PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Corned Beef atau kornet adalah salah satu jenis produk olahan daging yang
banyak digunakan dalam resep masakan Indonesia. Kornet daging diolah dengan
cara diawetkan dalam air garam, yaitu air yang dicampur dengan larutan garam
jenuh. Kemudian dimasak dengan cara simmering, yaitu direbus dengan api kecil
memperoleh produk daging sapi yang berwarna merah, awet, dan praktis. Dengan
diproses menjadi kornet, masalah penyimpanan daging sapi segar dapat diatasi.
Agar awet, daging sapi segar memang harus disimpan pada suhu dingin atau suhu
beku, akibatnya menjadi tidak praktis apabila akan digunakan. Sedangkan daging
sapi segar yang telah diproses menjadi kornet kemudian dikalengkan, dapat
disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat dihidangkan
sebagai campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti, serta makanan lain.
Corned beef atau daging kornet semakin menjadi pilihan bagi banyak
orang. Produk olahan daging ini juga cepat dan mudah diolah. Meski nilai gizinya
makanan yang sudah rusak. Salah satu kelemahan daging segar adalah daya
simpannya yang rendah pada suhu kamar, sehingga harus disimpan pada suhu
dingin atau suhu beku. Kelemahan lainnya adalah tidak praktis dalam
penggunaannya, terutama bagi mereka yang selalu sibuk dengan kegiatan di luar
1
2
rumah. Untuk itu diperlukan kehadiran produk olahan daging yang bisa diolah
Bahan baku pembuatan kornet adalah daging sapi yang digiling. Daging
tersebut kaya protein yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dan
membentuk emulsi yang baik. Bahan tambahan yang diperlukan adalah garam
dapur, nitrit, alkali fosfat, bahan pengisi, air, lemak, gula, dan bumbu. Garam
dengan cara mengekstrak protein miofibriler dari serabut daging selama proses
selama pemanasan, sehingga protein membentuk massa yang kuat, dapat menahan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan