Anda di halaman 1dari 30

RANGKUMAN BLOK

KEDOKTERAN
KELUARGA
A. DASAR KEDOKTERAN KELUARGA (prof. Qomariah)
 Setiap orang yg mengabdikan diri dalam bidang profesi dokter dan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan di bidang
kedokteran sehingga mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter.
 Sertifikat kompetensi  dibawa ke konsil tukar dengan STR  bs praktek diseluruh Indonesia, kl SIP di tempat ttt
 Dokter praktek umum : Setiap dokter yg melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan medis yg dilakukan sendiri atau bersama dalam bentuk organisasi untuk
menjalankan kegiatan pelayanan tingkat primer sesuai dengan peraturan setempat.
DOKTER  Dokter Keluarga
- Ikk fkui: Setiap dokter yg mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yg memiliki pengetahuan, ketrampilan melalui pendidikan
khusus di bidang kedokteran keluarga yg mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.
- AAFP,IDI,Singapura: Dokter yg mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh, terpadu, bersinambungan
(terus menerus dari lahir-mati) dan proaktif sesuai dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota satu unit keluarga, komunitas serta lingkungannya serta
bila menghadapi masalah kesehatan khusus yg tak tertanggulangi bertindak sebagai koordinator dlm konsultasi dan / rujukan pada dokter ahli yg sesuai.
 IKK FKUI: Disiplin ilmu kedokteran yg mempelajari, dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga, pengaruh fungsi keluarga
ILMU terhadap timbul dan berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi keluarga dlm keadaan normal
KEDOKTERAN  IDI: Kedokteran Keluarga adalah ilmu kedokteran yg mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yg orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan
KELUARGA tingkat pertama yg berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan indifidu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor faktor lingkungan,
ekonomi dan sosial budaya.
Fungsi kegamaan
•sebagai wahana persemaian nilai nilai luhur agama, budaya bangsa untuk menjadi insan insan agamis yg penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Fungsi Budaya
•Memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yg beraneka ragam dalam satu
kesatuan.
Fungsi cinta kasih
•Memberikan landasan yg kokoh terhadap hubungan anak dgn anak, suami dgn istri, orang tua dgn anak anaknya ,hubungan kekerabatan antar generasi
sehingga menjadi wahana bersemainya kehidupan yg penuh cinta kasih lahir dan batin.
Fungsi melindungi
FUNGSI •Menumbuhkan rasa aman dan kehangatan bagi segenap anggota keluarga.
KELUARGA
PP no 21 94 Fungsi Reproduksi
•Merupakan mekanisme untuk melanjutkan keturunan yg direncanakan sehingga dapat menunjang terciptanya kesejahteraan umat manusia di dunia yg
penuh iman dan taqwa
Fungsi sosialisasi dan pendidikan
•memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunannya agar bisa melakukan penyesuaian dgn alam kehidupannya di masa depan.

Fungsi ekonomi
•sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
Fungsi pembinaan lingkungan
•fungsi keluarga yg memberikan kemampuan kepada setiap keluarga dpt menempatkan diri secara serasi, selaras dan seimbang sesuai dgn daya dukung
alam dan lingkungan yg berubah secara dinamis.

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 1


PENGARUH KELUARGA TERHADAP KESEHATAN PENGARUH KESEHATAN TERHADAP KELUARGA
•Pemahaman keluarga baik bentuk, fungsi, siklus kehidupan keluarga •Bentuk keluarga, misalnya infertilitas, kelainan jiwa.
mempunyai peranan penting untuk mensukseskan pelayanan dokter •Fungsi keluarga, misalnya kepala keluarga, ibu rumah tangga, yg sakit
keluarga. akan sangat berpengaruh pada fungsinya
•Peranan keluarga dlm memelihara dan meningkatkan kesehatan •Siklus kehidupan keluarga, misalnya gangguan pada kesehatan
anggota keluarga atau kesehatan masyarakat sangat penting, karena reproduksi.
keluarga mempunyai arti dan kedudukan dlm masalah kesehatan. →
Misal kebiasaan mencuci tangan

 Memanfaatkan seluruh fasilitas yg diperlukan dan kemajuan mutakhir ilmu kedokteran  harus sadar mutu dan sadar biaya
 Menerapkan yg terbaik bagi pasien
PELAYANAN  Melayani secara purna waktu dgn fasilitas yg ada  membantu diluar jam praktek
PARIPURNA  Menimbang semua jenis penyakit yg sering terjadi pada semua golongan usia dan jenis kelamin.
 Melakukan tindakan promotif , preventif, diagnosis dini, terapi, dan rehabilitasi.
 Menerapkan EBM(Eveidence Based Medicine)
 Holistik; memandang pasien sebagai manusia seutuhnya sebagai:
- Individu
- Bagian dari keluarga
- Bagian dari masyarakatnya dan
- Bagian dari lingkungannya
- Selalu mempertimbangkan siapa yg sakit melebihi penyakitnya.
 Pelayanan terpadu: berkonsultasi dengan spesialis
 Koordinasi pelayanan dgn keluarga, laboratorium, dokter keluarga, dokter spesialis, rumah sakit , perusahaan asuransi dsb yg diselenggarakan secara cermat
untuk kepentingan pasien.
PENDEKATAN
 Memastikan bahwa pemeriksaan dan atau konsultasi dan rujukan terlaksana secara baik  kl ngerujuk pasien ke spesialis harusnya pasiennya balik lagi
HOLISTIK
 Pelayanan yg bersinambung
- Mulai dari konsepsi sampai mati yg memerlukan klinik dgn pola pelayanan 24 jam oleh sekelompok dokter layanan primer.
- Layanan yg diberikan oleh dokter yg praktek solo tidak menjadikan layanan bersinambung tidak berjalan sempurna sekalipun masih dapat dilakukan
seoptimal mungkin .
- Memerlukan rekam medik yg komunikatif  tulisannya hrs jelas, khusus dokter keluarga kenogram (digambar riwayat penyakit keluarga)
- Jika pasien hendak pindah alamat atau pindah dokter, harus diberikan surat keterangan medis untuk disampaikan kepada dokter setempat atau dokternya
yg baru.
- Memantau kemajuan terapi sampai tuntas.
- Memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
 Pelayanan rawat jalan medis tingkat primer.  Pelayanan rawat jalan kesehatan reproduksi tingkat primer ,misalnya
- pembinaan dan pemeliharaan kesehatan umum  senam jasmani, jantung, pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan normal dan
TUGAS DAN
asma resiko rendah , pelayanan tumbuh kembang bayi , anak dan remaja.
WEWENANG
- upaya pencegahan spesifik penyakit.  Pelayanan keluarga berencana.
DOKTER
 menular  Pelayanan kesehatan usia lanjut
KELUARGA
 tidak menular / degeneratif  Konsultasi / rujukan pada ahli yg tepat dan benar atas dasar mufakat.
 keturunan  Pemberian obat rasional.

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 2


 berkaitan dengan masalah nutrisi  Tindakan bedah minor, persiapan perwatan bedah, pelayanan pasca
 berkaitan dengan penyakit sosial bedah.
 trauma  Pelayanan trauma ringan, dan kedaruratan awal.
- penapisan penyakit dgn melakukan pemeriksaan laboratorium serta  Pelayanan rawat observasi sehari
penunjang lainnya untuk tegaknya diagnosa dan pemberian surat  Perawatan dirumah (homecare) atas permintaan pasien dan keluarga
keterangan sehat, pemeriksaan penunjang sesuai untuk tegaknya diagnosis. dlm keterpaduan dan kolaborasi dgn pelayanan tinggkat spesialis.
- Pengobatan umum terhadap semua keluhan, semua umur, semua jenis  Pembinaan kualitas kehidupan;
kelamin, semua pelayanan rujukan pasca perwatan spesialis dan pasca - pembinaan kesehatan keluarga
tindakan ahli. - pembinaan klub kelompok resiko
- Pemulihan fisik mental dan sosial. - pembinaan klub kebugaran.
 Five stars doctor
- care provider: pelayanan terbaik
FUNGSI DOKTER - communicator: berkomunikasi dengan baik dengan semua kalangan masyarakat
KELUARGA - decision maker
- team member / manager
- community leader

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 3


ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM ILMU KEDOKTERAN (dr. sugma)
ASPEK SOSIAL Teori triangle of epidemiology
BUDAYA Penyakit terjadi bila tdp ketidakseimbangan, 4 Usia, Jenis kelamin : merupakan faktor resiko
DALAM TEORI faktor ini utk penyakit ttt
SEHAT-SAKIT
Pekerjaan: bekerja 8jam sehari  30% hidup
Triangle of epidemiology  penyakit infeksi
bekerja
Hendrick L. Blum  penyakit degenerative

Vector

Berkembang

 Dalam kedkel setiap dokter keluarga di batasi jumlah pasiennya, namanya keluarga binaan
 Dokter keluarga mengatasi faktor2 resiko dari penyakit, pendidikannya 3 tahun

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 4


E. DIAGNOSIS HOLISTIK (dr. sugma)
 Menegakkan diagnosis bukan hanya dari aspek biologis, aspek klinis tapi juga dari faktor resiko (dari keluarga)
 Syarat pengobatan pada ilmu kedokteran modern adalah:
- Logis.
MEDICAL
- Ilmiah.
SCIENCE
- Evidence based.
- Risk and benefit consideration.

PENEGAKKAN Anamnesis P. Fisik P. Penunjang Diagnosis kerja dan diagnosis banding


DIAGNOSIS
Dokter bukan mengobati hasil lab, tp mengatasi MK. Krn pemeriksaan penunjang multiinterpretasi
Aspek personal.
Anamnesis pasien dan keluarga.
Aspek klinik.
Pemeriksaan fisik.
Aspek risiko internal. Dx Holistik
Pemeriksaan penunjang.
Aspek psikososial keluarga.
Observasi
Aspek fungsional

Yang membedakan dokter keluarga dan dokter umum: faktor resiko juga menjadi dx  shg harus diterapi
Aspek psikososial
Aspek personal Aspek Klinik Aspek resiko internal Aspek Fungsional
keluarga (eksternal)
•Alasan kedatangan •Diagnosis medik sesuai •Jenis kelamin. •Keikutsertaan keluarga •Kemampuan individu
PENEGAKKAN pasien. dengan hasil anamnesis, •Umur. dalam penanggulangan utk mlakukn aktvts sehr-
•Harapan. → thd pnykt pemeriksaan fisik, dan •Penyakit keturunan. masalah pasien. hr baik scr fisik maupun
DIAGNOSIS
•Kecemasan → ada pemeriksaan penunjang. •Masalah dalam emosional didlm dan di
DALAM •Kebiasaan.
kekhawatiran/tdk •Diagnosis (D) dan keluarga. luar ruangan.
PENDEKATAN •Gaya hidup. → pola
•Persepsi pasien diagnosis banding (DD). •Kebiasaan keluarga. → •Ada 5 tingkatan, mulai
ILMU makan, rokok, pola
terhadap penyakit dan mis kebiasaan merokok dri dpt mlakukn aktvts
KEDOKTERAN tidur, kopi/teh, dll
kesembuhannya. → kepala keluarga, perilaku smp sngt sulit mlakukn
KELUARGA makan aktvts shri-hr (WONCA).
menurut pasien pnykt ini
bgmn •Interaksi antar anggota •Grade I-V. → subjektif
keluarga. tgt dokternya
•Kondisi ekonomi. •I normal beraktifitas
•Kondisi lingkungan sahari-hari, V 100%
seperti rumah dan butuh bantuan org lain
tempat tinggal. •berkesinambungan krn
•keturunan, infeksi hrs merubah pola hidup

 Berkas pasien: hasil anamnesa + p.fisik


 Berkas keluarga: Bentuk keluarga, fungsi, peran, dinamika, siklus, genogram
 Food recall : 3x24jam
 Daily activity report

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 5


Penatalaksanaan pasien bersifat komprehensif:
• Terapi sesuai masalah yang ditemukan dalam kelima aspek.

MEDIS

NON MEDIS
PENATALAK •Medikamentosa •Edukasi
(simptomatik, •Konseling • Meliputi 5 level of preventions (health promotion, spesifik protection, Early diagnosis,
SANAAN
definitif) •Perilaku rehabilitation, disability limitation)  teori
•Bedah • Ditujukan bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
• Menganut 9 prinsip dokter keluarga

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 6


K. PATIENT SAFETY (dr. Erlina)
 Insiden keselamatan pasien
 Menimbulkan cedera  adverse event (kejadian tdk diharapkan)  bs dicegah
 Efek dari adverse event: akan menambah pembiayaan rumah sakit, kerugian karena hilangnya penghasilan akibat kecacatan, biaya medik tambahan, dan
perawatan pasca adverse event
 Negara berkembang  data blm ada yg konkrit krn tdk ada yang melapor.
- Problem sangat kompleks. Mulai dari fasilitas tidak memadai, kinerja yang buruk akibat penggajian dan motivasi yang rendah, keterbatasan obat 
berpotensi menimbulkan insiden keselamatan pasien
- Angka adverse event kemungkinan lebih tinggi
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 54 pasal (1) “penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondiskriminatif”
 peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit
PENDAHULUAN
 Dokter umum adalah pemberi layanan jasa secara profesional.
 Dalam menjalankan profesinya, dokter diwajibkan menyelenggarakan praktik kedokteran yang didasarkan pada perlindungan dan keselamatan pasien
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 pasal 2)
 Dokter umum harus mampu menyelenggarakan praktek dengan prinsip “do no harm” dan melakukan 7 langkah menuju keselamatan pasien (KKI, 2012).
- Jangan menambah diagnosis lain
- Melakukan prosedur yang benar: ms sebelum disuntik tanya ada alergi obat/tdk
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 pasal 4 tentang perlindungan konsumen mengatakan bahwa salah satu hak konsumen adalah hak
atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa
 Standar kompetensi dokter :
 kemampuan menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien memiliki tingkat kemampuan 4A (mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas saat lulus dokter )
 Kegagalan melakukan tindakan medik yang sudah direncanakan atau salah TIPE
merencanakan tindakan medik
- Kegagalan merencanakan sesuatau diawal atau merencanakan tp pelaksanaan ERROR EXAMPLE
tdk smp tuntas
 Kategori: Diagnosis or evaluation Inappropriate or premature discharge
- 24% — kesalahan komunikasi  plg sering saat konsul lwt tlp (harus di
Medical decision-making Missed diagnosis
konfirmasi ulang, dan tls di rekam medis)
- 20% — pelayanan tidak berkesinambungan (contoh: proses rujukan) Treatment Waiting when treatment is indicated
MEDICAL - 19% — hasil laboratorium (terlambat, follow up)
ERROR - 13% — kesalahan/melewatkan data Medication Incorrect dosage
- 8% — Clinical mistake (knowledge and skills)
Procedural complications Faulty technique
- 8% — kesalahan peresepan (dosis, pilihan obat, alergi atau interaksi obat)
- 8% — lain-lain Faulty communication Failure to do the right instruction
 Penyebab:
- Kurang rasa tanggung jawab Inadequate supervision Failure to review treatment plan
- Kurang pengalaman  biasanya dokter baru
- Kesalahan dalam mengambil keputusan
- Tergesa-gesa

