Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pegembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh Kelompok 10

Anggota : Alfian Rifatun Nikmah

Hayin Nurohmah

Dosen Pengampu:

Umi Hanifah, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI

PONOROGO

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini arus informasi berkembang begitu pesat sehingga menuntut semua bidang
kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan, dan strateginya agar sesuai dengan kebutuhan
zaman. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat local, nasional, atau pun global.
Salah satu komponen dari sistem pendidikan adalah kurikulum, karena kurikulum
merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh penyelenggara, khususnya oleh
guru dan kepala sekolah karena kurikulum sebagai acuan harus mampu berkembang
mengimbangi perubahan zaman.
Beberapa tahun ke belakang, telah terjadi beberapa kali pergantian kurikulum pendidikan,
semata mata bertujuan untuk menyesuaikan dengan perkembangan masa. Pergantian tersebut
sebagai wujud inovasi dalam kurikulum, agar substansi substansi yang terkait mengalami
peningkatan mutu yang lebih baik dari sebelumnya.
Kurikulum dan pembelajaran dimaksudkan sebagai suatu idea, gagasan atau tindakan
tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan
masalah pendidikan.
Atas latar belakang tersebut penulis mengambil judul makalah yaitu, “Inovasi Kurikulum
dan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini”

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dari inovasi kurikulum dan pembelajaran?
2. Apa sajakah hasil inovasi kurikulum ?
3. Apa sajakah hasil inovasi pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dari inovasi kurikulum dan pembelajaran.
2. Mengetahui hasil inovasi kurikulum.
3. Mengetahui hasil inovasi pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran.


Pengertian inovasi menurut kamus ilmiah populer yaitu pembaharuan (bidang
pengembangan kemasyarakatan, sains, atau iptek). Secara umum inovasi berarti pembaharuan
atau perubahan yang ditandai dengan adanya hal-hal baru. Upaya untuk mencari hal yang baru
itu disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya sebagai upaya memecahkan masalah yang
tengah dihadapi. Penemuan baru dapat dikatakan inovasi apabila penemuan baru tersebut
memberikan dampak positif, dan juga merupakan upaya pemecahan solusi atas sebuah
permasalahan yang tengah dihadapi.
Inovasi pada dasarnya merupakan hasil pemikiran yang bercirikan hal baru, baik berupa
praktik-praktik tertentu, atau berupa produk dari suatu hasil olah pikir dan olah teknologi yang
diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudnkan untuk memcahkan
persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan menjadi lebih baik. Dalam bidang
pendidikan misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, telah banyak
dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang, antara lain : usaha pemerataan
pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan, dan relevansi
pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan
dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air. (1)
Menurut Undang-undang No.11 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan yang
dimaksud pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa.
Indonesia telah beberapa kali melakukan pembaharuan khususnya dalam bidang kurikulum,
sejak tahun 1947 sampai 2013, terhitung sudah terjadi 11 kali perubahan kurikulum, mulai dari
kurikulum pada zaman orde lama sampai sekarang. Adapun inovasi kurikulum di Indonesia
didasarkan pada tiga hal, yaitu
1. visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas;
2. tujuan inovasi kurikulum tidak lain adalah untuk memperbaiki sistem kurikulum yang ada agar
lebih baik dari sebelumnya sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat;
3. sebagai bentuk usaha dalam mencari solusi atas permasalahan yang ada.(2)

(1)
Nay Adiba Afsheen. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. 2014.
http://nayadibaafsheen.blogspot.com/2014/12/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran.html diakses Rabu, 18
Desember 2019 Pukul 19.40 WIB
(2)
Anwar Rifai. 2018. Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini Di Ra Ibnu Aqil
Soreang Kabupaten Bandung. http://jurnal.iailm.ac.id/index.php/waladuna/article/download/82/68 diakses Rabu,
18 Desember 2019 Pukul 19.50 WIB

3
Menurut Mattew B. Miles (1973) ciri-ciri inovasi dalam pendidikan terdiri dari empat hal
utama, yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus
Artinya suatu inovasi akan memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem,
termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Hal utama bercirikan spesifik adalah suatu
inovasi memunculkan kondisi khusus, dan bukan asal tersebar. Misalnya, program guru kelas
rangkap (multi grade teachers), yang dianggap memiliki ciri khusus dibanding dengan
program sejenis yang ada.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan
Dalam arti, suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir
yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana
Dalam arti, bahwa suatu inovasi akan dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-
gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan
direncanakan terlebih dahulu. Proses inovasi bukan suatu proses yang tiba-tiba dan tak
sengaja, tetapi merupakan suatu proses penemuan dengan perencanaan yang matang dan
diperhitungkan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakannya.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan.
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, yaitu bahwa program inovasi yang dilakukan
harus memiliki apa yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi yang bagaimana untuk
mencapai tujuan tersebut dicapai dari sistem inovasi yang dilakukan.(3)

B. Inovasi Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diartikan sebagai segenap upaya pendidik (orangtua,
guru dan orang dewasa lainnya) dalam memfasilitasi perkembangan dan belajar anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun melalui penyediaan berbagai pengalaman dan rangsangan yang
bersifat mengembangkan, terpadu dan menyeluruh sehingga anak dapat bertumbuh-kembang
secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai dan norma kehidupan yang dianut.
Dalam pengertian PAUD tersebut terdapat beberapa gagasan pokok yang perlu dijelaskan
lebih lanjut, sebagai berikut:
1) Aktivitas pendidikan tidak dibatasi pada kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan
mencakup segenap aktivitas yang diarahkan untuk mendukung proses perkembangan dan
belajar anak secara menyeluruh;
2) Yang berperan sebagai pendidik tidak terbatas pada orangtua dan guru, melainkan pula
melibatkan orang dewasa lainnya yang ikut terlibat dalam proses pendidikan anak;
3) Sesuai dengan istilah yang digunakan –usia dini, masa pendidikan dibatasi pada jenjang usia
sejak lahir sampai 6 tahun;
(3)
Nay Adiba Afsheen. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. 2014.
http://nayadibaafsheen.blogspot.com/2014/12/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran.html diakses Rabu, 18 Desember
2019 Pukul 19.40 WIB

4
4) Sasaran akhir dari PAUD adalah tercapainya perkembangan anak yang optimal sesuai
dengan nilai dan norma yang dianut melalui penyediaan berbagai rangsangan serta
lingkungan dan pengalaman belajar yang dianut relevan dan berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam konteks perkembangan anak, PAUD memiliki lima fungsi dasar, yakni (1)
pengembangan potensi, (2) penanaman dasar-dasar aqidah keimanan, (3) pembentukan dan
pembiasaan perilaku yang diharapkan, (4) pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan, serta (5) pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.
Sesuai dengan karakter kejiwaannya, maka kurikulum yang ditrapkan dalam PAUD
haruslah diarahkan pada penguasaan kompetensi-kompetensi sebagaimana tersebut diatas melalui
program pembelajaran dengan karatkteristik: relative tidak terstruktur, terintegrasi, kontekstual,
melalui pengalaman langsung, melalui suasana bermain dan menyenangkan, serta responsive
terhadap perbedaan individual anak.(4)

C. Hasil Inovasi Kurikulum


Perubahan-perubahan dan pergantian –pergantian kurikulum sejak tahun 60-an hingga kini
telah banyak dirasakan, perubahan yang terjadi sebagai hasil pola pikir dan produktivitas
bagaimana inovasi dalam penyesuaian kurikulum yang selalu dianut oleh masyarakat dapat
dilakukan. Alasan kenapa itu bisa terjadi salah satunya yaitu hasil inovasi pendidikan. Berikut
beberapa hasil inovasi berikut ini yaitu :
a. Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum yang menyesuaikan disesuaikan dengan daerah sekolahnya dimana. Sebagai
sumber belajarnya adalah dengan menggunakan lingkungan maka besar kemungkinan murid
dapat mengamati, melakukan percobaan atau kegiatan belajar sendiri. Belajar mencari,
mengolah, menemukan informasi sendiri dan menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah yang ada di lingkungannya merupakan pola dasar dari belajar. Secara khusus,
muatan lokal adalah program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang isi dan media
penyampaiaannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan
budaya serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta didik di daerah itu.[7]
b. Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan Sistem Ganda atau PSG adalah perpaduan dari pelatihan kejuruan paruh
waktu yang dikombinasikan dengan belajar paruh waktu. pemanfaatan dua lingkungan
belajar terdapat di sekolah dan di luar sekolah dalam kegiatan proses pendidikan, pendidikan
keahlian dalam profesional, yang menyatukan secara sistematik dan sinkron terhadap
program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan keahlian yang di peroleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, semua itu terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu.
(4)
Yudi. Makalah Inovasi Kurikulum. 2009. https://www.scribd.com/doc/14540329/MAKALAH-INNOVASI-
KURIKULUM diakses Rabu, 18 Desember 2019 Pukul 20.19WIB

5
c. Broad Based Curiculum
Pendididikan Berbasis Luas (BBE) yang Berorientasi Pada Kecakapan Hidup (Life
Skill) Broad-based Education (BBE) adalah pendidikan berbasis luas, yaitu pendidikan yang
dapat membekali siswa dengan kecakapan generic atau kecakapan hidup yang bersifat
umum, yang memungkinkan mereka dapat memiliki kecakapan akademik dan atau kejuruan,
sehingga mereka dapat memasuki dunia kerja dalam berbagai bidang keahlian, sesuai dengan
minat, bakat dan kemampuannya. Kecakapan Hidup Sebagai Tujuan Pendidikan Tujuan
semua mata pelajaran pada kurikulum 1994/1999 dapat dirumuskan dalam bentuk
kemampuan dasar atau kompetensi dasar. Dengan Kurikulum 1994/1999 yang bersifat
Subject Matter Curriculum, guru dapat menyelenggarakan pembelajaran berbasis
kompetensi.
d. KBK
KBK singkatan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. KBK menekankan pada
keseimbangan soft skill (kemampuan dasar) dan hard skill (kemampuan yang menonjol atau
prestasi) dengan memfokuskan kompetensi atau kemampuan seseorang. Melalui KBK, saya
disiapkan atau dididik sampai memenuhi kompetensi kelulusan yang diharapkan oleh
lapangan pekerjaan.
e. KTSP
KTSP yang disusun mengacu pada Permendikbud No. 137 tahun 2014 dan kurikulum
2013 berbasis pendekatan saintifik terutama pada saat mengembangkan perencanaan
pembelajaran. Peluang pendidik dalam mengembangkan kurikulum 2013 adalah pada saat
menyusun KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan mengimplementasikan
pendekatan menyeluruh dan terpadu, ragam budaya, konstruktivisme, dan bermain kreatif.
Pada saat menyusun KTSP, Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)
merupakan salah satu komponen utama dalam memahami, menyusun, dan mengembangkan
program pembelajaran (bermain) pada satuan pendidikan anak usia dini sesuai kelompok
usia anak. STPPA ada Permendikbud No. 137 tahun 2014 menggambarkan kriteria
pertumbuhan dan perkembangan normal yang diharapkan dicapai oleh anak pada rentang
usia tertentu ( usia 0 – 6 tahun).
f. Kurikulum 2013
Standar PAUD yang menjadi acuan saat ini di Indonesia terdapat dalam Permendikbud
No. 137 tahun 2014 yang memuat 8 standar yaitu STPPA, isi, proses, penilaian, pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Kurikulum
2013 PAUD memiliki keterkaitan dengan standar yang sudah ditentukan secara nasional
untuk PAUD tersebut. Delapan standar yang dijadikan acuan dalam penyelenggaraan PAUD
tersebut dijabarkan lagi ke dalam kurikulum 2013 yang berisi kompetensi inti, kompetensi
dasar, program pengembangan, pembiasaan dan pendekatan saintifik, serta penilaian otentik.

6
D. Hasil Inovasi Pembelajaran
Sampai saat ini beberapa temuan baru yang merupakan hasil dari inovasi pembelajaran
sudah sangat banyak, diantaranya adalah yang disebut dengan Brain Based Learning, LCBT,
ICARE.
a. Model pembelajaran Brain Based Learning
Model pembelajaran inovasi ini berkembang sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
pakar “Belajar Otak” dari Eric Jensen (2004). Model ini memberikan dasar masukan bagi para
pengembang pembelajaran yang selama ini masih menggunakan dasar ilmu psikologi. Aspek
yang ditelaah dari inovasi ini, yaitu aspek keunggulan otak manusia yang diasumsikan
memiliki dukungan kuat terhadap gejala-gejala psikolog yang selama ini terlihat dari bentuk
dan performance siswa ketika mengikuti pembelajaran. Inovasi ini telah melahirkan beberapa
konsep baru dan membuktikan konsep-konsep dan teori-teori yang selama ini banyak
diperbincangkan dikalangan akademik. Misal konsep Accelerated Learning, Peta
Concept¸Visual Intelegence, Gestural Intelegence, Kinestik Intelegence, Tactile Intelegence.
b. Model Pembelajaran LCBT
Model Pembelajaran LCBT merupaka salah satu temuan model pembelajaran yang berbasis
atas berfikir Lateral. Dani darmawan, dkk. (2003:89) menjelaskan bahwa LCBT sangat
penting membantu kecepatan dan melatih berpikir kritis siswa dan dapat memberikan
pengalaman berpikir kritis pada guru dalam pengembangan stimulus-stimulus pembelajaran
yang mampu merangsang siswa berpikir cepat, tepat, dan bermakna selama pembelajaran.
Model pembelajaran ini menerapkan prinsip model latihan dan tutorial dengan melalui
penerapan berpikir lateral atau loncatan berpikir yang didukung oleh kemampuan visual dalam
memahami informasi pembelajaran dari layar komputer.
c. Model pembelajaran ICARE
Model pembelajaran ICARE dalam mata pelajaran TIK, diadopsi dari sistem pembelajaran
“ICARE” yang pernah dikembangkan oleh Department of Educational Technology, San Diago
State University (SDSU) Amerika Serikat (Pastor, N, 2000). Sesuai dengan namanya
“ICARE”, pembelajaran ini merupakan singkatan dari lima kata, yaitu :
(1) Introduction (pengenalan), (2) Connect (menghubungkan), (3) Apply (Menerapkan dan
Mempraktikan), (4) Reflect (merefleksikan), dan (5) Extend (memperluas dan evaluasi).(5)
d. Joyfull Learning
Joyfull Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat diterima siswa karena
suasana menyenangkan/tanpa tekanan dan tanpa ketegangan. Penciptaan rasa senang berkait
dengan kondisi jiwa bukanlah proses pembelajaran yang menciptakan suasana rebut dan hura-
hura, namun membangkitkan minat dan keterlibatan penuh siswa. Yang ada hanyalah jalinan
komunikasi yang saling mendukung. Pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull Learning)
bukan semata-mata pembelajaran yang mengharuskan anak-anak untuk tertawa terbahak
bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara
guru dan murid dalam suasana yang sama sekali tidak ada tekanan.(6)

