Anda di halaman 1dari 38

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

1) Biodata

a) Biodata Klien

Nama : Tn. D

Umur : 21 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Calon TNI AD

Suku Bangsa : Jawa

Tanggal Masuk : 3 Juli 2002

Tanggal Dikaji : 9 Agustus 2002

No. Register : 2774/D/VII/02

Diagnosa Medis : Fraktur Collum Femur Sinistra

Alamat : Asrama Kesatuan Pusdikkes Pangalengan

42
b) Biodata Penanggung Jawab

Nama : Tn. D

Umur : 33 tahun

Pekerjaan : TNI AD

Pangkat : Letda

Jabatan : Komandan Kesehatan

2) Riwayat Kesehatan

a) Riwayat Kesehatan Klien

(1) Keluhan Utama

Saat didata klien merasa nyeri paha.

(2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan kira-kira bulan Agustus 2001, bagian paha

kirinya ditendang oleh pelatih beberapa kali, lalu merasakan

nyeri yang sangat hebat tapi tidak dirasa dan selalu mengikuti

latihan yang berat. Tgl 3 Juli 2002, klien masuk Ruang

Perawatan RS Dustira dan mendapatkan therapi. Tgl 18 Juli

2002, klien dipasang traksi dengan beban 10 kg. Tgl 1 Agustus

2002 klien dipasang plat.

Keluhan Saat Di data : Klien mengeluh nyeri daerah paha kiri

yang menyebar ke daerah panggul dan kaki, rasa nyeri

dirasakan hilang timbul dengan skala nyeri 3 (skala 1-5).


Nyeri bertambah bila kaki kiri digerakkan dengan tiba-tiba dan

berkurang bila kaki diluruskan.

(3) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien tidak mempunyai kebiasaan makan makanan yang tinggi

kalsium, dan klien tidak mempunyai riwayat osteoporosis.

b) Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat

osteoporosis maupun penyakit yang sedang klien rasakan.

3) Pemeriksaan Fisik

a) Sistem Neurologis

Kesadaran Compos Mentis, dengan GCS 15 (E4M6V5).

Orientasi Orang : Klien mampu menyebutkan orang yang

membawanya ke Rumah Sakit Dustira saat masuk perawatan.

Orientasi Waktu : Klien mampu mengingat hari dan tanggal

sekarang.

Orientasi Tempat : Klien masih ingat tempat latihan dan

asramanya.

Memori Segera : Klien mampu mengulang dan menyebutkan

dengan benar lima angka yang disebutkan perawat.

Memori Baru : Klien mampu menyebutkan hasol orientasi

orang, waktu dan tempat tanpa ada kesulitan.


Memori Jangka Panjang : Klien masih ingat tempat SMP-nya

dahulu.

Tes Nervus Kranial :

(1) Olfaktorius : Klien dapat menciun bau kayu putih

dengan mata tertutup.

(2) Optikus : Klien mampu membaca papan nama

perawat pada jarak lebih dari 30 cm.


Mata dapat berakomodasi dengan
(3) Okulomotorius :
baik, gerakan bola mata dapat

mengikuti arah gerak jari


(4) Troklearis :
pemeriksa. Reflek pupil terhadap

cahaya (+). Pupil isokor dan reflek


(6) Abdusen :
kornea baik.

(5) Trigeminus

Motorik : Tidak ada deviasi pada rahang bawah

dan klien dapat mengunyah makanan tanpa adanya

gangguan.

Sensorik : Klien dapat merasakan sentuhan kapas

pada wajahnya dengan mata tertutup.

(7) Fasialis : Klien mengatakan dapat

menginterpretasikan rasa manis, asin dan pahit saat makan.

Bentuk wajah simetris saat meringis.


(8) Akustikus : Klien mampu berkomunikasi dengan

baik. Tes Rinne (+/+), tes weber simetris.

(9) Glosofharingieus : Klien dapat menelan dan membuka

mulut dan uvula terangkat lurus

(10) Vagus : dan tetap berada di tengah saat

menyebutkan ‘ah’.

(11) Asesorius : Klien dapat menggerakkan bahu dan

dapat memutarkan kepala tanpa keterbatasan.

(12) Hipoglosus : Letak lidah simetris dan lidah dapat

digerakkan ke segala arah.

Klien biasanya tidur selama ± 7 jam, mulai dari pukul 22.00 –

04.00 tanpa adanya gangguan, begitu pun di rumah sakit tidak ada

perbedaan.

b) Sistem Penglihatan

Bentuk mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tampak tidak

anemis, sklera tidak tampak ikterus, pupil isokor, reflek cahaya +/

+, gerakan bola mata dapat mengikuti arah gerak jari pemeriksa,

reflek kornea +/+, fungsi penglihatan dapat membaca papan nama

perawat dengan jarak lebih dari 30 cm.


c) Sistem Pendengaran

Aurikula tidak sakit saat dipalpasi, pinna sejajar dengan sudut

mata, bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak tampak

serumen, fungsi pendengaran baik dan mampu berkomunikasi baik

dengan perawat. Tes rinne +/+, tes weber simetris kiri dan kanan.

d) Sistem Pernafasan

Tidak ada pernafasan cuping hidung, lubang hidung simetris kiri

dan kanan, tidak ada deviasi septum hidung, tidak ada sekret, tidak

ada obstruksi, pharing tidak hiperemi, tidak ada nyeri pada sinus

frontalis dan maxillaris. Bentuk dada simetris, tidak menggunakan

otot-otot pernafasan tambahan, respirasi 20 x/menit, tidak ada

ronchi, wheezing maupun rales. Bunyi nafas paru vesikuler. Pada

pemeriksaan vokal fremitus getaran paru-paru kiri dan kanan

simetris pada saat mengucapkan “tujuh puluh tujuh” dan lebih

terasa pada area bronchus daripada perifer. Bunyi nafas pada

trakea adalah bronchial, cabang bronchus bronchovesikuler dan

bagian perifer vesikuler. Pengukuran diameter thorax anterior dan

diameter posterior yaitu 38:19 (2:1).

e) Sistem Kardiovaskuler

Konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir lembab, tidak ada

sianosis, CRT 3 detik, HR 84 x/menit, tidak ada jari clubbing,

bunyi jantung reguler, tidak ada bunyi tambahan, bunyi jantung


pada apex S1 dan S2 murni, tidak ada oedema, tidak ada

peningkatan pada JVP dengan tekanan darah 120/80 mmHg.

f) Sistem Gastrointestinal

Bentuk bibir simetris dengan warna coklat tua, mukosa bibir

lembab, lidah simetris, tidak tampak hiperemi, pergerakan lidah

normal, tidak ada lesi maupun perdarahan pada gusi, jumlah gigi

32 buah dengan warna putih kekuningan, tidak tampak adanya

karang gigi, klien dapat mengunyah dan menelan, tidak ada

pembesaran pada tonsil, bentuk abdomen datar dan soepel, bising

usus ± 15 x/menit, abdomen timpani saat perkusi, tidak ada nyeri

tekan pada hati dan lien serta tidak ada pembesaran, klien

mengatakan tidak ada kesulitan saat BAB dan klien mengatakan

tidak ada kelainan pada anus. Berat badan tgl 09 Agustus 2002

adalah 60 kg.

Biasanya klien makan 3 x 1 porsi sehari dengan nasi, lauk, sayuran

dan buah-buahan tanpa adanya gangguaan, begitupun di rumah

sakit tidak ada perbedaan, sedangkan klien biasanya minum ±

2000 ml-2500 ml perhari, tetapi di rumah sakit hanya ± 1500 ml-

2000 ml perhari dan jenisnya sama yaitu air putih.


g) Sistem Muskuloskeletal

(1) Ekstremitas Atas

Bentuk tangan simetris, tidak ada pemendekan otot maupun

kekakuan sendi, dapat bergerak bebas ke segala arah ( pronasi,

supinasi, adduksi dan abduksi ), turgor kulit cepat kembali,

LLA 32 cm, kekuatan otot 5/5, klien mampu menahan tahanan

dari pemeriksa dengan kuat. Reflek biseps ++/++, reflek triseps

++/++.

(2) Ekstremitas Bawah

Kanan : Panjang kaki 94 cm, lingkar paha 45 cm, lingkar betis

34 cm, tidak ada pemendekan otot maupun kekakuan otot,

ROM mampu ekstensi, fleksi, adduksi dan abduksi. Kekuatan

otot /5, reflek patela /++, reflek babinsky /-.

Kiri : Panjang kaki 91cm, lingkar paha 41 cm, lingkar betis

31 cm, tidak ada oedem, terdapat pemendekan dan kekakuan

otot, kaki nyeri saat digerakkan, terdapat luka dipaha sebanyak

22 jahitan yang dituitup verband. Reflek babinsky -/ .

Kekuatan otot 1/ . Reflek patela tidak dilakukan.

Klien biasanya beraktivitas secara aktif, karena sebagai calon

anggota TNI-AD, tetapi dengan keadaannya sekarang klien

hanya bisa berbaring, duduk di tempat tidur dan berjalan


dengan krug, karena klien sering meringis sakit bila kakinya

digerakkan dengan tiba-tiba.

h) Sistem Perkemihan

Tidak ada pembesaran ginjal, tidak ada distensi pada kandung

kemih, tidak ada nyeri pada saat BAK dan tidak terpasang kateter,

klien biasanya BAK ± 800-1200 ml/hari, tetapi saat di rumah sakit

klien BAK ± 800-1000 ml/hari.

i) Sistem Endokrin

Tidak ada moon face, warna kulit tidak ada hipopigmentasi

maupun hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

maupun KGB, tidak ada tanda-tanda DM seperti poliphagi,

polidipsi dan poliuri.

j) Sistem Integumen

Rambut tampak lengket dan banyak ketombe, tidak ada lesi,

rambut tidak rontok, turgor kulit cepat kembali, tekstur lembut,

suhu 36,20 C, keadaan kulit kotor, badan bau keringat, tedapat luka

22 jahitan pada paha kiri. Biasanya klien mandi 2x sehari, tetapi di

rumah sakit 3 hari sekali dengan diseka, dan klien biasanya

keramas 1x 2 hari, tetapi di rumah sakit belum pernah dikeramas

sejak masuk perawatan.


k) Sistem Reproduksi

Tidak dilakukan pemeriksaan, tetapi klien mengatakan tidak ada

kelainan.

4) Data Psikologis

a) Status emosi : Klien tampak cemas dan selalu menyatakan

ingin pulang dengan keadaannya sekarang.

b) Konsep diri

(1) Gambaran diri : Klien tidak mempermasalahkan, meskipun

keadaan anggota tubuhnya ada perubahan tetapi klien

menyatakan pantang untuk malu.

(2) Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dan pulang ke

kesatuannya.

(3) Harga diri : Klien masih merasa percaya diri dengan

keadaannya yang sekarang.

(4) Identitas diri : Klien seorang laki-laki anak ke-7 dari 9

bersaudara yang mengakui keberadaannya.

(5) Peran diri : Klien sebagai calon anggota TNI-AD dan klien

merasa cemas karena takut ketinggalan untuk menjadi anggota

TNI.
5) Data Sosial

a) Pendidikan dan pekerjaan

Klien berpendidikan SMU dan sekarang sedang mengikuti latihan

sebagai calon anggota TNI-AD.

b) Hubungan sosial

Klien dapat berinteraksi dengan perawat, dokter maupun klien

yang lainnya.

6) Data Spiritual

Klien beragama islam dan selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu,

tetapi dengan keadaannya sekarang klien tidak bisa menjalankan

kewajibannya itu, klien hanya berdoa di tempat tidur dan meyakini

akan kesembuhannya.

