Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI BUKU

A. Identitas Buku
Judul Buku : Hakekat Tasawuf
Pengarang/Penulis : Abdul Qadir Isa
ISBN : 978-979-371-546-9
Penerbit : Qisthi Press
Kota Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 264 halaman
Cetakan : Cetakan 1 juli 2010
B. Sistematika Buku
Berikut dipaparkan mengenai sistematika dari buku Hakekat Tasawuf Karya
Abdul Qadir Isa:
Bab 1. Pengertian tasawuf dan Dasar-dasar Quraninya. Pada bagian ini
membahas mengenai pengertian tasawuf secara Lughawi dan istilah, ciri-ciri tasawuf,
serta dasar-dasar tasawuf dalam Qur’an dan Hadis, serta rigkasan dari bab tersebut.
Bab 2. Sejaran Lahir dan perkembangan Tasawuf dari masa ke masa. Pada
bagian ini penulis mewmbagi menjadi 2 pokok pembahasan yakni A berisi sejarah
lahirnya Tasawuf dan B berisi perkembangan Tasawuf dari masa ke masa yakni, dari
abad pertama sampai kedelapan Hijriah. Kemudian pada akhir pokok pembahasan
penulis juga menyertakan ringkasan sari sub bab tersebut beserta pertanyaannya.
Bab 3. Kerangka Berpikir Irfani: Dasar Filosofi Ahwal dan Maqamat , pada
bagian ini penulis membagi materi menjadi 5 pokok pembahasan yakni , A membahas
mengenai Kerangka berpikir Irfani , B mengenai Ahwal dan maqamat, C mengenai
maqamat dalam Tasawuf, D mengenai Ahwal yang dijumpai dalam perjalanan Sufi
dan E mengenai metode Irfani, serta pada bagian akhir sub bab penulis juga
menyertakan ringkasan.
Bab 4. Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat , Fiqh , dan Ilmu Jiwa,
pada bagian ini penulis membagi materi menjadi 4 pokok pembahasan yakni , A
membahahas mengenai Hubungan Ilmu Tasawuf dan Ilmu Kalam , pada bagian B
membahas mengenai Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Fiqh , pada bagian C
membahas mengenai Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Filsafat , dan pada bagian D
membahas mengenai Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Jiwa , pada bagian akhir
pembahasan penulis juga menyertakan ringkasan dari sub bab tersebut .
Bab 5. Tasawuf Akhlaki , pada bagian ini penulis membagi materi menjadi 2
pokok pembahasan yakni , A membahas mengenai pengertian tasawuf akhlaki dan
pada bagian B membahas mengenai tokoh dan ajaran-ajaran tasawuf akhlaki(Hasan
Al-Bashri,Al-Muhasibi,Al-Qusyairi,Al-Ghazali ), pada bagian akhir pembahsan sub
bab penulis juga menyertakan ringkasan.
Bab 6. Tasawuf Irfani , pada bagian ini membahas tentang tokoh- tokoh dalam
tasawuf irfani yakni,Rabi’ah Al-Adawiyah ,Dzun An-Nun Al-Mishri, Abu Yazid Al-
Bustami , Abu Manshur Al- Hallaj beserta ringkasannya.
Bab 7. Tasawuf Falsafi , pada bagian ini penulis membagi materi menjadi 2
pokok pembahasan yakni, A mengenai Pengertian dan perkembangan Tasawuf Falsafi
dan pada bagian B membahas mengenai tokoh-tokoh tasawuf falsafi (Ibn Arabi , Al-
Jili, Ibn Sab’in) beserta ringkasannya.
Bab 8. Tarekat:Sejarah dan Perkembangannya , pada bagian ini penulis
membagi materi menjadi 5 pokok pembahasan yakni, pada bagian A membahas
mengenai pendahuluan tentang tarekat , pada bagian B hubungan tarekat dengan
tasawuf, C sejarah timbulnya tarekat , D aliran-aliran tarekat di dunia islam, E
pengaruh tarekat di dunia Islam. Beserta ringkasannya.
Bab 9. Studi Kritis terhadap Aliran-Aliran Tasawuf , pada bagian ini penulis
membagi materi menjadi 4 pokok pembahasan yakni ,pada bagian A berisi tentang
pendahuluan, B berisi tentang Prinsip-prinsip dasar ajaran tasawuf yang menyimpang
dari petunjuk Al-Qur’an dan As-sunnah , C berisi tentang kritik terhadap aliran-aliran
dalam ajaran tasawuf , D berisi tentang beberapa contoh penyimpangan dan kesesatan
ajaran tasawuf , pada bagian akhir pembahasan penululis juga menyertakan ringkasan
dari sub bab tersebut .Bab 10. Taswuf di Indonesia , pada bagian ini penulis membagi
materi menjadi 2 pokok pembahasan yakni, bagian A membahas mengenai Sejarah
perkembangan tasawuf di indonesia , dan pada bagian B membahas mengenai Tokoh-
tokoh taswuf di indonesia (Hamzah Al-Fansuri,Nuruddin Ar-Raniri,Syekh Abdul Rauf
As-Sinkilli,dan lain-lain).
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia ternmasuk salah satu wilayah dibelah dunia yang memiliki beberapa
kepercayaan dan agama yang dianut oleh warga negaranya salah satunya agama yang
diyakini oleh mayoritas masyarakatnya ialah agama Islam. Diantaranya banyak
ajaran-ajaran yang terdapat di dalam agama Islam antara lainmemnbahas mengenai
akhlak seperti Akhlak Tasawuf . Akhlak tasawuf juga termasuk khazanah intelektual
m uslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan dan dibutuhkan, secara
historis dan teologis Akhlak Tasawuf tampil mengawal dan memandu perjalanan
hidup umat agar selamat dunia akhirat. Sebagaimana tujuan utama Rasulullah SAW.
Semua manusia diciptakan oleh Allah hendaklah memiliki akhlak mulia seerti yang
telah dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw. Adapun pada zaman modern layaknya
sekarang, kita dihadapkan sebagai masalah terutama masalah akhlak dan moral yang
cukup serius, yang apabila kita membiarkan dan tak ada yang peduli maka akan
menghancurkan masa depan bangsa. Makarnya kejahatan dan perbuatan yang
menyimpang dari aturan agama telah klita lihat, dengarkan dan juga dirasakan oleh
semua orang, membuat pentingnya mengkaji dan mempelajari Akhlak Tasawuf pada
kehidupan saat ini. Bukan saja dengan uang, ilmu pengetahuan dan teknologi saja,
tetapi harus disamakan dengan penanganan di bidang akhlak mulia dan mental
spritual.
Buku ini memiliki ketebalan 264 halaman, penyusun merekomendasikan
kepada seluruh lapisan umat muslim yang hendak mempelajari ilmu tasawuf. Buku ini
sangat lengkap dalam membahas hal-hal yang berkaitan dengan tasawuf, dari segi
asal-usul istilah tasawuf, dasar da;lil tasawuf, perkembangan, macam-macam
tasawuf,serta tokoh-tokoh dari berbagai macam tasawuf yang berada di dunia,
pembagian tasawuf, serta studi-studi –kritis terhadap aliran-aliran tasawuf itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Akhlak dan Tasawuf?
2. Apa sajakah klasifikasi dan ruang lingkup yang termasuk dalam ajaran Akhlak
dan Tasawuf?
3. Bagaimanakah manfaat mempelajari Akhlak Tasaawuf dalam kehidupan sehari-
hari?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk memeuhi tugas individu pada mata kuliah Akhlak Tasawuf.
2. Untuk menjelaskan materi dari buku yang berjudul Akhlak Tasawuf karya Drs.
Rosihon Anwar, M.Ag.
3. Untuk dapat membandingkan buku Akhlak Tasawuf karya Drs. Rosihon Anwar,
M.Ag dengan buku yang lain.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku.
5. Untuk memberikan inforomasi kepada pembaca mengenai isi buku.
6. Untuk dapat digunakan sebagai suatgu referensau dalam memilih buku ,
khususnya Akhlak dan Tasawuf.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ISI BUKU