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 7


- Kelelahan 20th Century Characteristics 21st Century Characteristics
- Beban kerja berlebih
- Sulit berkonsentrasi • Autonomy • Teamwork/Systems
- Gagal berkomunikasi
- Gagal melakukan monitoring • Solo practice • Group practice
- Kesalahan system
• Continuous learning • Continuous improvement

• Infallibility • Multidisciplinary problem solving

• Knowledge • Change
 Tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi
KESELAMATAN
 untuk melindungi pasien
PASIEN
 dari risiko yang dapat terjadi akibat tindakan medik yang dilakukan
 Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien, terdiri dari

Kondisi Potensial
Kejadian Tidak Cedera Cedera (KPC) adalah
Kejadian Tidak Kejadian sentinel Kejadian Nyaris Cedera
(KTC) adalah insiden kondisi yang sangat
INSIDEN Diharapkan (KTD) atau adalah suatu KTD yang (KNC) adalah
yang sudah terpapar berpotensi untuk
KESELAMATAN adverse event adalah mengakibatkan terjadinya insiden yang
ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera,
PASIEN insiden yang kematian atau cedera belum sampai terpapar
timbul cedera. tetapi belum terjadi
mengakibatkan cedera yang serius (smp ke pasien.
contoh: salah memberi insiden.
pada pasien. berkurang usia contoh: hampir salah
harapan hidup) obat tp masih 1 contoh: menaruh obat
memberi obat
golongan yg mirip dalam 1
tempat

 Sasaran keselamatan pasien sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Ketepatan Identifikasi Peningkatan komunikasi Peningkatan keamanan Kepastian tepat lokasi, Pengurangan resiko Pengurangan resiko
pasien efektif obat yang perlu prosedur, tepat psien terkait pelayanan pasien jatuh
diwaspadai operasi kesehatan
 Keliru  Komunikasi efektif  Obat yang perlu  Pakai check list  PPI (pencegahan dan  Asesmen resiko
mengidentifikasi antar petugas diwaspadai: obat surgery  sebelum pengendalian jatuh morse fall scale
SASARAN
pasien : kesehatan akan yang sering operasi dipastikan infeksi)  Menggunakan
KESELAMATAN
- Terjadi hampir mengurangi menyebabkan KTD semuanya  Kunci mengurangi petanda  gelang
PASIEN
di semua aspek kesalahan dan atau kejadian  Memperkenalkan infeksi : cuci tangan wrn kuning (beresiko
diagnosis dan menghasilkan sentinel diri perannya yang tepat  WHO jatuh)
pengobatan peningkatan  Obat: sebagai apa di tim
 Dalam keadaan : Keselamatan Pasien - NORUM (nama  Konfirmasi ulang
- pasien masih  Komunikasi efektif: obat rupa mirip) nama pasien, posisi
dibius tepat waktu, akurat, /LASA (look operasi, profilaksis
lengkap, jelas,
RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 8
- pindah tempat dipahami oleh pihak- alike sound antibiotic, antisipasi
tidur pihak terkait alike) kejadian kritis
- pindah kamar  Bentuk Komunikasi: - Elektrolit  Sebelum
- pindah lokasi di Elektronik, Lisan, konsentrat meninggalkan ruang
dalam rumah tertulis  operasi periksa
sakit  komunikasi lwt tlp kelengkapan
- pasien memiliki harus diulang dan instrument
cacat indra dicatat di rekam
medis
 Komunikasi yang
mudah terjadi
kesalahan:
- Perintah
diberikan
secara lisan
- Perintah
diberikan
melalui telpon
- Saat pelaporan
kembali hasil
pemeriksaan
kritis.

!CONTOH DI SLIDE!
 Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien terdiri dari (Menkes, 2011):
a. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien;
7 LANGKAH b. memimpin dan mendukung staf;
MENUJU c. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
KESELAMATAN d. mengembangkan sistem pelaporan;  Diindonesia sangat minim krn takut disalahkan
PASIEN e. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
f. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien;
g. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 9


L. LABORATORIUM KLINIK DOKTER KELUARGA (dr. Sri)
 Ketrampilan klinis layanan primer lanjut:
KOMPETENSI - Ketrampilan melakukan health screening
DOKTER - Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
KELUARGA - Membaca hasil EKG
- Mempunyai sertifikat ATLS,ACLS,APLS, AFES
 Lokasi jelas dapat dicapai oleh masyarakat  Mudah dicapai dengan kendaraan umum (letak strategis)
 Bangunan dan ruang yang memenuhi persyaratan  Bangunan indah
 Prasarana klinik  Memiliki sarana komunikasi dan IT
 Peralatan  Memiliki tenaga dokter yg telah lulus pelatihan dokter keluarga dan memiliki STR
SYARAT KLINIK
 Ketenagaan: harus ada farmasi admin analis lab  Tenaga pembantu klinik dan paramedic telah lulus pelatihan khusus pembantu KDK
DOKTER
 Izin  Bentuk praktek mandiri atau berkelompok
KELUARGA
(permenkes no  Memiliki izin praktek dari dinas setempat
28 th 2011)  Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistic, terpadu, dan
berkesinambungan
 Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur
 Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik yang
bersangkutan
 Penanggung jawab : dokter keluarga yang memiliki SIP pada klinik tersebut
MANAGEMEN  Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga analis kesehatan bidang laboratorium dan mempunyai sertifikat phlebotomi
LAB KLINIK  Pemeriksaan laboratorium berdasarkan permintaan dokter keluarga yg mempunyai SIP di klinik tersebut  tdk boleh dari dokter lain, atau atas permintaan
DOKTER pasien
KELUARGA  Rujukan untuk pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan ke labkesda/lab rujukan yang bekerjasama (punya MOU)
 Rujukan limbah ke RS terdekat/unit pengolah limbah yang resmi untuk wilayah setempat
 Ruangan penerimaan pasien tdk bercampur dgn pemeriksaan pasien umum
 Ruang pengambilan sampel terpisah dari ruang tunggu
 Ruang pemeriksaan sampel+peralatan
PERSYARATAN
 Standarisasi alat dan reagensia berkala
LAB
 Pembuangan limbah terkontrol
 Dokter penanggung jawab  bs dokter pj klinik/dokter lain yg berpraktek di klinik tsb
 Pengawasan oleh labkesda
 Dilengkapi dg peralatan medis dan non medis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan
 Peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
 Peralatan medis yang digunakan harus diuji dan di kalibrasi secara berkala oleh balai pengaman kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang
PERALATAN  Paket lab sederhana (bs beli atau sewa ke labkesda)  Alat lab minimal
- Photometer - Alat monitoring gula darah
- Centrifuge - Alat pengukur kadar hemoglobin darah
- Mikropipet - Alat pemulas sediaan gram
- Mikroskop binokuler - Alat pemulas sediaan basah