7) Data Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Tanggal Inter


No Nilai normal
Pemeriksaan 4-7-02 24-7-02 25-7-02 6-8-02 pretasi
1 Haematologi
 Hb 15,8 13,2 13,6 11,9 11-14 gr % Normal
 Lekosit 7200 8670 9480 9780 5-10.000 Normal
 Ht 49,1 % 40 % 42 % 35 36-45 % Normal
Foto Rontgen (tgl 09 juli 2002).

Hasil : Adanya diskontiunitas pada femoris sinistra.

Kesan : Fraktur collum femur sinistra.

8) Therafy

a) Amoxyllin 3 x 500 mg

b) Asam Mafenamat 3 x 500 mg

b. Analisis Data

Analisis Data

No Data senjang Kemungkinan penyebab Masalah

1 DO : Fraktur collum femur Gangguan rasa


 Terdapat luka 22 nyeri
jahitan. Post pemasangan orif (plat)
 Skala nyeri 3 (1-
5). Terputusnya jaringan dan kulit
 Klien terlihat merangsang reseptor nyeri
meringis.
DS : Merangsang tubuh mengeluarkan
 Klien mengatakan zat-zat bradikinin, histamin,
nyeri bila serotinin dan prostaglandin
menggerakkan
kaki kirinya secara Medula spinalis bagian cornu
tiba-tiba. posterior yaitu substansia gelatinosa

Rangsang nyeri dipersepsikan ke


thalamus melalui traktus
spinothalamikus lateral

Cortex nyeri

Nyeri dipersepsikan
2 DO : Terputusnya jaringan dan kulit Risiko tinggi
 Terdapat luka 22 infeksi
jahitan Luka belum kering
 Luka masih basah
 Lingkungan kotor Media invasi kuman dan
DS : mikroorganisme fatogen
 Klien mengatakan
lukanya belum Risiko tinggi infeksi
kering
3 DO : Fraktur collum femur Gangguan
Kaki kanan mobilitas fisik
 Lingkar betis 34 Terpasang fiksasi interna
cm
 Lingkar paha 45 ROM pada kaki yang fraktur
cm terbatas
 Panjang kaki 94
cm Klien membatasi pergerakannya
Kaki kiri
 Lingkar betis 31 Tidak tahu tentang pentingnya
cm mobilisasi
 Lingkar paha 41
cm Mobilitas fisik terganggu
 Panjang kaki 91
cm
Kekuatan otot 5/1
DS : Klien
mengatakan takut
menggerak-gerakan
kakinya.
4 DO : Fraktur collum femur Defisit
perawatan diri
 Rambut lengket
Terpasang fiksasi interna pada kaki
 Banyak ketombe
kiri
 Kulit kotor
 Badan bau Penurunan kemampuan klien dalam
keringat. aktivitas
DS : Aktivitas dibantu
 Klien mengatakan
sudah 4 minggu Defisit perawatan diri
belum keramas
5 DO : Fraktur collum femur Gangguan
Klien sering melamun konsep diri :
dan terlihat cemas Tindakan perawatan yang lama peran diri

DS : Merasa tertinggal untuk jadi TNI


Klien sering
mengatakan ingin Stressor bagi individu
cepat pulang
Koping individu inadekuat

Gangguan konsep diri : peran diri

c. Diagnosa keperawatan berdasarkan skala prioritas

1) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya fraktur collum

femur sinistra.

2) Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan adanya luka akibat

pemasangan orif (plat).

3) Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka jahitan pada

paha kiri akibat post pemasangan orif.

4) Gangguan konsep diri : peran diri berhubungan dengan tindakan

perawatan yang lama dan koping individu in adekuat.

5) Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan kemampuan

dalam beraktivitas akibat adanya post pemasangan orif.


2. Perencanaan

Rencana Perawatan

Nama : Tn. D No. Reg : 2774/D/VII/02


Umur : 21 tahun Diagnosa Medis : Fraktur Collum Femur

Perencanaan
No Tgl Dx ttd
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 09/8/02 Gangguan Tupan : 1) Pantau derajat 1) Mengetahui batas toleransi Edi.R
mobilitas fisik Setelah dilakukan mobilisasi tingkat aktivitas.
berhubungan perawatan selama 5 2) Instruksikan 2) Meningkatkan aliran darah
dengan adanya hari klien dapat latihan gerak ke otot dan tulang untuk
fraktur collum beraktivitas tanpa aktif dan pasif. menimgkatkan tonus otot;
femur sinistra. adanya keterbatasan. mempertahankan gerak
sendi, mencegah
Tupen : kontraktur/atropi.
Setelah di lakukan 3) Tempatkan pada 3) Menurunkan risiko
perawatan selama 3 posisi terlentang kontraktur fleksi panggul.
hari gangguan secara periodik. 4) Mobilisasi dini menurunkan
mobilitas fisik 4) Bantu dalam komplikasi tirah baring dan
berkurang, dengan mobilisasi (kursi meningkatkan penyembuhan
kriteria : roda, krug). dan fungsi organ.
 Mengerti 5) Batasi makanan 5) Penambahan bulk pada feces
manfaat dan pembentuk gas. membantu mencegah
tujuan mobilisasi. konstipasi dan pembentuk
 Kekuatan otot gas yang menyebabkan.

56
1 2 3 4 5 6 7
pada ekstremitas distensi abdomen.
yang sakit 6) Beri penyuluhan 6) Klien tertarik untuk
bertambah. tentang manfaat, melakukan mobilisasi.
 Klien dapat tujuan mobilisasi
melakukan latihan 7) Ajarkan teknik 7) Menghindari terjadinya
gerak aktif dan mobilisasi. kekakuan otot.
pasif.
 Klien dapat
melakukan
aktivitas
sederhana.
2 09/8/02 Gangguan rasa Tupan : 1) Observasi tanda- 1) Dapat mengetahui keadaan Edi.R
nyeri Setelah dilakukan tanda vital. klien tiap saat.
berhubungan perawatan selama 5 2) Tinggikan 2) Meningkatkan aliran balik
dengan adanya hari, nyeri hilang. ekstremitas yang vena, menurun kan risiko
luka akibat sakit terjadi oedem dan
pemasangan Tupen : menggunakan menurunkan nyeri.
orif (plat). Setelah dilakukan tempat tidur
perawatan selama 3 ortopedi.
hari, nyeri 3) Hindari 3) Meningkatkan
berkurang, dengan penggunaan ketidaknyamanan karena
kriteria : seprei plastik di peningkatan produksi panas
 Tidak merasakan bawah dari seprei plastik.
nyeri saat kakinya ekstremitas yang
digerakkan. sakit.
 Mampu melakukan 4) Evaluasi dan 4) Pengawasan keefektifan
tindakan yang dapat pantau derajat intervensi tingkat ansietas
mengurangi nyeri. dapat mempengaruhi.

