Anda di halaman 1dari 11

Lesson plan teori

Mata Kuliah : ASKEB I ( Kehamilan)

Kode Mata Kuliah : BD.301

Beban Studi : 5 SKS (T:3 P:2)

Topik : Pemberian obat dan cairan

Sub Topik : 1. Jenis-jenis pemberian obat

2. tujuan pemberian obat

3. hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian

obat

4. teknik-teknik pemberian obat

Waktu : 150m Menit

Pertemuan ke : 5 (lima)

Dosen : Nia Ochtarina

REFERENSI
1. Priharjo, Robert. 1995. Tekhnik dasar pemberian obat bagi perawat,
Jakarta: EGC
2. Hidayat, AAA.Uliyah, Musriful. 2005. Buku Saku praktikum: Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta:EGC

INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis pemberian obat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan pemberian obat
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemberian obat
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teknik-teknik pemberian obat
BAHAN DAN SUMBER

1. Handout 4. White Board


2. LCD 5. Spidol
3. Laptop
METODE
WAKTU ISI & ALAT
BANTU
Metode :
PENDAHULUAN
Ceramah,
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
Tanya Jawab
2. Menghubungkan materi yang akan dibahas
10 menit
dengan materi yang telah disampaikan
Alat Bantu:
sebelumnya
LCD,Laptop,
3. Menyampaikan indikator yang harus dicapai
White board,
mahasiswa pada akhir pembelajaran
Spidol.
4. Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas,
referensi dan metode yang akan digunakan untuk
pencapain tujuan
5. Menekankan pada mahasiswa tentang pentingnya
topik yang akan dibahas

Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

INDIKATOR
Setelah mengikuti perkuliahan ini :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis pemberian obat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan pemberian obat
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemberian obat
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teknik-teknik pemberian obat
Metode :
URAIAN MATERI
Ceramah,
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan
Tanya Jawab
adalah member obat yang aman dan akurat kepada
klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk
mengobati klien yang memiliki masalah. Obat
bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
130 Alat Bantu :
bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien
Menit LCD, Laptop,
dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan
White board,
efek samping yang serius atau berpotensi
Spidol.
menimbulkan efek yang berbahaya bila kita
memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya. Obat adalah semua zat baik
dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi
yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak
dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah
penyakit atau gejala-gejalnaya.
1. Jenis-jenis pemberian obat

a. Oral

Pemberian obat melalui mulut merupakan

cara paling mudah dan paling sering

digunakan. Obat yang digunakan biasanya

memiliki onset yang lama dan efek yang

lama.
b. Parenteral

Pemberian obat melalui parenteral

merupakan pemberian obat melalui

jaringan tubuh. Pemberian obat parenteral,

merupakan pilihan jika pemberian obat dari

mulut merupakan kontra indikasi

c. Topical

Obat yang diberikn pada mulut dan

mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya

memiliki efek local, obat dapat dioleskan

pada area yang diobati atau medicated

baths. Efek sistematik dapat timbul jika

kulit klien tipis.

d. Inhalasi

Jalan nafas memberikan tempat yang luas

untuk absorsi obat, obat diinhalasi melalui

mulut ataupun hidung.

2. Tujuan pemberian obat

a. Untuk menghilangkan rasa nyeri

b. Obat topical pada kulit memiliki efek yang

local

c. Efek samping yang diderita oleh klien


3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pemberian obat

a. Tepat obat

Sebelum mempersiapkan obat ke

tempatnya petugas medis harus

memperhatikan kebenaran obat sebanyak

tiga kali, yakni: ketika memindahkan obat

dari tempat penyimpanan obat, saat obat

diprogramkan, dan saat mengembalikan

obat ke tempat penyimpanan.

b. Tepat dosis

Untuk menghindari kesalahan dalam

pemberian obat, maka penentuan dosis

harus diperhatikan dengan menggunakan

alat standar seperti obat cair harus

dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau

sendok khusus, penghitungan dosis benar

untuk diberikan ke pasien.

c. Tepat pasien

Obat yang akan diberikan hendaknya benar

pada pasien yang diprogramkan. Hal ini

dilakukan dengan mengidentifikasikan

identitas kebenaran obat, yaitu


mencocokkan nama, nomor registrasi,

alamat, dan program pengobatan pada

pasien.

d. Tepat jalur pemberian

Kesalahan rute pada pada pemberian dapat

menimbulkan efek sintetik yang fatal pada

pasien. Untuk itu, cara pemberiannya

adalah dengan melihat cara pemberian/jalur

obat pada lebel yang ada sebelum

memberikannya pada pasien.

e. Tepat waktu

Pemberian obat harus benar-benar sesuai

dengan waktu yang diprogramkan karena

brhubungan dengan kerja obat yang dapat

menimbulkan efek terapi dari obat.

4. Teknik-teknik pemberian obat

a. Pemberian obat melalui oral

Pemberian obat melalui mulut dapat

dilakukan dengan tujuan mencegah,

mengobati dan mengurangi rasa sakit

sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.

b. Pemberian obat melalui jaringan intrakutan

Memberikan atau memasukkan obat


kedalam jaringan kulit dilakukan sebagai

tes reaksi alergi terhadap jenis obat yang

akan digunakan. Pemberian obat melalui

jaringan intrakutan ini dilakukan pada

daerah lengan, tangan bagian venteral.

c. Pemberian obat melalui jaringan subkutan

Pemberian obat melalui suntikan di bawah

kulit dapat dilakukan pada daerah lengan

atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu,

paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah

sekitar umbilicus (abdomen)

d. Pemberian obat melalui intravena

Memberikan obat secara langsung,

diantaranya vena mediana

cubitus/cephalika (daerah lengan), vena

frontalis/temporalis didaerah frontalis dan

temporal dari kepala. Tujuannya agar reaksi

berlangsung cepat dan langsung masuk

pada pembuluh darah.

e. Pemberian obat melalui wadah intravena

Memberikan obat melalui wadah intravena

merupakan pemberian obat dengan

menambahkan atau memasukkan obat


kedalam wadah cairan intravena. Dengan

bertujuan untuk meminimalkan efek

samping dan mempertahankan kadar

terapeutik dalam darah.

f. Pemberian obat melalui intramuscular

Memberikan obat melalui intramuscular

merupakan pemberian obat dengan

memasukkannya ke dalam jaringan otot,

lokasi penyuntikan dapat dilakukan di

dorsogluteal (posisi tengkurap), lokasi

ventrogluteal (posisi berbaring), avastus

lateralis (daerah paha), deltoid (lengan

atas), dengan tujuan agar absorpasi obat

dapat lebih cepat.

g. Pemberian obat melalui rectum

Pemberian obat melalui rectum merupakan

pemberian obat dengan memasukkan obat

melalui anus dan kemudian rectum, dengan

tujuan memberikan efek local dan

sistematik. Tindakan pengobatan ini

disebut pemberian obat supositura yang

bertujuan untuk mendapatkan efek terapi

obat, menjadikan lunak pada daerah feses,


dan merangsang buang air besar.

Pemberian obat efek local, seperti obat

ducolac supositoria, berfungsi untuk

meningkatkan defekasi secara local.

Pemberian obat dengan sistematik, seperti

obat aminofilin suposituria, berfungsi

mendilatasi bronchus. Pemberian obat ini

diberikan tepat pada dinding rectal yang

melewati sphinter anti interna.

Kontraindikasi pada pasien yang

mengalami pembedahan rectal.

h. Pemberian obat per vagina

Pemberian obat melalui vagina merupakan

tindakan memasukkan obat melalui vagina,

yang bertujuan untuk mendapatkan efek

terapi obat dan mengobati saluran vagina

atau serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk

krem dan suposituria yang digunakan untuk

mengobati infeksi local.

i. Pemberian obat pada mata

Pemberian obat pada mata dengan obat

tetes mata atau salep mata digunakan untuk

persiapan pemeriksaan struktur internal


mata dengan mendilatasi pupil, pengukuran

refraksi lensa dengan melemahkan otot

lensa, serta penghilangan iritasi mata.

j. `Pemberian obat pada kulit

Pemberian obat pada kulit merupakan

pemberian obat dengan mengoleskannya

dikulit yang bertujuan mempertahankan

hidrasi, melindungi permukaan kulit,

mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi

infeksi. Jenis obat kulit yang diberikan

dapat bermacam-macam seperti krem,

losion, aerosol, dan seprai.

k. Pemberian obat pada telinga

Memberikan obat pada telinga dilakukan

dengan obat tetes pada telinga atau salep.

Pada umumnya, obat tetes telinga yang

dapat berupa obat antibiotic diberikan pada

gangguan infeksi telinga. Khususnya otitis

media pada telinga tengah.

Metode :
KESIMPULAN
ceramah
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara Tanya jawab
disesuaikan dengan kondisi pasien, diantaranya : sub
kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena. Alat batu :
2 menit Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu LCD, Laptop,
diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi White board,
pemberian obat. Sebab ada jenis-jenis obat tertentu Spidol.
yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang
salah.

EVALUASI
Metode :
Tanya jawab
1. Sebutkan jenis-jenis pemberian obat
5 menit 2. jelaskan tujuan pemberian obat Alat bantu :
3. sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan LCD, Laptop,
dalam pemberian obat White board,
4. jelaskan teknik-teknik pemberian obat Spidol.
Metode :
PENUTUP
Ceramah
3 menit 1. menyimpulkan materi yang telah dibahas
(bertanya pada mahasiswa)
2. menyatakan bahwa indikator udah tercapai Alat bantu:
3. memberitahukan kepada mahasiswa topik apa LCD, Laptop,
yang akan dipelajari dipertemuan selanjut nya. White board,
4. Menutup perkuliahan dengan mengucapkan Spidol.
salam.

Palembang, mei 2016


Pembimbing

Faulia Mauluddina, SST, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai