KONSUMEN.(NPM GANJIL)
DOSEN PEMBIMBING
Sri Suprapti,SE,MM
DI SUSUN OLEH
Dina Rubiyanti
1
KATA PENGATAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas selesainya makalah yang berjudul “PENGARUH INFLASI &
PENGGANGGURAN TERHADAP DAYA BELI KONSUMEN.(NPM GANJIL)”
Atas bantuan Dosen pembimbing saya, yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak menerima termakasih kepada :
Sri Suprapti,SE,MM selaku dosen pembimbing mata kuliah
pengantar bisnis universitas wijaya putra yang menambahkan
bimbingan, saran dan ide kepada penulis.
Penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
dikarenakan itu, panduan dan kritik yang membangun dari
rekan-rekan benar-benar dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Pasuruan, 16,oktober,2019
Dina Rubiyanti
i
daftar isi
Sampul halaman
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 ............................................................................................................................................................. 1
Pendahuluan ................................................................................................................................................. 1
Latar belakang Hubungan Antara Inflasi dengan Pengangguran ............................................. 1
Bab 2 ............................................................................................................................................................ 3
Landasan teori dan isi ............................................................................................................................... 3
12.1.1. Pengertian Inflasi ...................................................................................................................... 3
12.1.2. Metode Pengukuran Inflasi ...................................................................................................... 4
12.1.3. Jenis-jenis Inflasi ....................................................................................................................... 6
12.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi .......................................................................... 10
12.1.5. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian ............................................................................ 14
12.2.1. Pengertian Pengangguran..................................................................................................... 19
12.2.2. Jenis-jenis Pengangguran ..................................................................................................... 20
12.2.3. Faktor-faktor Penyebab Pengangguran .............................................................................. 24
12.2.4. Dampak Pengangguran ......................................................................................................... 34
12.3. HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN ............................................................... 35
Bab 3 ........................................................................................................................................................... 36
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 36
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 36
A. Saran ................................................................................................................................................. 37
Daftar pustaka........................................................................................................................................... 38
1. http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/03/makalah-inflasi-kesimpulan-dan-saran.html......... 38
2. https://dhanywisnup.wordpress.com/ekonomi-pembangunan/pte-makro/inflasi-dan-
pengangguran/............................................................................................................................................ 38
ii
Bab 1
Pendahuluan
2
Bab 2
Landasan teori dan isi
INFLASI
4
Consumer Price Index (CPI) atau Cost Living Index. Indeks
ini paling banyak digunakan dalam menghitung tingkat
inflasi. Sesuai dengan namanya, indeks ini digunakan untuk
mengukur berapa besar biaya atau pengeluaran rumah
tangga (konsumen) dalam membeli sejumlah barang bagi
keperluan kebutuhan hidupnya (cost living). Satu paket
barang yang mewakili pola pengeluaran konsumen/rumah
tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dipilih untuk
selanjutnya dihitung seberapa besar biaya yang diperlukan
untuk membeli barang/jasa tersebut. Ada dua
penghitungan. Pertama, biaya-biaya tersebut diukur dengan
harga pada saat penghitungan dilakukan (harga berlaku).
Kedua biaya dihitung berdasarkan harga barang pada tahun
dasar tertentu. Perbandingan kedua biaya inilah yang
disebut dengan CPI.
5
GNP Deflator, yaitu jenis indeks yang berbeda dengan
indeks CPI dan PPI. Indeks ini mencangkup jumlah barang
dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga
jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks
diatas. GNP Deflator didefinisikan sebagai perbandingan
GNP Nominal (GNP yang dihitung berdasarkan harga
berlaku) dengan GNP Riil-nya (GNP yang dihitung
berdasarkan harga kontans tahun tertentu).
6
Inflasi Merayap (Creeping Inflation)
7
Sementara itu, berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat
dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
8
Cost Push Inflation (Inflasi karena dorongan biaya
(produksi))
9
12.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi
11
* Kenaikan harga BBM yang mencolok
12
Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih
dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku
dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari
bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat
struktur industri yang sedikit mengandung local content.
13
yang timbul akibat paceklik, hama penyakit, dan penurunan
produktivitas padi, kedelai dan kacang-kacangan.
Dampak negatif
Dampak positif
15
Dampak positif inflasi biasanya terjadi jika jenis inflasi yang
terjadi adalah demand pull inflation. Saat permintaan
agregat meningkat, maka:
17
Para pemborong atau kontraktor, karena harus
mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup
pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi
dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang
diperoleh dari proyek yang dikerjakan.
PENGANGGURAN
18
12.2.1. Pengertian Pengangguran
Total penduduk
19
Lain-lain
Bekerja penuh
Setengah Pengangguran
Sukarela
Terpaksa
Pengangguran Friksional
20
pekerjaan yang sesuai dengan selera dan kemampuan
mereka. Atau pengangguran yang terjadi akibat pindahnya
seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan
akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus
sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang
lain tersebut.
Pengangguran Struktural
Pengangguran Musiman
21
Pengangguran yang berkaitan erat dengan fluktuasi
kegiatan ekoniomi jangka pendek terutama di sektor
pertanian.
Pengangguran Siklikal
Pengangguran konjungtur
22
Seperti telah disinggung dalam definisinya di atas,
pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran
sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara/terpaksa
(involuntary unemployment). Pengangguran suka rela
adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara
waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
Sedangkan pengangguran dukalara/terpaksa adalah
pengangguran yang menganggur karena sudah berusaha
mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan
kerja.
23
12.2.3. Faktor-faktor Penyebab Pengangguran
Faktor Pribadi
Faktor kemalasan
26
Pengembangan sektor ekonomi non-real
28
perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi dapat
diamati dari dominasi kontribusi sektoral terhadap produksi
nasional (regional).
29
(misalnya waktu dan tempat). Sering terjadi pencari kerja
tidak memiliki informasi yang lengkap tentang lowongan
kerja yang ada. Sehingga mereka kehilangan kesempatan
untuk memenuhi lowongan kerja tersebut. Mungkin juga
karena situasi kerja (tempat) yang ditempati tidak cocok
dengan harapan si pencari kerja, sehingga membuat
pudarnya semangat kerja. Pilihannya adalah lebih baik tidak
bekerja, karena lingkungan kerja tidak kondusif lagi.
Pengangguran jenis ini bisa juga terjadi karena
perkembangan (dinamika) ekonomi yang terus-menerus
berubah, sehingga membawa dampak terhadap permintaan
tenaga kerja yang dinamis pula. Artinya pada situasi
demikian sangat dibutuhkan tenaga kerja yang mampu
mengikuti perubahan jaman dengan cepat serta mampu
melakukan adaptasi keahlian terhadap tuntutan lingkungan
eksternal yang dinamis tersebut. Bila situasi ini tidak bisa
diikutinya, maka ia akan kehilangan kesempatan kerja.
31
Diskriminasi tidak hanya terjadi pada warna kulit saja (race
discrimination), tetapi bisa terjadi pula pada aspek lain,
misalnya pada sektor pendidikan, ekonomi, hukum, Agama
dan lainnya. Misalnya, ketika perlakukan diskriminatif terjadi
di bidang ekonomi, maka kemungkinan dampak yang akan
dirasakan adalah hilangnya kesempatan berusaha dan
kesulitan akses pada sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi (modal, alam dan informasi, dll). Situasi inilah yang
pada gilirannya akan menghambat pada penciptaan
lapangan kerja itu sendiri. Jadi beban ketenagakerjaan akan
berat sekali ketika perlakukan disriminatif di bidang ekonomi
masih ada. Demikian juga bila akses pendidikan dan
pengembangan SDM tidak diberikan seluas-luasnya kepada
publik, dampak selanjutnya adalah terpuruknya kualitas
SDM, dan dalam jangka panjang kesempatan akan sulit
diraih oleh tenaga kerja.
32
rendahnya kualitas tenaga kependidikan
33
12.2.4. Dampak Pengangguran
35
Bab 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau
mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain.
Inflasi digolongkan menurut beberapa cara, dapat menurut laju inflasi
(ringan, sedang, berat, hiper inflasi), sebab awalnya (demand atau cost
inflation), asalnya (domestic atau imported inflation).
Ada 3 teori utama mengenai inflasi. Teori Kuantitas menekankan bahwa
penyebab utama inflasi adalah pertambanahn jumlah uang beredar dan
psikologi masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.
Teori Keynes: inflasi terjadi karenan masyarakat hidup diluar batas
kemampuan sekonomisnya.. Teori strukturalis: sebab inflasi adalah dari
kekakuan struktur ekonomi.
Biaya Inflasi. Biaya Inflasi yang diharapkan muncul adalah: Shoe
leather cost, Menu cost, Complaint and opportunity loss cost, Biaya
perubahan peraturan/undang-undang pajak, dan Biaya ketidaknyamanan
hidup. Biaya inflasi yang tidak diharapkan: Redistribusi pendapatan
antara debitor dengan kreditor dan Penurunan nilai uang pensiunan.
36
Dampak inflasi antara lain engara rentan timbul kekacauan, masyarakat
menarik tabungan, bank kekurangan dana dam bangkrut, harga semakin
naik, distribusi barang tidak adil, produsen bangkrut, dampak positifnya
adalah masyarakats emakinselektif memilih barang, menumbuhkan
industri kecil, dan pengangguran berkurang karena banyak
wirausahawan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi inflasi
adalah yang berkaitan dengan Kebijaksanaan Moneter, Kebijakan Fiskal,
Kebijakan yang Berkaitan dengan Output, Kebijaksanaan Penetuan
Harga dan Indexing, Sanering, dan Devaluasi.
A. Saran
Dengan dua pendekatan (moneterist dan strukturalist) pada komposisi
yang tepat, maka diharapkan bukan saja dalam jangka pendek inflasi
dapat dikendalikan, tetapi juga dalam jangka panjang. Dan, bila ada
upaya yang serius untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan
hambatan-hambatan struktural yang ada, maka akan berakibat pada
membaiknya fundamental ekonomi Indonesia.
37
Daftar pustaka
1. http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/03/makalah-inflasi-
kesimpulan-dan-saran.html
2. https://dhanywisnup.wordpress.com/ekonomi-
pembangunan/pte-makro/inflasi-dan-pengangguran/
38