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 10


- Pipet &rak LED - Gelas obyek dan penutupnya
- Reagensia - Mikroskop
- Urin strips - Strip test urin
- Hemositometer
- Rotator
 Menegakkan diagnosis pasien
 Mendukung diagnosis
TUJUAN LAB DI
 Menyingkirkan diagnosis banding
KLINIK DOKTER
 Menentukan terapi
KELUARGA
 Memantau perjalanan penyakit, pengobatan
 Skrining  yang utama
TAHAPAN  Pra analitik
PEMERIKSAAN  Analitik
LAB  Post/pasca analitik
 Sebelum pengambilan specimen  Dalam penanganan specimen
- Periksa form permintaan lab - Specimen  harus diberi identitas yang sesuai
- Identitas pasien harus ditulis dengan benar (bpk/ibu/nona/anak) disertai - Antara permintaan pemeriksaan dan sampel tdk sesuai, harus
diagnosis atau keterangan klinis (dasar nya harus diperiksa knp) diteliti kembali
- Periksa apakah identitas tlh ditulis dengan benar sesuai dengan pasien - Antikoagulan yang dipakai tdk sesuai, atau jumlahnya sedikit/tll
HARUS yang akan diambil specimen banyak
DIPERHATIKAN - Tanyakan persiapan yang telah dilakukan pasien misal: diet, puasa. - Adanya hemolysis saat pengambilan/pemisahan serum
Tanyakan juga mengenai obat2 yang dikonsumsi, minum alcohol, - Specimen keruh/lipemik, perlu ambil/pemisahan ulang
merokok, dsb - Pemisahan serum yang tidaksempurna, perlu memperhatikan
- Catat apabila pasien telah mengkonsumsi obat2an ttt, merokok, minum sentrifugasi
alcohol, pasca transfuse, dsb. Catatan ini harus disertakan pd lembar hasil
lab
 Form permintaan pemeriksaan  Label wadah
- No urut - Tanggal pengambilan specimen
- No identitas sediaan dahak - Identitas pasien (terutana nama dan no urut)
PEMBERIAN
- Nama tersangka penderita - Jenis sampel
INDENTIAS
- Umur dan jenis kelamin
- Alamat lengkap
- No regis lab
 Fisik
- Mulai dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki  palpasi, perkusi, auskultasi
MEDICAL CHECK - Alat yang dipakai : thermometer, tensimeter, senter, palu reflex, pita meter, timbangan (harus di tera), alat ukur tinggi badan
UP - Alat bantu: EKG, EEG, foto sinar x, usg
 Laboratorium: darah (Hb rutin), urin, tinja, sputum, cairan tubuh lain
 Radiologi&pemeriksaan penunjang lain
 Uji malaria
RAPID TEST
 Tifoid

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 11


Sampel darah  Dengue
vena  HIV
 Kehamilan
 uji Hepatitis B,C,
 Uji sifilis
 Uji gonorea
 Uji leptospira

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 12


N. PENYAKIT AKIBAT KERJA (dr. Dian)
GUNUNG ES
↓ Dilaporkan Dx PAK  Tepajan blm ada gejala  masa inkubasi, mendeteksinya sulit hanya
Di Indonesia tdk melihat prilaku pekerja & kondisi lingkungan kerja
tdp data PAK Tidak dilaporkan Berobat, tidak  Ada gejala tidak berobat  krn edukasi pekerja kurang, Terpajan tp merasa
terdeteksi PAK baik-baik saja
 Berobat tp tdk terdetek PAK  dokter yg salah
Tidak berobat Ada gejala  Terdetek PAK tp tdk dilaporkan  seharusnya dilaporkan 2x24jam
 Dilaporkan PAK  sedikit sekali krn akan membuat citra yg jelek utk
perusahaan
Tanpa Gejala

PERATURAN  UU no 1 tahun 1970 (keselamatan kerja)  intinya supaya pekerja selamat dan mendapatkan hak-haknya
KESELAMATAN  Conventio ILO no 81 1974 (pengawasan ketenaga kerjaan)  secara dunia mengawasi
DAN KESEHATAN  Permenakertrans 03/men/1982 (pelayanan kesehatan kerja)  ada perusahaan2 yang wajib punya dokter: >100 karyawan, perusaan yg punya resiko tinggi
KERJA  Permenakertrans 02/men/1980 (pemeriksaan kesehatan tenaga kerja)  wajib didpt kan pekerja sbg base line
 Permenakertrans 01/men/1989 (kewajiban melapor penyakit akibat kerja)  2x24jam dokter harus lapor kecelakaan kerja & penyakit akibat kerja
 Kepmenaker KEPTS 333/men/1989 (dx dan pelaporan PAK)  cara pelaporan & untuk mendapatkan penggantian (BPJS)
 Kep.pres no 22 th 1993  penyakit hubungan kerja, maka setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak
mendapat jaminan kecelakaan kerja (JKK) baik pd saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir
- BPJS ketenagakerjaan mempunyai kriteria tersendiri
PENYAKIT  Penyakit akibat kerja: langsung disebabkan oleh pekerjaannya, sebelumnya blm ada sakit
AKIBAT KERJA - Disebabkan oleh pekerjaan, proses kerja, alat kerja, lingkungan kerja dan bahan kerja
 Penyakit akibat hubungan kerja: sebelumnya sudah sakit, gara2 pekerjaannya mjd srg timbul
 Permenaker&trans no 01/1981  dicover BPJS
- Penyakit oleh Pb
- Penyakit oleh As
- Penyakit oleh Hg
- Penyakit oleh carbon disulfida
- Penyakit oleh dernat halogen beracun
- Penyakit oleh benzena dan homolog beracun
- Penyakit oleh nitrogen dan amino benzenadan
- Kebisingan, vibrasi serta radiasi

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 13


7 LANGKAH DX 1. Tentukan dx klinis
PAK
•lakukan sesuai prosedur medis yang berlaku
•bila perlu lakukan pemeriksaan penunjang/tambahan & rujukan informasi ke spesialis

2. Tentukan Pajanan yg dialami


•Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
•bbrp pajanan → 1 penyakit atau sebaliknya

3. apakah pajanan dapat menyebabkan penyakit tsb?


•Lakukan identifikasi pajanan
•Lihat MSDS (material safety data sheets) → setiap zat ada.
•fungsinya utk melihat apakah pekerja pk APD
•evidence based : pajanan penyakit, bl tdk ada: pengalaman → penelitian awal

4. apakah jumlah pajanan cukup besar?


•perlu mengetahui patof dan bukti epid
•anamnesis:
•riwayat penyakit sekarang (deskripsikan keluhan dengan perjalanan penyakit)
•riwayat penyakit dahulu,
•riwayat pekerjaan faktor ditempat kerja, riwayat penyakit dan gejala dan riwayat pekerjaan dari dulu smp saat ini (jenis, waktu, lama,
hasil produsi bahan yang dipakai dll)
•anamnesis pekerjaan: deskripsi semua pekerjaan secara kronologis, waktu (apakah selama 8jam perhari/40jam per minggu),
lamanya bekerja perhari dan masa kerja (5 tahun), apa yang diproduksi, bahan apa yang digunakan, hubungan gejala dengan waktu
kerja, pengaruh terhadap pekerjaan lain, dan menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan pekerjaan
•pemakaian APD sesuai/tepat?
•apakah ada pekerja lain dengan keluhan yg sama

5. Apakah ada faktor individu yang berpengaruh?


•riwayat atopi/alergi
•status kesehatan fisik, RPD, RPK, hygiene, kebiasaan
•base line untuk membandingkan kesehatan pekerja saat awal bekerja dan skrg → kl dl sudah ada berarti ada faktor individu berperan

6. kemungkinan lain diluar pekerjaan


•Pajanan lain yang dapat menyebabkan penyakit → bukan faktor pekerjaan cth: rokok, pajanan rumah, hobi, polusi

7. tentukan apakah itu PAK atau penyakit bukan akibat kerja

FAKTOR YANG  Langkah langkah medis


MENDUKUNG DX 1. Anamnesis
PAK 2. Pemeriksaan medis
- Pemeriksaan klinis (mental & fisik)

