1991.

Dr. H.Koko Abdul Kodir, M.A, Metodologi Studi Islam, Yogyakarta, TERAS, 2009.

Abdurrahman Wahid, dkk., Zaman Baru Islam Indonesia, Bandung, Remaja Rosda Karya,1999.

M. Yatimin Abdullah, metodologi studi islam, Surabaya : Pustaka Media, 2004.

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/artifnah/5be95a2caeebe1372b33865
7/islam-dan-globalisasi

https://karya-anak-bngsa.blogspot.com/2017/01/makalah-islam-dan-globalisasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai