Kelas : TT-5B
NIM : 1317030069
Jawab :
Jawab :
Jawab :
1. UE (User Equipment)
User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan
untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi
dengan smart card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity
Module) yang berisi nomor identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk
keamanan seperti authentication algorithm dan algoritma enkripsi. Selain
terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang
berfungsi sebagai terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio.
Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan yang baru dibandingkan dengan
teknologi 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah node B dan RNC (Radio Network
Controller).
b. Node B
3. CN (Core Network)
Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS, memanajeman jaringan
serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan yang lainnya.
Komponen Core Network UMTS terdiri dari :
MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti video,
video call.
b. VLR (Visitor Location Register)
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan terutama
mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan.
GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan paket data
standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas internetworking dengan
eksternal packet-switch network dan dihubungkan dengan SGSN via Internet
Protokol (IP). GGSN akan berperan antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan
memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau PDN.
Selain itu juga terdapat beberapa interface baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE dan
UTRAN terdapat interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface Iub yang
menghubungkan Node B dan RNC, Interface Iur yang menghubungkan antar RNC,
sedangkan UTRAN dan CN dihubungkan oleh interface Iu. Protokol pada interface Uu
dan Iu dibagi menjadi dua sesuai fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane.
Bagian user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio
Access Bearer (RAB), misalnya membawa ata user melalui Access Stratum (AS).
Sedangkan control plane berfungsi mengontrol RAB dan koneksi antara mobile
user dengan jaringan dari aspek : jenis layanan yang diminta, pengontrolan sumber daya
transmisi , handover , mekanisme transfer Non Access Stratum (NAS) seperti Mobility
Management (MM), Connection Management (CM), Session Management (SM), dan
lain-lain.
User equipment adalah perangkat dalam LTE yang terletak paling ujung dan
berdekatan dengan user. Peruntukan UE pada LTE tidak berbeda dengan UE pada UMTS
atau teknologi sebelumnya.
E-UTRAN
Evolved UMTS Terresterial Radio Access Network atau E-UTRAN adalah sistem
arsitektur LTE yang memiliki fungsi menangani sisi radio akses dari UE ke jaringan core.
Berbeda dari teknologi sebelumnya yang memisahkan Node B dan RNC menjadi elemen
tersendiri, pada sistem LTE E-UTRAN hanya terdapat satu komponen yakni Evolved
Node B (eNode B) yang telah emnggabungkan fungsi keduanya. eNode B secara fisik
adalah suatu base station yang terletak dipermukaan bumi (BTS Greenfield) atau
ditempatkan diatas gedung-gedung (BTS roof top).
Evolved Packet Core (EPC)
EPC adalah sebuah system yang baru dalam evolusi arsitektur komunikasi seluler,
sebuah system dimana pada bagian core network menggunakan all-IP. EPC menyediakan
fungsionalitas core mobile yang pada generasi sebelumnya (2G, 3G) memliki dua bagian
yang terpisah yaitu Circuit switch (CS) untuk voice dan Packet Switch (PS) untuk data.
EPC sangat penting untuk layanan pengiriman IP secara end to end pada LTE. Selain itu,
berperan dalam memungkinkan pengenalan model bisnis baru, seperti konten dan
penyedia aplikasi. EPC terdiri dari MME (Mobility Management Entity), SGW (Serving
Gateway), HSS (Home Subscription Service), PCRF (Policy and Charging Rules
Function), dan PDN-GW (Packet Data Network Gateway). Berikut penjelasan
singkatnya:
MME merupakan elemen control utama yang terdapat pada EPC. Biasanya pelayanan
MME pada lokasi keamanan operator. Pengoperasiannya hanya pada control plane dan
tidak meliputi data user plane. Fungsi utama MME pada arsitektur jaringan LTE adalah
sebagai authentication dan security, mobility management, managing subscription profile
dan service connectivity.
HSS merupakan tempat penyimpanan data pelanggan untuk semua data permanen
user. HSS juga menyimpan lokasi user pada level yang dikunjungi node pengontrol
jaringan. Seperti MME, HSS adalah server database yang dipelihara secara terpusat
pada premises home operator.
Pada arsitektur jaringan LTE, level fungsi tertinggi S-GW adalah jembatan antara
manajemen dan switching user plane. S-GW merupakan bagian dari infrastruktur jaringan
sebagai pusat operasioanal dan maintenance. Peranan S-GW sangat sedikit pada fungsi
pengontrolan. Hanya bertanggungjawab pada sumbernya sendiri dan mengalokasikannya
berdasarkan permintaan MME, P-GW, atau PCRF, yang memerlukan set-up, modifikasi
atau penjelasan pada UE.
d. Packet Data Network Gateway (PDN-GW)
Sama halnya dengan SGW, PDN-GW adalah komponen penting pada LTE untuk
melakukan terminasi dengan Packet Data Network (PDN). Adapun PDN GW
mendukung policy enforcement feature, packet filtering, charging support pada LTE,
trafik data dibawa oleh koneksi virtual yang disebut dengan service data flows (SDFs).
PCRF merupakan bagian dari arsitektur jaringan yang mengumpulkan informasi dari
dan ke jaringan, sistem pendukung operasional, dan sumber lainnya seperti portal
secara real time, yang mendukung pembentukan aturan dan kemudian secara otomatis
membuat keputusan kebijakan untuk setiap pelanggan aktif di jaringan. Jaringan seperti
ini mungkin menawarkan beberapa layanan, kualitas layanan (Quality of services), dan
aturan pengisian. PCRF dapat menyediakan jaringan solusi wireline dan wireless dan
juga dapat mngaktifkan pendekatan multidimensi yang membantu dalam menciptakan hal
yang menguntungkan dan platform inovatif untuk operator. PCRF juga dapat
diintegrasikan dengan platform yang berbeda seperti penagihan, rating, pengisian, dan
basis pelanggan atau juga dapat digunakan sebagai entitas mandiri.
Jawab :
1. Make Before Break, pada mekanisme ini, sebelum MS terhubung dan dilayani oleh
cell yang baru, maka hubungan dengan cell lama tidak akan diputus. Hubungan dengan
cell lama hanya akan diputus bila kekuatan sinyal dari cell lama semakin melemah
sehingga akhirnya MS tidak mendapat sinyal dari cell lama.
2. Break Before Make, pada mekanisme ini, MS akan memutuskan hubungan dengan
cell lama walupun hubungan dengan cell baru belum tercapai. Akibatnya akan ada
suatu periode waktu yang singkat dimana MS tidak dilayani oleh cell manapun. User
akan merasakan akibat dari hal ini dalam bentuk terputusnya pembicaraanya sesaat.
a) Hard Handoff
Tipe ini menggunakan metode breakbefore-make yang berarti harus terjadi
pemutusan hubungan dengan kanal trafik lama sebelum terjadi hubungan dengan
kanal trafik yang baru. Hard handoff dimaksudkan untuk meminimalkan
gangguan panggilan dan dilakukan oleh jaringan selama panggilan berlangsung.
Hard handoff terjadi antara sektor atau sel dengan frekuensi pembawa yang
berbeda. Hard handoff terjadi pada saat frekuensi kanal CDMA yang berbeda atau
antara MSC yang berbeda.
c) Softer Handoff
Softer handoff/intersector yaitu handoff yang terjadi antar sektor dalam satu sel
dengan frekuensi kanal CDMA dan BTS yang sama. Ini berarti bahwa user
berpindah dari satu sektor ke sektor lain pada sel yang sama. Rake receiver pada
BTS mengkombinasikan versi frame suara yang terbaik dari antena yang berbeda-
beda pada dua sector tersebut dan menjadikan frame trafik tunggal. Handoff ini
juga berbasis pada metode make before break.
d) Soft-Softer Handoff
Soft-softer handoff yaitu tipe handoff saat MS berkomunikasi dengan dua sektor
dalam satu sel dan satu sektor dari sel lain. Sumber jaringan yang dibutuhkan
untuk tipe handoff ini yaitu sumber untuk two-way soft handoff antara sel a dan b
dan juga sumber untuk softer handoff pada sel b. Pada keadaan ini akan terjadi
soft handoff antar sel dan softer handoff dalam satu sel dalam waktu bersamaan.
Jawab :
Pada saat handover terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kegagalan. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan handover
antara lain:
7. Jelaskan secara singkat tentang kanal fisik dan kanal logik pada sistem GSM!
Jawab :
Pada jaringan GSM terdapat hirarki TDMA yang terdiri dari dua jenis
kanal yaitu kanal fisik dan kanal logika seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 11. Hirarki TDMA
Kanal fisik pada didefinisikan sebagai suatu timeslot. Frame TDMA ini membawa
satu frekuensi pembawa (frequency carrier) yang berisi 8 timeslot dengan bandwidth
200 kHz dan disebut Kanal Frekuensi Radio (Radio Frequency Channel). Frame
TDMA ini terdiri dari 8 timeslot. Timeslot ini yang digunakan untuk membawa data
dan suara, setiap timeslot mempunyai kecepatan 0,577 ms, jadi satu frame
mempunyai kecepatan 8 x 0,577 ms = 4,615 ms
Kanal Logika
Kanal logika digunakan sebagai informasi (suara, signaling dan data). Kanal logika
terbagi menjadi dua yaitu kanal bersama (common channel CCH) dank anal control
yang ditentukan (Dedicated Channel DCH). Kanal-kanal tersebut mempunyai fungsi
yang berbeda-beda.
Jawab :
Kanal Logic
- Kanal logik ditumpangkan pada kanal fisik.
- Keluarga kanal logic pada GSM adalah sebagai berikut :
Gambar 12. Kanal Logic GSM
a. Traffic Channel (TCH)
TCH/F (Traffic Channel Full Rate)
Suara : 13 kbps (gross rate = 22,8 kbps)
Data : 9,6 kbps; 4,8 kbps; 2,4 kbps
TCH/H (Traffic Channel Half Rate)
Suara : gross rate = 11,4 kbps
Data : 4,8 kbps; 2,4 kbps
b. Control Channel (CCH)
Broadcast Channel (BCH)
Frequency Correction Channel (FCCH)
Arah downlink, point to multipoint, sinkronisasi frekuensi MS,
gelombang sinus.
Syncronization Channel (SCH)
Arah downlink, point to multipoint, TDMA frame structure
(sinkronisasi frame), info Base Station Identity Code (BSIC)
Broadcast Control Channel (BCCH)
Arah downlink, point to multipoint, informasi LAI, informasi power
output maksimum MS, informasi BCCH carrier sel yang berdekatan.
Common Control Channel (CCCH)
Paging Channel (PCH)
Arah downlink, point to multipoint, paging message (IMSI/TMSI)
Access Grant Channel (AGCH)
Downlink, point to point, menyediakan kanal signaling (SDCCH)
Random Access Channel (RACH)
Uplink, point to point, MS call setup
Dedicated Control Channel (DCCH)
Associated Control Channel (ACCH)
- SACCH : downlink (MS power output, timing advanced), uplink
(MS measurement data); point to point.
- FACCH : downlink, uplink; point to point; handover; stealing mode
(pengganti sementara TCH)
Stand Alone Dedicated Control Channel (SDCCH)
Downlink, uplink; point to point; call setup; authentification; location
update; short message, cell broadcast; menyediakan TCH
c. Cell Broadcast Channel (CBCH) untuk cell broadcast
DAFTAR PUSTAKA
Telkom, Institut Bandung. 2012. Modul 10. Konsep Kanal Fisik dan
Logik pada Sistem Selluler. https://docplayer.info/215311-Modul-10-konsep-kanal-
fisik-dan-logik-pada-sistem-selluler.html . Diakses pada 26 Oktober 2019.