Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatu

Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,anugerah dan karunia yang melimpah sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah kami ini.

Adapun udul makalah yang kami susun ini adalah “ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH PADA MASA KEHAMILAN”.Penulisan makalah ini bertujuan guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “KEPERAWAAN MATERNITAS II”.

Kami menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan baik dari segi penulisan
maupun dari cara penyajian makalah ini.Oleh karena itu,kami dengan senang hati menerima saran
dan masukan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi
para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatu

Makassar,07 september 2019

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Secara normal, ada keseimbangan (hemostasis) yang rapuh antara dua sistem yang
berlawanan, sistem hemostasis dan sistem fibrinolisis. Sistem hemostasis terlibat dalam proses
penyelamatan hidup dengan menghentikan aliran darah dari pembuluh darah yang cedera sebagian
melalui pembentukan fibrin yang tidak larut, yang berperan sebagai plak trombosis,hemostasis.
Fase- fase proses koagulasi melibatkan faktor-faktor koagulasi dimana setiap faktor secara berurutan
mengaktifkan faktor selanjutnya. Sedangkan sistem fibrinolisis mengacu pada proses dimana fibrin
terbagi menjadi produk degradasi fibrin (FDP) dan sirkulasi diperbaiki. Riwayat perdarahan
abnormal, penurunan kecenderungan perdarahan yang tidak lazim, dan laporan penyimpangan
temuan laboratorium mengindikasikan suatu perdarahan atau masalah pembekuan.

Perubahan fisiologis selama kehamilan akan mempengaruhi koagulasi dan sistem fibrinolisis.
Banyak faktor pembekuan yang meningkat dan faktor anti pembekuan menurun menyebabkan
terpacunya koagulasi dan menurunnya fibrinolisis.

Gangguan pada faktor pembekuan adalah terjadinya kelainan dalam pembentukan


pembekuan darah dimana hal ini berhubungan dengan trombosit dan faktor-faktor pembekuan
darah. Abnormalitas yang merupakan predisposisi seseorang mengalami perdarahan dapat
disebabkan oleh pembuluh darah, trombosit, dan setiap faktor koagulasi plasma, fibrin atau plasmin.

Kehamilan normal berhubungan dengan komponen hemostatis yang akan meningkatkan


resiko perdarahan,trombosis dan DIC(Disseminated Intravaskuler Coagulation).

Jika seorang wanita mengalami eklamsia,kemungkinan wanita tersebut untuk mengalami


DIC sekitar 11 %,dan untuk mengalami HELLP syndrom adalah sekitar 15%.Wanita dengan
preeklamsia-eklamsia yang mengalami gangguan koagulasi(trombositopenia,HELLP atau
DIC),memiliki angka kematian sekitar 16% sampai 50%,sedangkan angka kematian bayi mencapai
40% bahkan lebih.
BAB II PEMBAHASAN

Gangguan pembekuan darah merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan pada
trimester 3 kehamilan.Pada saat erjadi perdarahan,maka secara normal dalam tubuh terjadi proses
keseimbangan(hemostatis) dan fibrinolisis.Sistem hemostatis berfungsi menghentikan aliran darah
dari pembuluh darah yang cedera,sebagian melalui pembentukan benang-benang fibrin yang tidak
larut.

Ada berbagai jenis gangguan pembekuan pada ibu hamil,diantaranya:

DIC (DISSEMINATED INTRAVASKULER COAGULATION)

A.DEFINISI

Coagulation intravaskular diseminata (CID) adalah bentuk patologis pembekuan yang difus
dan mengonsumsi sejumlah besar faktor pembekuan, menyebabkan perdarahan
intera/eksterna yang luas. Secara sederhana DIC merupakan konsumsi faktor pembekuan
dalam jumlah besar
(Dorman, 1989).

B.ETIOLOGI

Pada kasus obstetri,DIC selalu merupakan akibat adanya proses yang lain.Aktifasi sistem
koagulasi teradi dengan cara:

1. Pelepasan sistem tromboplastin kedalam sirkulasi maternal dari plasenta dan jaringan desidua.
Mekanisme ini terjadi secara cepat pada kasus solusio plasenta,emboli air ketuban, ruptur uteri,
dan terjadi secara perlahan dan membahayakan pada kasus IUFD ( intra uterina fetal death)dan
missed abortion.

