A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Biodata
a) Biodata Klien
Nama : Tn. D
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
42
b) Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : TNI AD
Pangkat : Letda
2) Riwayat Kesehatan
nyeri yang sangat hebat tapi tidak dirasa dan selalu mengikuti
3) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Neurologis
sekarang.
asramanya.
dahulu.
(5) Trigeminus
gangguan.
menyebutkan ‘ah’.
04.00 tanpa adanya gangguan, begitu pun di rumah sakit tidak ada
perbedaan.
b) Sistem Penglihatan
dengan perawat. Tes rinne +/+, tes weber simetris kiri dan kanan.
d) Sistem Pernafasan
dan kanan, tidak ada deviasi septum hidung, tidak ada sekret, tidak
ada obstruksi, pharing tidak hiperemi, tidak ada nyeri pada sinus
e) Sistem Kardiovaskuler
f) Sistem Gastrointestinal
normal, tidak ada lesi maupun perdarahan pada gusi, jumlah gigi
tekan pada hati dan lien serta tidak ada pembesaran, klien
tidak ada kelainan pada anus. Berat badan tgl 09 Agustus 2002
adalah 60 kg.
++/++.
h) Sistem Perkemihan
kemih, tidak ada nyeri pada saat BAK dan tidak terpasang kateter,
i) Sistem Endokrin
j) Sistem Integumen
suhu 36,20 C, keadaan kulit kotor, badan bau keringat, tedapat luka
kelainan.
4) Data Psikologis
b) Konsep diri
kesatuannya.
(5) Peran diri : Klien sebagai calon anggota TNI-AD dan klien
TNI.
5) Data Sosial
b) Hubungan sosial
yang lainnya.
6) Data Spiritual
akan kesembuhannya.
7) Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
8) Therafy
a) Amoxyllin 3 x 500 mg
b. Analisis Data
Analisis Data
Cortex nyeri
Nyeri dipersepsikan
2 DO : Terputusnya jaringan dan kulit Risiko tinggi
Terdapat luka 22 infeksi
jahitan Luka belum kering
Luka masih basah
Lingkungan kotor Media invasi kuman dan
DS : mikroorganisme fatogen
Klien mengatakan
lukanya belum Risiko tinggi infeksi
kering
3 DO : Fraktur collum femur Gangguan
Kaki kanan mobilitas fisik
Lingkar betis 34 Terpasang fiksasi interna
cm
Lingkar paha 45 ROM pada kaki yang fraktur
cm terbatas
Panjang kaki 94
cm Klien membatasi pergerakannya
Kaki kiri
Lingkar betis 31 Tidak tahu tentang pentingnya
cm mobilisasi
Lingkar paha 41
cm Mobilitas fisik terganggu
Panjang kaki 91
cm
Kekuatan otot 5/1
DS : Klien
mengatakan takut
menggerak-gerakan
kakinya.
4 DO : Fraktur collum femur Defisit
perawatan diri
Rambut lengket
Terpasang fiksasi interna pada kaki
Banyak ketombe
kiri
Kulit kotor
Badan bau Penurunan kemampuan klien dalam
keringat. aktivitas
DS : Aktivitas dibantu
Klien mengatakan
sudah 4 minggu Defisit perawatan diri
belum keramas
5 DO : Fraktur collum femur Gangguan
Klien sering melamun konsep diri :
dan terlihat cemas Tindakan perawatan yang lama peran diri
femur sinistra.
Rencana Perawatan
Perencanaan
No Tgl Dx ttd
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 09/8/02 Gangguan Tupan : 1) Pantau derajat 1) Mengetahui batas toleransi Edi.R
mobilitas fisik Setelah dilakukan mobilisasi tingkat aktivitas.
berhubungan perawatan selama 5 2) Instruksikan 2) Meningkatkan aliran darah
dengan adanya hari klien dapat latihan gerak ke otot dan tulang untuk
fraktur collum beraktivitas tanpa aktif dan pasif. menimgkatkan tonus otot;
femur sinistra. adanya keterbatasan. mempertahankan gerak
sendi, mencegah
Tupen : kontraktur/atropi.
Setelah di lakukan 3) Tempatkan pada 3) Menurunkan risiko
perawatan selama 3 posisi terlentang kontraktur fleksi panggul.
hari gangguan secara periodik. 4) Mobilisasi dini menurunkan
mobilitas fisik 4) Bantu dalam komplikasi tirah baring dan
berkurang, dengan mobilisasi (kursi meningkatkan penyembuhan
kriteria : roda, krug). dan fungsi organ.
Mengerti 5) Batasi makanan 5) Penambahan bulk pada feces
manfaat dan pembentuk gas. membantu mencegah
tujuan mobilisasi. konstipasi dan pembentuk
Kekuatan otot gas yang menyebabkan.
56
1 2 3 4 5 6 7
pada ekstremitas distensi abdomen.
yang sakit 6) Beri penyuluhan 6) Klien tertarik untuk
bertambah. tentang manfaat, melakukan mobilisasi.
Klien dapat tujuan mobilisasi
melakukan latihan 7) Ajarkan teknik 7) Menghindari terjadinya
gerak aktif dan mobilisasi. kekakuan otot.
pasif.
Klien dapat
melakukan
aktivitas
sederhana.
2 09/8/02 Gangguan rasa Tupan : 1) Observasi tanda- 1) Dapat mengetahui keadaan Edi.R
nyeri Setelah dilakukan tanda vital. klien tiap saat.
berhubungan perawatan selama 5 2) Tinggikan 2) Meningkatkan aliran balik
dengan adanya hari, nyeri hilang. ekstremitas yang vena, menurun kan risiko
luka akibat sakit terjadi oedem dan
pemasangan Tupen : menggunakan menurunkan nyeri.
orif (plat). Setelah dilakukan tempat tidur
perawatan selama 3 ortopedi.
hari, nyeri 3) Hindari 3) Meningkatkan
berkurang, dengan penggunaan ketidaknyamanan karena
kriteria : seprei plastik di peningkatan produksi panas
Tidak merasakan bawah dari seprei plastik.
nyeri saat kakinya ekstremitas yang
digerakkan. sakit.
Mampu melakukan 4) Evaluasi dan 4) Pengawasan keefektifan
tindakan yang dapat pantau derajat intervensi tingkat ansietas
mengurangi nyeri. dapat mempengaruhi.
57
1 2 3 4 5 6 7
rasa nyeri. persepsi terhadap nyeri
Tidak 5) Ajarkan teknik 5) Dapat mengurangi rasa
menampakkan napas dalam. nyeri.
wajah yang nyeri. 6) Anjurkan untuk 6) Dapat membantu klien
melakukan teknik untuk istirahat lebih efektif
distraksi dan dan memfokuskan kembali
relaksasi perhatian, sehingga
menurunkan nyeri dan
ketidaknyamanan.
7) Berikan alternatif 7) Meningkatkan sirkulasi
tindakan umum : menurunkan area
kenyamanan. tekanan lokal dan kelelahan
otot.
8) Berikan kompres 8) Kompres dingin
dingin bila perlu. mengakibatkan
vasokontriksi dan menahan
saraf sehingga nyeri
berkurang.
9) Anjurkan untuk 9) Susu mengandung zat
minum susu triptopan yang dapat
sebelum tidur. menyebabkan rasa ngantuk.
10) Lanjutkan 10) Analgetika dapat menekan
pemberian obat rasa nyeri.
analgetika.
3 09/8/02 Risiko tinggi Tupan : 1) Observasi tanda- 1) Menentukan tindakan Edi. R
infeksi Setelah dilakukan tanda infeksi. perawatan selanjutnya.
berhubungan perawatan selama 5
58
1 2 3 4 5 6 7
dengan adanya hari infeksi tidak 2) Lakukan 2) Menghindari terjadinya
luka jahitan terjadi. perawatan luka infeksi dan mempercepat
pada paha kiri setiap hari dengan proses penyembuhannya.
akibat Tupen : teknik aseptik dan
pemasangan Setelah dilakukan antiseptik.
orif. perawatan selama 3 3) Bersihkan 3) Menghindari terjadinya
hari, tanda-tanda ruangan sekitar invasi kuman dan
infeksi tidak terjadi tempat tidur klien mikroorganisme penyebab
dengan kriteria : setiap hari. infeksi.
Luka kering. 4) Ganti alat 4) Menghindari terjadinya
Diluka tidak ada tenun jika sudah penyebab infeksi
pus, bengkak, kotor. nosokomial.
kulit memerah, 5) Mengindikasi timbulnya
tidak ada panas 5) Observasi infeksi lokal/nekrosis
dan gangguan keadaan luka dan jaringan yang dapat
fungsi. perhatikan keluhan menimbulkan osteomielitis.
Klien mampu nyeri atau adanya
melakukan oedem dan bau tak
tindakan untuk enak. 6) + 7) Untuk
menghindari 6) Anjurkan luka menghindari terjadinya
infeksi. untuk tetap kering. invasi kuman dan
mikroorganisma penyebab
7) Anjurkan infeksi.
untuk tidak
memegang
lukanya dengan
tangan. 8) Meningkatkan daya tahan
8) Anjurkan tubuh dan membantu
59
untuk makan pertumbuhan jaringan baru.
makanan protein
tinggi.
1 2 3 4 5 6 7
8) Lanjutkan 9) Anti biotik dapat mencegah
pemberian obat terjadinya infeksi.
anti biotika.
60
pentingnya penyembuhan
perawatan yang 6) Berikan 6) Dapat menambah
lama pada klien. penyuluhan pengetahuan klien tentang
1 2 3 4 5 6 7
fraktur. tentang proses penyakitnya dan klien tidak
Klien mengerti penyakit dan mengeluh ingin cepat
tentang proses pengobatannya. pulang.
penyakit dan
pengobatannya
5 09/8/02 Defisit Tupan : 1) Berikan 1) Meningkatkan kekuatan otot Edi.R
perawatan diri Setelah 3 hari penyuluhan dan sirkulasi, meningkatkan
berhubungan perawatan klien tentang manfaat kontrol klien dalam situasi,
dengan dapat melakukan perawatan diri meningkatkan kesehatan diri
penurunan perawatan diri secara (mandi, keramas, langsung.
kemampuan mandiri. gosok gigi, dll).
dalam Tupen : 2) Bantu klien untuk 2) Klien merasa tertarik untuk
beraktivitas Setelah dilakukan melakukan melakukan perawatan diri
akibat adanya pera watan 1 hari, perawatan diri. secara mandiri.
pemasangan defisit perawatan diri 3) Fasilitasi klien 3) Klien melakukan
orif. berkurang dengan untuk melakukan perawatan diri tanpa
kriteria : perawatan diri. bantuan.
Mengerti manfaat
perawatan diri.
Merasa tertarik
untuk melakukan
perawatan diri.
Klien mampu
untuk melakukan
perawatan diri,
61
dengan difasilitasi
oleh perawat.
3. Implementasi dan Evaluasi
(5)
05.15). Planning
5. Menganjurkan untuk Lanjutkan intervensi tanggal 8
tidak memegang Agustus 2002.
lukanya dengan
tangan ( pkl. 21.05).
9 11/8/02 IV 1. Menjelaskan setiap Subjektif Edi.R
prosedur yang akan ▪ Klien mangatakan
dilakukan (pkl. mengerti maksud dari
08.30). setiap prosedur yang
2. Memberikan suffort dilakukan (pkl. 08.30).
pada klien (pkl.
▪ Klien mengatakan
15.00).
3. Memberikan keluarganya mendukung
penyuluhan tentang dirinya dilakukan
proses penyakit dan perawatan (pkl. 15.15).
pengobatannya (pkl. ▪ Klien mengatakan kurang
21.15). mengerti tentang proses
penyakit dan
pengobatannya (pkl.
21.30).
Objektif
▪ Klien kooperatif (pkl.
08.30).
▪ Klien terlihat lebih
nyaman dan tenang (pkl.
21.30).
Assesment
Masalah teratasi sebagian.
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal 9
Agustus 2002.
10 11/8/02 V 1. Memberikan Subjektif Edi.R
penyuluhan tentang ▪ Klien mengatakan
manfaat perawatan besok akan mandi dengan
diri (pkl. 10.00). diseka dan gosok gigi
2. Membimbing dan sendiri (pkl. 10.15).
memfasilitasi klien
untuk melakukan ▪ Klien mengatakan
perawatan diri (pkl. mengerti tentang manfaat
05.30) perawatan diri (pkl.
(1) (2) (3) (4) 10.15). (6)
(5)
Objektif
▪ Klien mampu menjawab
pertanyaan setelah
diberikan penyuluhan
mengenai perawatan diri
(pkl. 10.15).
▪ Klien melakukan mandi
dengan diseka dan gosok
gigi sendiri (tanggal 12-8-
02, pkl. 05.30).
▪ Kulit bersih dan wangi
serta gigi terlihat putih
dan bersih (tanggal 12-8-
02, pkl. 05.50).
Assesment
Masalah teratasi seluruhnya
Planning
Intervensi dihentikan.
11 12/8/02 I 1. Memantau derajat Subjektif Edi.R
mobilisasi pada ▪ Klien mengatakan
ekstremitas yang masih takut berjalan
sakit (pkl. 08.00). sendiri dengan krug
2. Membimbing klien (pkl.11.30).
untuk berjalan
▪ Klien mengatakan
dengan krug (pkl.
11.00). akan lebih sering latihan
3. Mengajak klien jalan dengan krug bila
untuk jalan-jalan ada bantuan (pkl. 11.30).
menggunakan krug Objektif
(pkl.16.00). ▪ Kekuatan otot ekstremitas
4. Menganjurkan untuk yang sakit masih 1.
latihan gerak baik ▪ Klien terlihat senang bila
secara aktif maupun menggunakan krug
secara pasif (pkl. dengan bantuan perawat
21.00).
(pkl.11.30).
▪ Klien mampu melakukan
gerak adduksi, abduksi
serta fleksi dan ekstensi
(1) (2) (3) (4) secara mandiri (pkl. (6)
21.30)
(5)
Assesment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi tanggal
9 Agustus 2002.
12 12/8/02 II 1. Mengobservasi Subjektif Edi.R
tanda-tanda vital ▪ Klien mengatakan nyeri
(pkl. 08.00). hilang bila ekstremitas
2. Menganjurkan yang sakit ditinggikan
meninggikan (pkl. 10.15).
ekstremitas yang
▪ Klien mengatakan nyeri
sakit bila tidur (pkl.
10.00). hilang setelah minum obat
3. Memberikan asam asam mefenamat
mafenamat (pkl. (pkl.14.30).
14.00). ▪ Klien mengatakan merasa
4. Menganjurkan untuk lebih nyaman bila tidak
menarik napas dalam menggunakan seprei
bila terasa sakit plastik terasa panas
(pkl.21.00). (pkl.21.45)
5. Menganjurkan untuk ▪ Klien mengatakan dengan
minum susu sebelum melakukan teknik napas
tidur (pkl. 21.30). dalam maka nyeri hilang
6. Menganjurkan untuk (pkl. 21.05).
tidak menggunakan
seprei plastik pada Objektif
ekstremitas yang
▪ Klien minum susu
sakit (pkl.21.30).
sebelum tidur (pkl.21.45).
▪ Klien tampak sesekali
menarik napas dalam (pkl.
21.05).
▪ Klien menjauhkan seprei
plastik yang ada di tempat
tidurnya (pkl. 21.35).
Assesment
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning
Intervensi dihentikan.
Assesment
Masalah teratasi seluruhnya
Planning
Intervensi dihentikan.
15 13/8/02 I 1. Memantau derajat Subjektif Edi.R
mobilisasi pada ▪ Klien mengatakan
ekstremitas yang akan melakukan gerak
sakit (pkl.08.00). secara sendiri maupun
2. Membantu klien dengan bantuan keluarga,
naik ke kursi roda baik di tempat tidur
(pkl. 11.30). maupun dikursi roda
3. Mengajak klien (pkl.17.15).
untuk jalan-jalan Objektif
dengan
▪ Kekuatan otot ekstremitas
menggunakan krug
(pkl.15.00). yang sakit 2.
4. Menganjurkan untuk ▪ Klien mampu melakukan
lebih sering fleksi dan ektensi pada
melakukan gerak bagian lutut ekstremitas
aktif atau pasif baik yang sakit (pkl.17.30).
secara tidur maupun Assesment
di kursi roda (pkl. Masalah belum teratasi
17.00). seluruhnya.
5. Menganjurkan Planning
latihan gerak sesuai Lanjutkan intervensi tanggal
dengan kemampuan 9 Agustus 2002., dan serah
(pkl 17.00). terimakan kepada perawat
ruangan.
4. Catatan Perkembangan
Catatan Perkembangan
Femur
Subjektif :
▪ Klien mengatakan merasa nyaman bila tempat
tidur dan ruangannya bersih.
▪ Klien mengatakan lukanya mulai mengering.
▪ Klien mengatakan sering gatal di daerah sekitar
luka.
Objektif :
▪ Luka mulai mengering dan sisa hekting 6 jahitan
lagi.
▪ Tanda infeksi seperti pus, perdarahan dan fistula
tidak ada.
Assesment :
Masalah teratasi sebagian.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 12 Agustus 2002.
▪ Mengganti seprei dan membersihkan ruangan di
sekitar tempat tidur klien (pkl. 07.15).
▪ Mengobservasi tanda-tanda infeksi (pkl. 08.15).
▪ Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl
dan bethadine lalu up hekting sebanyak 5 jahitan
dengan teknik aseptik dan antiseptik (pkl. 08.15).
▪ Menganjurkan untuk tidak menggaruk daerah Edi. R
11/08/02 IV
sekitar lukanya bila terasa gatal (pkl. 08.15).
4.
Evaluasi :
Infeksi tidak terjadi.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan mengerti maksud dan tujuan
dari setiap prosedur yang akan dilakukan.
▪ Klien mengatakan keluarga mendukung dirinya
untuk mendapatkan perawatan.
▪ Klien mengatakan tidak mengerti mengenai proses
penyakit dan pengobatannya.
Objektif :
▪ Klien kooperatif.
▪ Klien terlihat lebih nyaman dan tenang.
Assesment :
Masalah teratasi sebagian.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 12 Agustus 2002
▪ Menjelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan
(pkl. 06.15).
11/08/02 V
▪ Memberikan support pada klien (pkl.16.00). Edi. R
5. ▪ Menjelaskan pentingnya perawatan yang lama
pada klien patah tulang (pkl. 17.00).
Evaluasi :
Gangguan konsep diri : peran diri tidak terjadi.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan besok akan gosok gigi dan
mandi sendiri dengan cara diseka.
▪ Klien mengerti tentang manfaat perawatan diri.
Objektif :
▪ Klien mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan perawat setelah dilakukan penuluhan
mengenai perawatan diri.
▪ Pada tanggal 12-8-02, pkl.05.30. klien mandi
12/08/02 I dengan diseka dan gosok gigi sendiri. Edi. R
6. ▪ Tanggal 12-8-02, Klien tampak bersih dan wangi
serta gigi terlihat putih dan bersih.
Assesment :
Tanggal 12 Agustus 2002 masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan masih takut untuk berjalan
menggunakan krug sendirian.
▪ Klien mengatakan akan lebih sering melakukan
jalan-jalan dengan krug bila ada bantuan.
Objektif :
▪ Kekuatan otot pada ektrenitas bawah yang sakit
masih 1.
▪ Klien terlihat senang bila menggunakan krug
dengan bantuan perawat.
▪ Klirn mampu melakukan adduksi dan abdiksi serta
fleksi dan ekstensi pada lutut kiri secara mandiri.
Assesment :
Masalah belum teratasi seluruhnya.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9Agustus 2002.
Implementasi :
Tanggal 13 Agustus 2002.
▪ Memantau derajat mobilisasi (pkl. 08.00).
▪ Membantu klien menggunakan kuesi roda (pkl.
11.30).
▪ Mengajak klien untuk jalan-jalan menggunakan
krug (pkl. 15.00).
▪ Menganjurkan untuk lebih sering melakukan
12/08/02 II
latihan gerak aktif dan pasif, baik di tempat tidur Edi. R
7. maupun di kursi roda (pkl. 17.00).
▪ Menganjurkan untuk melakukan latihan gerak aktif
dan pasif sesuai dengan kemampuan (pkl. 17.00).
Evaluasi :
Gangguan mobilitas fisik masih terjadi.
Reassesment :
Masalah belum teratasi seluruhnya.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan nyeri hilang bila ekstremitas
yang sakit ditinggikan.
▪ Klien mengatakan merasa lebih nyaman bila tidak
menggunakan seprei plastik.
▪ Klien mengatakan dengan menarik napas dalam
nyeri hilang.
▪ Klien mengatakan nyeri hilang setelah minum obat
asam mefenamat.
12/08/02 Objektif :
III ▪ Klien minum susu sebelum tidur. Edi. R
Subjektif :
▪ Klien mengatakan lukanya sudah kering dan tidak
merasa gatal.
▪ Klien mengatakan bila seprei dan ruangan sekitar
tempat tidurnya bersih maka infeksi tidak terjadi. Edi. R
12/08/02
IV ▪ Klien mengatakan lukanya akan tetap kering
9.
karena mandinya diseka.
Objektif :
▪ Luka tampak kering dan tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Assesment :
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan keluarganya mendukung proses
perawatan dirinya.
13/08/02 ▪ Klien mengatakan mengerti dan memahami Edi. R
I maksue dan tujuan dari perawatan yang lama pada
10.
klien dengan kondisi fraktur.
▪ Klien mengatakan akan menerima perawatan yang
lama asalkan sakitnya sembuh.
Objektif :
▪ Klien terlihat tenang.
Assesment :
Masalah teratasi seluruhnya.
Planning :
Intervensi dihentikan.
Subjektif :
▪ Klien mengatakan akan melakukan latihan gerak
secara sendiri atau dengan bantuan keluarga, baik
di tenpat tidur maupun di kursi roda.
Objektif :
▪ Kekuatan otot pada ekstremitas yang sakit 2.
▪ Klien mampu menggerakkan ekstremitas yang
sakit segara perlahan-lahan.
Assesment :
Masalah belum teratasi seluruhnya.
Planning :
Lanjutkan intervensi tanggal 9 Agustus 2002, dan serah
terimakan ke perawat ruangan.