Bab 1. Pengertian Tasawuf.


Pengertian tasawuf setidaknya memiliki tujuh pengertian,lima diantaranya
yaitu, al-suffah(ahl-suffah)orang yang ikut pindah dengan nabi dari Makkah ke
madinah, saf (suci),sophos (bahasa yunani:hikmat),dan suf (kain wol).1Namun, dari
ketujuh pengertian itu, yang banyak diakui kedekatannya dengan makna tasawuf yang
dipahami sekarang adalah terma shuf yang berarti ‘wol kasar’ karena orang-orang sufi
selalu memakai pakaian tersebut sebagai lambang kesederhanaan.Beberapa tokoh
yang yang lebih cenderung mengakui terma yang ketujuh ini, antara lain Al-
Kalabadzi, Al-Syukhrawardi, Al-Qusyairi, dan lain-lain,walaupun dalam
kenyataannya,tidak setiap kaum sufi memakai pakaian wol. Hal itu karena para sufi,
jika telah memasuki lingkungan tasawuf, mempunyai simbol-simbol pakaian dari
bulu, tentunya bukan wol, tetapi hampir menyerupai goni dalam kesederhanaannya.2
Pengertian ilmu tasawuf menurut istilah adalah ilmu yang mempelajari usaha
membersihkan diri ,berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan
makrifat menuju keabadian, saling mengingatkan sesama manusia,dan berpegang
teguh pada janji Allah, serta mengikuti syariat Rasulullah SAW.Dalam mendekatkan
diri dan mencapai keridaan-Nya.

Bab 2. Sejarah Perkembangan Tasawuf Dari Masa ke Masa.

Sejarah tasawuf dapat dilihat dari perkembangan peradaban islam sejak zaman
Rasulullah SAW.Hal itu karena pada hakikatnya kehidupan rohani itu telah ada pada
dirinya sebagai panutan umat. Kesederhanaan hidup dan menghindari bentuk-bentuk
kemewahan telah tumbuh sejak islam datang ,ketika Rasulullah SAW dan para
sahabatnya hidup dalam suasana kesederhanaan.

1.Harun Nasution. Falsafah dan MistisismeDalam Islam.Cet.III. hlm.56-57 .