7
e. Pendekatan Saintifik
Pendekatan ini mengajarkan bahwa informasi tidak hanya berasal dari satu sumber saja (guru),
melainkan dapat diperoleh dari berbagai sumber di mana saja dan kapan saja. Di sini guru
berperan dalam menciptakan kondisi yang dapat mendorong siswa mencari berbagai sumber
informasi melalui observasi. (7)

(5)
Nay Adiba Afsheen. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. 2014.
http://nayadibaafsheen.blogspot.com/2014/12/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran.html diakses Rabu, 18 Desember
2019 Pukul 19.40 WIB
(6)
Ahmad Noor Fatirul. Inovasi Pembelajaran PAUD. 2018 https://www.slideshare.net/fatirul/inovasi-
pembelajaran-paud. diakses Rabu, 18 Desember 2019 Pukul 19.21 WIB
(7)
Eva Shabrina Zaharani. 2016. Inovasi Kurikulum PAUD 2013 dengan Pendekatan Saintifik.
http://evashabzhr.blogspot.com/2016/06/inovasi-kurikulum-paud-2013-dengan.html diakses Rabu, 18
Desember 2019 Pukul 19.30 WIB

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu inovasi yang telah ada harus ada suatu difusi inovasi atau penyebaran inovasi. Dalam
bidang pendidikan misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, telah
banyak dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang, antar lain: usaha pemerataan
pendidikan, peningkatan mutu,peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan, dan relevansi
pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan
dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air.

B. Saran
Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetap juga di segala
bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaruan pendidikan diterapkan didalam berbagai
jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system pendidikan.
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang
maksimal. Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga
akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/
lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak
melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan
hambatan yang ada.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nay Adiba Afsheen. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. 2014.


http://nayadibaafsheen.blogspot.com/2014/12/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran.html
diakses Rabu, 18 Desember 2019 Pukul 19.40 WIB

Ahmad Noor Fatirul. Inovasi Pembelajaran PAUD. 2018 https://www.slideshare.net/fatirul/inovasi-


pembelajaran-paud. diakses Rabu, 18 Desember 2019 Pukul 19.21 WIB

Eva Shabrina Zaharani. 2016. Inovasi Kurikulum PAUD 2013 dengan Pendekatan Saintifik.
http://evashabzhr.blogspot.com/2016/06/inovasi-kurikulum-paud-2013-dengan.html diakses
Rabu, 18 Desember 2019 Pukul 19.30 WIB

Yudi. Makalah Inovasi Kurikulum. 2009. https://www.scribd.com/doc/14540329/MAKALAH-


INNOVASI-KURIKULUM diakses Rabu, 18 Desember 2019 Pukul 20.19WIB

Anwar Rifai. 2018. Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Di Ra Ibnu Aqil Soreang Kabupaten Bandung.
http://jurnal.iailm.ac.id/index.php/waladuna/article/download/82/68 diakses Rabu, 18
Desember 2019 Pukul 19.50 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai