Daftar Isi
Daftar Isi ...................................................................................................................... 2
Daftar Singkatan.......................................................................................................... 4
Bab I. Pendahuluan..................................................................................................... 5
A. Latar Belakang .................................................................................................... 5
B. Tujuan ................................................................................................................. 8
1. Tujuan Umum ................................................................................................ 8
2. Tujuan Khusus ............................................................................................... 8
C. Pengertian........................................................................................................... 9
2
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Lampiran
3
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Daftar Singkatan
Mf Rate = angka mikrofilaria rate
POMP Filariasis = Pemberian obat massal pencegahan filariasis
SDJ = survei darah jari
SDJ-1 = Survei Data Dasar Prevalensi Mikrofilaria
SDJ-2 = Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria setelah selesai pelaksanaan POMP
Filariasis tahun ke 3
SDJ-3 = Survei Evaluasi Prevalensi Mikrofilaria setelah selesai pelaksanaan POMP
Filariasis tahun ke 5
TAS = Transmission Essassment Survey
TAS-1 = Survei Evaluasi Prevalensi Penularan Filariasis setelah selesai POMP
Filariasis tahun ke 5, apabila hasil SDJ-3 menunjukkan angka mikrofilaria rate <1%
TAS-2 = Survei Evaluasi Prevalensi Penularan Filariasis pada akhir tahun ke 2 tahap
Surveilans Periode Stop POMP Filariasis
TAS-3 = Survei Evaluasi Prevalensi Penularan Filariasis pada akhir tahun ke 4 tahap
Surveilans Periode Stop POMP Filariasis
4
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada tahun 2004, filariasis telah menginfeksi 120 juta penduduk di 83 negara di
seluruh dunia, terutama negara-negara di daerah tropis dan beberapa daerah
subtropis. Di regional South-East Asia (SEAR) terdapat 3 jenis parasit filariasis,
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori yang terdapat di 9 negara,
yaitu Banglades, India, Indonesia, Maldive, Myanmar, Nepal, Sri Langka,
Thailand, dan Timor Leste.
5
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
6
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
cacing filaria dan sebagai sumber penularan filariasis (Undang-undang No. 36,
tahun 2009, pasal 152). Upaya eliminasi filariasis merupakan salah satu upaya
eliminasi penyakit-penyakit terabaikan (RPJMN 2010-2014). Program Eliminasi
Filariasis menjadi prioritas nasional dengan agenda utama melaksanakan
kegiatan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis untuk memutus rantai
penularan filariasis pada penduduk di semua Kabupaten/Kota Endemis Filariasis
(Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014) dan seluruh penderita
filariasis dapat terjangkau pelayanan kesehatan yang memadai (Standar
Pelayanan Minimal, 2008)
7
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Filariasis tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada
tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Memutus rantai penularan filariasis di Daerah Endemis Filariasis
(menurunnya angka mikrofilaria rate menjadi kurang dari 1% dan rantai
penularan filariasis terputus di setiap Kabupaten/Kota Endemis Filariasis)
b. Mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis
8
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
C. Pengertian
1. Eliminasi Filariasis
Adalah tercapainya keadaan dimana penularan filariasis sedemikian
rendahnya sehingga penyakit ini tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat
9
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Bab II
Kebijakan dan Strategi
A. Kebijakan
B. Strategi
10
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
11
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Bab III
Pokok Kegiatan
Program Eliminasi Filariasis terdiri dari kegiatan pokok Pemberian Obat Massal
Pencegahan (POMP) Filariasis dan kegiatan pokok Penatalaksanaan Penderita
Filariasis
Untuk mencapai kinerja program yang diharapkan dilaksanakan berbagai kegiatan
penunjang : meningkatkan promosi, mengembangkan sumberdaya manusia filariasis,
menyempurnakan tata organisasi, meningkatkan kemitraan, meningkatkan advokasi,
memberdayakan masyarakat, memperluas jangkauan program dan memperkuat
sistem informasi strategis
A. Kegiatan Pokok
12
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
13
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
14
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Gambar 2
Tahapan Kegiatan POMP Filariasis
Pada Daerah Endemis Filariasis
Dimulainya Mf Rate ≥1% atau
POMP filariasis TAS (+) (ada risiko
penularan), POMP
Mf Penu filariasis diteruskan
Pemberian Obat Massal Rate laran
Pencegahan Filariasis ≥1% (+) SDJ-3 TAS-1
1 2
Setiap Tahun, 5 tahun
1 2 3 4 5
Surveilans Periode Stop
POMP Filariasis Selama
5 tahun Terus Menenrus
Survei Mf 1 2 3 4 5
Cakupan Rate
Pengo- <1%
batan
Penu
SDJ-1 SDJ-2 SDJ-3 TAS-1 laran TAS-2 TAS-3
(≥13 th) (>5 th) (>5 th) (-)
Sertifikasi POMP Sertifikasi Verifikasi
Pre Eliminasi Filariasis Eliminasi
(WHO)
Filariasis dihentikan Filariasis
15
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
16
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
a. Prinsip Dasar
17
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
18
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
19
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
20
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
21
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Gambar 4
Penderita Filariasis Kronis
Indonesia
22
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Bab IV
Indikator Kinerja
Tahun
2013 2014 2020
1. Persentase Kabupaten/Kota Endemis 50% 70% 100%
Filariasis melaksanakan POMP Filariasis
2. Persentase Kabupaten/Kota Endemis 15% 20% 100%
Filariasis yang telah selesai melaksanakan
upaya Pre Eliminasi Filariasis (angka
mikrofilaria rate <1%, dan terbukti tidak terjadi
penularan)
3. Persentase Kabupaten/Kota Endemis 0% 0% 20%
Filariasis yang telah selesai melaksanakan
upaya Eliminasi Filariasis (terbukti tidak
terjadi penularan)
4. Persentase Kabupaten/Kota dengan cakupan 30% 50% 100%
tatalaksana penderita filariasis kronis 90%
atau lebih pertahun (termasuk tidakan medis
bedah pada penderita filariasis hidrokel)
23
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Keterangan :
1)
Kab/Kota endemis Filariasis adalah Kab/Kota yang pernah dinyatakan sebagai
Kab/Kota Endemis Filariasis.
2)
Upaya Pre Eliminasi Filariasis adalah melaksanakan POMP Filariasis setiap
tahun dan minimal selama 5 tahun berturut-turut, dan terbukti sudah tidak
terjadi penularan filariasis berdasarkan Survei Evaluasi Penularan Filariasis
(TAS-1).
3)
Jumlah Kab/Kota Endemis Filariasis Kumulatif dimaksudkan adalah jumlah
Kab/Kota yang pernah dinyatakan sebagai Kab/Kota Endemis Filariasis
sampai saat perhitungan indikator kinerja ini.
4)
Upaya Eliminasi Filariasis adalah telah selesai melaksanakan upaya Pre
Eliminasi dan melaksanakan Surveilans Periode Stop POMP Filariasis selama
minimal 5 tahun, dan terbukti sudah tidak terjadi penularan filariasis
berdasarkan Survei Evaluasi Penularan Filariasis (TAS-2 dan TAS-3)
24
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Bab V
Pengorganisasian
A. Peran Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
1. Pengorganisasian di Pusat
Kementerian Kesehatan merupakan pengendali utama Program Eliminasi
Filariasis Nasional yang mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan nasional Program Eliminasi Filariasis
b. Menetapkan tujuan dan strategi nasional eliminasi filariasis
c. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
Program Eliminasi Filariasis.
d. Memperkuat kerjasama antar program di lingkungan Kementerian
Kesehatan, kerjasama antar Kementerian serta kerjasama lembaga mitra
lainnya secara nasional, bilateral antar negara dan lembaga internasional.
e. Menyediakan obat yang dibutuhkan dalam rangka POMP Filariasis,
terutama DEC, dan albendazole
f. Menyusun dan menetapkan pedoman umum dan teknis Program Eliminasi
Filariasis secara nasional
g. Melaksanakan pelatihan nasional Program Eliminasi Filariasis, terutama
pelatihan fasilitator pelatihan teknis operasional eliminasi filariasis
h. Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis Program Eliminasi Filariasis
di Provinsi
i. Melaksanakan penelitian dalam pengembangan metode eliminasi filariasis
yang lebih efektif dan efisien
25
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
2. Pengorganisasian di Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi merupakan pengendali utama Program Eliminasi
Filariasis di Provinsi yang mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan Program Eliminasi Filariasis Provinsi
b. Menetapkan tujuan dan strategi Program Eliminasi Filariasis Provinsi
c. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
Program Eliminasi Filariasis
d. Memperkuat kerjasama lintas program dan sektor serta kerjasama
lembaga mitra lainnya di Provinsi.
e. Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis Program Eliminasi Filariasis
Di Kabupaten/Kota
26
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
3. Pengorganisasian di Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan pengendali utama Program
Eliminasi Filariasis di Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Menetapkan kebijakan Program Eliminasi Filariasis di Kabupaten/Kota
b. Menetapkan tujuan dan strategi Program Eliminasi Filariasis di
Kabupaten/Kota
c. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
Program Eliminasi Filariasis
d. Memperkuat kerjasama lintas program dan sektor serta kerjasama
lembaga mitra lainnya di Kabupaten/Kota
e. Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis Program Eliminasi
Filariasis di Puskesmas, Rumah Sakit dan laboratorium daerah
f. Melaksanakan pelatihan Program Eliminasi Filariasis di Kabupaten/Kota
g. Melaksanakan surveilans dan survei kasus kronis filariasis
h. Mengalokasikan anggaran biaya operasional dan melaksanakan kegiatan
POMP Filariasis.
i. Penatalaksanaan kasus kejadian ikutan pasca pemberian obat filariasis
27
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
a. Pendekatan Kepulauan
28
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
c. Pendekatan Blok
29
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
3. Kerjasama Pembiayaan
Pemerintah Daerah dalam hal keterbatasan anggaran melaksanakan Program
Eliminasi Filariasis yang menjadi tugasnya, dapat bekerjasama dengan
berbagai pihak, termasuk dengan Pemerintah.
30
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Bab VI
Pentahapan Kegiatan
Terselenggaranya kegiatan pokok untuk merealisasikan Strategi Eliminasi Filariasis
agar tujuan eliminasi filariasis dapat dicapai pada tahun 2020, memerlukan
perencanaan yang sistematis dan berkelanjutan yang mengacu pada tahapan
realisasi kegiatan
A. Pentahapan Nasional
B. Pentahapan Provinsi
31
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
C. Pentahapan Kabupaten/Kota
32
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
33
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
d. Pelaporan
34
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Tabel 1
Tahapan POMP Filariasis di Kabupaten/Kota Endemis Filariasis
POMP Filariasis Tahun Ke
Tahap Kegiatan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pemetaan SDJ
Survei Data Dasar SDJ-1
2 POMP Filariasis tahun ke 1 2 3 4 5
Laporan Cakupan Pengo-
1 2 3 4 5
batan POMP Filariasis th ke
Survei Cakupan Pengobat-
1
an POMP Filariasis th ke
Survei Evaluasi Prevalensi
SDJ-2 SDJ-3
Mikroflaria (SDJ-2, SDJ-3)
Survei Evaluasi Penularan
TAS-1
Filariasis (TAS)
3. Periode Stop POMP
1 2 3 4 5
Filariasis tahun ke
Surveilans Penderita
Filariasis Klinis dan X X X X X X X X X X X X
mikrofilaremi
Pelacakan kontak Kasus X X X X X
Survei Evaluasi Penularan TAS-
TAS-2
Filariasis (TAS) 34
4. Sertifikasi Pre Eliminasi X
Sertifikasi Eliminasi X
5. Verifikasi WHO X
35
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
36
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
3. Pengendalian Vektor
Pengendalian nyamuk sebagai vektor penular filariasis dilaksanakan untuk
memutus rantai penularan. Dilaksanakan secara terpadu dengan
pengendalian vektor penyakit malaria, demam berdarah dan pengendalian
vektor lainnya.
37
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Tabel 2
Agenda Eliminasi Filariasis Indonesia 2012-2020
Tahun
Kegiatan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 ... 25
Pemetaan Kab/Kota
X X
Endemis Filariasis
POMP Filariasis X X X X X X X X X ... X
1. Survei Data Dasar
Prevalensi X X X
Mikrofilaria
2. Periode
Pelaksanaan X X X X X X X X
POMP Filarias
3. Evaluasi POMP
X X X X X X X X
Filariasis
4. Surveilans Periode
Stop POMP X X X X X X X X X ... X
Filarisis
5. Sertifikasi Pre
X X X X X X X X X
Eliminasi Filariasis
6. Sertifikasi Eliminasi
X X X X ... X
Filariasis
7. Verifikasi Eliminasi X
Penatalaksanaan
Penderita Filariasis X X X X X X X X X ... X
Klinis
Medik Hidrokel X X X
38
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
DAFTAR PUSTAKA
1. Beaver. P.C., R.C. Jung, and E.W. Cupp. Clinical Parasitology, Lea & Febiger,
Philadelphia, 1984
2. Departemen Keehatan RI. Pedoman Pemberantasan Filariasis di Indonesia.
Ditjen PPM & PL, Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 2009
3. Departemen Kesehatan RI. Modul Pelatihan Pemberantasan Filariasis Ditjen
PPM & PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 2006
4. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Program Eliminasi Filariasis di
Indonesia. Direktorat Jenderal PP & PL, Departemen Kesehatan RI. Jakarta,
2009
5. Departemen Kesehatan RI.. Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) di
Indonesia. Ditjen PPM & PL, Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 2001
6. Ganda Husada S, W. Pribadi, dan H.D. Ilahude. 1990. Parasitologi
Kedokteran, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
7. Sasa, M. 1976. Human Filariasis, University of Tokyo Press, Tokyo
8. WHO. Control of Lymphatic Filariasis. A Manual for Health Personal. Geneva,
1987
9. WHO. Lymphatic Filariasis. WHO Tech. Rep. Ser. Geneva, 1984
10. WHO. Preparing and Implementing a National Plan to Eliminate Lymphatic
Filariasis. WHO, Geneva, Switzerland, 2000
11. WHO. WHO Expert Committee on Filariasis Third Report, WHO Tevh. Rep.
Ser. Geneva, 1962
12. WHO. Monitoring and Epidemiological Assessment of Mass Drug
Administration. A Manual For Elimination Programmes. WHO, France, 2011
13. WHO. Monitoring and Epidemiological Assessment of The Programme to
Eliminate Lymphatic Filariasis at Implementation Unit Level. WHO, Geneva,
2005
14. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 359/Menkes/SK/III/
2007 Tentang Komite Ahli Pengobatan Filariasis (KAPFI)
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1582/Menkes/SK/XI/2005 tentang
Pedoman Pengendalian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah);
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 345/Menkes/SK/V/2006 tentang
National Task Force Eliminasi Filariasis.
19. WHO Region of South East Asia..The Regional Strategic Plan for Elimination
of Lymphatic Filariasis 2010-2015. WHO, India, 2010
39
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
Lampiran 1
Kabupaten/Kota Endemis Filariasis dan Pelaksanaan POMP Filariasis
Indonesia, 2011
Jumlah Kabupaten/Kota Sampai Tahun 2011
No Provinsi Non Endemis POMP Pre 1) Eliminasi
Total
Endemis Filariasis Filariasis Eliminasi 2)
1 Aceh 23 0 23 3 (13%) 0 0
2 Sumatera Utara (02) 33 3 30 6 (20%) 0 0
3 Sumatera Barat (03) 19 0 19 7 (39%) 1 (11%) 0
4 Riau (04) 12 1 11 9 (82%) 1 (9%) 0
5 Kepulauan Riau (05) 7 0 7 1 (15%) 0 0
6 Jambi (06) 11 4 7 5 (71%) 1 (14%) 0
7 Sumatera Selatan (07) 15 0 15 1 (7%) 0 0
8 Bengkulu (08) 10 0 10 3 (30%) 0 0
9 Lampung (09) 14 7 7 1 (15%) 0 0
10 Kalimantan Barat (10) 14 0 14 7 (50%) 0 0
11 Kalimantan Tengah (11) 14 0 14 6 (43%) 0 0
12 Kalimantan Selatan (12) 13 4 9 3 (30%) 0 0
13 Kalimantan Timur (13) 14 0 14 4 (29%) 0 0
14 DKI Jakarta (14) 6 5 1 0 (0%) 0 0
15 Jawa Barat (15) 26 12 14 11(79%) 0 0
16 Jawa Tengah (16) 35 26 9 2 (22%) 0 0
17 DI Yogyakarta (17) 5 5 0
18 Jawa Timur (18) 38 36 2 0 (0%) 0 0
19 Sulawesi Utara (19) 15 15 0
20 Sulawesi Tengah (20) 11 0 11 3 (27%) 0 0
21 Sulawesi Barat (21) 5 0 5 1 (20%) 0 0
22 Sulawesi selatan (22) 24 20 4 3 (75%) 0 0
23 Sulawesi Tenggara (23) 12 2 10 5 (50%) 2 (20%) 0
24 Bali (24) 9 9 0
25 Nusa Tenggara Brt (25) 10 9 1 0 (0%) 0 0
26 Nusa Tenggara Tmr (26) 21 1 20 4 (20%) 2 (10%) 0
27 Maluku (27) 11 1 10 1 (10%) 0 0
28 Papua (28) 29 0 29 10(34%) 1 0
29 Banten (29) 8 2 6 5 (83%) 0 0
30 Maluku Utara (30) 9 1 8 1 (13%) 0 0
31 Gorontalo (31) 6 0 6 6(100%) 0 0
32 Bangka Belitung (32) 7 0 7 7(100%) 7(100%) 0
33 Papua Barat (33) 11 0 11 4 (36%) 0 0
497 163 334 119 15 (4%) 0
(36%)
1) pre Eliminasi adalah telah melaksanakan POMP Filariasis 5 tahun berturut-turut dan
penularan sudah tidak terjadi (TAS-1).
2) Eliminasi adalah telah Pre Eliminasi dan berdasarkan pemantauan 5 tahun setelah Stop
POMP Filariasis tetap tidak terjadi penularan filariasis (TAS-2 dan TAS-3)
40
Pedoman Program Eliminasi Filariasis
41