2. Kerusakan pada sel endotelial membuka kolagen utama kedalam plasma dan
mengaktifkan faktor koagulasi. Eklamsia dan preeklampsia termasuk dalam kategori ini.
3. Kerusakan pada sel darah merah dan trombosit melepaskan pospolipid. Hal ini terjadi pada
reaksi transfusi.

Kesalahan memperkirakan jumlah perdarahan pada persalinan dengan cairan pengganti yang
tidak adekuat dengan kristaloid atau koloid menyebabkan terjadinya vasospasme, menyebabkan
kerusakan endotel, dan memicu terjadinya DIC.
C.FAKTOR PREDISPOSISI

Berikut ini adalah kondisi klinik yang dapat menyebabkan terjadinya CID pada masa kehamilan:

1.Emboli cairan amnion

2.Abrution placentae

3.Kematian janin intra uterin

4.Abortus

5.Septik

6.Solutio plasenta

7.Perdarahan obstetrik masif

8.preeklamsia dan eklamsia

9.Penyakit trofoblast pada ibu hamil

D.MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinik kemungkinan akan sulit terdeteksi pada tahap awal, akan tetapi akan terlihat
jelas ketika CID menjadi semakin parah. Gejala-gejala yang teradi meliputi:

- Perdarahan yang terjadi pada gusi dan area penusukan


- Petekiae dan purpura pada kulit
- Hematom
- Kegelisahan & kecemasan
- Perdarahan aktif , bisa berupa hematuria, perdarahan gastrointestinal, intracarnial dan internal
bleeding.
- Takikardi
E.PENYIMPANGAN KDM

Solusio plasenta, ruptur uteri, embli air ketuban, IUFD, dll

Endotel terkelupas

Jalur ektrinsik jaringan rusak


Mengeluarkan
Aktifator protrombin

Trombin

Perdarahan Trombin mengaktikan fibrilinosis

menghambat trombin,kumpulan trombin masuk


kepembuluh darah sensitif (kuksa hidung, telinga) Fibrilinosis menjadi abnrmal

Fibrin hancur dan masuk ke aliran darah

Fibrin mengendap diintramuskular perifer


aliran darah ke jntung
Sumbatan trombus didaerah perifer

Stroke volum Mucul petekiae di daerah perifer


Suplay o2 menurun
TD
Metabolisme anaerob

Syok ATP meningkat

Fatique

Intoleransi aktivitas
F. DETEKSI DINI

Kewaspadaan terhadap kondisi obstetri yang dapat menimbulkan DIC penting dilakukan, mengingat
pentingnya kecepatan diagnosis DIC.

Perawat harus mampu melakukan pengkajian yang seksama terhadap wanita beresiko, apakah ada
tanda-tanda awal DIC. Meskipun DIC kemungkinan akan sulit terdekteksi pada tahap awal.

Perawat harus mampu melihat gejala-gejala awal DIC, mis perdarahan pada gusi dan area penusukan,
petekiae, purpura. Pemantauan denyut jantung janin jg sangat diperlukan untuk mendeteksi
kesejahteraan janin.

Pada DIC berat, semua hasil laboratorium untuk menilai fungsi koagulasi dan fibrinolisis menjadi
abnormal, sedangkan pada kasus yang lebih ringan hasilnya bervariasi.

G .DIFFERENSIAL DIAGNOSA

- Trombotic Thrombocytopenic Purpura (TTP)


- Sindrom Uremik Hemolitik
- Sindrom thrombositopenia dan thrombosis yang diinduksi heparin
- Koagulasi pada sirosis

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium pada DIC

UJI Nilai sebelum hamil Kehamilan normal Nilai pada CID


Antitrombin 111 Normal Peningkatan
konsumsi (>70%)
penurunan
konsentrasi.
Masa bekuan darah 6-12 menit Normal Normal
Retraksi bekuan Baik Baik
Buruk (lisis dlm 15-
60mnt
Fibrinogen
200-400 mg/dl 300-500 ng/dl
Biasanya turun
12-18 detik memendek Biasanya memanjang
Masa trombin
Masa protrombin 11-13 detik memendek Biasanya memanjang
Masa tromboplastin 40-60 detik memendek Biasanya memanjang
normal V,V111,X111 turun
Faktor assay
Trombosit 150.000- normal Biasanya turun
400.000/mm3

Morfolgi sel darah normal Seringkali abnormal


(mis skistosita)
merah
biasanya tidak ada Ada
Hasil pemecahan fibrin
Lisis bekuan euglobian normal Biasanya memendek
normal Biasanya turun
plasminogen
parakoagulasi protamin tidak ada monomer Ada mnomer fibrin
fibrin
plasma
Gelation etanol tidak ada monomer Ada monomer fibrin
fibrin

Presipitasi protamin tidak ada monomer


sulfat fibrin Ada monomer fibrin
tidak ada monomer
Kelompok stafilokokus
fibrin Ada monomer fibrin

( cavanagh, D et al [1982]. Obstetric emergencies.Philadelpia Harper&Row. Weiner, c


[1991],Critical care obstetric. Boston;Blackwell Scientifitic.

I.PENATALAKSANAAN DIC

Therapi farmakologis

- Menghilangkan kejadian pemicu

* Penggantian dan ekspansi cairan (kristaloid, plasma, albumin)

* Pengeluaran isi dalam uterus (jika diindikasikan)

*Antibiotik (jika diindikasikan)

- Penggantian faktor pembekuan darah dan trombosit (terapi komponen)

*Plasma beku segar


*Kompleks protrombin

*PRC

- Terapi antikoagulan

*Heparin dalam dosis rendah (2.500-5.000 U/8-12 jam) apabila aktivitas AT 111

melebihi 70%

*Konsentrat AT111 (jika tersedia, plasma beku segar)

*Obat antithrombosis untuk DIC kronis.

- inhibisi fibrinilosis residual (hanya jika ke3 langkah yang pertama telah digunakan dan

klien masih mengalami perdarahan):epsilon-asam amino-kaproat.

. Weiner, c [1991],

J.MASALAH KEPERAWATAN DAN RENCANA INTERVENSI

1.DIAGNOSA KEPERAWATAN 1

Domain 11 Keamanan/perlindungan,kelas 2 cedera fisik

Risiko perdarahan(00206)

NOC :

Domain IV Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku,kelas T kontrol risiko dan keamanan
-Mengidentifikasi kemungkinan risiko kesehatan(190802),dipertahankan di tidak pernah
menunjukkan(1),ditingkatkan ke kadang-kadang menunjukkan(3)

-Memanfaatkan sumber-sumber untuk mengetahui risiko kesehatan


pribadi(190809),dipertahankan di tidak pernah menunjukkan(1),ditingkatkan ke kadang-
kadang menunjukkan(3)
-Memonitor perubahan status kesehatan(190813),dipertahankan di tidak pernah
menunjukkan(1),ditingkatkan ke kadang-kadang menunukkan (3)

-Menggunakan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan(190810),dipertahankan di


tidak pernah menunjukkan(1),ditingkatkan ke kadang-kadang menunjukkan(3).

NIC

Pencegahan perdarahan(4010)

1.Monitor dengan ketat resiko terjadinya perdarahan pada pasien

2.Catat nilai hemoglobin dan hematokrit sebelum dan setelah pasien kehilangan darah sesuai indkasi

3.Monitor tanda dan gejala perdarahan menetap

4.Monitor tanda-tanda vital ortostatik,termasuk tekanan darah

5.Berikan produk-prduk penggantian darah misalnya trombosit dan plasma beku segar dengan cara
yang tepat

6.Instruksikan pasien untuk meningkakan makanan yang kaya vitamin K

2.DIAGNOSA KEPERAWATAN 2

Domain 11 Keamanan /perlindungan,kelas 2 cedera fisik

Risiko syok(00205)

NOC
Domain IV Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku,kelas T Kontrol risiko dan keamanan

-Mengidentifikasi kemungkinan risiko kesehatan(190802),dipertahankan di tidak pernah


menunjukkan(1),di tingkatkan ke kadang-kadang menunjukkan(3)