2. Anwar , Rosihon.Akhlak dan Tasawuf . Bandung : Pustaka Setia , 2009.hlm.201.


Dalam sejarah perkembangannya tasawuf dapat dibedakan menjadi beberapa periode.
Dimana setiap periode tersebut mempunyai karakteristik dan tokohnya masing-
masing . Periode tersebut adalah :

1. Abad pertama dan kedua Hijriah

a. Perkrmbangan Tasawuf pada Masa Sahabat

Para sahabat mencontohi perilaku Rasulullah yang serba sederhana,


dimana hidupnya hanya semata-mata diabdikan kepada Tuhan-Nya. Beberapa
sahabat yang tergolong sufi di abad pertama,dan berfungsi sebagai guru dari
para pendatang dari luar kota Madinah, yang tertarik pada kehidupan Sufi
antara lain:Abu bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khaththab ,Ustman bin Affan ,
Ali bin Abi thalib,Ali bin Abi Thalib, Salman Al-Farisi , Abu Zar Al-Ghifary ,
Ammar bin Yasir , Huzaidah bin Al-Yaman , Miqdad bin Aswad .

b. Perkrmbangan Tasawuf pada Masa Tabiin

Tokoh-tokoh sufi dari kalangan tabiin merupakan murid dari para


tokoh sufi dari kalangan sahabat .Diantara tokoh-tokoh ulama sufi pada masa
Tabiin antara lain sebagai berikut : Al-Hasan Al-Bashry , Rabi’ah Al-
Adawiyah , Sufyan Ats-Tsauri, Daud Ath-Thaiy , Syaqieq Al-Balkhiy.

2. Perkembangan Tasawuf pada abad ketiga dan keekmpat Hijriah

a. Perkembangan Tasawuf pada masa Abad Ketiga Hijriah

Berikut merupakan tokoh - tokoh Sufi yang terkenal pada abad ketiga ,
antara lain sebagai berikut : Abu Sulaiman Ad- Darani , Ahmad bin Al-Hawary
Ad-Damasqiy , Dzun An-Nun Al-Mishri, Abu Yazid Al-Bustami, Junaid Al-
Baghdadi, Al-Hallaj.

b. Perkrmbangan Tasawuf pada masa keempat Hijriah

Tokoh- tokohnya antara lain : musa Al-Anshari , Abu Hamid bin


Muhammad Ar- Rubazy,Abu zaid Al- Adamy,Abu Ali Muhammad bin Abdil
Wahhab As-Saqafy.
3. Perkembangan Tasawuf pada Abad Kelima Hijriah

Tokoh-tokohnya : Ali bin Abi Thalib , Hasan bin Ali , Husein bin Ali ,Ali bin
Husein (zainul Abidin) dan lain-lain.

4. Perkembangan Tasawuf pada Abad Keenam, Ketuju, dan Kedelapan Hijriah.

Tokoh-tokoh : As-As-Suhrawardi Al-Maqtul ,Al-Ghaznawy.

5. Perkembangan Tasawuf pada Abad Ketujuh Hijriah

Tokohnya : Unzar Ibnul faridh ,Ibnu Sabi’in ,Jalaludin Ar-Rumi.

6. Perkembangan Tasawuf pada Abad Kedelapan Hijriah

Tokoh-tokoh : Al-Kisany, Abdulah Karim Al Pengarang Kitab Ainsanul Kamil

7. Perkrmbangan Tasawuf pada Abad Kesembilan dan Kesepuluh Hijriah, serta


sesudahnya.

Tokohnya : Abdul Wahhab Asy-Sya’rani , Abul Abbas Ahmad bin muhammad


bin mukhtarn At- Tijani . dan lain-lain.

Bab 3. Kerangka Berfikir Irfani : Dasar Filosodi Ahwal dan Maqamat.

Perjalanan menuju Allah merupakan metode pengenalan (makrifat) secara


rasa (rohaniah) yang benar terhadap Allah . Manusia tidak akan tahu banyak tentang
penciptanya selama belum melakukan perjalanan menuju Allah , walaupun ia orang
beriman secara aqliyah. Sebab, ada perbedaan yang dalam antara iman secara aqliyah
atau logis-teoretis (al-iman al-aqli an-nazhari) dan iman secara rasa (al-iman asy-
syu’uri adz-dzauqi).
Dalam perjalanan menuju Allah tersebut , kaum sufi harus menempuh
berbagai fase , yang dikenal dengan maqam (tingkatan ) dan hal (keadaan).
Sistematika maqamat yang biasa disebut dalam kitab tasawuf adalah
tobat,zuhud,sabar,tawakal,kerelaan, cinta , ma’rifat , fana’,dan baqa, serta persatuan.
Persatuan ini dapat mengambil bentuk al-hulul atau wahdad al-wujud.
Ahwal yang sering dijumpai dalam perjalnan kaum safi, antara lain adalah
muraqabah, qurbah, mahabbah (cinta), khau (Takut), raja’ (harapan), syauq
(kerinduan), uns (sukacinta), thuman-inah (ketenangan), musyahadah (kehadiran
hati), dan yaqin (keyakinan sejati).
Bab 4. Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, Fiqh, dan Ilmu Jiwa.

