KELAS 3B/PRAKTIKUM 1
SEKOLAH VOKASI
2019
KELOMPOK 1
1. AULIA FITRAH ISNAINI J3I117007
2. USAGI APRILIA MASKUR J3I217141
3. MUHAMMAD FAKHRI FIRDAUS J3I817098
4. DANANG AULIA WIJAYA J3I117077
5. M. NIZAR ZULFIKAR J3I817087
6. FANDI DARMA SIWI J3I117038
7. ISNAINI SHOLIHAH HASIBUAN J3I917187
8. LUTHFAN THORIQ SUBIZARETTA J3I217144
KELOMPOK 2
1. ATHIYATTUL TUFFAHATI TSABITAH J3I117046
2. ARIA RIZKY FAUZI J3I217146
3. CECEP SUNGKAWA J3I817125
4. ENDAH YULIARTI J3I117027
5. FIRMANSYAH MAULANA J3I217143
6. MOH. ROMDLONI SHOBUR J3I117073
7. TAUFIK FIKRI HASIBUAN J3I917180
8. WAHYUNI LUBIS J3I917191
KELOMPOK 3
1. IQBAL NUR AZIZ J3I117067
2. M NUR BAYDOWI J3I117032
3. HEDRISYA J3I117025
4. RIZKI ATMADISASTRA J3I817096
5. TASYA TIARA PUSPA J3I217139
6. MESYA ALNES LIONY J3I117057
7. VINISYA IRAMADHANI J3I117015
KELOMPOK 4
1. ACHMAD ARDYANSYAH J3I117070
2. ADITIYA AGSAN PUTRA J3I117035
3. ANDRIYAN NOPA J3I817104
4. ALVIA NURFADILA J3I117060
5. FIKRI FAUZI J3I117047
6. ROSA MAULINA J3I817116
7. TAMARA FIDELA J3I217154
8. YULIUS BALAGAIZE J3I117134
KELOMPOK 5
1. ELSA FATIMAH J3I217149
2. ICHA RIA A.S J3I117012
3. IMAM J3I217152
4. M AZZAM F J3I817110
5. MAHARDIKA J3I217156
6. NANDA WIJAYA P J3I817114
7. RENALDO ACHMAD F J3I917164
CHICK IN DAN BROODING MANAGEMENT (PERALATAN)
Chick In Management
Bibit yang digunakan berasal dari Lampung. Bibit pertama kali masuk
pada tanggal 7 Oktober yang dimulai dari kandang 1 yang kemudian diikuti
dengan kandang berikutnya dengan selisih jarak pengisian DOC kurang lebih satu
minggu per chick in. Bibit DOC yang pertama kali masuk sekitar kurang lebih
10.000 ayam per kandang per chick in. Bibit yang digunakan untuk pemeliharaan
ayam pembibit ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah
ditentukan, oleh sebab itu sebelum DOC masuk ke dalam kandang harus diperiksa
terlebih dahulu surat-surat keterangan asal DOC. Surat-surat tersebut berisi
tentang kondisi kesehatan DOC dan keterangan bebas penyakit menular. Hal
tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa bibit yang akan digunakan benar-
benar sehat dan bebas dari penyakit unggas yang menular seta dapat merugikan.
Selain itu bibit DOC dilakukan cropp fill yaitu mengecek tembolok ayam apakah
ayam sudah makan atau belum dan untuk mengecek penuh atau tidaknya
tembolok ayam. Tembolok yang mendapatkan pakan penuh 100% dapat dikatakan
baik namun bila dibawah 90% dikatakan tidak baik. Evaluasi cropp fill ini
dilakukan 4 jam setelah DOC datang. Debeaking atau pemotongan paruh juga
dilakukan pada ayam umur 4-5 hari, tujuannya adalah efisiensi pakan, membantu
pemerataan keseragaman ayam, mencegah kanibalisme pada ayam jantang yang
beradu dan menjaga keselamatan ayam betina pada saat kawin dari patukan ayam
pejantan.
Bobot badan merupakan salah satu kriteria yang dijadikan sebagai acuan
berhasil atau tidaknya suatu pemeliharaan ayam pembibibit. Setiap perusahaan
pembibitan memiliki standar bobot badan yang harus dicapai setiap minggunya,
oleh sabab itu dilakukan kontrol bobot badan setiap minggunya dengan
melakukan penimbangan.
Kontrol bobot badan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bobot
badan ayam sudah sesuai dengan standar atau belum dan untuk mengetahui
tingkat keseragaman ayam dalam sekelompok ayam. Penimbangan dilakukan
setiap minggunya secara acak per individu ayam dengan mengambil sampel
sebanyak 5% untuk ayam betina dam 10% untuk ayam jantan yang ada dalam
kandang atau 40 ekor ayam dalam setiappen betina dan 30 ekor dalam
setiap pen jantan. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan yang
memiliki ketepatan 20 gram dengan mengumpulkan sampel ayam ke salah satu
pojok pada tiap pen kandang dengan menggunakan jaring, hal ini bertujuan untuk
menghindari pemilihan dalam pengambilan sampel yang sama atau pengulangan
penimbangan. Nugroho et al. (2012) menyatakan bahwa kesulitan dalam
pencapaian bobot badan tersebut dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan pada
periode pemeliharaan berikutnya, efeknya akan berpengaruh pada periode
produksi telur. Ayam yang mengalami masalah pencapaian bobot badan di umur
4-5 minggu juga akan mengalami masalah yang sama pada umur 16 minggu
sehingga mengakibatkan kemunduran umur awal produksi.
Alat-alat
Blower sebagai outlet yang membawa udara keluar kandang sehingga ikut
tersedot pula debu dan gas (CO2dan NH3) yang membuat udara dalam kandang
tetap bersih dan segar. Hal ini sesuai pendapat David (2013) bahwa ventilasi
merupakan hal terpenting dalam pembuatan kandang karena merupakan pengantur
siklus udara dalam kandang. ventilasi bantuan atau ventilasi tambahan yaitu daat
berupa penambahan kipas yang berfungsi menyedot udara busuk dari sisi kandang
sementara udara segar masuk dari sisi lain dan penambahan kipas yang berfungsi
menghembuskan angin segar ke dalam kandang dan udara busuk di dalam
kandang kemungkinan akan terdesak ke luar. Blower pada setiap kandang terdapat
8 buah, namun pada kandang fase starter yang dinyalakan hanya 2-4 buah saja.
Kandang fase starter dipasang tirai yang berfungsi untuk meminimalkan udara
yang masuk secara berlebihan, memanaskan ruangan dan menghindari ayam
terkena udara langsung.
Sistem ventilasi pada fase starter memiliki prinsip bahwa suhu di dalam
kandang lebih hangat daripada lingkungan sekitar kandang. Blower dan colling
pad merupakan alat yang menunjang sistem ventilasi kandang yang berfungsi
sebagai alat yang mengatur keluar masuknya udara agar udara kandang tetap
bersih dan segar. Cooling pad sebagai inlet yang mambawa udara masuk ke
dalam kandang, serta berfungsi sebagai penetralisir udara serta menyaring debu
dan udara yang masuk dalam kandang. Colling pad terdapat di samping kanan dan
kiri kandang bagian pen paling depan. Colling pad terdiri dari 60 cell pad yang
mempunyai ukuran tinggi 150 cm, lebar 30 cm dan tebal 15 cm.
Dwi Rahayu Apriasih, 2015. PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit
Rembang III Jawa Tengah
FEEDING MANAJEMEN
- Jenis pakan
Perusahaan Di produksi oleh Jenis pakan
PT Super Unggas jaya PT Cheil Jedang Feed Crumble
Lampung
PT Satwa Borneo Jaya PT. Bintang Jaya Crumble
Torsina Proteina Feedmill
Tempat minum yang digunakan pada saat umur 1-5 hari adalah
chick drinker dengan kapasitas satu galon volumem tampung 2 liter untuk
50 ekor. Pemberian air minum dilakukan dua kali dalam satu hari yaitu ,
pagi hari dan sore hari. Penggunaan chick drinker akan di gantikan dengan
automatic nipple drinker setelah 5 hari pemeliharaan. Pengenalan nipple
drinker dilakukan secara bertahap. Pengarturan tinggi disesuaikan dengan
umur ayam
- Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Olanrewaju H.A. J.P. Thaxton W.A. Dozier III J. Purswell. W.B. Roush, S.L.
Branton. 2006. A Review of lighting programs for broiler production. Inter. J.
Poult. Sci. 5(4): 301-308.
Rozenboim I. I. Biran, Y. Chaiseha. S. Yahav. A. Rosenstrauch. D. Sklan, O.
Halevy. 2004. The effect of greenand blue monochromatic light combination
on broiler growth and development. Poult. Sci. 83: 842-845.
MANAJEMEN KESEHATAN PADA PEMELIHARAAN AYAM BIBIT PERIODE
STARTER
I. Biosecurity
A. Program sanitasi
Sanitasi kandang
Pembersihan kandang yang dilakukan di PT Aretha Nusantara
dilakukan rutin setiap minggu di hari jumat yaitu membersihkan sangkar,
atap kandang, dinding kandang, kawat pembatas antar pen dan blower.
Sedangkan untuk bagian luar kandang dilakukan pembersihan inlet.
Selain itu, dilakukan juga penaburan kapur saat bau amonia terasa kuat.
Ada pula program sanitasi yang dilakukan oleh PT Super Unggas
Jaya di dalam kandang adalah menyiapkan larutan desinfektan TH4 dan
bromosquad dengan masing-masing dosis 0,1ml/liter untuk pencelupan
kaki dan penyemprotan. Disediakan pula kapur aktif di dekat pintu
masuk untuk penyelupan sepatu boot.
Sanitasi lingkungan
Pembersihan area farm yg dilakukan di PT Super Unggas Jaya
adalah dengan menjadwal program spray secara teratur dilanjutkan
dengan penebaran kapur aktif di area farm.
Namun, di PT Aretha dilakukan dengan cara membersihan
rumput di sekitar kandang, membuang sampah pada tempatnya,
penyemprotan rumput menggunakan formalin.
B. Traffic Control
Pengaturan lalu lintas dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu spray
kendaraan dengan menggunakan BKC 50% dengan dosis 6 mL/5Liter air yang
dilakukan oleh petugas security dengan metoda flushing. Kemudian karyawan
yang ingin masuk ke area farm harus melewati ruangan shower yang berada di
depan dan di belakang area kandang. Shower bagian depan dilengkapi dengan
ruangan ganti, orang yang masuk akan masuk ke area farm harus berganti baju
khusus dan melakukan foot dipping sebelumnya. Karyawan harus melewati
shower kembali yang berada di setiap flok. Lalu biosekuriti yang diterapkan dari
area kandang keluar area farm yaitu pegawai harus melewati shower antar flok
yang berbentuk zig-zag, setelah itu masuk ke ruang transisi untuk mengganti
pakaian.
Baik di PT Aretha maupun PT Super Unggas Jaya diterapkan pembagian
zona menjadi 3, yaitu zona merah, kuning, dan hijau. Zona merah meliputi
gerbang masuk, pos satpam, mess karyawan atau tamu dan lahan parkir. Zona
kuning meliputi kantor, gudang pakan, ruang teknisi, area pengolahan air, ruang
insenerasi dan gudang peralatan. Zona hijau meliputi area kandang shower yang
berada di setiap flok serta pos yang berada di area kandang, sebelum masuk
kandang harus melewati shower. Namun di PT Super Unggas Jaya dilakukan
pula sterilisasi terhadap barang bawaan menggunakan sinar ultraviolet yang
disediakan dalam bentuk kotak khusus di pos security dan kantor.