-Memanfaatkan sumber-sumber untuk mengetahui risiko kesehatan pribadi (190809),dipertahankan


di tidak pernah menunjukkan(1),ditingkatkan ke kadang-kadang menunjukkan(3)

-Memonitor perubahan status kesehatan(190813),dipertahankan di tidak pernah menunjukkan


(1),ditingkatkan ke kadang-kadang menunjukkan(3)
-Menggunakan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan(190810),dipertahankan di tidak
pernah menunjukkan(1),ditingkatkan ke kadang-kadang menunjukkan(3)

NIC
Pencegahan syok (4260)

1.Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok

2.Monitor kemungkinan penyebab kehilangan cairan

3.Monitor tekanan oksimetri

4.Berikan dan pertahankan kepatenan alan napas sesuai kebutuhan

5.berikan cairan melalui IV atau oral sesuai kebutuhan

3.DIAGNOSA KEPERAWATAN 3

Domain IV aktivitas/istirahat,kelas 4 respon cardiovaskuler/pulmonal

Intoleran aktivitas(00092)

NOC
Domain 1 Fungsi kesehatan,kelas A Pemeliharaan energi

-Saturasi oksigen ketika beraktivitas(000501),dipertahankan di sangat terganggu(1),ditingkatkan ke


sedikit terganggu(4)

-Kekuatan tubuh bagian bawah(000517),dipertahankan di sangat terganggu(1),ditingkatkan ke


sedikit terganggu(4)

-Kemudahan dalam melakukan ADL(000518),dipertahankan di sangat terganggu(1),ditingkatkan ke


sedikit terganggu(4)
NIC

Peningkatan latihan(0200)

1.Gali hambatan untuk melakukan latihan

2.Dukung individu untuk memulai atau melanutkan latihan

3.Dampingi individu pada saat mengembangkan program latihan untuk memenuhi kebutuhannya

4.Libatkan keluarga/ orang yang memberi perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan
program latihan

5.Informasikan individu mengenai manfaat kesehatan dan efek fisiologis latihan

6.Monitor kepatuhan individu terhadap program latihan


DAFTAR PUSTAKA

Bobak,Lowdermilk,Jensen (alih bahasa: wijayarini, anugrah), 2005. Buku Ajar Keperawatan


Maternitas, Edisi 4, EGC, jakarta.

Cuningham, et. al,. 2010. E-book Williams Obstetrics. Edisi 23.The MC Graw-Hill companies, USA

Fraser, Cooper (alih bahasa: Rahayu, et. al), 2009, Myles, Buku Ajar Bidan, Edisi 14, EGC, Jakarta.

Reeder ,Koniak-Griffin (alih bahasa:Yati Afiaynti, Imam Nur Rachmawati, et. al), 2003. Keperawatan
Maternitas, Volume 2, EGC, Jakarta.

Mochtar, 2002, Synopsis Obstetri, Edisi 2, EGC, Jakarta.

T. Heather Herdm n, PhD, RN, FNI, Shigemi Kamitsuru, PhD, RN, FNI (alih bahasa: prof Dr. Budi Anna
Keliat, s.kep. M.App, PhD, Henny Suzana Mediani, BSN, MNg, PhD.),NANDA2018-2020, 2017. EGC.
Jakarta.

Gloria M. Bulechek , Howard K. Butcher, Joane M.Docterman, Cheryl M. Wagner,( alih bahasa:
Intansari Nujannah, Roxana Devi Tumanggor),Nursing Intervensi Clasification,2016, Edisi ke
6,Elsevier, Indonesia.

Sue Moorhead, Marion Jhonson, MERIDEAN L. Maas, Elizabeth swanson (alih bahasa: Intansari
Nurjannah,Roxana Devi Tumanggor), 2013, Nursing Outcomes Clasification (NOC), Edisi 5, Elsevier
Indonesia.
MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PEMBEKUAN PADA MASA


KEHAMILAN

DI SUSUN OLEH:

RO11191002MUTHMAINNAH, RO11191011RIFKA ZULFIANI ,R011191052RABIAH


M,R011191102YULIARTI SYAFRUDIN, R011191105AMIR, R011191121NADIA SRI DAMAYANTI.

Anda mungkin juga menyukai