Proses Sintesis, penyimpanan, dan sekresi hormone tiroid
1. Tg yang mengandung tirosin yang dihasilkan di dalam sel folikel tiroid oleh kompleks golgi-retikulum endoplasma diangkut ke dalam koloid melalui eksositosis 2. Iodida dibawah oleh transpor aktif sekunder dari darah ke dalam koloid oleh simporter di dalam membran basolateral sel folikel 3. Di dalam sel folikel, iodida dioksidasi ke bentuk aktif oleh TPO di membran luminal 4. Iodida aktif keluar sel melalui saluran luminal untuk memasuki koloid 5. a. Dengan dikatalis oleh TPO, perlekatan satu iodida ke tirosin di dalam molekul Tg menghasilkan MIT b. Perlekatan dua iodida ke tirosin menghasilkan DIT 6. a. Penggabungan satu MIT dan satu DIT menghasilkan T3 b. Penggabungan dua DITmenghasilkan T4 7. Pada perangsangan yang sesuai, sel folikel tiroid menelan sebagaian koloid yang mengandung Tg melalui proses fagositosis 8. Lisosom menyerang vesikel yang ditelan tersebut dan memisahkan produk-produk beriodium dari Tg 9. a. T3 dan T4 berdifusi ke dalam darah (sekresi) b. MIT dan DIT mengalami deiodinasi dan iodida yang bebas di daur ulang membentuk hormon baru
Regulasi genetik oleh hormone Tiroid
Sekitar 99 persen T3 dan T4 yang berikatan dengan protein plasma darah yaitu TBI, prealbumin penginkat-tirosin dan albumin yang ada dihasilkan oleh hati. T3 dan T4 melewati membrane sel tetapi T4 harus diubah terlebih dahulu menjadi T3 oleh Iodinase karena T3 lebih kuat dari tirosin selanjutnya T3 memasuki nukleus melewati pori nukleus lalu berikatan dengan reseptor tiroid yang berikatan secara heterodimer dengan reseptor retinoid X yaitu gen yang merupakan elemen respons hormon tiroid, akibatnya terjadi perubahan regulasi gen yang berupa berubahan transkripsi gen sehingga menghasiljan mRNA baru serta peningkatan mRNA lama dengan peningakatan terbanyak 6 kali lipat atau kurang. mRNA akan di transport ke sitoplasma lalu berikatan dengan ribosom sehingga terjadi proses translasi yang membentuk polipeptida yang merupakan bahan baku hormone ataupun protein. Sintesis protein baru mempengaruhi metabolisme, kardiovaskuler, perkembangan SSP, pertumbuhan, dan banyak system lainnya (pencernanan, reproduksi, otot) Pada proses metabolisme terjadi peningkatan jumlah dan luas permukaan dari mitokondria sehingga metabolisme menjadi lebih cepat ketika