Sebagai sebuah disiplin ilmu keislaman, tasawuf tidak dapat lepas dari
keterkaitannya dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti ilmu kalam dan fiqh,
filsafat , ilmu jiwa, dan bidang ilmu-ilmu lainnya.

a. Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Kalam

Dalam kaitannya dengan Ilmu kalam, Ilmu Tasawuf berfungsi sebagai pemberi
wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Ilmu kalam pun berfungsi sebagai
pengendali ilmu tasawuf. Selain itu juga tasawuf mempunyai fungsi sebagai
pemberi kesadaran rohaniyah dalam perdebatan kalam .

b. Hubungan tasawuf dengan Ilmu Fiqh

Ilmu Tasawuf dan Ilmu Fiqh adalah dua disiplin ilmu yang saling
menyempurnakan. Setiap orang harus menempuh keduanya, dengan catatan
bahwa kebutuhan perseorangan terhadap kedua disiplin ilmu ini sangat beragam,
sesuai dengan kadar kualitas ilmunya.

c. Keterkaitan Ilmu Tasawuf dengan Filsafat

Ilmu tasawuf yang berkembang di dunia islam tidak dapat dinafikan sebagai
sumbangan pemikiran kefilsafatan. Ini dapat di lihat, misalnya, dalam kajian –
kajian tasawuf yang berbicara tentang jiwa. Secara jujur harus diakui bahwa
terminologi jiwa dan roh itu sendiri sesungguhnya terminologi yang banyak di
kaji dalam pemikiran – pemikiran filsafat. Sederetan tokoh intelektual muslim
ternama banyak mengkaji tentang jiwa dan roh, diantaranya adalah Al-kindi ,Al-
Farabi , Ibnu Sina , dan Al-Ghazali.3

d. Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Jiwa

3Anwar , Rosihon.hlm.92.
Tasawuf selalu membicarakan persoalan-persoalan yang berkisar pada jiwa
manusia .Hanya saja ,’dalam jiwa’yang dimaksud adalah jiwa manusia muslim,
yang tentunya tidak lepas dari sentuhan-sentuhan keislaman. Dari sinilah tasawuf
terlihat identik dengan unsur kejiwaan manusia muslim.4

Mengingat adanya hubungan dan relevansi yang sangat erat antara


spriritualisme(tasawuf) dan ilmu jiwa, terutama ilmu kesehatan mental, kajian
tasawuf tidak dapat lepas dari kajian tentang kejiwaan manusia itu sendiri.5

Bab 5. Tasawuf Akhlaki.

Tasawuf Akhlaki merupakan gabungan antara ilmu tasawuf dengan ilmu


akhlak. Akhlak erat hubungannya dengan perilaku dan kegiatan manusia dalam
interaksi sosial pada lingkungan tempat tinggalnya. Jadi, tasawuf akhlaki dapat
terealisasi secara utuh jika pengetahuan tasawuf dan ibadah kepada Allah dibuktikan
dalam kehidupan sosial.

Tasawuf Akhlaki ini juga dikenal dengan tasawuf Sunni, yaitu bentuk tasawuf
yang memagari dirinya dengan Al-Quran dan Al- Hadis secara ketat, serta mengaitkan
ahwal(keadaan) dan maqamat (tingkatan rohaniah) mereka kepada dua sumber
tersebut.
Tokoh sufi yang termasuk tasawuf akhlaki adalah Hasan Al-Bahri (w.110
H/728 M) , Al-Muhasibi (w.241 H) , Al-Qusyairi (w.405) , dan Al-Ghazali (w.505
H/1111 M).

Bab 6. Tasawuf Irfani.


Di samping ada tasawuf yang membahas moralitas yang terukur, seperti
kejujuran,keikhlasan, dan berkata benar, yang dinamakan tasawuf Akhlaqi ,ada juga
tasawuf yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi, yang disebut tasawuf
irfani .Tasawuf irfani tidak hanya membahas soal keikhlasan dalam hubungan
antarmanusia, tetapi lebih jauh menetapkan bahwa apa yang kita lakukan
sesungguhnya tidak pernah kita lakukan.Inilah tingkatan ikhlas yang paling tinggi.

4Anwar, Rosihon. op.cit.hlm.94


5ibid.
Terdapat banyak tokoh yang termasuk tokoh tasawuf irfani, di antarannya
Rabi’ah Al-Adawiyyah,yang tercatat dalam perkembangan mistitisme islam sebagai
peletak dasar tasawuf berdasarkan cinta (mahabbah) kepada Allah. Dzu An-Nun Al-
Mishri, yang terkenal sebagai pelopor paham ma’rifat .Abu Yazid Al-Bustami dengan
ajaran tasawuf terpentingnya adalah fana’ dan baqa’. Abu Manshur Al-Hallaj, dengan
ajaran tasawufnya yang paling terkenal adalah al-hulul dan wahdat asy-syuhud yang
kemudian melahirkan paham wihdat al-wujud(kesatuan wujud) yang dikembangkan
Ibn’Arabi.

Bab 7. Tasawuf Falsafi.

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi


mistis dan visi rasional pengasasnya. Berbeda dengan tasawuf akhlaki, tasawuf falsafi
menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Terminologi falsafi
tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat yang telah memengaruhi para
tokohnya. Di antara tokoh-tokoh tasawuf filsafi ini adalah Ibnu’Arabi, Al-jilli, Ibnu
Sab’in, dan Ibnu Massarah.

Bab 8. Sejarah dan Perkembangan Tarekat.

Tarekat berasal dari kata ‘thariqah’ ,yaitu jalan yang harus ditempuh oleh
seorang calon sufi dalam tujuannya berada sedekat mungkin dengan Allah.
‘Thariqah’ kemudian mengandung arti organisasi (tarekat). Tiap tarekat mempunyai
syekh , upacara ritual ,dan bentuk zikir sendiri.
Pada awal kemunculannya , tarekat berkembang dari dua daerah, yaitu
Khurasan (Iran) dan Mesopotamia (Irak). Pada periode ini, mulai timbul beberapa
tarekat, diantaranya tarekat Yasaviyah yang didirikan oleh Ahmad Al-Yasavi(w.562
H/1169M), Tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad Bahauddin An-
Naqsabandi Al-Awisi Al-Bukhari (w.1289 M di Turkistan), Tarekat Khalwatiyah yang
didirikan oleh Umar Al-Khalwati(w.1397 M), Tarekat Safawiyah yang didirikan oleh
Safiyudin Al-Ardabili(w.1334 M), Tarekat Bairamiyah yang didirikan oleh Hijji
Bairan (w.1430).
Di Mesopotamia, banyak tarekat yang muncul dalam periode ini dan cukup
terkenal , tetapi tidak termasuk rumpun Al- Junaid.Tarekat itu antara lain adalah
Tarekat Qadiriyah yang didirikan oleh Muhyiddin Abdul Qadir Al-Jailani, Tarekat
Syadziliyah yang dinisbatkan kepada Nuruddin Ahamd Asy-Syadzili,dan Tarekat
Rifa’iyah yang didirikan oleh Ahmad bin Ali Ar-Rifa’i.

Bab 9. Studi kritis terhadap Aliran-aliran Tasawuf.

Esensi Tasawuf sebenarnya telah ada sejak masa kehidupan Rasulullah SAW,
namun tasawuf sebagai ilmu keislaman merupakan hasil kebudayaan Islam
sebagaimana ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti fiqh dan ilmu tauhid. Oleh karena
itu, tasawuf, seperti halnya ilmu-ilmu lainnya , tidak terlepas dari kritikan-kritikan
dari berbagai golongan yang menentangnya. 6
Di antara sekte-sekte tasawuf yang dianggap sesat oleh penentangnya
adalah:Pertama,aliran Al-Isyraqi, yang didominasi oleh ajaran filsafat bersama sifat
zuhud . Al-Isyraqi (penyinaran). Adalah penyinaran jiwa yang memancarkan cahaya
dalam hati sebagai hasil dari pembinaan jiwa dan roh disertai dengan penyiksaan
badan untuk membersihkan dan menyucikan roh . Kedua , sekte Al- Hulul ,yang
berkeyakinan bahwa Allah ‘azza wa jalla bisa bertempat dalam diri manusia
.Mahasuci Allah ‘azza wa jalla dari sifat ini . Ketiga ,sekte Wihdatul Wujud ,yaitu
keyakinan bahwa semua yang ada pada hakikatnya adalah satu dan segala sesuatu
yang lihat di alam semesta ini tidak lain merupakan perwujudan atau penampakan Zat
Ilahi (Allah ‘azza wa jalla).

Bab 10. Tasawuf di Indonesia.

Tokoh-tokoh sufi tersebut mempunyai pemikiran-pemikiran tasawuf yang


beragam . Pemikiran -pemikiran Al-Fansuri tentang tasawuf banyak dipengaruhi Ibn
‘Arabi dalam paham wahdatwujud-nya . Sebagai seorang Sufi, ia mengajarkan bahwa
Tuhan lebih dekat daripada leher manusia sendiri, dan bahwa Tuhan tidak bertempat,
sekalipun sering dikatakan bahwa Ia ada di mana-mana.
Paham Ar-Raniri dalam masalah ketuhanan pada umumnya bersifat
kompromis. Ia berupaya menyatukan paham mutakallimin dengan paham para sufi
yang diwakili Ibn ‘Arabi.

6Abdul Qais Isa.HakekatTasawuf. cet.1 hlm 247.


Ajaran tasawuf As-Sinkili yang bertalian dengan martabat perwujudan Tuhan.
Menurutnya, ada tiga martabat perwujudan Tuhan . Pertama, martabat ahadiyyah atau
la ta’ayyun, yaitu alam pada waktu itu masih merupakan hakikat gaib yang masih
berada di dalam ilmu Tuhan . Kedua, martabat wahdah atau ta’ayyun awal, sudah
tercipta hakikat Muhammadiyah yang potensial bagi terciptanya alam . Ketiga ,
martabat wahidiyyah atau ta’ayyun tsani, yang disebut juga dengan ‘ayan tsabitah,
dan dari sinilah alam tercipta.7

B. PENILAIAN UTAMA BUKU

1. Kelebihan Buku secara Umum.

Dalam buku karya Abdul Qahir Isadijelaskan mengenai Akhlak tasawuf secara
lebih rinci dimana dalam buku ini dijelaskan mulai dari pengertian tasawuf ,
sejarah berkembangnya tasawuf dari masa ke masa, Hubungan tasawuf dengan
ilmu lainnya,pembagian ilmu tasawuf, serta tarekat dan perkembangannya, selain
itu buku akhlak tasawuf karyaAbdul Qahir Isa Ini juga terdapat rangkuman yang
dapat memudahkan para pembaca dalam mengingat isi buku. Dari aspek lain buku
tersebut juga memili berbagai kelebihan diantaranya sebagai berikut :

a. Dari segi tamplan :

Buku ini terlihat menarik karena coverenya yang rapi dan bersampul.

b. Dari segi Lay Out:

Buku ini memiliki font tulisan yang standar dan tidak dibuat
bermacam- macam sehingga pembaca lebih mudah membaca isi dalam buku .

c. Dari segi isi :

Materi yang dipaparkan dalam buku telah disusun secara rinci dan urut
sehingga pembaca tidak akan kebingungan dalam mencari materi, dan pada
setiap akhir bab penulis menyertakan ringkasan, pertanyaan dan sumber-
sumber materi pada buku tersebut.

7Abdul Qais Isa.HakekatTasawuf. cet.1 hlm. 247.


d. Dari segi keupdate-an buku :

Buku ini telah disusun menurut perkembangan zaman dimana sumber-


sumber yang digunakan pun berasal dari buku-buku yang telah ada
sebelumnya dan buku -buku lain pada saat ini, sehingga buku ini sangat
cocok apabila dijadikan sumber referensi untuk berbagi karya tulis ilmiah
ataupun sebagai bahan mengajar bagi para dosen dan mahasiswa mengenai
studi tentang akhlak dan tasawuf .

e. Dari sewgi antar bab :

Buku ini telah disusun secara sistematis sehingga antara bab yang satu
dengan yang lain memiliki keterkaitan .

f. Dariu segi bahasa :

Abdul Qahir Isadalam cara penyampaian bukunya tidak terlalu


memakai bahasa-bahasa ilmiah yang asing di dengar oleh pembaca.

2. Kekurangan buku secara Umum.

selain memiliki kelebian buku ini juga memiliki berabagai kkekurangan


diantaranya sebagai berikut :

a. Beberapa kata dalam buku ini juga memiliki tingkatan yang tinggi, sehingga
meyulitkan pembaca dalam memahami isi buku.

b. Didalam memapoarkan isi buku penulis tidak memberikan tanda pada bagian
yang ingin dijelaskan, sehingga pembaca harus membaca buku secara
keseluruhan agar memahami isi buku tersebut. Hal ini juga yang kemudian
membuat pembaca merasa bosan dalan memahami isi buku.

c. Dalam dalil hadis penulis memaparkan Periwayat Hadis, di bukunya hanya


memaparkan matan hadistnya.

C. PERBANDINGAN BUKU UATAMA DENGAN BUKU LAIN


a. Perbandingan Buku utama yakni Hakekat Tasawufkarya Abdul Qahir Isadengan
buku sekunder pertama yakni :

Judul buku : Pengantar Ilmu Tasawuf

Penulis : Usman Said

Penerbit : Direktur Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi

Agama/IAIN Sumatra Utara Medan

Tahun terbit : 1981/1982


- Perbandingan buku Akhlak tasawuf karya Abdul Qahir Isa dibandingkan buku
sekunder pertama :
1. Kelebihan buku :
a) Dari segi layout :
Dari segi layout buku Pengantar Ilmu Tasawuf kary Usman said sudah
sesuai dengan aturan, yakni font tulisan dipergunakan tidak terlalu
besar ataupun tidak telalu kecil, sehingga sangat memuahkan pembaca.
b) Dari segi bahasa :
Pada buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa yang umum yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada
pembaca.
c) Dari segi isi/materi :
Pada buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said, materi yang di
sampaikan sudah mencangkup hal-hal mengenai tasawuf secara umum.
d) Dari segi keterkaitan bab :
Pada buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said memiliki
keterkaitan bab antara satu dengan yang lainnya . Dimana bab yang
selanjutnya menegaskan kembali materi pada bab sebelumnya.
2. Kekurangan Buku :

a) Dari segi cover :

Pada buku buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said cover
yang dipergunakan terlalu biasa sehingga kurang menarik minat para
pembaca, seangkan pada buku utama yakni buku Hakekat Tasawuf
karya Abdul Qahir Isa memiliki sampul yang telah sesuai dengan
keadaan pada saat ini, dan penulis juga memberikan sampul plastik
pada buku tersebut sehingga buku terlihat bersih dan terawat.

b) Dari segi isi :

Dari segi buku isi Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said
memiliki isi yang kurang lengkap bila dibandingkan dengan buku
Hakekat Tasawuf karya Abdul Qahir Isa, dimana pada buku tersebut
menjelaskan Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, Fiqh,
dan Ilmu Jiwa, aliran-aliran tarekat di dunia islam,pengaruh tarekat di
dunia Islam.Studi Kritis terhadap Aliran-Aliran Tasawuf, yang mana
itu semua tidak dijelaskan di buku sekunder pertama.

Pada buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said tidak


mencantumkan biografi penulis secara lebih rinci
c) Dari segi layout :
Pada buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said penulis tidak
menyertakan footnote pada akhir pembahsan buku sehingga
menyulitkan pembaca dalam menemukan rujukan asli buku tersebut,
hal ini berbeda dengan buku Hakekat Tasawuf karya Abdul Qahir Isa
yang menyertakan footnote langsung pada akhir pembahasan sehingga
penulis lebih mudah dalam menemukan rujukan asli buku.

b. Perbandingan buku utama yakni Hakekat Tasawuf karya Abdul Qahir Isadengan
buku sekunder kedua yakni :

Judul buku : Akhlak Tasawuf : Pengenalan, Pemahaman, dan

Pengaplikasiannya.

Penulis : Drs.H. Ahmad Bangun Nasution ,M.A.Dan

Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar , M.H.

Penerbit : PT Raja Grafindo Persada Jakarta

Tahun terbit : 2013


- Perbandingan buku Hakekat Tasawufkarya Abdul Qahir Isadibandingkan buku
sekunder kedua :

1. Kelebihan Buku

a) Dari segi cover :

Pada buku Akhlak Tasawuf : Pengenalan,pemahaman, dan


pengaplikasian karya Drs.H. Ahmad Bangun Nasution ,M.A.Dan
Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar , M.H, memiliki cover/sampul yang
menarik karena pada buku tersebut penulis memberikan variasi pada
bagian penulisan judul yakni tulisan dibuat agak timbul dengan font
yang berbeda serta penambahan sampul pada buku tersebut
sehingga buku terlihat bersih dan terawat.
b) Dari segi isi :
Dari segi isi buku Akhlak Tasawuf : Pengenalan, Pemahaman, dan
Pengaplikasiannya.karya Drs.H. Ahmad Bangun Nasution ,M.A.Dan
Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar , M.H ,memiliki isi yang lengkap dan
sebagian besar mencakup hal-hal mengenai tasawuf itu sendiri dan
juga isinya dikemas dalam bentuk yang ringkas sehingga memudahkan
pembaca dalam memahami isi buku.
Pada buku Akhlak Tasawuf : Pengenalan, Pemahaman, dan
Pengaplikasiannya karya Drs.H.Ahmad Bangun Nasution,M.A. Dan
Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar,M.H, tersebut mencantumkan biografi
penulis

c) Dari segi layout :

Dari segi layout buku Akhlak Tasawuf :Pengenalan, Pemahaman, dan


Pengaplikasiannya karya Drs.H.Ahmad Bangun Nasution,M.A. Dan
Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar,M.H tersebut sama-sama menggunakan
layout yang telah sesuai dengan aturan, yakni font tulisan yang
dipergunakan tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu kecil , sehingga
sangat memudahkan pembaca.
Pada buku Akhlak Tasawuf : Pengenalan, Pemahaman, dan
Pengaplikasiannya karya Drs.H.Ahmad Bangun Nasution,M.A. Dan
Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar,M.H, sudah terdapat footnote sehingga
memudahkan pembaca dalam menemukan referensi asli pada buku
tersebut .

d) Dari segi bahasa :pada buku kedua buku Pengenalan, Pemahaman,


dan Pengaplikasiannya karya Drs.H.Ahmad Bangun Nasution,M.A.
Dan Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar,M.H, tersebut telah menggunakan
bahasa yang telah sesuai dengan kaidah KBBI .

e) Dari segi keupdate-an : Pada buku Pengenalan, Pemahaman, dan


Pengaplikasiannya karya Drs.H.Ahmad Bangun Nasution,M.A. Dan
Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar,M.H, tersebut telah sesuai dengan
keadaan zaman sekarang ,dilihat dari isi , cover , serta sumber-sumber
referensi yang dipergunakan pada kedua buku tersebut . Sehingga
sangat cocok apabila dijadikan referensi dalam pembuatan karya
ilmiah maupun sebagai bahan ajar mengenai akhlak dan tasawuf.

f) Dari segi keterkaitan bab :

Pada buku tersebut baik memiliki keterkaitan bab antara satu


dengan yang lainnya . Dimana antara bab yang satu dengan yang
lainnya saling menjelaskan isi dari buku.

2. Kekurangan Buku

a) Dari segi Layout :

di dalam buku Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya


karya Drs.H.Ahmad Bangun Nasution,M.A. Dan Dra.Hj.Rayani
Hanum Siregar,M.H, footnote diletakkan pada halaman terakhir buku
sehingga apabila pembaca ingin menemukan rujukan asli dari buku
tersebut ,pembaca harus membolak-balikkan buku .
c. Perbandingan buku utama yakni Hakekat Tasawuf karya Abdul Qahir Isa dengan
buku sekunder ketiga :
Judul buku : Akhlak Tasawuf
Penulis : Abuddin Nata
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
Tahun terbit : 1997
- Perbandingan buku Akhlak tasawuf karya Drs.Rosihon anwar , M.Ag
dibandingkan buku sekunder ketiga :
1. Kelebihan Buku :
a) Dari segi cover :
Pada buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata memiliki cover yang
menarik, dan menarik minat pembaca .
b) Dari segi isi :
Dari segi isi buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata memiliki isi
yang lengkap, karena pada buku tersebut dijelaskan tidak hanya
mengenai tasawuf , melainkan juga mengenai Akhlak secara lebih
rinci.
Pada buku tersebut dijelaskan mengenai biografi penulis, namun
perbedaannya didalam buku utama biografi penulis dibuat rinci dan
berwarna sehingga lebih jelas.
c) Dari segi layout :
Dari segi layout buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata,tersebut
menggunakan layout yang telah sesuai dengan aturan , yakni font
tulisan yang dipergunakan tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu
kecil, sehingga sangat memudahkan pembaca.
d) Dari segi bahasa :
Pada kedua buku tersebut keduanya menggunakan bahasa yang telah
sesuai dengan kaidah KBBI.
e) Dari segi keupdate-an :
Buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata tersebut telah sesuai dengan
keadaan zaman sekarang ,dilihat dari isi , cover , serta sumber-sumber
referensi yang dipergunakan pada buku tersebut. Sehingga sangat
cocok apabila dijadikan referensi dalam pembuatan karya ilmiah
maupun sebagai bahan ajar mengenai akhlak dan tasawuf.
2. Kekuragan Buku :
a) Dari segi Layout :
Pada buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata, penulis tidak
menyertakan footnote pada buku tersebut sehingga menyulitkan
pembaca dalam menemukan rujukan asli dari buku .
b) Dari segi isi :
Pada buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata, materi yang
disampaikan lebih terfokus pada Akhlak dan bukan pada Taswufnya,
dimana pada buku tersebut penulis hanya menjelaskan mengenai
tasawuf secara umumnya saja dan tidak dijelaskan secara lebih
mendalam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Begitu banyak literatur buku yang membahas mengenai akhlak tasawuf dan
sebagian besar isinya hampir memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya ,
namun pada buku utama yakni bukuHakekat Tasawuf karya Abdul Qahir Isa,bila
dibandingkan dengan buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Usman said, Akhlak
Tasawuf : Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya karya Drs.H. Ahmad
Bangun Nasution ,M.A.Dan Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar , M.H ,Akhlak Tasawuf
karya Abuddin Nata ,Sufi dari Zaman ke Zamankarya Abu Al-Wafa Al-Ghanimi Al-
Taftazani . Memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :

Kelebihan buku, dalam buku karya Abdul Qahir Isadijelaskan mengenai


Akhlak tasawuf secara lebih rinci dimana dalam buku ini dijelaskan mulai dari
pengertian tasawuf, sejarah berkembangnya tasawuf dari masa ke masa yakni mulai
abad pertama sampai abad-abad berikutnya, hubungan tasawuf dengan ilmu lainnya
mulai dari ilmu kalam,filsafat, fiqh dan ilmu jiwa .Dalam buku ini juga dijelaskan
mengenai tasawuf Irfani , Akhlaki dan juga tasawuf Falsafi, serta tarekat dan
perkembangannya, selain itu buku akhlak tasawuf karya Abdul Qahir Isa. Ini juga
terdapat rangkuman yang dapat memudahkan para pembaca dalam mengingat isi
buku.

Kekurangan buku karya Abdul Qahir Isa diantaranya, beberapa kata dalam
buku ini memiliki tingakatatan yang tinggi, sehingga menyulitkan pembaca dalam
memahami isi buku, didalam memaparkan isi buku penulis tidak memberikan tanda
pada bagian yang ingin dijelaskan, sehingga pembaca harus membaca buku secara
keseluruhan agar memahami isi buku tersebut .Hal ini juga yang kemudian membuat
pembaca merasa bosan dalam memahami isi buku. Dalam dalil hadits penulis tidak
memaparkan Periwayat Hadits, di bukunya hanya memaparkan matan haditsnya.
Hal tersebut menjadi pertimbangan kenapa karya ini menjadi layak untuk
dijadikan referensi dalam berbagai karya ilmiah dan juga sebagai bahan mengajar
kalangan mahasiswa dan dosen, dan sebagai bahan studi keislaman yang lainnya.

B. SARAN

Mungkin hanya ini yang dapat saya review dari buku karya Abdul Qahir Isa.
Saran bagi karya ini adalah dalam isi buku agar Abdul Qahir Isadapat
memaparkanPeriwayatHadits dalam pembahasan dasar dalil tasawuf, serta dalam
penggunaan bahasa sebaiknya tidak terlalu tinggi agar buku ini dapat dipahami oleh
semua kalangan ,bukan hanya pada kalangan dosen dan mahasiswa saja.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Al-Wafa Al-Ghanimi Al-Taftazani. Sufi dari Zaman ke Zaman, Bandung:Pustaka. 1997.

Anwar , Rosihon , Akhlak dan Tasawuf . Bandung : Pustaka Setia , 2009.

Drs.H. Ahmad Bangun Nasution ,M.A. dan Dra.Hj.Rayani Hanum Siregar , M.H,Akhlak
Tasawuf : Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya,Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada , 2013.

Nata , Abuddin , Akhlak dan Tasawuf .Jakarta : Raja Grafindo Persada , 1997.

Qahir, Abdul Isa. Hakekat Tasawuf. Jakarta: Qisthi Press. 2010.

Said , Usman(IAIN Sumatra Utara) , Pengantar Ilmu Tasawuf , Sumatra Utara :1981/1982.

Anda mungkin juga menyukai