57
1 2 3 4 5 6 7
rasa nyeri. persepsi terhadap nyeri
 Tidak 5) Ajarkan teknik 5) Dapat mengurangi rasa
menampakkan napas dalam. nyeri.
wajah yang nyeri. 6) Anjurkan untuk 6) Dapat membantu klien
melakukan teknik untuk istirahat lebih efektif
distraksi dan dan memfokuskan kembali
relaksasi perhatian, sehingga
menurunkan nyeri dan
ketidaknyamanan.
7) Berikan alternatif 7) Meningkatkan sirkulasi
tindakan umum : menurunkan area
kenyamanan. tekanan lokal dan kelelahan
otot.
8) Berikan kompres 8) Kompres dingin
dingin bila perlu. mengakibatkan
vasokontriksi dan menahan
saraf sehingga nyeri
berkurang.
9) Anjurkan untuk 9) Susu mengandung zat
minum susu triptopan yang dapat
sebelum tidur. menyebabkan rasa ngantuk.
10) Lanjutkan 10) Analgetika dapat menekan
pemberian obat rasa nyeri.
analgetika.
3 09/8/02 Risiko tinggi Tupan : 1) Observasi tanda- 1) Menentukan tindakan Edi. R
infeksi Setelah dilakukan tanda infeksi. perawatan selanjutnya.
berhubungan perawatan selama 5

58
1 2 3 4 5 6 7
dengan adanya hari infeksi tidak 2) Lakukan 2) Menghindari terjadinya
luka jahitan terjadi. perawatan luka infeksi dan mempercepat
pada paha kiri setiap hari dengan proses penyembuhannya.
akibat Tupen : teknik aseptik dan
pemasangan Setelah dilakukan antiseptik.
orif. perawatan selama 3 3) Bersihkan 3) Menghindari terjadinya
hari, tanda-tanda ruangan sekitar invasi kuman dan
infeksi tidak terjadi tempat tidur klien mikroorganisme penyebab
dengan kriteria : setiap hari. infeksi.
 Luka kering. 4) Ganti alat 4) Menghindari terjadinya
 Diluka tidak ada tenun jika sudah penyebab infeksi
pus, bengkak, kotor. nosokomial.
kulit memerah, 5) Mengindikasi timbulnya
tidak ada panas 5) Observasi infeksi lokal/nekrosis
dan gangguan keadaan luka dan jaringan yang dapat
fungsi. perhatikan keluhan menimbulkan osteomielitis.
 Klien mampu nyeri atau adanya
melakukan oedem dan bau tak
tindakan untuk enak. 6) + 7) Untuk
menghindari 6) Anjurkan luka menghindari terjadinya
infeksi. untuk tetap kering. invasi kuman dan
mikroorganisma penyebab
7) Anjurkan infeksi.
untuk tidak
memegang
lukanya dengan
tangan. 8) Meningkatkan daya tahan
8) Anjurkan tubuh dan membantu

59
untuk makan pertumbuhan jaringan baru.
makanan protein
tinggi.
1 2 3 4 5 6 7
8) Lanjutkan 9) Anti biotik dapat mencegah
pemberian obat terjadinya infeksi.
anti biotika.

4 09/8/02 Gangguan Tupan : 1) Tentukan 1) Membuat pengetahuan Edi.R


konsep diri : Setelah dilakukan persepsi klien dasar dan memberikan
peran diri perawatan selama 5 tentang proses kesadaran kebutuhan
berhubungan hari gangguan peran penyakinya. belajar individu.
dengan diri tidak ada.
tindakan Tupen : 2) Bina hubungan 2) Adanya keterbukan dan
perawatan Setelah dilakukan saling percaya memudahkan perawat
yang lama dan perawatan selama 3 melakukan tindakan
koping hari, gangguan peran keperawatan.
individu in diri berkurang 3) Jelaskan setiap 3) Mengurangi kecemasan
adekuat. dengan kriteria : prosedur/tindakan dan menghindari adanya
 Terbina hubungan yang akan penolakan.
saling percaya dilakukan.
antara klien 4) Jelaskan 4) Mengembalikan fungsi
dengan perawat. pentingnya tulang yang patah.
 Klien kooperatif perawatan yang
setiap akan lama pada klien
dilakukan tindakan. fraktur.
 Wajah tampak 5) Berikan support 5) Dukungan dari orang
tenang. system. terdekat atau teman dapat
 Klien mengerti membantu proses

60
pentingnya penyembuhan
perawatan yang 6) Berikan 6) Dapat menambah
lama pada klien. penyuluhan pengetahuan klien tentang
1 2 3 4 5 6 7
fraktur. tentang proses penyakitnya dan klien tidak
 Klien mengerti penyakit dan mengeluh ingin cepat
tentang proses pengobatannya. pulang.
penyakit dan
pengobatannya
5 09/8/02 Defisit Tupan : 1) Berikan 1) Meningkatkan kekuatan otot Edi.R
perawatan diri Setelah 3 hari penyuluhan dan sirkulasi, meningkatkan
berhubungan perawatan klien tentang manfaat kontrol klien dalam situasi,
dengan dapat melakukan perawatan diri meningkatkan kesehatan diri
penurunan perawatan diri secara (mandi, keramas, langsung.
kemampuan mandiri. gosok gigi, dll).
dalam Tupen : 2) Bantu klien untuk 2) Klien merasa tertarik untuk
beraktivitas Setelah dilakukan melakukan melakukan perawatan diri
akibat adanya pera watan 1 hari, perawatan diri. secara mandiri.
pemasangan defisit perawatan diri 3) Fasilitasi klien 3) Klien melakukan
orif. berkurang dengan untuk melakukan perawatan diri tanpa
kriteria : perawatan diri. bantuan.
 Mengerti manfaat
perawatan diri.
 Merasa tertarik
untuk melakukan
perawatan diri.
 Klien mampu
untuk melakukan
perawatan diri,

61
dengan difasilitasi
oleh perawat.
3. Implementasi dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi

Nama : Tn. D No. Reg : 2774/D/VII/02


Umur : 21 tahun Diagnosa Medis : Fraktur Collum Femur
No Waktu Dx Implementasi Evaluasi Paraf
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 10/8/02 I 1. Memantau derajat Subjektif Edi.R
mobilisasi akibat  Klien mengerti dan
pengobatan (pkl. memahaminya (pkl 10.30)
08.00).  Klien mengatakan masih
2. Memberikan kaku bila menggerakkan
penyuluhan tentang kakinya yang sakit (pkl
manfaat dan tujuan 10.30).
mobilisasi (pkl. Objektif
10.00)  Kekuatan otot pada
3. Mengajarkan latihan ekstremitas yang sakit 1.
gerak aktif dan pasif  Klien menjawab dengan
(pkl. 10.15). benar tujuan dan manfaat
mobilisasi (pkl. 10.30).
 Klien mampu
menggerakan kakinya
yang sakit meskipun
masih kaku (pkl. 10.30).
Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tgl 9
Agustus 2002.
2 10/0/02 II 1. Mengobservasi Subjektif Edi.R
tanda-tanda vital  Klien mengatakan
(pkl 08.00). nyerinya belum hilang (pkl
2. Mengajarkan teknik 10.30).
napas dalam (pkl  Klien mengatakan mampu
10.00). untuk melakukan teknik
napas dalam (pkl 10.30).

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Objektif
 Tensi 120/80 mmHg. Nadi
86x/menit. Suhu 36,50C.
Pernapasan 22x/menit (pkl
10.30).
 Klien terlihat sering
melakukan teknik napas
dalam (pkl 10.30).
 Wajah terlihat masih
merasakan nyeri (pkl
10.40).
Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002.

3 10/8/02 III 1. Membersihkan Subjektif Edi. R


ruangan sekitar  Klien mengatakan bila
tempat tidur klien tempat tidur dan
(pkl 07.30). ruangannya bersih merasa
2. Membersihkan luka nyaman (pkl 07.50).
dan up hekting  Klien mengatakan
secara selang-seling lukanya berapa lama lagi
dengan tindakan keringnya (pkl. 08.50).
aseptik dan anti Objektif
septik (pkl 08.30).  Klien terlihat senang (pkl.
3. Mengganti alat tenun 07.50).
(seprei tempat tidur  Luka masih basah dan
klien) (pkl 07.45). sisa hekting tinggal 11
(pkl. 08.50).
 Jaringan nekrotik masih
ada (pkl. 08.50).
Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


4 10/8/02 IV 1. Membina hubungan Subjektif Edi.R
saling percaya (pkl  Klien mengatakan tidak
07.30) merasa malu dengan
2. Menjelaskan setiap keadaannya (pkl. 08.25)
prsedur yang akan  Klien mengatakan bahwa
dilaksanakan (pkl. dirinya percaya terhadap
08.20). perawat (pkl. 08.25).
Objektif
 Klien tanpa adanya rasa
malu mengungkapkan
keluhannya kepada
perawat (pkl. 08.25).
Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002.
5 10/8/02 V 1. Melakukan Subjektif Edi.R
perawatan diri pada  Klien mengatakan
klien, yaitu rambutnya bersih dan
memandikan, kepalanya terasa ringan.
mencuci rambut dan Objektif
memfasilitasi untuk  Rambut bersih, tidak
gosok gigi (pkl. lengket dan tidak ada
09.00). ketombe (pkl. 09.50)
 Badan bersih dan tidak
bau keringat (pkl. 09.50).
 Gigi terlihat putih bersih
(pkl. 09.50).
Assesment
Masalah teratasi sebagian
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


6 11/8/02 I 1. Memantau derajat Subjektif Edi.R
mobilisasi pasa  Klien mengatakan malas
ekstremitas yang melakukan latihan gerak,
sakit (pkl.08.00). karena merasa nyeri
2. Menganjurkan untuk (pkl.12.30).
latihan gerak di  Klien mengatakan tidak
tempat tidur (pkl. takut jatuh bila ada yang
12.00). membantu (pkl.14.05).
3. Membantu klien  Klien mengatakan masih
berjalan ke kamar takut jatuh bila berjalan
mandi (pkl.14.00). dengan krug sendiri
4. Mengajarkan cara (pkl.16.10).
berjalan dengan krug  Klien mengatakan merasa
(pkl. 16.00). senang bila aktivitasnya
5. Menganjurkan untuk ada yang membantu (pkl.
latihan gerak pada 05.05).
kaki yang sakit di Objektif
tempat tidur secara  Kekuatan otot ekstremitas
perlahan-lahan ( pkl. kiri bawah 1 (pkl.08.30).
21.15)  Klien mampu melakukan
6. Mendekatkan alat- gerakan adduksi dan
alat untuk makan abduksi pada telapak kaki
(pkl. 05.00) kiri serta ekstensi dan
fleksi pada patela
ekstremitas kiri (pkl.
21.30).
Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
8 Agustus 2002.
7 11/8/02 II 1. Mengobservasi Subjektif Edi.R
tanda-tanda vital  Klien mengatakan
(pkl. 08.00 dan pkl. nyerinya kadang-kadang
05.00). masih terasa, dan
2. Menganjurkan klien berkurang setelah minum
untuk melakukan obat analgetika.
teknik distraksi dan  Klien menyatakan dengan
relaksasi seperti membaca koran, nyerinya
mendengarkan radio jadi tidak dirasakan. (pkl.
atau membaca buku 09.30).
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
bila merasa sakit Objektif
(pkl. 09.15).  Pkl 05.00
3. Memberikan obat Tensi 120/90 mmHg.
analgetika: Asam Nadi 88x/menit.
mafenamat 500 mg Pernapasan 22x/menit.
(pkl. 14.00, pkl Suhu 36.50C.
21.00 dan pkl.  Pkl 14.00
05.15). Tensi 130/90 mmHg.
Nadi 92x/menit
Pernapasan 22x/menit.
Suhu 36,50C.
 Skala nyeri skala 2.
Assesment
Masalah teratasi sebagian
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002.

8 11/8/02 III 1. Membersihkan Subjektif Edi.R


ruangan di sekitar ▪ Klien mengatakan
tempat tidur klien merasa nyaman bila
dan mengganti ruangan dan tempat
seprei tempat tidur tidurnya bersih (pkl
klien (pkl. 07.30). 07.45)
2. Mengobservasi
▪ Klien mengatakan
tanda-tanda infeksi
(pkl. 08.30). lukanya mulai mengering
3. Membersihkan luka (pkl. 09.00).
dengan NaCl, lalu ▪ Klien mengatakan
bethadine dan up sering gatal di daerah
hekting sebanyak 5 sekitar lukanya (pkl.
hekting dengan 21.05).
menggunakan teknik Objektif
aseptik dan ▪ Luka mulai mengering
antiseptik (pkl. dan sisa hekting
08.30). tinggal 6 jahitan.
4. Memberikan
▪ Tanda infeksi seperti
amoksilin 500 mg
(pkl. 14.00, pkl adanya pus, perdarahan
21.00 dan pkl. serta fistula tidak ada
(1) (2) (3) (4) (pkl. 08.30). (6)
Assesment
Masalah teratasi sebagian.

(5)

05.15). Planning
5. Menganjurkan untuk Lanjutkan intervensi tanggal 8
tidak memegang Agustus 2002.
lukanya dengan
tangan ( pkl. 21.05).
9 11/8/02 IV 1. Menjelaskan setiap Subjektif Edi.R
prosedur yang akan ▪ Klien mangatakan
dilakukan (pkl. mengerti maksud dari
08.30). setiap prosedur yang
2. Memberikan suffort dilakukan (pkl. 08.30).
pada klien (pkl.
▪ Klien mengatakan
15.00).
3. Memberikan keluarganya mendukung
penyuluhan tentang dirinya dilakukan
proses penyakit dan perawatan (pkl. 15.15).
pengobatannya (pkl. ▪ Klien mengatakan kurang
21.15). mengerti tentang proses
penyakit dan
pengobatannya (pkl.
21.30).
Objektif
▪ Klien kooperatif (pkl.
08.30).
▪ Klien terlihat lebih
nyaman dan tenang (pkl.
21.30).
Assesment
Masalah teratasi sebagian.
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal 9
Agustus 2002.
10 11/8/02 V 1. Memberikan Subjektif Edi.R
penyuluhan tentang ▪ Klien mengatakan
manfaat perawatan besok akan mandi dengan
diri (pkl. 10.00). diseka dan gosok gigi
2. Membimbing dan sendiri (pkl. 10.15).
memfasilitasi klien
untuk melakukan ▪ Klien mengatakan
perawatan diri (pkl. mengerti tentang manfaat
05.30) perawatan diri (pkl.
(1) (2) (3) (4) 10.15). (6)
(5)

Objektif
▪ Klien mampu menjawab
pertanyaan setelah
diberikan penyuluhan
mengenai perawatan diri
(pkl. 10.15).
▪ Klien melakukan mandi
dengan diseka dan gosok
gigi sendiri (tanggal 12-8-
02, pkl. 05.30).
▪ Kulit bersih dan wangi
serta gigi terlihat putih
dan bersih (tanggal 12-8-
02, pkl. 05.50).
Assesment
Masalah teratasi seluruhnya
Planning
Intervensi dihentikan.
11 12/8/02 I 1. Memantau derajat Subjektif Edi.R
mobilisasi pada ▪ Klien mengatakan
ekstremitas yang masih takut berjalan
sakit (pkl. 08.00). sendiri dengan krug
2. Membimbing klien (pkl.11.30).
untuk berjalan
▪ Klien mengatakan
dengan krug (pkl.
11.00). akan lebih sering latihan
3. Mengajak klien jalan dengan krug bila
untuk jalan-jalan ada bantuan (pkl. 11.30).
menggunakan krug Objektif
(pkl.16.00). ▪ Kekuatan otot ekstremitas
4. Menganjurkan untuk yang sakit masih 1.
latihan gerak baik ▪ Klien terlihat senang bila
secara aktif maupun menggunakan krug
secara pasif (pkl. dengan bantuan perawat
21.00).
(pkl.11.30).
▪ Klien mampu melakukan
gerak adduksi, abduksi
serta fleksi dan ekstensi
(1) (2) (3) (4) secara mandiri (pkl. (6)
21.30)
(5)

Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002.
12 12/8/02 II 1. Mengobservasi Subjektif Edi.R
tanda-tanda vital ▪ Klien mengatakan nyeri
(pkl. 08.00). hilang bila ekstremitas
2. Menganjurkan yang sakit ditinggikan
meninggikan (pkl. 10.15).
ekstremitas yang
▪ Klien mengatakan nyeri
sakit bila tidur (pkl.
10.00). hilang setelah minum obat
3. Memberikan asam asam mefenamat
mafenamat (pkl. (pkl.14.30).
14.00). ▪ Klien mengatakan merasa
4. Menganjurkan untuk lebih nyaman bila tidak
menarik napas dalam menggunakan seprei
bila terasa sakit plastik terasa panas
(pkl.21.00). (pkl.21.45)
5. Menganjurkan untuk ▪ Klien mengatakan dengan
minum susu sebelum melakukan teknik napas
tidur (pkl. 21.30). dalam maka nyeri hilang
6. Menganjurkan untuk (pkl. 21.05).
tidak menggunakan
seprei plastik pada Objektif
ekstremitas yang
▪ Klien minum susu
sakit (pkl.21.30).
sebelum tidur (pkl.21.45).
▪ Klien tampak sesekali
menarik napas dalam (pkl.
21.05).
▪ Klien menjauhkan seprei
plastik yang ada di tempat
tidurnya (pkl. 21.35).
Assesment
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning
Intervensi dihentikan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


13 12/8/02 III 1. Membersihkan Subjektif Edi.R
ruangan tempat tidur ▪ Klien mengatakan
klien dan mengganti lukanya telah kering dan
seprei (pkl. 07.15). tidak merasa gatal (pkl.
2. Mengobservasi 08.30).
tanda-tanda infeksi
▪ Klien mengatakan dengan
(pkl. 08.15).
3. Membersihkan luka seprei dan ruangannya
dengan NaCl dan bersih, maka infeksi tidak
bethadin serta up akan terjadi (pkl. 08.30).
hekting sebanyak 5 ▪ Klien mengatakan
jahitan dengan lukanya akan tetap kering
menggunakan teknik karena mandinya hanya
aseptik dan anti diseka (pkl. 08.30).
septik (pkl. 08.15). Objektif
4. Menganjurkan untuk ▪ Luka kering dan hekting
menjaga lukanya sudah terangkat
tetap kering (pkl. seluruhnya (pkl.08.30)
08.15). Assesment
Masalah teratasi seluruhnya
Planning
Intervensi dihentikan.
14 12/8/02 IV 1. Menjelaskan setiap Subjektif Edi.R
prosedur yang akan ▪ Klien mengatakan
dilakukan (pkl. keluarganya mendukung
08.15) proses perawatannya (pkl.
2. Memberikan support 16.15).
pada klien (pkl.
▪ Klien mengatakan
16.00).
3. Menjelaskan mengerti dan memahami
pentingnya maksud dari perawatan
perawatan yang lama yang lama pada klien
pada klien patah dengan kondisi fraktur
tulang (pkl. 17.00). (pkl. 17.15).
▪ Klien mengatakan
menerima perawatannya
yang lama asalkan
sakitnya dapat sembuh
(pkl. 17.15).
Objektif
▪ Klien terlihat lebih tenang
(1) (2) (3) (4) (pkl. 17.15). (6)
(5)

Assesment
Masalah teratasi seluruhnya
Planning
Intervensi dihentikan.
15 13/8/02 I 1. Memantau derajat Subjektif Edi.R
mobilisasi pada ▪ Klien mengatakan
ekstremitas yang akan melakukan gerak
sakit (pkl.08.00). secara sendiri maupun
2. Membantu klien dengan bantuan keluarga,
naik ke kursi roda baik di tempat tidur
(pkl. 11.30). maupun dikursi roda
3. Mengajak klien (pkl.17.15).
untuk jalan-jalan Objektif
dengan
▪ Kekuatan otot ekstremitas
menggunakan krug
(pkl.15.00). yang sakit 2.
4. Menganjurkan untuk ▪ Klien mampu melakukan
lebih sering fleksi dan ektensi pada
melakukan gerak bagian lutut ekstremitas
aktif atau pasif baik yang sakit (pkl.17.30).
secara tidur maupun Assesment
di kursi roda (pkl. Masalah belum teratasi
17.00). seluruhnya.
5. Menganjurkan Planning
latihan gerak sesuai Lanjutkan intervensi tanggal
dengan kemampuan 9 Agustus 2002., dan serah
(pkl 17.00). terimakan kepada perawat
ruangan.
4. Catatan Perkembangan

Catatan Perkembangan

Nama : Tn. D No. Reg : 2774/D/VII/02


Umur : 21 tahun Diagnosa Medis : Fraktur Collum

Femur

No Tanggal Dx Catatan perkembangan Paraf


1 11/8/02 I Subjektif : Edi. R
▪ Klien mengatakan malas untuk melakukan gerak
karena kadang-kadang masih terasa nyeri.
▪ Klien mengatakan takut jatuh bila berjalan
menggunakan krug sendiri.
▪ Klien mengatakan merasa senang bila aktivitasnya
ada yang membantu.
Objektif :
▪ Kekuatan otot ekstremitas kiri bawah masih 1.
▪ Klien mampu melakukan gerakan adduksi dan
abduksi pada telapak kaki dan mampu melakukan
fleksi dan ekstensi pada patela ekstremitas yang
sakit.
Assesment :
Masalah belum teratasi.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 12 Agustus 2002.
▪ Memantau derajat mobilisasi pada ekstremitas
bawah yang sakit (pkl. 08.00).
▪ Membimbing klien untuk berjalan menggunakan
krug (pkl. 11.00).
▪ Mengajak klien untuk berjalan-jalan mengunakan
krug (pkl. 16.00).
▪ Menganjurkan untuk melakukan latihan gerak baik
aktif maupun pasif secara bertahap (pkl. 21.00).
Evaluasi :
Gangguan mobilitas fisik masih terjadi.
Reassesment :
Masalah belum teratasi.
Edi. R
II
2 11/8/02
Subjektif :
▪ Klien mengatakan kadang masih terasa nyeri dan
berkurang setelah diberi obat analgetik.
▪ Klien mengatakan dengan membaca koran,
nyerinya tidak dirasakan.
Objektif :
▪ Tensi : 120/90 mmHg.
▪ Nadi : 88x/menit
▪ Suhu : 36,50C
▪ Pernafasan : 22x/menit.
▪ Skala nyeri 2 (skala 0-5).
Assesment :
Masalah teratasi sebagian.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 12 Agustus 2002.
▪ Mengobservasi tanda-tanda vital (pkl. 08.00).
▪ Menganjurkan meninggikan ekstremitas bawah
yang sakit (pkl. 10.00).
▪ Memberikan asam mefenamat 500 mg (pkl. 12.00).
▪ Menganjurkan tarik nafas dalam bila terasa sakit
(pkl. 21.00).
▪ Menganjurkan untuk minum susu sebelum tidur
(pkl. 21.30).
▪ Menganjurkan untuk tidak menggunakan seprei
plastik saat tidur (pkl. 21.30).
11/08/02 III Evaluasi : Edi. R
3. Nyeri hilang.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan merasa nyaman bila tempat
tidur dan ruangannya bersih.
▪ Klien mengatakan lukanya mulai mengering.
▪ Klien mengatakan sering gatal di daerah sekitar
luka.
Objektif :
▪ Luka mulai mengering dan sisa hekting 6 jahitan
lagi.
▪ Tanda infeksi seperti pus, perdarahan dan fistula
tidak ada.
Assesment :
Masalah teratasi sebagian.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 12 Agustus 2002.
▪ Mengganti seprei dan membersihkan ruangan di
sekitar tempat tidur klien (pkl. 07.15).
▪ Mengobservasi tanda-tanda infeksi (pkl. 08.15).
▪ Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl
dan bethadine lalu up hekting sebanyak 5 jahitan
dengan teknik aseptik dan antiseptik (pkl. 08.15).
▪ Menganjurkan untuk tidak menggaruk daerah Edi. R
11/08/02 IV
sekitar lukanya bila terasa gatal (pkl. 08.15).
4.
Evaluasi :
Infeksi tidak terjadi.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan mengerti maksud dan tujuan
dari setiap prosedur yang akan dilakukan.
▪ Klien mengatakan keluarga mendukung dirinya
untuk mendapatkan perawatan.
▪ Klien mengatakan tidak mengerti mengenai proses
penyakit dan pengobatannya.
Objektif :
▪ Klien kooperatif.
▪ Klien terlihat lebih nyaman dan tenang.
Assesment :
Masalah teratasi sebagian.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 12 Agustus 2002
▪ Menjelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan
(pkl. 06.15).
11/08/02 V
▪ Memberikan support pada klien (pkl.16.00). Edi. R
5. ▪ Menjelaskan pentingnya perawatan yang lama
pada klien patah tulang (pkl. 17.00).
Evaluasi :
Gangguan konsep diri : peran diri tidak terjadi.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan besok akan gosok gigi dan
mandi sendiri dengan cara diseka.
▪ Klien mengerti tentang manfaat perawatan diri.
Objektif :
▪ Klien mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan perawat setelah dilakukan penuluhan
mengenai perawatan diri.
▪ Pada tanggal 12-8-02, pkl.05.30. klien mandi
12/08/02 I dengan diseka dan gosok gigi sendiri. Edi. R
6. ▪ Tanggal 12-8-02, Klien tampak bersih dan wangi
serta gigi terlihat putih dan bersih.
Assesment :
Tanggal 12 Agustus 2002 masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan masih takut untuk berjalan
menggunakan krug sendirian.
▪ Klien mengatakan akan lebih sering melakukan
jalan-jalan dengan krug bila ada bantuan.
Objektif :
▪ Kekuatan otot pada ektrenitas bawah yang sakit
masih 1.
▪ Klien terlihat senang bila menggunakan krug
dengan bantuan perawat.
▪ Klirn mampu melakukan adduksi dan abdiksi serta
fleksi dan ekstensi pada lutut kiri secara mandiri.
Assesment :
Masalah belum teratasi seluruhnya.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 13 Agustus 2002.
▪ Memantau derajat mobilisasi (pkl. 08.00).
▪ Membantu klien menggunakan kuesi roda (pkl.
11.30).
▪ Mengajak klien untuk jalan-jalan menggunakan
krug (pkl. 15.00).
▪ Menganjurkan untuk lebih sering melakukan
12/08/02 II
latihan gerak aktif dan pasif, baik di tempat tidur Edi. R
7. maupun di kursi roda (pkl. 17.00).
▪ Menganjurkan untuk melakukan latihan gerak aktif
dan pasif sesuai dengan kemampuan (pkl. 17.00).
Evaluasi :
Gangguan mobilitas fisik masih terjadi.
Reassesment :
Masalah belum teratasi seluruhnya.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan nyeri hilang bila ekstremitas
yang sakit ditinggikan.
▪ Klien mengatakan merasa lebih nyaman bila tidak
menggunakan seprei plastik.
▪ Klien mengatakan dengan menarik napas dalam
nyeri hilang.
▪ Klien mengatakan nyeri hilang setelah minum obat
asam mefenamat.
12/08/02 Objektif :
III ▪ Klien minum susu sebelum tidur. Edi. R

8. ▪ Klien tampak sesekali melakukan tarik napas


dalam.
▪ Klien menjauhkan seprei plastik yang ada di
tempat tidur.
Assesment :
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan lukanya sudah kering dan tidak
merasa gatal.
▪ Klien mengatakan bila seprei dan ruangan sekitar
tempat tidurnya bersih maka infeksi tidak terjadi. Edi. R
12/08/02
IV ▪ Klien mengatakan lukanya akan tetap kering
9.
karena mandinya diseka.
Objektif :
▪ Luka tampak kering dan tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Assesment :
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan keluarganya mendukung proses
perawatan dirinya.
13/08/02 ▪ Klien mengatakan mengerti dan memahami Edi. R
I maksue dan tujuan dari perawatan yang lama pada
10.
klien dengan kondisi fraktur.
▪ Klien mengatakan akan menerima perawatan yang
lama asalkan sakitnya sembuh.
Objektif :
▪ Klien terlihat tenang.
Assesment :
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.

Subjektif :
▪ Klien mengatakan akan melakukan latihan gerak
secara sendiri atau dengan bantuan keluarga, baik
di tenpat tidur maupun di kursi roda.
Objektif :
▪ Kekuatan otot pada ekstremitas yang sakit 2.
▪ Klien mampu menggerakkan ekstremitas yang
sakit segara perlahan-lahan.
Assesment :
Masalah belum teratasi seluruhnya.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002, dan serah
terimakan ke perawat ruangan.

Anda mungkin juga menyukai