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 14


- Pemeriksaan lab (darah, urin, feses)
- Monitoring biologik (kadar zat dalam urin, darah dan fungsi organ ttt spt paru)
- PA
3. Pemeriksaan lingkungan /cara kerja
- Faktor lingkungan kerja (fisik, kimia, bio, psiko)
- Faktor cara kerja (peralatan kerja, proses, ergonomi)
4. Wkt paparan: perhari,minggu,tahun
5. APD
TATALAKSANA  Terapi non medikamentosa  bekerja sama dengan perusahaan untuk meningkatkan safety ditempat kerja
 Terapi medikamentosa  mengatasi penyakitnya
 Terapi okupasi  pindah ke bagian yang tdk terpapar. Lalukan cara kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik
 Prinsip pencagahan:
- Pencegahan awal (primer): penyuluhan, perilaku k3 yang baik, safety sign dan OR  belum sakit
- Pencegahan setempat (sekunder):  masa inkubasi
 pengendalian melalui adm/ogranisasi, SOP
 pengendalian scr teknis (subsitusi, ventilasi, isolasi, APD)
- pencegahan dini (sekunder): pemeriksaan kesehatan berkala
- pencegahan tersier: treatment  sudah sakit
DX PAK  pengendalian pajanan: apabl sudah ada 1 org yg terdeteksi dilakukan kontrol
BERKONTRIBUSI  Identifikasi pajanan baru secara dini: tempat kerja di deteksi ulang
THDP  Asuhan medis dan upaya rehabilitasi pekerja yang sakit dan atau cedera: pekerja yang terkena di terapi, pekerja lain di skrining
 Pencegahan terulang / makin berat kejadian penyakit / kecelakaan
 Perlindungan pekerja lain
 Pemenuhan hak kompensasi pekerja
 Identifikasi ada hub baru pajanan vs penyakit

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 15


O. RUANG LINGKUP KESEHATAN KERJA, ASPEK DAN BAHAYA POTENSIAL SERTA UPAYA PREVENTIF PAK (dr. Dini)
KESEHATAN
 Adalah Multidispilin dari pencegahan, diagnosis, pengobatan, control lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit, kecelaakan kerja dan kondisi lainnya
KERJA
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan khusus  medical check up apakah seorang pekerja bisa bekerja ditempat tsb, secara berkala. Kalau
khusus dilakukan apabila ditemukan kelainan pd pemeriksaan berkala
2. Pembinaan dan pegawasan atas penyesuaian pekerjaan  apakah pekerja cocok di pekerjaan tsb ms: lulusan teknik kerja di bank
3. Lingkungan kerja  sesuai/tdk dengan pekerjaan
4. Perlengkapan saniter
TUGAS POKOK 5. Perlengkapan untuk kesehatan  ada p3k, dokter kesehatan atau tdk
PELAYANAN 6. Tenaga kerja dengan kelainan tertentu dalam kesehatannya  jika kelainan sudah tidak sesuai bs dipindahkan ke bagian lain
KESEHATAN 7. P3k
KERJA 8. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas P3K  jika tdk ada dokter/tenaga kesehatan minimal pekerja tau apa yang harus
dilakukan jk tjd kecelakaan
9. Pencegahan dan pengobatan thd PAK dan penyakit umum  harus tahu pengobatan awal spt apa
10. Nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, APD, gizi  gizi: ada catering/tdk
11. Membantu rehabilitasi akibat kecelakaan kerja atau PAK
12. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja thd pengurus  kecelakaan tersering, angka kesakitan
Memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan pekerja Pengembangan
setinggi-tingginya baik fisik, Melindungi (proteksi) pekerja dari organisasi kerja dan
mental dan kesejahteraan Mencegah timbulnya budaya kerja ke arah
TUJUAN penyakit dan meningkatkan
sosialnya. gangguan kesehatan yang mendukung K3. Meningkatkan
(promosi) derajat kesehatan
KESEHATAN pekerja akibat keadaan efisiensi dan
↓ pekerja serta kapasitas kerjanya ↓
KERJA atau kondisi lingkungan produktivitas kerja
tdp hubungan dengan angka (sesuai fisik, mental dan tidak hanya dari sisi
kerjanya.
kematian ibu baik pekerja laki2 pendidikan atau ketrampilannya). pekerja tapi juga dari
maupun wanita → hubungannya sisi manajemen
ke faktor ekonomi

 Undang-Undang no.23 /1992 tentang Kesehatan


- Pasal 23
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja
UNDANG 3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
UNDANG - Pasal 28
Sangsi pidana bagi yang tidak melaksanakannya

Keuntungan perusahaan mengadakan kesehatan kerja: kl pekerja tidak sakit  tidak absen  produktifitas meningkat
Jika tdk ada dokter  tidak bs memperpanjang kontrak. Jk tdk bs ada dokter bs bekerja dengan puskesmas

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 16


Ms: observasi pasien 24
Kuantitatif
jam
Beban kerja Tenaga
Kerja
Kualitatif Tanggung jawab
BAHAYA Kesehatan
Kapasitas Kerja Kemampuan pekerja menyelesaikan pekerjaan Keselamatan
POTENSIAN (Health)
Proses (Safety)
DITEMPA
Fisik Panas / dingin
KERJA
Bahan Alat
Biologik Debu, jamur
Lingkungan Kerja
Kimia Lingkungan
(Environment)
Psikososial Stress

 Prinsip: 5 levels of prevention

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


•Health Promotion : Penyuluhan (bs dr kader •Early Diagnosis & Prompt treatment •Disability Limitation : Fit to work --> jd tjd
pekerja), Olahraga (sebelum kerja senam), Gizi •Pemeriksaan pra-kerja → sebelum bekerja kecelakaan/sakit bs kerja lg apa enggak
PENCEGAHAN
seimbang (dpt makan dr perusahaan sudah ditemukan kelainan cocok atau tidak •Rehabilitation : Evaluasi kecacatan,
seadanya) ditempatkan dibagian tsb menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi
• Specific Protection : Pengendalian melalui UU, •berkala (setiap tahun), Surveilans pekerja, mengganti pekerjaan sesuai dengan
Administrasi, Teknis, jalur kesehatan→ lebih ke (pengawasan tenaga kerja, alat dan bahan), kemampuan pekerja
pihak manajemen lingkungan, pengobatan

 Adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang
KECELAKAAN
terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui  jd kl biasanya lewat
KERJA
jalan A trs malah lewat jalan B tjd kecelakaan tidak disebut kecelakaan kerja
 Kriteria risiko dari suatu aktivitas ditetapkan berdasarkan :
METODE
- Jenis pekerjaan - Alat yang dipakai - Literature review - Besarnya akibat yang pernah tercatat
ANALISA
- Lingkungan - Kompetensi - Riwayat Kecelakaan  dr laporan berkala - Berbagai kemungkinan yang tidak terprediksi
3 SAFETY Think First : Plan before you execute Think Report Immediately: Report all near
Stop Immediately: Stop any unsafe work
GOLDEN RULES before you act miss/incident

