Anda di halaman 1dari 5

TEKS BIOGRAFI GEORGE SAA

(oleh : Arifka Maulida Nurazizah/X IPS 2/06)

George Saa merupakan anak bungsu dari pasangan Silas Saa dan Nelce Wofam. George
Saa merupakan sosok yang mandiri, karena sejak kecil dia sering berpindah pindah mengikuti
orang tuanya. Bahkan, ia juga hidup terpisah dari kedua orang tuanya. Walaupun semasa sekolah
SD dan SMP ia sering tidak masuk, tetapi ia sangat rajin belajar. Prestasinya di bidang fisika
bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu yang menurut sebagian anak muda rumit ini.
Kegigihan dan semangat George Saa membawanya menjuarai olimpiade kimia tingkat daerah
2001. Prestasinya tidak berhenti begitu saja. Pada November 2003 ia menduduki peringkat 8 dari
60 peserta lomba matematika kuantum di India. Berkat prestasinya, George Saa mendapat
banyak fasilitas dari pemerintah. Ia mendapat beasiswa kuliah di Amerika Jurusan Aerospace
Engineering di Floridina Institude of Tecnologi. Dulu George Saa memiliki cita-cita menjadi
pilot, tapi karena matanya minus 3,25 ia harus mengalihkan impiannya.

Prestasinya yang gilang gemilang yaitu sebagai pemenang lomba Firs Step to Nobel Price
in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya yang berjudul Infinite Triangel and
Hexagonal Lattice Network of Idential Resisto. Bahkan rumus penghitung hambatan antara dua
titik rangkaian resistor yang ditemukan diberi nama “George Saa Formula”. Sifat yang dapat
diteladani dari George Saa, yaitu:

1. Mandiri
2. Tidak mudah putus asa
3. Memiliki kegigihan dan semangat yang luar biasa
4. Percaya diri

TEKS BIOGRAFI ARDIAN SYAF

Ardian Syaf merupakan laki-laki berusia 31 tahun, yang memiliki sifat sederhana dan
rendah hati dengan memilih tinggal dikampung halamannya di Desa Tenggur Kecamatan
Rejotangan, Tulung Agung bersama istri dan seorang anak. Pada awalnya setelah lulus dari
jurusan desain komunikasi visual, universitas malang tahun 2004, ia sempat bekerja sebagai
tukang layout dan illustrator sebuah penerbit. Aan juga merupakan orang sabar, karena ia sempat
lama sekali tidak mendapat orderan, dan walaupun membuat komik tanpa imbalan ia tetap
kerjakan. Aan adalan pekerja professional, ia juga merupakan illustrator penerbit asing. Aan
dapat menyelesaikan satu halaman per hari, dan itu pun bukan pekerjaan yang berat baginya,
dengan begitu ia merupakan sosok yang disiplin dan teliti. Ardian Syaf mendapat kontrak dengan
DC Comics Amerika dengan bayaran 235 dolar per halaman. Sikap yang dapat diteladani dari
Ardian Syaf, yaitu:

1. Sederhana dan rendah hati


2. Tidak mudah menyerah
3. Sabar
4. Pekerja yang professional
5. Disiplin dan teliti
ARTIKEL PENGAWETAN MAKANAN KORNET SAPI

(Oleh : Arifka Maulida Nurazizah/ X IPS 2/ 06)

Daging sapi merupakan sumber vitamin B dan mineral seperti zinc, fosfor, dan zat besi
yang baik dan penting untuk tubuh. Selain itu, dalam 100 gram daging sapi terkandung sekitar 15
gram lemak (jenuh, tak jenuh tunggal, dan tak jenuh rantai ganda) dan 26 gram protein. Protein
dari daging sapi dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pembentukan tubuh.
Namun jika berlebihan, tentu juga tidak baik.

Di zaman yang modern ini untuk mendapatkan daging sapi sangatlah mudah, karena
dengan seiring perkembangan teknologi kita dapat membeli daging sapi dalam bentuk kornet
yang telah melalui proses pengawetan berupa pengalengan, dengan begitu kita lebih mudah
dalam menyimpannya.

Kornet adalah salah satu jenis produk olahan daging sapi yang banyak digunakan dalam
resep masakan Indonesia. Kornet daging sapi diolah dengan cara diawetkan dalam air garam
(brine), yaitu air yang dicampur dengan larutan garam jenuh. Kemudian dimasak dengan cara
simmering, yaitu direbus dengan api kecil untuk menghindari hancurnya tekstur daging sapi.

Pembuatan kornet daging sapi ini bertujuan untuk tetap dapat memperoleh produk daging
sapi yang berwarna merah, awet dan praktis. Dengan diproses menjadi kornet, masalah
penyimpanan daging sapi segar dapat diatasi. Agar awet, daging sapi segar memang harus
disimpan pada suhu dingin atau suhu beku, akibatnya menjadi tidak praktis apabila akan
digunakan. Sedangkan daging sapi segar yang telah diproses menjadi kornet kemudian
dikalengkan, dapat disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat
dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti, serta makanan lain.

Daging kornet semakin menjadi pilihan bagi banyak orang. Produk olahan daging ini
juga cepat dan mudah diolah. Meski nilai gizinya cukup baik, perlu kecermatan dalam memilih,
supaya jangan mengonsumsi makanan yang sudah rusak.

Bahan Baku Pembuatan Kornet Sapi


1. Daging sapi yang digiling.

2. Garam dapur

3. Nitrit,

4. Alkali fosfat

5. Bahan pengisi

6. Air

7. Lemak,

8. Gula

9. Bumbu.

Peralatan yang diperlukan antara lain:

1. Chopper untuk menggiling daging, sehingga dihasilkan daging cincang,

2. Mixer untuk mencampur adonan, sehingga menjadi homogen,

3. Alat pengukus untuk memasak adonan daging,

4. Exhauster untuk menyedot dan menghampakan udara di dalam kaleng,

5. Mesin penutup kaleng untuk menutup kaleng secara hermetis (kedap udara),

6. Retort untuk memanaskan kaleng dan isinya, sehingga tercipta kondisi yang steril.

Prosedur Cara Pembuatan :

Daging sapi digiling dengan chopper pada suhu rendah sehingga selama penggilingan,
suhu dapat dipertahankan tetap di bawah 16°C. Hal tersebut dilakukan dengan menambahkan es
batu atau air dingin. Hasil gilingan berupa daging cincang yang masih kasar. Setelah dicincang,
daging dimasukkan ke dalam mixer untuk mencampur daging, bumbu, dan bahan lainnya
menjadi adonan yang homogen. Agar emulsi tetap terjaga stabilitasnya, pencampuran harus
dilakukan pada suhu rendah (10-16°C).
Emulsi daging yang telah terbentuk selanjutnya diisikan ke dalam kaleng yang
sebelumnya telah disterilkan dengan panas. Pengisian dilakukan dengan menyisakan sedikit
ruang kosong di dalam kaleng, disebut head space. Kaleng yang telah diisi, kemudian divakum
(exhausting) dengan cara melewatkannya melalui ban berjalan ke dalam exhauster box bersuhu
90-95°C selama 15 menit. Setelah keluar dari exhauster box, kaleng dalam keadaan panas
langsung ditutup dengan mesin penutup kaleng.

Setelah ditutup, kaleng beserta isinya disterilisasi dengan cara memasukkan kaleng ke
dalam retort dan dimasak pada suhu 120°C dan tekanan 0,55 kg/cm2, selama 15 menit. Agar
daging tidak mengalami pemanasan yang berlebihan, kaleng yang telah disterilkan harus segera
didinginkan di dalam bak pendingin yang berisi air selama 20-25 menit. Setelah permukaan
kaleng dibersihkan dengan lap hingga kering, produk siap untuk diberi label dan dikemas.

Anda mungkin juga menyukai