Anda di halaman 1dari 2

Pembiayaan Leasing Syariah dengan akad IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik) adalah pembiayaan dengan prinsip sewa

beli
antara pemilik objek IMBT (Bank/Lessor) dan penyewa (Nasabah/Lesse) dengan diakhiri perpindahan kepemilikan objek
IMBT dari Bank ke Nasabah melalui akad jual beli atau hibah.

Manfaat Produk:

 Unik – dengan prinsip sewa beli.


 Opsi bukti kepemilikan tetap atas nama Nasabah.
 Bisa untuk investasi baru atau refinancing.
 Barang baru atau bekas (sesuai kriteria Bank).
 Jangka waktu fleksibel (3 s/d 8 tahun), Khusus Pembiayaan Baru Ruko bisa s/d 20 tahun.
 Arus kas (cash flow) yang lebih baik.
 Rasio keuangan (ROA, ROE) yang lebih baik.
 Financing To Value (FTV) yang lebih baik (KPR - IMBT).

Tujuan

Menyediakan barang investasi /modal kerja (refinancing) yang dapat digunakan oleh Nasabah selama jangka waktu tertentu
sesuai kebutuhan.

Skema Pembiayaan Jual Beli (Murabahah)

1. Akad Wakalah & Leasing (IMBT).


2. Nasabah membeli asset berdasarkan kuasa (wakalah) dari Bank.
3. Pelunasan Obyek Leasing kepada supplier.
4. Penyerahan Obyek Leasing kepada Nasabah
5. Pembayaran Biaya Sewa.
6. Jual Beli/ Hibah Obyek leasing dari Bank kepada Nasabah di akhir periode

Objek Leasing Syariah (IMBT) yang dapat dibiayai adalah:

1. Benda Tidak Bergerak

 Pabrik/Gudang/Ruko/Rukan/Office Space/Tempat Usaha Lainnya.


 Rumah Tinggal (KPR).

2. Benda Bergerak (ABF).

 Heavy Equipment/HE (Contoh: Excavator, Motor Grader, dll).


 Commercial Truck Vehicle/CTV (Contoh: Dump Truck, dll).
 General Asset Finance/GAF (Contoh: Mesin printing, Forklift, Crane, dll).
 Marine (Contoh: Tug & Barge, Vessel, dll).

Dasar Hukum

-Al-Qur'an

^Q.S Az-Zukhruf : 32

^Q.S Al-Baqarah : 233


-Hadits

"Berikan olehmu upah orang yang bekerja sebelum keringatnya kering"(H.R.Ibnu Majah)

-DSN-MUI

^Peraturan Ketua Badan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Per-03/BL/2007 tentang
Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syari'ah.

^Peraturan Ketua Badan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Per-04/BL/2007 tentang
Akad-akad Yang Digunakan Dalam Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
Syari'ah.

^Surat Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor B-323/DSN-
MUI/XI/2007 tanggal 29 November 2007 tentang Pernyataan DSN-MUI atas Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Hibah.

^Penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa.

^Penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad.

^Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad.

-Pemilik obyek sewa dapat meminta penyewa menyerahkan jaminan atas ijarah untuk
menghindari risiko kerugian. Jumlah, ukuran, dan jenis obyek sewa harus jelas diketahui dan
tercantum dalam akad.

Anda mungkin juga menyukai