Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AUDIT INTERNAL KEDUA

UNIT PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


TAHUN 2018

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan penilaian Area Prioritas dan banyaknya keluhan pasien di unit
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diketahui melalui kotak saran
dan kotak kepuasan pelanggan, maka perlu dilakukan audit internal untuk
menilai kinerja pelayanan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) BLUD UPT
Puskesmas Kupang Kota.
Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja
yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik
pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi
yang digunakan.

B. TUJUAN AUDIT
a. Mencapai visi misi dan tujuan organisasi
b. Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan
c. Dasar pengambilan keputusan
d. Pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan mutu dan
kinerja Puskesmas Kupang Kota.

C. LINGKUP AUDIT
Unit yang diaudit adalah Unit Pelayanan Poli Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA). Unit Pelayanan Poli KIA terdiri atas 4 orang Bidan dengan kompetensi
2 orang lulusan D IV Kebidanan dan 2 orang lulusan D III Kebidanan.
D. OBYEK AUDIT
Hal-hal yang diaudit adalah segala hal terkait proses pelayanan di Unit
Pelayanan Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mulai dari menerima pasien
hingga dokumen – dokumen yang harus ada di Poli KIA, meliputi :
a. Dokumen yang ada di Pelayanan Poli KIA (SOP, PMK No.43 tahun 2016,
dan Dokumen lain) sesuai Elemen Penilaian
b. Proses pelaksanaan pelayanan
c. Pelaksanaan SOP
d. Mencari bukti-bukti ketidaksesuaian

E. TANGGAL AUDIT
Audit internal di bagian Farmasi dilakukan pada hari , tanggal

F. STANDAR ATAU KRITERIA YANG DIGUNAKAN DAN HASIL AUDIT

No Kriteria Audit Daftar pertanyaan Fakta lapangan

1 9.1.2 Apakah petugas bekerja Petugas Poli KIA


Tenaga klinis sesuai dengan SOP ? bekerja sesuai dengan
berperan penting bidang pendidikan dan
dalam memperbaki tupoksinya.
perilaku dalam
pemberian
pelayanan.

Apakah petugas menjalankan Petugas Poli KIA


Tata Nilai Puskesmas Tata Nilai Puskesmas saat sudah menjalankan
Kupang Kota memberikan pelayanan Tata Nilai Puskesmas
kepada pasien? Kupang Kota
Bagaimana penatalaksanaan Pasien datang dari
yang dilakukan dari pasien pendaftaran menunggu
datang diruang, pemberian diruang tunggu poli
pelayanan, dan setelah KIA hingga di panggil,
pemberian layanan ? petugas KIA
menanyakan dan
2.7.1
mencatat keluhan yang
Proses Kajian Awal
di rasakan oleh pasien,
dilakukan secara
dan dilakukan
paripurna, mencakup
pemeriksaan sesuai
berbagai kebutuhan
keluhan yang
dan harapan pasien
dirasakan pasien,
atau keluarga
petugas menjelaskan
dan mencatat pada
status pasien hasil dari
pemeriksaan yang
dilakukan. serta
memberikan resep
obat bila di perlukan.
2
PMK No 43 Tahun Apakah Program yang dimiliki Sesuai dengan PMK
2016 tentang Standar KIA sesuai dengan PMK No. no.43 Tahun 2016
Pelayanan Minimal 43 Tahun 2016
Bidang Kesehatan Bagaimana perencanaan, Perrencanaan :
pelaksanaan dan pasca 1. Target/sasaran dari
pelaksanaan program program Kegiatan KIA
kegiatan poli Kesehatan Ibu bersumber dari data
Dinas Kesehatan Kota
dan Anak
Bandar Lampung.

2. Kegiatan Program
Poli KIA disesuaikan
dengan kesepakatan
dan kebutuhan
masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas
Kupang Kota

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan
program KIA sudah
sesuai dengan jadwal,
tujuan, dan sasaran.

Pasca pelaksanaan :

Petugas poli KIA telah


membuat laporan,
mendokumentasikan
serta mengarsipkan
laporan hasil kegiatan

G. AUDITOR
Siti Alawiyah S.Kep.Ners.
Erdalia SE.
Elisa Putri S.ST.

H. PROSES AUDIT
Metode yang digunakan adalah wawancara terhadap auditee, telusur
dokumen, melihat proses pelayanan dan mencari informasi dari sumber luar
(pasien).

I. TEMUAN DAN ANALISA HASIL AUDIT


1. SOP Poli KIA sudah ada, namun kurang terperinci.
Analisa : SOP KIA harus dijabarkan secara terperinci sehingga setiap
pelaksanaan pemeriksaan KIA sesuai dengan prosedur.
2. Tata Nilai Puskesmas terkadang tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Analisa : Banyak faktor yang menyebabkan tata nilai puskesmas tidak
berjalan, yaitu :
1. Latar belakang pendidikan yang berbeda.
2. Latar belakang suku yang berbeda sehingga kadang
terjadi perbedaan persepsi.
3. Dari faktor individu petugas sendiri.

3. Waktu tunggu pasien yang lama.


Analisa : Waktu tunggu pasien yang lama bisa disebabkan keterlambatan
buku status yang diberikan ke poli KIA dan kurangnya informasi yang
diberikan petugas KIA kepada pasien tentang waktu yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
4. Ada beberapa pemeriksaan atau pendataan yang kurang dijelaskan
kegunaannya.
Analisa : Pemberian informasi mengenai kegunaan pemeriksaan atau
pendataan dapat mengurangi kesalahpahaman antara pasien dan
petugas.
5. Poli KIA tidak memiliki arsip PMK No. 43 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal terutama bagian Kesehatan Ibu dan Anak.
Analisa : Petugas poli KIA dan petugas tenaga kesehatan lain diharapkan
mengetahui tentang Standar Pelayanan Minimal.
6. Terdapat perbedaan hasil laporan puskesmas dengan data dinas.
Analisa : Hasil laporan puskesmas harus sama dengan data dinas.
7. Ada beberapa spring file yang belum diberi judul.
Analisa : Penamaan judul di setiap spring file memudahkan petugas dalam
pencarian dokumen.

J. REKOMENDASI
1. Perlu perbaikan dalam SOP KIA terutama bagian prosedur yang
ditambahkan secara terperinci mulai dari pasien datang sampai pasien
pulang serta respon time yang belum ada dalam SOP.
2. Diberikan pembinaan dari kepala pelayanan atau kepala puskesmas bila
petugas tidak menjalankan tata nilai puskesmas lebih dari 3 kali.
3. Disarankan petugas baik petugas pendaftaran atau rekam medik atau
petugas dari poli lain agar dapat bekerja sama sehingga tidak terjadi
keterlambatan dalam pendistribusian status pasien.
4. Disarankan petugas KIA memberikan informasi kepada pasien lain (bila
ada pasien yang menunggu) penjelasan tentang waktu yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
5. Perlunya pemasangan respon time yang dilakukan di poli KIA dengan lay
out yang mudah terlihat pasien dan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien.
6. Disarankan petugas KIA agar menjelaskan maksud dari pemeriksaan atau
pendataan yang dibutuhkan.
7. Pengadaan arsip PMK No. 43 tahun 2016.
8. Disarankan petugas lebih teliti dalam pengentrian data.
9. Pemberian judul setiap spring file.

Anda mungkin juga menyukai