Anda di halaman 1dari 14

ek

SIPIL’ MESIN ’ARSITEKTUR ’ELEKTRO

IDENTIFIKASI VARIABEL PENILAIAN PROPERTI PERUMAHAN BERDASARKAN PERSEPSI


PENGHUNI PERUMAHAN
Fahirah F.*

Abstract
Housing as one of the needs of the community continues to grow along with the economic
improvement of society. Completeness of facilities and infrastructure to support housing
operations and can be used as parameters for the realization of a standard residential and
habitable. So that the identification of variables related to the assessment of residential property
needs to be done to determine the variables that need to be considered by the parties
involved in property valuation.This study aims to identify the variables that greatly affect the
valuation of residential property based on the perceptions of residents of residential (consumer).
Sources of primary data through questionnaires, interviews and surveys, and secondary data
from the literature associated with research. The sampling system with random sampling of the
population with housing target is resident in South Palu. Data processed by descriptive statistics
and using the Likert scale for the percentage of residents perceptions of housing. The results
showed that the variables that greatly affect the valuation of residential property in South Palu:
Pengawu, Bumi Anggur and Palupi Permai housing residents is based on the perception of
physical variables and availability of housing facilities.
Key words : variable valuation, residential property, housing residents (consumers)

Abstrak
Perumahan sebagai salah satu kebutuhan masyarakat terus berkembang seiring dengan
semakin membaiknya ekonomi masyarakat. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat
menunjang operasional perumahan dan dapat dijadikan sebagai parameter untuk
merealisasikan hunian yang standar dan layak huni. Sehingga identifikasi variabel yang
berhubungan dengan penilaian terhadap properti perumahan perlu dilakukan untuk
mengetahui variabel yang perlu dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang terkait dalam
penilaian properti. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel yang sangat
berpengaruh terhadap penilaian properti perumahan berdasarkan persepsi penghuni
perumahan (konsumen). Sumber data primer melalui kuesioner, wawancara dan survey, dan
data sekunder dari literatur yang terkait dengan penelitian. Pengambilan sampel dengan
sistem random sampling dari populasi yang ada dengan sasaran adalah penghuni perumahan
di Palu Selatan. Data diolah dengan statistik deskriptif dan menggunakan skala likert untuk
prosentase persepsi penghuni perumahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-
variabel yang sangat berpengaruh terhadap penilaian properti perumahan di Palu Selatan:
perumahan Pengawu, Bumi Anggur dan Palupi Permai berdasarkan persepsi penghuni
perumahan adalah variabel fisik perumahan dan ketersediaan fasilitas.
Kata Kunci : variabel penilaian, properti perumahan, penghuni perumahan(konsumen)

1. Pendahuluan harus mengalami peningkatan.Hal ini


Pertumbuhan penduduk disebabkan tingkat pertumbuhan
setiap tahun mengalami peningkatan ekonomi masyarakat yang kian
yang berarti kebutuhan akan membaik. Untuk memperoleh rumah
perumahan atau tempat tinggal juga tinggal khususnya perumahan yang

* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

layak maka pemerintah penilaian suatu properti khususnya


mengeluarkan kebijakan tentang lahan dan bangunan pada
perumahan dan permukiman perumahan.
Indonesia. Salah satu isi kebijakan
tersebut adalah mengenai lokasi
perumahan. Lokasi perumahan yang 2. Tinjauan Pustaka
dikembangkan harus memperhatikan Perumahan dan permukiman
jumlah penduduk dan merupakan kebutuhan dasar
penyebarannya, tata guna tanah, manusia dan mempunyai fungsi
kesehatan lingkungan, tersedianya strategis dalam perannya sebagai
fasilitas sosial, serta keserasian pusat pendidikan keluarga,
dengan lingkungan. persemaian budaya, dan
Perumahan adalah salah peningkatan kualitas generasi yang
satu properti yang memiliki nilai akan datang serta merupakan
investasi yang tinggi terutama pada pengejawantahan jati diri bangsa.
daerah perkotaan sehingga pelaku Terwujudnya kesejahteraan
bisnis properti perlu memperhatikan masyarakat dan sumber daya
kebutuhan dan keinginan dari manusia yang berkualitas dapat
masyarakat sebagai konsumen dari ditandai dengan meningkatnya
perumahan tersebut. Lahan atau kualitas kehidupan yang layak huni.
tanah merupakan media bagi Selain berfungsi sebagai pelindung
berdirinya properti, selain dijual terhadap gangguan alam atau
terpisah dengan bangunan dapat cuaca, rumah juga memiliki peran
pula lahan dijual bersamaan dengan sosial budaya, sehingga perumahan
bangunan. Dalam memilih properti dapat didefinisikan suatu kelompok
perumahan (lahan dan bangunan) rumah yang berfungsi sebagai
sebagai investasi ada beberapa lingkungan tempat tinggal atau
variabel penilaian yang perlu lingkungan hunian yang dilengkapi
dipertimbangkan, seperti faktor sosial, dengan prasarana dan sarana
aksesbilitas, ketersediaan fasilitas, lingkungan (Sastra, 2005).
faktor regulasi pemerintah, dan lain- Properti seperti tanah
lain. Untuk itu penelitian ini akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi motivasi suatu
mempengaruhi penilaian properti kegiatan manusia. Adapun faktor-
berupa lahan dan bangunan pada faktor yang mempengaruhi nilai
perumahan berdasarkan persepsi tanah adalah: 1). Faktor Sosial,
penghuni perumahan (konsumen). ditunjukkan dengan karakteristik
Tujuan yang ingin dicapai penduduk yang meliputi jumlah
dalam penelitian adalah untuk penduduk, jumlah keluarga, tingkat
mengidentifikasi variabel yang sangat pendidikan, tingkat kejahatan, dan
berpengaruh terhadap penilaian lain-lain. Faktor ini membentuk pola
properti perumahan di Palu Selatan penggunaan tanah pada suatu
berdasarkan persepsi konsumen. wilayah. 2). Faktor ekonomi
Sedangkan hasil yang diharapkan ditunjukkan dalam hubungan
dalam penelitian adalah agar permintaan dan penawaran dengan
variabel-variabel yang diidentifikasi kemampuan ekonomi suatu
dapat dijadikan sebagai informasi masyarakat untuk memenuhi
bagi pihak pengembang maupun kebutuhan. Variasi permintaan
pihak-pihak yang terkait tentang meliputi jumlah tenaga kerja, tingkat

258
Identifikasi Variabel Penilaian Properti Perumahan Berdasarkan Persepsi Penghuni Perumahan
(Fahirah F.)

upah, tingkat pendapatan, dan daya Pemilik tanah juga dapat


beli, suku bunga dan biaya transaksi. memanfaatkan tanah sebagai
Variabel penawaran meliputi jumlah faktor produksi, simbol status, dan
tanah yang tersedia, biaya perijinan, berbagai kegunaan lainnya. Selain
pajak, dan biaya overhead lainnya. tanah maka bangunan
3). Faktor-faktor pemerintah, merupakan benda yang sangat
kebijakan pemerintah, baik di bidang berguna bagi manusia karena
politik maupun hukum akan berbagai aktivitas manusia
mempengaruhi nilai tanah, misalnya dilakukan di dalam bangunan.
fasilitas keamanan, kesehatan,
c. Kelangkaan tanah dan bangunan
pendidikan, jaringan transportasi,
(scarcity)
peraturan perpajakan, dan lain-lain.
Penyediaan tanah merupakan
4). Faktor lingkungan mempengaruhi
salah satu masalah penting yang
nilai tanah, meliputi kondisi internal,
dihadapi oleh manusia dewasa ini.
yaitu lokasi, ukuran, topografi, jenis
Jumlah tanah yang relatif tetap
tanah, dimensi. Kondisi eksternal
sementara permintaan akan
meliputi keadaan lingkungan sekitar
tanah yang semakin meningkat
lokasi seperti keberadaan laut atau
membuat tanah menjadi benda
pelabuhan, sungai, gunung, dan
yang langka. Kelangkaan tanah
jaringan transportasi yang
ini ditandai oleh semakin sulitnya
mempengaruhi kemudahan atau
memperoleh tanah untuk
aksesbilitas ke lokasi tanah.(Wolcot,
memenuhi kebutuhan, khususnya
1987).
di kota besar yang terus
Nilai tanah dan bangunan
mangalami pertambahan
bagi manusia dapat ditandai adanya
penduduk. Konsekuensi
5 ciri tanah dan bangunan, yaitu:
kelangkaan tanah ini, sesuai
(Marihot P. Siahaan 2003).
dengan hukum ekonomi adalah
a. Permintaan akan tanah dan pengorbanan yang paling besar
bangunan (demand) (mahalnya harga tanah yang
Permintaan terhadap suatu lahan harus dibayar oleh pihak yang
menunjukkan bahwa lahan menginginkan tanah) yang harus
tersebut bernilai atau harapan dikeluarkan oleh orang yang
pembeli terhadap suatu komoditas menginginkan tanah tersebut.
untuk dapat memuaskan Mahalnya harga tanah telah
kebutuhan hidupnya atau memaksa manusia untuk
keinginan individunya. memanfaatkan tanah miliknya
semaksimal mungkin. Selain tanah,
b. Kegunaan tanah bagi pemiliknya
bangunan sebagai benda yang
(utility)
dapat memenuhi kebutuhan
Selain air dan udara, tanah
manusia juga cukup langka.
merupakan faktor penting
Walaupun tidak selangka tanah,
penunjang kehidupan manusia.
biaya pembuatan suatu
Tanah memiliki kegunaan bagi
bangunan umumnya tidak kecil
setiap pemiliknya karena setiap
sehingga seseorang yang
pemilik dapat memanfaatkan
membutuhkan suatu bangunan
tanah untuk mendirikan rumah
seperti rumah, tidak dapat
tempat berteduh, dan bangunan
dengan cepat dan mudah
lain yang penting bagi kehidupan
menciptakannya. Hal ini membuat
pemilik dan orang disekitarnya.
manusia perlu mengeluarkan

259
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

pengorbanan yang cukup besar sejumlah uang, agar dapat


untuk memperoleh bangunan. diketahui berapa besar nilai
benda tersebut. Tanah dan
d. Tanah dan bangunan dapat
bangunan sebagai benda yang
dialihkan (transferability)
sangat diperlukan dan dapat
Sebagai suatu properti yang
beralih/dialihkan memang
penting bagi manusia, tanah dan
menghendaki persyaratan itu.
bangunan dapat dialihkan oleh
Untuk mengetahui nilai tanah dan
pihak yang memiliki atau
bangunan maka dilakukanlah
menguasai tanah dan bangunan
penilaian atas tanah dan
kepada pihak lain yang
bangunan tersebut. Penentuan
menginginkannya. Suatu benda
harga atas nilai tanah dan
menjadi bernilai apabila ia bisa
bangunan merupakan suatu hal
dialihkan kepada pihak lain,
yang umum dilakukan
karena bila tidak ia hanya berarti
dimasyarakat, baik penilain secara
bagi pemiliknya dan tidak berarti
sederhana melalui penaksiran
bagi orang lain. Banyak cara dan
langsung maupun penilaian
motivasi orang mengalihkan tanah
dengan teknik dan metode
dan bangunan, misalnya melalui
penilaian secara ilmiah. Apapun
jual beli, hibah, tukar menukar,
teknik yang digunakan
dan lain-lain. Untuk memberikan
maksudnya adalah untuk
kapasitas hak atas pemilik tanah
menentukan nilai suatu tanah dan
maka sesuai aturan yang berlaku
bangunan sehingga dapat
kepada pemilik tanah diberikan
diketahui berapa besar harta
hak yang sesuai, yaitu hak milik,
yang dimiliki seseorang dalam
hak guna bangunan, hak guna
bentuk tanah dan bangunan
usaha, hak pakai, hak
tersebut, berapa uang yang layak
pengelolaan dan sebagainya.
diterima pemilik tanah dan
Pengalihan hak pemilikan atas
bangunan sekiranya tanah dan
tanah dan bangunan perlu diatur
bangunan tersebut dijual, maupun
dan diberi kepastian hukum
berapa jumlah uang yang dapat
sehingga kepemilikan orang yang
diterima pemilik tanah dan
memperoleh suatu tanah diakui
bangunan dari Bank atau kreditur
dan dapat diperhatikan. Untuk itu
seandainya ia meminjamkan
setiap peralihan hak atas tanah
uang/mengajukan kredit dengan
dan bangunan hendaknya
tanah dan bangunan sebagai
dilakukan melalui perbuatan
jaminan utangnya.
hukum maupun peristiwa hukum
dengan membuat bukti peralihan Penilaian properti merupakan
hak yang sah, yaitu adanya akta suatu proses penentuan nilai, baik
peralihan hak dan pendaftaran nilai pasar, nilai investasi, nilai asuransi
hak atas tanah ke instansi yang atau jenis nilai lainnya, dari suatu
berwenang. properti pada suatu tanggal
penilaian tertentu. Penentuan nilai
e. Dapat dinyatakan dalam bentuk suatu properti menurut American
sejumlah uang (valuable) Institute of Real Estate Appraiser
Suatu hal yang penting berkaitan (Wolcott,1987) dan Eckert et.al (1991)
dengan nilai suatu benda adalah dapat dilakukan melalui tiga
benda tersebut harus dapat pendekatan, yaitu pendekatan
dinyatakan dalam bentuk perbandingan data pasar (market

260
Identifikasi Variabel Penilaian Properti Perumahan Berdasarkan Persepsi Penghuni Perumahan
(Fahirah F.)

data comparison approach), aksesbilitas berupa jarak ke pusat


pendekatan biaya (cost approach) kota dan variabel ketersediaan
dan pendekatan pendapatan fasilitas berupa pusat perbelanjaan.
(income approach). Sedangkan Untuk perumahan Bayaoge Indah:
penilaian properti dipengaruhi oleh variabel faktor sosial berupa jumlah
aspek fisik seperti luas dan bentuk, penduduk dan kepadatan
aksesbilitas, prasarana lingkungan, penduduk. Untuk perumahan Bumi
ketersediaan air bersih, iklim, dan Anggur variabel aksesbilitas berupa
bebas banjir; kondisi perekonomian jarak ke sarana pendidikan dan
seperti kesempatan kerja dan ketersedian fasilitas berupa pusat
ketersediaan fasilitas kredit perbelanjaan.(Fahirah, 2011).
perumahan; kondisi politik meliputi
kebijakan pemerintah, peruntukan
lahan, keamanan lingkungan dan 3. Metode Penelitian
pajak; kondisi sosial seperti sikap dan Sumber data primer diperoleh
tingkah laku masyarakat; dan aspek melalui survey, wawancara
legal berupa hak milik, hak guna (Interview) dan pengisian kuesioner
bangunan, hak pakai. dari penghuni perumahan di Palu
Adapun penelitian tentang Selatan yaitu : 1) Perumahan
penilaian properti lahan dan Pengawu (type 36), 2) perumahan
bangunan pada perumahan yang Palupi Permai (type 36 dan type 45),
telah dilakukan sebelumnya yaitu dan 3) Perumahan Bumi Anggur (type
Fahirah, dkk (2010) mengenai 36 dan type 45). Data sekunder
identifikasi faktor yang sangat diperoleh dari literatur yang terkait
mempengaruhi nilai jual lahan dan dengan permasalahan yang diteliti.
bangunan pada perumahan di Palu Populasi untuk perumahan Pengawu
Timur adalah 1) Ketersediaan 75 unit, perumahan Palupi Permai 150
Transportasi, akan memudahkan unit, dan perumahan Bumi Anggur
masyarakat dalam melakukan 150 unit. Pengambilan sampel
masyarakat dalam melakukan dilakukan secara random sampling,
aktivitas dan rutinitas sehari-hari; 2) masing-masing sebesar: perumahan
Jaringan air bersih, memudahkan Pengawu 59, perumahan Palupi
penghuni perumahan dalam Permai 97, dan perumahan Bumi
memenuhi kebutuhan akan air bersih; Anggur 97.
3) Jaringan listrik,ketergantungan
Pengolahan data dengan
akan para penghuni akan listrik dilihat
statistik deskriptif dan menggunakan
dari digunakannya alat elektronik; 4)
skala likert 1 s/d 5 untuk mengukur
Kondisi jalan, memudahkan para
sikap, pendapat dan persepsi
penghuni perumahan untuk melintasi
responden. Kemudian dilakukan
perumahan tersebut; dan 5) Luas
pembobotan jawaban responden
lahan dan bangunan, memudahkan
dengan kriteria sangat tidak
penghuni untuk melakukan renovasi.
berpengaruh = 1 (0% – 20%), Tidak
Selanjutnya variabel yang berpengaruh =2 (21% - 40%), Cukup
sangat berpengaruh dalam penilaian Berpengaruh = 3 (41%- 60%),
properti berupa lahan dan bangunan berpengaruh = 4 (61% - 80%) dan
pada perumahan di Palu Barat sangat berpengaruh = 5 (81% -
berdasarkan persepsi penghuni 100%).(Riduwan,2003). Untuk
perumahan (konsumen) adalah untuk pengujian keandalan jawaban
perumahan Griya Manonda: variabel responden (reliability analysis)

261
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

menggunakan statistic program SPSS Tabel 1. Reability Statistics Untuk


(Statistical Product and Service Pengujian Keandalan
Solution) metode Alpha Cronbach Kuesioner
dengan skala 0 sampai 1. Jika nilai CRONBACH'S
alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti N OF ITEMS
ALPHA
kurang reliabel; nilai 0,21 s.d. 0,40,
berarti agak reliabel; nilai 0,42 s.d. 0.879 38
0,60, berarti cukup reliabel; nilai 0,61 Sumber: Olah Data Primer, 2011
s.d. 0,80, berarti reliabel dan nilai
alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti
4.2 Identifikasi Variabel Penilaian
sangat reliabel.(Triton, 2005).
Properti (Lahan dan Bangunan)
pada Perumahan di Palu Selatan
4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan Persepsi Penghuni
4.1 Hasil Pengujian Keandalan Perumahan.
Jawaban Responden dengan Pengolahan data primer
Analisis Reability Cronbach’s menggunakan Skala Likert
Alpha berdasarkan prosentase dengan
Berdasarkan analisis Reability rumus perhitungan sebagai berikut:
Cronbach’s Alpha dengan program
SPSS versi 16.0 untuk menguji
reabilitas/keandalan kuesioner yaitu x 100%
nilai 0,879 berarti sangat reliabel (nilai
alpha Cronbach 0,81 s/d 1,00). Sumber: Riduwan, 2003

Tabel 2. Prosentase Persepsi Penghuni Perumahan Pengawu, Palu


Selatan
Identifikasi Variabel Penilaian Properti berupa
%
Lahan dan Bangunan pada Perumahan
A FAKTOR FISIK
1 Kondisi Alam
a. Jenis Lahan 58
b. Topografi/Kemiringan 64
c. Bebas banjir 81
d. Bebas Longsor 80
2 Luas Lahan dan Bangunan 85
3 Keandalan Bangunan (*)
a. Keselamatan 89
b. Kesehatan 88
c. Kenyamanan 85
4 Posisi/Letak bangunan (tengah/sudut) 82

262
Identifikasi Variabel Penilaian Properti Perumahan Berdasarkan Persepsi Penghuni Perumahan
(Fahirah F.)

Tabel 2. (lanjutan)

Identifikasi Variabel Penilaian Properti berupa


%
Lahan dan Bangunan pada Perumahan
B FAKTOR EKONOMI
1 Tingkat Pendapatan masyarakat 69
2 Daya beli masyarakat 68
3 Tingkat Suku Bunga 84
4 Jumlah Lahan yang tersedia 63
5 Manfaat Lahan 63
C FAKTOR SOSIAL
1 Jumlah penduduk 68
2 Kepadatan penduduk 70
3 Tingkat pendidikan 69
4 Tingkat kesejahteraan/keamanan 75
5 Pola hidup masyarakat 61
6 Peraturan pada kawasan tersebut 64
D FAKTOR PEMERINTAHAN (REGULASI)
1 Proses perizinan 83
2 Perpajakan 75
E AKSESIBILITAS
1 Ketersedian transportasi (angkutan umum) 82
2 Kondisi jalan (aspal atau belum) 83
3 Lebar Jalan 78
4 Jarak ke Pusat Kota 76
5 Jarak ke tempat Kerja 77
6 Jarak ke sarana pendidikan 72
F KETERSEDIAN FASILITAS
1 Jaringan air bersih 89
2 Jaringan listrik 90
3 Jaringan telefon 79
4 Sarana Pendidikan 79
5 Tempat Ibadah 78
6 Pelayanan kesehatan 80
7 Pusat perbelanjaan 72
8 Tempat bermain anak 61
9 Sarana olah raga 62
10 Sarana kebersihan dan persampahan 84
Sumber: Olah Data Primer, 2011

263
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

Gambar 1. Diagram Prosentase Variabel Penilaian Properti Persepsi penghuni


Perumahan Pengawu Palu Selatan
Sumber: Olah Data Primer,2011

Berdasarkan tabel 2 dan bagi penghuni perumahan yang


gambar 1 dapat dijelaskan bahwa harus dipenuhi.
variabel yang sangat mempengaruhi Untuk perumahan Bumi
penilaian properti lahan dan Anggur Palu Selatan pada tabel 3
bangunan pada perumahan dan gambar 2, para penghuni
Pengawu Palu Selatan berdasarkan perumahan (konsumen) memiliki
persepsi dari penghuni perumahan persepsi bahwa variabel yang
adalah variabel fisik bangunan sangat berpengaruh pada penilaian
berupa keandalan bangunan yaitu properti adalah variabel fisik
keselamatan bangunan sebesar 89%. keandalan bangunan yaitu
Bangunan merupakan wadah keselamatan sebesar 88%, yang
tempat penggunanya melakukan berarti bahwa faktor keamanan bagi
aktivitas. Agar bangunan dapat bangunan merupakan hal yang
digunakan sesuai dengan fungsinya sangat penting untuk
maka bangunan tersebut harus dipertimbangkan dalam menilai
kokoh, kuat dan mampu mengampu properti bangunan perumahan
beban-beban yang diterimanya. karena bangunan yang kokoh, kuat,
Sehingga para konsumen akan mampu untuk mengampu
menganggap bahwa untuk menilai aktivitas penghuni yang ada
properti dari segi fisik adalah didalamnya. Kemudian variabel lain
keselamatan (keamanan) bangunan. yang sangat berpengaruh adalah
Variabel ketersediaan fasilitas berupa ketersedian fasilitas yaitu jaringan air
jaringan air bersih dan jaringan listrik bersih sebesar 88% dan jaringan listrik
juga merupakan variabel yang sebesar 89%. Ketersediaan fasilitas
sangat berpengaruh dalam penilaian pada perumahan harus ada untuk
properti perumahan masing-masing memberikan kemudahan bagi
sebesar 89% dan 90%. Karena penghuni terutama jaringan air bersih
jaringan air bersih dan jaringan listrik dan listrik yang merupakan fasilitas
merupakan fasilitas yang sangat vital yang paling utama untuk kebutuhan
dan merupakan tuntutan kebutuhan sehari-hari.

264
Identifikasi Variabel Penilaian Properti Perumahan Berdasarkan Persepsi Penghuni Perumahan
(Fahirah F.)

Tabel 3. Prosentase Persepsi Penghuni Perumahan Bumi Anggur, Palu


Selatan
Identifikasi Variabel Penilaian Properti berupa
%
Lahan dan Bangunan pada Perumahan
A FAKTOR FISIK
1 Kondisi Alam
a. Jenis Lahan 57
b. Topografi/Kemiringan 61
c. Bebas banjir 81
d. Bebas Longsor 80
2 Luas Lahan dan Bangunan 87
3 Keandalan Bangunan (*)
a. Keselamatan 88
b. Kesehatan 87
c. Kenyamanan 84
4 Posisi/Letak bangunan (tengah/sudut) 81
B FAKTOR EKONOMI
1 Tingkat Pendapatan masyarakat 68
2 Daya beli masyarakat 67
3 Tingkat Suku Bunga 84
4 Jumlah Lahan yang tersedia 63
5 Manfaat Lahan 63
C FAKTOR SOSIAL
1 Jumlah penduduk 65
2 Kepadatan penduduk 66
3 Tingkat pendidikan 66
4 Tingkat kesejahteraan/keamanan 72
5 Pola hidup masyarakat 61
6 Peraturan pada kawasan tersebut 64
D FAKTOR PEMERINTAHAN (REGULASI)
1 Proses perizinan 82
2 Perpajakan 76
E AKSESIBILITAS
1 Ketersedian transportasi (angkutan umum) 83
2 Kondisi jalan (aspal atau belum) 84
Sumber: Olah Data Primer, 2011

265
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

Tabel 3. (lanjutan)

Identifikasi Variabel Penilaian Properti berupa


%
Lahan dan Bangunan pada Perumahan
3 Lebar Jalan 78
4 Jarak ke Pusat Kota 78
5 Jarak ke tempat Kerja 79
6 Jarak ke sarana pendidikan 75
F KETERSEDIAN FASILITAS
1 Jaringan air bersih 88
2 Jaringan listrik 89
3 Jaringan telefon 79
4 Sarana Pendidikan 80
5 Tempat Ibadah 76
6 Pelayanan kesehatan 79
7 Pusat perbelanjaan 70
8 Tempat bermain anak 60
9 Sarana olah raga 64
10 Sarana kebersihan dan persampahan 83
Sumber: Olah Data Primer, 2011

Gambar 2. Diagram Prosentase Variabel Penilaian Properti Persepsi penghuni


Perumahan Bumi Anggur Palu Selatan
Sumber: Olah Data Primer,2011

266
Identifikasi Variabel Penilaian Properti Perumahan Berdasarkan Persepsi Penghuni Perumahan
(Fahirah F.)

Tabel 4. Prosentase Persepsi Penghuni Perumahan Palupi Permai, Palu


Selatan

Identifikasi Variabel Penilaian Properti berupa


%
Lahan dan Bangunan pada Perumahan
A FAKTOR FISIK
1 Kondisi Alam
a. Jenis Lahan 69
b. Topografi/Kemiringan 67
c. Bebas banjir 82
d. Bebas Longsor 83
2 Luas Lahan dan Bangunan 87
3 Keandalan Bangunan (*)
a. Keselamatan 88
b. Kesehatan 83
c. Kenyamanan 86
4 Posisi/Letak bangunan (tengah/sudut) 77
B FAKTOR EKONOMI
1 Tingkat Pendapatan masyarakat 69
2 Daya beli masyarakat 70
3 Tingkat Suku Bunga 81
4 Jumlah Lahan yang tersedia 65
5 Manfaat Lahan 67
C FAKTOR SOSIAL
1 Jumlah penduduk 67
2 Kepadatan penduduk 71
3 Tingkat pendidikan 66
4 Tingkat kesejahteraan/keamanan 75
5 Pola hidup masyarakat 66
6 Peraturan pada kawasan tersebut 64
D FAKTOR PEMERINTAHAN (REGULASI)
1 Proses perizinan 78
2 Perpajakan 78
E AKSESIBILITAS
1 Ketersedian transportasi (angkutan umum) 82
2 Kondisi jalan (aspal atau belum) 84
Sumber: Olah Data Primer, 2011

267
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

Tabel 4. (lanjutan)
Identifikasi Variabel Penilaian Properti berupa
%
Lahan dan Bangunan pada Perumahan
3 Lebar Jalan 77
4 Jarak ke Pusat Kota 78
5 Jarak ke tempat Kerja 76
6 Jarak ke sarana pendidikan 77
F KETERSEDIAN FASILITAS
1 Jaringan air bersih 85
2 Jaringan listrik 86
3 Jaringan telefon 78
4 Sarana Pendidikan 80
5 Tempat Ibadah 76
6 Pelayanan kesehatan 80
7 Pusat perbelanjaan 74
8 Tempat bermain anak 65
9 Sarana olah raga 65
10 Sarana kebersihan dan persampahan 81
Sumber: Olah Data Primer, 2011

Gambar 3. Diagram Prosentase Variabel Penilaian Properti Persepsi penghuni


Perumahan Palupi Permai Palu Selatan
Sumber: Olah Data Primer,2011

268
Identifikasi Variabel Penilaian Properti Perumahan Berdasarkan Persepsi Penghuni Perumahan
(Fahirah F.)

Persepsi penghuni berupa keselamatan dan


perumahan Palupi Permai Palu kenyamanan dan variabel
Selatan berdasarkan tabel 4 dan ketersediaan fasilitas yaitu jaringan
gambar 3 bahwa variabel yang listrik.
sangat berpengaruh dalam penilaian
properti perumahan adalah variabel
5.2 Saran
fisik yaitu keandalan bangunan
berupa keselamatan sebesar 88% Sebaiknya dalam
dan kenyamanan sebesar 86% dan mengidentifikasi variabel penilaian
luas lahan dan bangunan sebesar properti perumahan dilakukan juga
87%. Variabel fisik merupakan berdasarkan persepsi pihak
variabel yang bisa mempengaruhi pengembang (developer) dan pihak-
penilaian properti perumahan karena pihak yang terkait dengan penilaian
rumah tinggal selain harus kokoh, kuat properti seperti pihak Perpajakan dan
dan aman, rumah tinggal juga harus pihak Perbankan.
nyaman baik dari kenyamanan yang
terkait dengan suhu udara,
kenyamanan dari tingkat kebisingan 6. Daftar Pustaka
maupun kenyamanan visual yang Appraisal Institute, 2001, The Appraisal
dapat diwujudkan dari pemilihan of Real Estate,12thEdition,
warna-warna dinding dan elemen Appraisal Institute, Chicago,
rumah seperti furniture, Illinois.
ornamen,tanaman, air, dan lain-lain. Balaang, jemabut C, 1986.
Sedangkan luas lahan dan bangunan Perumahan dan pemukiman
juga sangat bepengaruh terhadap sebagai kebutuhan pokok
penilaian properti perumahan, lahan Yayasan obor Indonesia.
dan bangunan yang luas nilainya Jakarta.
akan berbeda dengan lahan dan
bangunan yang sempit. Untuk Dian Febriany. 2011. “Faktor-faktor
variabel ketersediaan fasilitas yaitu yang mempengaruhi nilai
jaringan listrik sebesar 86%. lahan dan bangunan pada
perumahan di Palu Selatan”.
Tugas Akhir. Fakultas Teknik.
5. Kesimpulan dan Saran Universitas Tadulako.Palu.
5.1 Kesimpulan
Eckert, J.K. 1990. “Property Appraisal
Berdasarkan persepsi and Assessment
penghuni perumahan di Palu Selatan, Administrastration.”
variabel-variabel yang sangat IAAO,Chicago Illinois
berpengaruh terhadap penilaian
properti untuk perumahan Pengawu Eldred, Gray, 1987, Real Estate
dan perumahan Bumi Anggur: Analysis and Strategy, Harper
variabel fisik bangunan yaitu & Row, Publisher New York.
keandalan bangunan berupa
Fahirah; Armin Basong; Hermansyah,
keselamatan,dan variabel
2010, “Identifikasi Faktor yang
ketersediaan fasilitas yaitu jaringan air
Mempengaruhi Nilai Jual
bersih dan jaringan listrik. Untuk
Lahan dan Bangunan pada
perumahan Palupi Permai: variabel
Perumahan Tipe
fisik perumahan yaitu luas dan lahan
Sederhana”,Jurnal Smartek,
bangunan dan keandalan bangunan
Fakultas Teknik Universitas

269
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4. Nopember 2011: 257 - 270

Tadulako, Volume 8 Nomor 4 Sastra, Suparno; Endy Marlina, 2006,


Nopember 2010, Halaman ”Perencanaan dan
251-269, ISSN 1693-0460. Pengembangan
Perumahan”, Penerbit Andi
Fahirah; 2011, “Variabel-variabel
Yogyakarta, Yogyakarta.
Penilaian Properti pada
Perumahan di Palu Barat” ,
Jurnal Infrastruktur, Jurusan
Teknik sipil, Fakultas teknik
Universitas Tadulako
Hidayati, Wahyu & Budi Harjanto,
2003, Konsep Dasar Penilaian
Properti, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Johara, jayanata, 1992, Tata Guna
Tanah Dalam Perencanaan
Pedesaan Dan Wilayah, ITB,
Bandung
Lusht, Kenneth M, 1997. Reasl Estate
Valuation Principals and
Applications, Irwin, Chicago.
Levy, J.M, 1985, Urban and
Metropolitan Economics,
McGraw-Hill Inc
Marihot Puhala Siahaan, SE. 2003. Bea
Perolehan Hak Tas Tanah dan
Bangunan. Teori dan Praktek,
PT Raja Grasindo Pusaka,
Jakarta.

Nurgiyantoro,Burhan; Gunawan;
Marzuki, 2002, “Statistik
terapan Untuk Penelitian Ilmu-
Ilmu Sosial”. Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.
Primasari. 2011.”Identifikasi Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Nilai Lahan Dan Bangunan
pada Perumahan di Palu
Barat”.Tugas Akhir. Fakultas
Teknik. Universitas
Tadulako.Palu.
Riduwan. 2003. “Skala pengukuran
Variabel-Variabel
Penelitian”.Alfabeta.
Bandung

270

Anda mungkin juga menyukai