Hipertensi
DISUSUN OLEH :
HABIBATUZZAKIYAH
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
4. Pencegahan Hipertensi
5. Pengobatan Hipertensi
6. Diet Hipertensi
Sasaran : Lansia
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
1. Pengertian hipertensi
6. Diit hipertensi
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan
No. Waktu Sasaran Media
kegiatan Penyuluhan
diri menyimak
c. Menyampaikan c. Mendengarkan dan
materi
pokok mendengarkan
pembahasan
pertanyaan dan
memahami
hipertensi
penyebab mendengarkan
hipertensi
belum jelas
f. Menjelaskan f. Mendengarkan
g. Mendengarkan dan
hipertensi
pertanyaan yang
diajukan
c. Mengakhiri c. Memperhatikan
pertemuan dan
menjawab salam
salam penutup
G. EVALUASI
A. PENGERTIAN
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan supplai oksigen dan nutrisi,
yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan
menetap, timbulah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi.
(Vitahealth, 2004).
Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah manusia secara
alami berfluktuasi sepanjang hari. Tekanan darah tinggi menjadi masalah hanya bila
tekanan darah tersebut persisten. Tekanan darah tersebut membuat sistem sirkulasi
dan organ yang mendapat suplai darah (termasuk jantung dan otak) menjadi tegang
(Palmer, 2005).
Menurut World Health Organization (WHO) batas tekanan darah yang masih
dianggap normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
Secara umum hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang lebih dari
140/90 mmHg.
Meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
penyakit hipertensi yang dimaksud yaitu sakit kepala, pendarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Padahal, gejala tersebut bisa terjadi
pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal.
1. Sakit kepala
2. Jantung berdebar-debar
4. Mudah lelah.
5. Penglihatan kabur
6. Wajah memerah
7. Hidung berdarah
C. PENYEBAB HIPERTENSI
dengan yang lain. Selain faktor yang dapat diubah misalnya pola makan, aktivitas dan
olahraga, kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh dan faktor yang tidak dapat diubah
esensial, namun demikian terdapat beberapa faktor resiko terkena darah tinggi,
berkadar garam tinggi, kurang mengkonsumsi buah dan sayuran segar, terlalu banyak
Darah Tinggi dan Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke secara Alami”
oleh Robert E Kowalski (2010) disebutkan pula ada beberapa faktor resiko yang dapat
menyebabkan hipertensi antara lain: berat badan, gaya hidup, stress, merokok,
a. Usia
atau sekitar 35-55 tahun adalah sekitar 20% dan meningkat lebih dari 50%
pada usia diatas 60 tahun. Tekanan darah tinggi juga dapat terjadi pada usia
berbagai faktor. Dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan
berkurang, sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah
b. Jenis Kelamin
bukanlah nyeri dada yang tak tertahankan atau nyeri yang menjalar dari bahu
hingga lengan kiri atau gangguan pencernaan atau kekakuan rahang seperti
yang dialami pria. Gejala yang dialami wanita lebih cenderung pada
keletihan terus menerus dan tidak jelas penyebabnya, lesu dan gangguan
emosional. Gejala-gejala seperti itu sering dianggap remeh kaum wanita dan
hanya dengan minum obat akan sembuh. Hipertensi membuat kaum wanita
rata usia 60 tahun, terbukti bahwa setiap peningkatan 10 poing tekanan darah
sebesar 9%. Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras untuk
c. Riwayat Keluarga
Jika kedua orang tua mengidap tekanan darah tinggi, maka kemungkinan
hipertensi. Tekanan darah seorang anak akan lebih mendekati tekanan darah
anak adopsi. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang diturunkan dan bukan
(Palmer 2007).
darah tinggi dan kebiasaan merokok. Kolesterol yang terlalu tinggi dalam
darah. Oleh karena itu disarankan mengganti lemak jenuh dengan lemak
tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda omega 3 untuk menurunkan
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan
hanya menjaga bentuk tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat
hipertensi ikut meningkat. Pada suatu kajian terdapat 623 orang dewasa
usia setengah baya yang bebas penyakit dengan rentang usia 30-49 tahun
dan 605 orang dewasa yang lebih tua, 50-65 tahun. Mereka mengalami
berat badan adalah perubahan gaya hidup yang paling besar pengaruhnya
tubuh dan semakin banyak air yang tertahan di jaringan tubuh maka hal
D. PENCEGAHAN HIPERTENSI
pencegahan yang baik. Masih menurut Kowalski (2010), Palmer (2007) dan
cake, pastry, biskuit, produk daging dan krim golongan ini juga
hipertensi maka ada pula beberapa kolesterol yang baik yaitu lemak tak jenuh
ganda omega 3 dapat ditemukan pada ikan berminyak, minyak biji rami,
minyak biji kenari dan minyak ikan serta lemak tak jenuh tunggal ditemukan
2. Olahraga/Aktivitas Fisik
selama 30 menit sehari. Aktivitas fisik ini dapat dilakukan menjadi kebiasaan
tangga ataupun senam ringan. Dengan adanya aktivitas fisik yang teratur
mmHg.
berat badan.
menambah satu atau dua sendok teh garam yang mengandung kalium klorida
saat memasak. Idealnya tubuh cukup mengkonsumsi sekitar satu sendok teh
E. PENGOBATAN HIPERTENSI
mmHg dan untuk individu berisiko tinggi seperti diabetes melitus, gagal ginjal target
1. Non Farmakologis
1. Terapi Herbal
3. Relaksasi Progresif
4. Meditasi
5. Akupuntur
6. Akupresur
7. Homeopati
8. Terapi Musik
9. Aromaterapi
11. Refleksologi.
2. Farmakologis
oleh dokter. Menurut Palmer (2007) obat antihipertensi dapat dibagi menjadi
darah.
cara yang sama seperti inhibitor ACE yaitu dengan memblokade efek
F. DIIT HIPERTENSI
1. Sumber karbohidrat
Dianjurkan : kentang, singkong, terigu, tapioka, makaroni
Yang tidak di anjurkan : roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam
dapur
Dianjurkan : telur maksimal 1 butir per hari, daging sapi, ayam dan
Yang tidak dianjurkan : berbagai macam jeroan seperti ati, telur asin, keju, ebi,
4. Sayuran
garam
5. Buah-buahan
Yang tidak dianjurkan : buah dalam kaleng, asinan buah, manisan buah
6. Lemak
7. Bumbu
Dianjurkan : bumbu yang tidak mengandung garam dapur dan
Yang tidak dianjurkan : garam dapur, soda kue, kecap, terasi, baking powder
Daftar pustaka
Agrina, dkk. (2011). Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi dalam Pemenuhan Diet
Hipertensi. Vol 6, hal 46-53