Anda di halaman 1dari 38

Oleh Sutisna

m:
Memahami profesi dan etika Sanitarian.

Khusus:
1. Menjelaskan Profesi Sanitarian

2. Menjelaskan Standar Profesi Sanitarian

3. Menjelaskan Kode Etik Sanitarian


hlian
9
1
17
kemampuan minimal yang
haru s dimilik i/ dikuasai oleh
a n k
tenag sanitaria untu dapat
n
melaksanaka
n apekerjaan
sanitaria
g secar
r profesional
h
yan diatu ole HAKLI.
Etika adalah ilmu yang mempelajari
tentang moralitas, yaitu baik-buruk
suatu perbuatan dan benar-salah
suatu perbuatan dilihat dari segi
moral.
Etika adalah pengetahuan tentang
moralitas, menilai baik buruknya
sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi
moral.
Etika dapat mengandung norma
kesusilaan (sikap pribadi), norma
kesopanan (perilaku antar manusia),
tetapi dapat dipengaruhi oleh norma
Kode Etik harus dipatuhi oleh anggota,
dan bila dilanggar akan diberi sanksi.
Prinsip Dasar
Autonomy
• Menghormati hak klien untuk menentukan apa yang
boleh dilakukan terhadap dirinya

Beneficence
• Setiap sikap/tindakan harus berorientasikan kepada
kebaikan klien
Non Maleficence
• Tidak boleh melakukan sikap/tindakan yang
memperburuk keadaan klien

Justice: fairness
• Keadilan, keterbukaan dan kejujuran
20 kewajiban Ahli Kesehatan
Lingkungan:
Umum (11)

Terhadap Klien/Masyarakat (5)

Terhadap Teman Seprofesi (2)

Terhadap Diri Sendiri (2).

28
Umum (11)

1. Seorang sanitarian harus menjunjung tinggi,


menghayati dan mengamalkan profesi sanitasi
dengan sebaik-baiknya.
2. Seorang sanitarian harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan standar
profesi yang tertinggi.
3. Dalam melakukan pekerjaan atau praktek profesi
sanitasi, seorang sanitarian tidak boleh
dipengaruhi sesuatu yang mengakibatkan
hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Umum (11)

4. Seorang sanitarian harus menghindarkan diri


dari perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri.
5. Seorang sanitarian senantiasa berhati-hati
dalam menerapkan setiap penemuan teknik
atau cara baru yang belum teruji
kehandalannya dan hal-hal yang dapat
menimbulkan keresahan masyarakat
6. Seorang sanitarian hanya memberi saran atau
rekomendasi yang telah melalui suatu proses
analisis secara komprehensif.
Umum (11)
7. Seorang sanitarian dalam menjalankan profesinya,
harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
dengan menjunjung tinggi kesehatan dan
keselamatan manusia serta kelestarian lingkungan.
8. Seorang sanitarian harus bersikap jujur dalam
berhubungan dengan klien atau masyarakat dan
teman seprofesinya, dan berupaya untuk
mengingatkan teman seprofesinya yang dia ketahui
memiliki kekurangan dalam karakter atau
kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau
kebohongan dalam menangani masalah klien atau
masyarakat.
Umum (11)
9. Seorang sanitarian harus menghormati hak-hak klien
atau masyarakat, hak-hak teman seprofesi, dan hak
tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga
kepercayaan klien atau masyarakat.
10.Dalam melakukan pekerjaannya seorang sanitarian
harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan
memperhatikan seluruh aspek kesehatan lingkungan
secara menyeluruh, baik fisik, biologi maupun sosial,
serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi
masyarakat yang sebenar-benarnya.
11.Seorang sanitarian dalam bekerjasama dengan para
pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta
1
m7 Julai 2s014yarakat, harus sWaorlkisnhogp
Masyarakat/ Klient (5)
1. Seorang sanitarian wajib bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan
penyelesaian masalah klien atau masyarakat.
Dalam hal ia tidak mampu menyelesaikan
suatu pemeriksaan atau penyelesaian suatu
masalah, maka ia wajib berkonsultasi,
bekerjasama dan atau merujuk pekerjaan
tersebut kepada sanitarian lain yang
mempunyai keahlian dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
Masyarakat/ Klient (5)

2. Seorang sanitarian wajib melaksanakan


profesinya secara bertanggung jawab.
3. Seorang sanitarian wajib melakukan
penyelesaian masalah sanitasi secara tuntas
dan keseluruhan.
4. Seorang sanitarian wajib memberikan informasi
kepada kliennya atas pelayanan yang
diberikannya.
5. Seorang sanitarian wajib mendapatkan
perlindungan atas praktek pemberian
pelayanan.
Teman Seprofesi (2)

1. Seorang sanitarian memperlakukan


teman seprofesinya sebagai bagian dari
penyelesaian masalah.
2. Seorang sanitarian tidak boleh saling
menganbil alih pekerjaan dari teman
seprofesi, kecuali dengan persetujuan,
atau berdasarkan prosedur yang ada.

35
Diri Sendiri (2)

1. Seorang sanitarian harus memperhatikan


dan mempraktekkan hidup bersih dan
sehat supaya dapat bekerja dengan baik.
2. Seorang sanitarian harus senantiasa
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan
lingkungan, kesehatan dan bidang-
bidang lain yang terkait.
1. Bekerja sesuai dengan standar tertinggi

2. Otonomi dan kebebasan profesi

3. Mendahulukan kepentingan klien

4. For the best interest on the client

5. Evidence based

6. Keterangan yang benar 37


7. Jujur, kemanusiaan, bertanggung jawab

8. Hormati hal client, sejawat, dll

9. Hormati kehidupan

10. Hormati sejawat

11. Pelihara kesehatan

12. Pelihara dan tingkatkan pengetahuan.


38
Etik Sanitarian
🡪 bukan common sense

🡪 harus dipelajari,
dihayati n diamalkan
da
🡪 harus n, diulang setiap saat agar
dapat melekat kedalam diri seorang
dibiasaka
Sanitarian (internalisasi)
▣ AD-ART HAKLI
▣ Munas ke-V HAKLI 2005 di Surabaya
▣ UU 18/2002 ttg.Sistem Nasional Litbang & IPTEK
▣ UU 13/2003 ttg. Ketenagakerjaan

UU 36/2009 ttg Kesehatan
▣ 44/2009 ttg Rumah Sakit
UU
▣ 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi

UU
PP 23/2004 ttg BNSP
▣ Permenkes 32/2013 ttg PPTS
▣ Permenkes 46/2013 ttg Registrasi Nakes
▣ Permendikbud 83/2013 ttg Sertifikat Kompetensi

Anda mungkin juga menyukai