MENGAPA  Kecelakaan kerja disebabkan kesalahan faktor manajemen, manusia  HAM


PERLU dan teknis  Produk dan Lingkungan
HIPERKES DAN  Tuntutan produk berkualitas dikaitkan dengan hambatan teknis  Perlu peningkatan penerapan Hiperkes dan Kedokteran Kerja
KEDOKTERAN dalam era globalisasi perdagangan
KERJA?
RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 17
P. KESEHATAN KERJA DI LAYANAN PRIMER (dr. yusnita)
UPAYA  Setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintergrasi dan berkesinambungan utk memelihara dan meningkatkan derajat
KESEHATAN kesehatan masyarakat pekerja dlm bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan agar hidup sehat
KERJA dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan pekerjaan
KESEHATAN  Pekerja informal adalah :
KERJA PADA - Pekerja yg berstatus berusaha sendiri, berusaha dg buruh tdk tetap, bekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tidak dibayar
SEKTOR - Pekerjaan yg tdk menghasilkan pendapatan yang tetap, tidak terdapat keamanan kerja, tidak ada status permanen dan unit usaha tidak berbadan hukum
INFORMAL
 Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal atau wadah pelayanan kesehatan kerja yg berada di tempat kerja dan dikelola oleh pekerja
itu sendiri yg berkoordinasi dg puskesmas dlm rangka meningkatkan derajat kesehatan pekerja untuk meningkatkan produktivitas kerjanya
 Bagian dari pemberdayaan masyarakat dibawah binaan puskesmas
 Dasar hukum:
- UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PASAL 28
- UNDANG-UNDANG NO 1/1970 TENTANG TENAGA KERJA
- UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 1992 PASAL 23 TENTANG KESEHATAN KERJA
- UNDANG-UNDANG NO 32/2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
- KEPMENKES 128/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS
- PERMENAKER 1758/2003 TENTANG STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR
- KEMENNAKER TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PAK/PAHK
 Wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja 
Kader nya dari pekerja bukan dari puskesmas
 Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm) yang memberikan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) bagi masyarakat pekerja terutama
pekerja informal
POS UPAYA  Untuk meningkatkan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja
KESEHTANA Pos UKK diperlukan karena: POS UKK dapat dibentuk: SYARAT
KERJA (UKK)
•Makin meningkatnya jumlah •Di lokasi kelompok pekerja •Ada kelompok pekerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan
pekerja dan sebagian besar dengan jumlah pekerja minimal kerja
belum mendapatkan pelayanan 10 org sampai paling banyak 50 •Ada keinginan masyarakat pekerja membentuk pos UKK
kesehatan kerja yang memadai pekerja dan diutamakan dari •Ada kesediaan masyakat pekerja menjadi kader pos UKK
serta masih banyak tempat jenis pekerjaan yang sama  jk
•Ada tempat yang memadai untuk dijadikan pos ukk dengan papan
kerja yang belum >50org harus membuat klinik
nama pos UKK
melaksanakan kesehatan kerja. perusahaan dengan tenaga
medis •Tersedianya pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kit dan
•Masyarakat pekerja banyak
pertolongan pertama pada penyakit (P3P) kit
mengalami penyakit akibat •Di kelompok pertanian,
kerja dan kecelakaan kerja nelayan, perkebunan, kaki lima, •Tersedia contoh alat pelindung diri (APD) untuk pekerja sesuai
yang dapat menurunkan pasar tradisional, kawasan dan dengan jenis pekerjaannya
produktivitas kerja sentra industri, perajin, •Timbangan badan dan alat pengukur tinggi badan
•Untuk memberikan pelayanan transportasi, industri rumah •Meja, kursi, tempat tidur dan lemari obat
kesehatan yang meliputi tangga dsb •Adanya buku pencatatan dan pelaporan
peningkatan kesehatan •Adanya buku panduan dan media penyuluhan
•Alat tulis

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 18


Pelatih (dr
Musyawarah
Pertemuan tingkat desa untuk Survey mawas puskesmas)
masyarakat desa
meningkatkan kepedulian diri (SMD) kader pos UKK Pembent
(MMD) untuk
masyarakat pekerja terhadap untuk meningkatkan ukan pos
menetapkan Pembin
pentingnya kesehatan bagi melakukan pengetahuan UKK
prioritas masalah aan pos
pekerja dengan melibatkan identifikasi dan setelah
dan menetapkan ukk
perangkat desa, pekerja, masalah keterampilan langkah
rencana
pengusaha, lintas sektor terkait, kesehatan kader dalam 1-4
pemecahan
lsm, ormas pekerja pelayanan
masalah
kesehatan kerja

 10 pekerja  1 kader, jd kl ada 50 pekerja ada 5 kader


 TUJUAN
UMUM KHUSUS

•Untuk mewujudkan •Meningkatkan pengetahuan masyarakat pekerja tentang kesehatan kerja


masyarakat pekerja yang •Meningkatnya kemampuan masyarakat pekerja, untuk menolong dirinya sendiri
sehat dan produktif •Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh kader, masyarakat pekerja dan tenaga
kesehatan yang terlatih kesehatan kerja
•Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat pekerja terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
yang dapat menimbulkan ganguan kesehatan
•Meningkatnya dukungan dari pengambil kebijakan terhadap pos ukk
•Meningkatnya peran aktif lintas program dan lintas sektor terkait dalam penyelenggaraan pos ukk

 MANFAAT

Bagi sektor lain


Bagi masyarakat Pekerja Bagi kader kesehatan - Dapat memadukan
Bagi Puskesmas
Permasalahan kesehatan - Kader dapat mendapatkan kegiatan sektornya
- Memperluas jangkauan
kerja dapat dideteksi secara informasi lebih awal utamanya yang berkaitan
pelayanan puskesmas
dini dan dapat memperoleh tentang kesehatan kerja dengan kesejahteraan
pelayanan kesehatan yang - Dapat mengoptimalkan
- Kader mendapat - Kegiatan pemberdayaan
dapat dijangkau fungsi puskesmas
kebanggaan masyarakat dapat dilakukan
lebih efektif dan efisien

 PERAN DAN FUNGSI


- Melakukan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja dan sumber daya pekerja  paling sering makanan dan minuman, byk perusahaan saat
akan ada pemeriksaan memberikan bahan aman jd tidak terdeteksi, tp sering terdeteksi krn ada pekerja yang terkena alergi
- Menyusun rencana pemecahaan masalah kesehatan di lingkungan kerja
- Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja melalui promosi kesehatan kerja
- Menjalin kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah kesehatan kerja
RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 19
- Melaksanakan rujukan ke puskesmas  kl tdk bs ditangani dengan obat bebas 2-3x
- Pencatatan dan pelaporan
 PERAN PUSKESMAS DALAM KEGIATAN POS UKK
- Sebagai fasilitator dalam pembentukan dan pembinaan pos ukk di wilayah kerjanya
- Menfasilitasi pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala
- Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
- Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak
- Membangun komitmen dengan kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan dan sektor swasta
 PELAKSANA PELAYANAN KESEHATAN DI POS UKK
- Pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh kader kesehatan kerja yang sudah dilatih yang difasilitasi petugas kesehatan
 YANG DAPAT MEMANFAATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI POS UKK
- Setiap pekerja yang menjadi anggota kelompoknya
- Setiap pekerja yang sehat maupun yang sakit atau yang mendapat kecelakaan kerja
- Semua anggota keluarga pekerja dan masyarakat umum yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar atau p3k  sesuai kesepakatan wkt MMD
 OPERASIONALISASI KEGIATAN POS UKK
- Waktu buka pos ukk disepakati oleh kelompok masyarakat pekerja sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
- Ada pembagian tugas diantara kader
- Ada struktur organisasi pos ukk minimal ada ketua, sekretaris, bendahara dan anggota
- Ada rencana kerja pos ukk
- Ada mekanisme pelayanan kesehatan kerja
- Ada pencatatan kegiatan pos ukk
 JENIS PELAYANAN DI POS UKK
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF

•Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) •Mendata jenis pekerjaan agar dapat mengetahui risiko yang •P3K dan P3P
•Penyuluhan kesehatan kerja mungkin timbul •pencatatan dan pelaporan
•Konsultasi kesehatan kerja sederhana •Pengenalan risiko bahaya di tempat kerja
•Sarasehan untuk melakukan •Penyediaan contoh dan kepatuhan penggunaan apd
perubahan menuju norma sehat dalam •Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja (perbaikan
bekerja aliran udara, pengolahan limbah cair, perbaikan ergonomi)
•Pencatatan dan pelaporan •Membantu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan awal dan
berkala

 SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN DI POS UKK


- Dana sehat pekerja
- Iuran pengguna jasa pos ukk
- Sumbangan yang bersifat tidak mengikat (donatur)
- Dana stimulan dari pemerintah  mengajukan anggaran ke dinas kesehatan
- Dan lain-lain