II. Vaksinasi
Vaksinasi adalah suatu metode yang dilakukan untuk menambah kekebalan tubuh
hewan terhadap bibit penyakit dengan menuntikkan virus yang sudah
dilemahkan. Program vaksinasi yang dilakukan di PT Super Unggas Jaya unit
farm Lampung saat periode starter rutin dilaksanakan setiap minggu hingga
minggu keempat pemeliharaan. Program vaksinasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Umur (Hari) Vaksin Tipe Aplikasi
III. Medikasi
Program medikasi yang dilakukan di PT Super Unggas Jaya saat periode starter
adalah pemisahan ayam yang sakit pada lingkar pembatas (chick guard) khusus untuk
isolasi. Ayam yang dipisahkan adalah ayam yang mengalami black navel, tali pusar
terdapat tali tipis (string), lemas dan tembolok tidak terisi setelah 6 jam kedatangan.
Ayam yang diisolasi tersebut diberi pengobatan lalu setelah kondisi ayam membaik
selanjutnya ayam dikandangkan kembali dengan ayam yang sehat yang sesuai dengan
bobot badannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alzamakhsyari LA. 2015. Manajemen pemberian pakan ayam pembibit pedaging periode
starter di PT Super Unggas Jaya unit farm Lampung. [tugas akhir]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Erman NP. 2019. Manajemen kesehatan pada ayam pembibit pedaging di PT Aretha
Nusantara Breeding Farm Kuningan. [tugas akhir] Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
PT Super Unggas Jaya unit Farm Lampung memelihara ayam bibit parent
stock pedaging sebanyak 101.768 ekor daging dengan strain yang digunakan
adalah Ross 308. Ayam didatangkan dari Hatchery Grand Parent Stock CJ-
VIA Sukabumi, Jawa Barat.
Tugas Akhir 2 oleh chiko rifqi rahmatullah 2014 di PT Super Unggas Jaya
PT Super Unggas Jaya unit Farm Lampung memelihara ayam bibit parent
stock dengan strain yang digunakan adalah Ross 308. Ayam didatangkan dari
Hatchery Grand Parent Stock CJ-VIA Sukabumi, Jawa Barat.
Umur Konsumsi Bobot Uniformiy Deplesi Konversi
(mg) Pakan (g/mg) (%) (%) Pakan
(g/ekor/hari)
Akt Std Akt Std Akt Std Akt Std Akt Std
Konsumsi pakan
Pakan merupakan unsur yang sangat menentukan kualitas telur tetas yang
dihasilkan dalam suatu usaha pembibitan ayam. Jenis dan jumlah pemberian
pakan tergantung umur, bobot, cara pemeliharan dan tujuan produksi. Umumnya
jumlah pemberian, jenis dan kadar nutrisi pakan yang diberikan berdasarkan umur
(Sarwono, 2010). Pemberian pakan dapat dilakukan secara efesien dengan
memperhatikan bahan pakan, kandungan nutrisi dan tempat penyimpanan pakan 9
(Setyono et al., 2013)
Kons pakan dari kedua farm menunjukkan data fluktuatif, namun farm sukabumi
lebih bagus karena menunjukkan data kons pakan yang lebih dari std.
Uniformiy
Kontrol berat badan dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ayam pembibit
yang baik. Keberhasilan pemberian pakan dapat dilihat dari berat badan yang dicapai
dibandingkan dengan berat standarnya, ayam akan menghasilkan produksi telur yang
tinggi apabila pada saat ayam dewasa kelamin ayam tidak terlalu berat/gemuk dan sesuai
dengan standar berat badan yang dianjurkan breeder. Peningkatan pertambahan bobot
badan ayam berbanding lurus dengan meningkatnya konsumsi pakan, karena semakin
tinggi tingkat konsumsi pakan maka meningkat pula pertambahan bobot badannya,
karena salah satu fungsi pakan dalam tubuh ayam selain untuk kebutuhan hidup pokok
juga untuk pertumbuhan (Wijayanti et al., 2011). Penimbangan berat badan dapat
dilakukan dari mulai umur 4 minggu dan ayam yang mempunyai berat badan dibawah
standar dipisahkan dan diberi ransum yang berkualitas dan kuantitas baik, sebaliknya
apabila anak ayam terlalu gemuk 14 maka dilakukan pembatasan pemberian ransum agar
dapat mencapai berat badan standar (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010). Pengontrolan
bobot badan ayam dilakukan untuk mengetahui tingkat keseragaman ayam (uniformity).
Kontrol bobot badan dilakukan dengan cara penimbangan sampel sebanyak 10% dari
jumlah ayam setiap minggu, tingkat keseragaman yang baik (good uniformity) harus
mencapai 80 % (Fadilah dan Fatkhuroji (2013). Pengukuran berat badan dapat dilakukan
dalam kurun waktu satu minggu sehingga untuk mendapatkan pertambahan berat badan
harian dapat dilakukan dengan menghitung selisih bobot ayam petelur grower akhir
minggu dengan bobot tubuh minggu sebelumnya kemudian di bagi tujuh (Rasyaf, 2009).
Uniformity atau keseragaman kurang bagus dari kedua farm, disebabkan pada
periode starter anak ayam malas dan banyak tidur daripada makan, untuk
meningkatkan persentase keseragaman yaitu dengan melakukan grouping ayam
dengan memisahkan ayam bb besar dengan kecil. Selanjutnya BB badan kecil
mendapatkan perlakuan yang lebih intensif.
Deplesi
Deplesi merupakan tingkat kematian dan culling dalam pemeliharaan selama satu kali
produksi yang biasanya dihitung dalam bentuk persentase, adapun faktor yang
menyebabkan angka kematian yaitu lingkungan, genetik dan penyakit (Umam, 2003).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka deplesi antara lain sanitasi kandang,
peralatan, kebersihan lingkungan serta penyakit. Pemeliharaan ayam dinyatakan berhasil
jika angka kematian secara keseluruhan kurang dari 5% (Rasyaf, 2008).
Deplesi tertinggi farm lampung terjadi minggu-2 pada jantan sedangkan betina
minggu-4, dikarenakan saat vaksin kurang baik dan saat penggiringan tidak hati-
hati sehingga banyak yang stress dan cedera berakibat kematian.
Farm sukabumi cukup baik, hanya saja ayam betina minggu-1 dan jantan minggu-
3 cukup tinggi, dikarenakan perlakuan saat vaksinasi.
Konversi pakan
Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi ayam dibagi dengan
pertambahan berat tubuh ayam atau produksi telur yang dihasilkan dalam satu periode
tertentu (Rasyaf, 2009). Efesiensi ransum yang diberikan pada ayam bisa dilihat dari
angka konversi ransumnya. Angka konversi ransum yang rendah berarti jumlah ransum
yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit, begitu pula
sebaliknya apabila angka konversi ransum tinggi berarti jumlah ransum yang digunakan
unttuk menghasilkan satu kilogram daging semakin banyak (Kartasudjana dan Suprijatna,
2010). Konversi pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, bentuk pakan,
temperatur, lingkungan, konsumsi pakan, berat badan dan jenis kelamin (Siregar, 2005).
Faktor penyebab tingginya nilai FCR adalah pemberian pakan berlebihan, tempat pakan
yang tidak 15 memenuhi standar, sehingga banyak pakan yang tercecer, ayam terserang
penyakit, terutama terjangkit penyakit saluran pernapasan sehingga nafsu makan
menurun, kandungan gas amonia di dalam kandang tinggi, suhu dalam kandang tinggi
serta mutu pakan kurang baik (Subkhie et al., 2012).
Konversi pakan dari kedua farm sudah baik dengan BB yg diperoleh melebihi
standar, karena ayam efisien mengonsumsi pakan.