STERIL
I. Nama Sediaan
Nama Generik: Infus Ringer Laktat
Nama Dagang:
V. Perhitungan Tonisitas
VI. Formula Akhir
Tiap 500 mL sediaan infus Ringer Laktat mengandung:
Natrium Klorida, NaCl 3g
Sodium Laktat anhidrat 1,55 g
Kalium Klorida, KCl 0,15 g
Kalsium Klorida dihidrat, CaCl2 dihidrat 0,1 g
HCl/NaOH adjust pH 7,4
Aqua pro injection ad. 500 mL
VII. Preformulasi Zat Tambahan
1. Aqua pro injection
- Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
- Kelarutan : larut dalam berbagai zat yang bersifat polar
- pH larutan : Netral
- Stabilitas : stabil pada bebagai kondisi penyimpanan, disimpan dalam
wadah tertutup kedap
- Inkompatibilitas : inkompatible dengan zat yang mudah terhidrolisis
- Kegunaan : pelarut pada pembuatan injeksi
(Dirjen POM, 1979 : 97)
VIII. Penimbangan
X. Prosedur Kerja
Ditimbang zat aktif
↓
Dimasukkan kedalam gelas piala steril yang sudah di kalibrasi
↓
Larutkan zat aktif menggunakkan aquabides dan bilas kaca arloji
menggunakkan aquabides
↓
Karbon aktif di gerus, ditimbang sejumlah 0,1% b/v. Dimasukkan
kedalam gelas piala, lalu ditambahkan aquabides ad tanda kalibrasi
↓
Gelas piala ditutup memakai arloji dan disisipi dengan batang pengaduk
↓
Dipanaskan larutan diatas api bunsen pada suhu 60-70°C selama 15 menit.
Sesekali diaduk.
↓
Dicek suhu dengan termometer dilakukan dilemari steril
↓
Kertas saring steril dibasahi dengan air bebas pirogen air ditampung di
erlenmeyer yang lain (disiapkan 2 erlenmeyer)
↓
Kertas saring dan corong dipindahkan kedalam labu erlenmeyer steril
bebas pirogen
↓
Larutan disaring hangat-hangat kedalam erlenmeyer
↓
Larutan dipindahkan kegelas ukur dan diukur volumenya. Kekurangan
volum di ad dengan aquabidestilata bebas pirogen yang digunakkan untuk
membilas gelas piala
↓
Kemudian disaring terlebih dahulu kedalam erlenmeyer
↓
Larutan dituang kedalam kolom melalui saringan G3 dengan bantuan
pompa penghisap.
↓
Filtrat dari kolom ditampung kedalam botol impus steril yang telah ditara.
↓
Botol ditutup dengan flakon steril, diikat dengan simpul champagne.
↓
Sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
↓
Pemberian etiket
Evaluasi sediaan infus meliputi evaluasi fisika, biologi dan Kimia
1. Penetapan pH (Dirjen POM, 1995 : 1039 – 1040)
lakukan uji penetapan pH dengan menggunakan pH meter atau kertas
indikator universal.
2. Bahan partikulat dalam injeksi (Dirjen POM, 1995 : 981 – 985)
Filtrasi menggunakan membran sejumlah tertentu sediaan uji
↓
Lalu amati membran tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x
Jumlah partikel dengan dimensi linier efektif 10 µm atau lebih sama
atau lebih besar dari 25 µm.
3. Keseragaman sediaan (Dirjen POM, 1995 : 1044)
letakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat keseragaman volume
secara visual.
4. Penetapan volume injeksi (Dirjen POM, 1995 : 1044)
Ambil sampel dengan alat suntik hipodermik
↓
Memasukannya ke dalam gelas ukur yang sesuai.
↓
Hasilnya volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah
bila diuji satu persatu
5. Uji kejernihan larutan
lakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa wadah
bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleksi ke
dalam matanya, dan berlatarbelakang hitam dan putih,
↓
dengan rangkaian isi jalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas
dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata.
6. Uji sterilitas
Prosedur uji dapat menggunakan teknik inokulasi langsung ke dalam media
pada 30oC – 35oC selama tidak kurang dari 7 hari.
7. Uji pirogen (vol >10 mL) (Dirjen POM, 1995 : 908 – 909).
Gunakan hewan uji kelinci dewasa yang sehat: Kelinci yang tidak diberi
makan selama waktu pengujian
↓
masukkan kelinci kedalam kotak penyekap, sehingga kelinci tertahan dengan
letak leher yang longgar
↓
Tidak lebih dari 30 menit sebelum penyuntikan larutan uji, tentukan “suhu
awal” masing-masing kelinci yang merupakan dasar untuk menentukan
kenaikan suhu
↓
Suhu tiap kelinci tidak boleh lebih dari 1°c dan suhu setiap kelinci tidak
boleh > 39,8°.
8. Uji kebocoran
Cairan bening tidak berwarna, wadah takaran tunggal yang masih panas
setelah selesai disterilkan, dimasukan ke dalam larutan metilen biru 0,1%.
↓
Sediaan memenuhi syarat jika larutan dalam wadah tidak menjadi biru dan
kertas saring tidak menjadi basah