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 20


PEMBUATAN PERENCANAAN
KADER POS UKK PERAN KADER POS UKK
KEGIATAN OLEH KADER POS PKK
•Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja •Membuat perencanaan upaya kesehatan kerja  dibina •Tentukan masalah dan
setempat oleh puskesmas kesehatan kerja yang ingin
•Dapat membaca dan menulis huruf latin  •Malaksanakan penyuluhan tentang kesehatan dan dikerjakan berdasarkan hasil
krn masih byk yg tdk bs baca tulis keselamatan kerja survey mawas diri
•Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut •Malaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan •Tentukan priorias masalah
•Mau dan mampu bekerja untuk (p3k), pertolongan pertama pada penyakit •Tentukan perkiraan biaya yang
masyarakat pekerja di lingkungannya (p3p)/pengobatan sederhana diperlukan
secara sukarela •Merujuk penderita ke puskesmas/sarana kesehatan •Tentukan jadwal dan rencana
•Mempunyai cukup waktu untuk bekerja terdekat serta target yang ingin dicapai
bagi masyarakat pekerja •Mengelola penyediaan alat pelindung diri (apd)
•Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip •Pembinaan lingkungan kerja dan cara kerja yang baik dan
kesehatan kerja benar
•Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

PELAKSANAAN PENYULUHAN OLEH KADER POS UKK → ada pembinaan PELAKSANAAN PENGOBATAN SEDERHANA DAN P3K OLEH KADER POS
dari puskesmas UKK

•Ceramah •Kader pos ukk diperkenankan memberikan obat kepada pekerja yang
KADER DI POS •Tatap muka/konsultasi menderita sakit ringan (batuk, pilek, demam) dengan obat yang dijual
UKK •Diskusi bebas
•Demonstrasi (peragaan) :
•a. Memperagakan cara kerja yang baik
•b. Memperagakan alat kerja yang baik
•c. Membuat sarana pembuangan air limbah
•d. Memberantas sarang nyamuk dan tikus
•e. Dan lain-lain
•Menggunakan media gambar, poster dan media lainnya

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 21


PENGELOLAAN APD PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENCATATAN DAN PELAPORAN KADER MEMBINA HUBUNGAN BAIK
 Jenis dan jumlah apd yang 
Memiliki aliran udara/ventilasi  Catatan susunan kepengurusan  Mengadakan pertemuan/
diperlukan ditetapkan oleh yang baik,tidak panas ataupun  Catatan mengenai identitas/data sarasehan secara berkala
pekerja dan kader pekerja lembab dari anggotanya dengan anggota dan jika
setelah berkonsultasi dengan  Memiliki pencahayaan yang  Catatan tentang jadwal dan diperlukan pertemuan dengan
petugas kesehatan yang telah cukup kegiatan yang dilakukan petugas puskesmas, lkmd dan
dilatih kesehatan dan  Memiliki ruang kerja yang cukup  Catatan tentang kesehatan ppl
keselamatan kerja untuk melakukan pekerjaanya setiap anggotanya  Membantu menyelesaikan
 Pengadaan apd ini dapat  Memiliki tempat pembuangan  Catatan tentang keuangan masalah kesehatan kerja yang
dilakukan secara bertahap sampah yang baik  Catatan tentang dihadapi anggota kelompok
sesuai dengan kemampuan dan  Memiliki sarana pembuangan air inventaris/daftar apd, peralatan pekerja
kesepakatan para anggota kotor/limbah yang mengalir dan kantor
 Sebaiknya disetiap pos ukk terpelihara dengan baik
terdapat contoh apd yang  Dan beberapa syarat lain yang
diperlukan oleh kelompoknya dapat dikonsultasikan dengan
sebagai sarana untuk petugas kesehatan yang terlatih
penyuluhan kesehatan kerja
 Aspek kesehatan pembinaan dilakukan oleh petugas puskesmas/petugas kesehatan yang terlatih
PEMBINAAN
 Aspek kelembagaan pembinaan dilakukan oleh perangkat desa/kelurahan
POS UKK
 Aspek teknis yang berhubungan dengan pekerjaan dibina oleh lintas sektor terkait (ppl, lsm, swasta, dll)
Ukuran keberhasilan keterjangkauan:
Ukuran keberhasilan pelayanan: Ukuran tingkat perkembangan:
Digunakan standar untuk setiap pos ukk
Jumlah dan jenis kegiatan kesehatan yang Dibagi 4 (empat) yaitu: pratama, madya,
menjangkau 10-50 pekerja dan setiap pos ukk
dilakukan purnama dan mandiri
dikelola oleh 1-5 kader

UKURAN INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI


KEBERHASILAN
1. P3K Kit 1 Kit> 50 orang 1 Kit = 30-50 orang 1 Kit = 10-20 org 1 Kit < 10 orang
DI POS UKK
2. Jenis Obat < 5 jenis 5-10 jenis > 10 jenis
3. Ergonomi < 5 jenis 5-10 jenis > 10 jenis

4. Sarasehan Intervensi 2 kali/tahun 2-3 kali/tahun > 4 kali/tahun

5. Penggunaan APD < 30 % 30%-60% > 60 %

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 22


S. PENGOBATAN RASIONAL (dr. Lilian)
 Penggunaan Obat Rasional (POR) atau Rational use of Medicine (RUM) ialah apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam
DEFINISI
dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan masyarakat (WHO)
Dosis dan lama sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan klinis Harga terjangkau
Dosis: berdasarkan BB/umur/luas permukaan
KRITERIA kalau diberikan obat yg tidak diperlukan → serendah mungkin biaya yg diperlukan tp tdk tubuh
kerasionalan akan hilang mengurangi efektifitas obat
lama pemberian: tgt jenis obat

 Minimal 5 dari:

INDIKATOR

PENGGUNAAN
OBAT IRASIONAL
(POIR)  Dampak: sangat merugikan pasien
- Pengobatan tidak efektif (krn tujuan POR efektif&efisien)
- Timbul resistensi  terutama penyakit infeksi
- Efek samping meningkat  terutama obat yg berlebihan, obat yang digunakan adalah obat yang memiliki ES <20%
- Terjadi interaksi obat:
 ada yang merugikan & menguntungkan

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 23


 mekanisme ada interaksi farmakokinetik (ms: minum obat A menganggu penyerapan obat B) & interaksi farmakodinamik (menyebabkan efek yang
berlawanan)
- Terjadi Pemborosan
Menentukan Wawancara pasien, melakukan
Sakit
masalah pemeriksaan selengkapnya, mencari akar
Obat
masalah pd pasien
Menetapkan
Evaluasi
Tidak tujuan terapi
Sembuh
sembuh
Tidak hanya memberikan obat, bs juga
berupa nasehat
Stop obat Evaluasi

PROSES POR
 Dosis, frekwensi, lama minum obat Berdasarkan kemanjuran (efektivitas),
Memberikan Menentukan
 Cara minum obat informasi obat pilihan keamanan, kecocokan(lihat KI) dan harga.
 Manfaat/efek obat
 ESO Memulai Menuliskan resep:
pengobatan  Lengkap komponen resepnya
 Tulisan jelas dibaca, menggunakan
 Idealnya 10-15menit/pasien kaida-kaidah penulisan resep yang
 Masalah tidak hanya diagnosis, kl diagnosis terfokus pd penyakit
lege artis.
 Lama pengobatan: simptomatis 3 hari, kausal 5-10hari
 Dasar pertimbangan dlm memilih obat
1. Manfaat-risiko
- Faktor yang menentukan manfaat-risiko terutama adalah kebutuhan, efektivitas, efek samping dan biaya (cost).
- Influenza tidak butuh antibiotik
2. Pertama, gunakan obat yang paling established  obat yang sudah lama kita kenal sudah biasa digunakan
- Obat pilihan untuk indikasi tertentu
- Demam tifoid : kloramfenikol, kemudian ciprofloksasin
3. Gunakan obat yang paling dikenal  Obat yang paling dikenal dengan indikasi yang sama
PEMILIHAN
4. Tailor drug need  Jenis obat harus disesuaikan utk setiap penderita terutama obat kombinasi
OBAT
5. Tailor drug dose
- Dosis harus disesuaikan utk setiap penderita
- Ada hiporeaktif dan hipereaktif
6. Gunakan dosis efektif terkecil  Hubungan dosis dan efek mengikuti kurva hiperbola.
7. Pilihlah pemberian yang paling aman  Rute pemberian obat paling aman per oral
8. Janganlah memilih sediaan baru karena barunya  Tidak selalu obat baru lebih unggul dibanding obat lama
9. Jangan ketinggalan menggunakan obat baru yang baik
10. Cocokkan data promosi pabrik obat

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 24


T. KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER – PASIEN (dr. citra)
KOMUNIKASI  adalah “Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara
tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi”. (Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)
 feed back dua arah
 KOMUNIKASI ANTARA DOKTER DAN PASIEN DI TEMPAT PRAKTEK
- dulu  doctor center
- Sekarang  patient center
CARA  Dokter harus memiliki keterampilan menggali informasi & keterampilan mengamati pasien.
KOMUNIKASI  ada dua sesi yang penting
EFEKTIF - Sesi pengumpulan informasi: mengenali alasan kedatangan pasien  harus mampu mjd pendengar yg aktif (harus bs menarik kesimpulan dari pasien)
 Melihat keadaan saat pasien datang, mis (menahan sakit, memengangi apa yang menjadi keluhan, dipapah)
 Kekhawatiran pasien thd penyakitnya
 Persepsi pasien mengenai penyakitnya: penyakit berbahaya/biasa saja
 Datang berobat atas kemauan sendiri/ dipaksa keluarga atau orang lain  mempengaruhi ketaatan dalam berobat

Kesepakatan dokter dan pasien:


Mis, melakukan pemeriksaan penunjang

- Penggalian riwayat penyakit (anamnesi):


 pertanyaan terbuka
 Pertanyaan tertutup: untuk menegakkan diagnose dari semua informasi yg didapatkan dari pertanyaan terbuka
CARA  Mendengarkan keluhan pasien dengan seksama (tingkah laku verbal pasien)
MENGETAHUI  Mengamati tindak tanduk/perilaku pasien (tingkah laku non-verbal pasien)  mis: saat ditest ditanya sakit/tdk, pasien blg tdk tp meringis menahan sakit
MASALAH  Amati ketidaksesuaian tingkah laku verbal dengan tingkah laku non-verbal
PASIEN  Mengajukan pertanyaan secara efektif

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 25


PENGAMATAN Wajah pasien Gerak-gerik pasien
•Sedih •Gelisah
•Takut: krn penyakit/ tkt krn yg mengantar •Melihat jam berkali-kali
•Bingung •tangan membuat gerakan gerakan tertentu
•Kecewa
•Menunduk (tdk ada kontak mata)
•Marah
•Ada kontak mata
•Senang
•Puas

TUJUAN  Mendorong pasien untuk berbicara: Tentang penyakitnya, apa yg membuat keadaan2 eksternal yang menyebabkan penyakitnya tdk sembuh
MENGAJUKAN  Menunjukkan minat dan perhatian kepada pasien
PERTANYAAN  Memahami perasaan pasien: bersimpati kepada pasien, bukan empati
 Memperoleh informasi
PENGGUNAAN
BBG JENIS JENIS PERTANYAAN:
PERTANYAAN

MENDENGAR  Proses konsultasi


AKTIF - Saling bertukar informasi  mendapatkan informasi dari pasien ttg penyakitnya dan memberikan informasi berupa saran tindakan apa yang akan
dilakukan
- Menunjukan kepedulian/perhatian
- Cara kita berbicara dan cara mendengarkan

REFLEKSI ISI REFLEKSI PERASAAN MERANGKUM


mendengarkan apa yang menjadi keluhan mengulang kembali apa yang disampaikan rangkum apa yang dikeluhkan pasien shg dpt
pasien pasien, untuk meminta persetujuan melakukan diagnosis

KETERAMPILAN  Perhatian  Jangan memotong  dengarkan pasien sampai selesai


MENDENGARKAN  Konsentrasi kepada pasien  Berikan tanggapan non verbal
 Melakukan refleksi  Minta penjelasan
 Merangkum

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 26


PASIEN Percaya dokter mau mendengarkan dan mengerti perasaannya

Pasien siap untuk mengatasi masalahnya

Mendengarkan pilihan – pilihan

Mengambil keputusan
REFLEKSI ISI REFLEKSI PERASAAN MERANGKUM

•Mengungkapkan kembali inti pembicaraan •Mengungkapkan kembali perasaan pasien •Hampir sama dengan refleksi isi
yang baru saja diucapkan oleh pasien, yang tertangkap oleh dokter baik dari •dilakukan untuk trasnsisi ke topik yang lain
dengan cara memendekan dan komunikasi verbal atau komunikasi non •mencakup bbrp informasi yang terlah
memperjelas verbal pasien disampaikan ke pasien
•Manfaat: •Manfaat:
•antara pasien dengan dokter diperoleh •pasien akan menyadari tentang perasaan
persepsi yang sama yang terdeteksi oleh dokter dan akan
•dapat menunjukan kesadaran dokter ttg mencoba mencari penyebabnya
keadaan perasaan pasien •dokter akan mengetahui apakah benar
•pasien akan merasa diperhatikan dan pasien mempunyai perasaan tsb
benar-benar dibantu •bila benar ada perasaan tersebut tentunya
akan diatasi dengan diskusi

MEMBERIKAN  Tujuan:
INFORMASI - Memberikan informasi yang jelas, benar, lengkap dan jujur serta sesuai dengan kebutuhan pasien dan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
pasien
- Menanggapi pasien dengan tepat
- Meningkatkan pemahaman pasien ttg tindakan yang perlu dilakukan oleh pasien sesuai dengan keputusan yang diambil pasien
 Pemberian informasi:
- Bahasa sederhana: pakai bahasa sehari hari yang dipakai oleh pasien. Jangan memakai istilah medik yang sulit dimengerti pasien
- Benar: sesuatu yang dianggap benar pada suatu saat, beberapa waktu kemudian mungkin sudah tdk benar atau sebaliknya
- Lengkap
- Jelas
- Sesuai dengan kebutuhan pasien
- Diberikan secara bertahap
- Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
CARA/TEKNIK mencari solusi/ alternatif pemecahan
KOMUNIKASI memberi perhatian membuka dialog menyimpulkan hasil
masalah

MEDIA  media cetak


PENDUKUNG  elektronik
KOMUNIKASI  Alat peraga yang bisa berupa model atau contoh nyata untuk kesamaan persepsi yang menghasilkan pemahaman yang sama dalam komunikasi

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 27


CONTOH HASIL
EFEKTIF TIDAK EFEKTIF
KOMUNIKASI
•Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya •Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak
berobat. menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya,
•pasien mengerti anjuran dokter singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan, menulis
•Pasien memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan ke
yang dideritanya (membatasi diri, biaya pengobatan), sesuai laboratorium/foto rontgen, dan sebagainya.
penjelasan dokter.
•Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan mau memahami
keterbatasan kemampuannya lalu bersama mencari alternatif sesuai
kondisi dan situasinya, dengan segala konsekuensinya.
•Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam menjalankan semua
upaya pengobatan/perawatan kesehatannya.

PENDEKATAN  Disease centered communication style atau doctor centered communication style.
KOMUNIKASI - Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan
YANG gejala-gejala.
DIGUNAKAN  Illness centered communication style atau patient centered communication style.
- Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya, termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi
kepentingannya serta apa yang dipikirkannya (Kurzt 1998)
MANFAAT  Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.
KOMUNIKASI  Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
EFEKTIF  Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
 Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.

RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 28


F. HOME VISIT, HOME CARE DAN PALIATIF CARE (dr. Lilian)

R. FORMULARIUM DAN OBAT ESENSIAL (dr. Rika)


RANGKUMAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA | S.F.A 29

Anda mungkin juga menyukai