Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien melalui 5

proses yaitu pengkajian, menentukan diagnosa, intervensi, implementasi

dan evaluasi. Pada tahap pertama yaitu pengkajian yang merupakan tahap

awal dari proses keperawatan untuk menggali data-data klien yang normal

maupun abnormal (Haryanto, 2007).

Pengkajian dilakukan pada 30 Desember 2019 jam 10.00 WIB

dengan observasi dan wawancara langsung dengan keluarga di ICU/ICCU

Rumah Sakit Ahcmad Mochtar . Data yang didapat meliputi data identitas

pasien nama Tn Z, umur 69 tahun, agama islam, jenis kelamin laki-laki, ,

pensiunan, alamat Aur Kuning, dengan diagnosa medis Stemi Inferior.

Data penanggung jawab nama Ny E usia 42 tahun, pekerjaan IRT , agama

islam dan hubungan dengan pasien adalah istri.

a. Keluhan utama

keluhan utama pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluhkan

nyeri dada sejak 4 jam SMRS Pasien dalam keadaan sadar

b. Riwayat penyakit sekarang

Pasien tampak gelisah, mengerang kasikitan dan meringis. Pasien

mengeluh nyeri seperti tertindih beban berat, skala nyeri 6, TD; 136/82

mmHg, N; 88 x/i, RR; 20 x/i, S; 37,00 C, Akral; dingin, Pupil; isokor

dengan diameter 2/2, reflek cahaya +/+. Tingkat kesadaran pasien


Compos Mentis, Pasien tampak pucat, lemah. Pasien mampu

menggerakkan anggota gerak ekstremitas atas dan ekstremitas kanan

bawah. Pasien post percutane coronary intervention (PCI).

c. Riwayat kesehatan dahulu

Sebelum masuk rumah sakit Keluarga mengatakan bahwa Tn Z

keluarga mengatakan pasien nyeri dada sejak 4 jam sebelum masuk

rumah sakit. Keluarga mengatakan bahwa Tn.Z pasien sempat muntah

dirumah, dan riwayat penyakit jantung dan meminum obat rutin

dirumah seperti nitrat 3 kali sehari, dan pernah masuk RS karna saraf

terjepit.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dari beberapa diagnosa keperawatan yang ada diteoritis tidak

seluruhnya dialami oleh pasien. Sesuai dengan data objektif dan data

subjektif pasien dirumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan

keadaan pasien serta Diagnosa keperawatan diangkat berdasarkan batasan

karakteristik yang terdapat pada SDKI,SLKI dan SIKI, yaitu sebagai

berikut :

1. Nyeri Akut b.d Iskemia dan infark jaringan miokard

2. Resiko defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologi (Keengganan untuk Makan)

3. Intoleransi Aktivitas b.d tirah baring

4. Gangguan Pola Tidur b.d Situasi Lingkungan


C. INTERVENSI

Dalam penyusunan rencana keperawatan mahasiswa menggunakan

rencana asuhan keperawatan yang telah disusun oleh SDKI,SLKI,SIKI

sebagai standar. Dalam hal ini setiap rencana asuhan keperawatan

dikembangkan berdasarkan teori yang dapat diterima secara logis dan

sesuai dengan kondisi pasien. Intervensi yang dilakukan adalah

managemen nyeri, managemen nutrisi, Manajemen energy,Dukungan

tidur

Dalam hal ini kelompok tidak terlalu mengalami kesulitan yang

begitu berarti hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor pendukung

diantaranya hubungan komunikasi yang baik antara anggota kelompok,

keluarga klien, dan juga pada perawat ruangan.

Pada diagnosa Nyeri Akut b.d Iskemia dan infark jaringan miokard

1. Pada diagnogsa nyeri akut b.d Iskemia dan infark jaringan miokard

maka intervensi yang dapat dilakukan adalah

 Kaji lokasi, karekterrstik, durasi, frekwensi, kualitas,

intensitas nyeri dan skala nyeri

 Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

 Fasilitasi istirahat dan tidur

 Jelaskan strategy meredakan nyeri

 Kolaborasi pemberian anagetik

2. Pada diagnosa Resiko defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologi

(Keengganan untuk Makan) maka intervensi yang dapat dilakukan

 Identifikasi status nutrisi


 Identifikasi alergi intoleransi makanan

 Identifikasi makanan yang disukai

 Monitor asupan makanan

 Berikan makanan TKTP

 Anjurkan diet yang diprogramkan

 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah

kalori dan jenis nutrisi yang

3. Pada diagnosa intoleransi aktifitas b.d tirah baring maka intervensi

yang di lakukan adalah :

 Indentifikasi gangguan fugsi yag mengakibatkan

kelelahan

 Monitor kelelahan fisik

 Monitor pola dan jam tidur

 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif

 Anjurkan trah baring

 Anjurkan melaukan aktivitas secara bertahap

 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meingkatkan

asuan makan.

4. Pada diagnose gangguan pola tidur b.d situasi lingkungan maka

intervensi yang di lakukan adalah

 Identifikasi pola aktivitas dan tidur

 Identifikasi waktu tidur

 Modifikasi lingkungan
 Fasilitasi meningkatkan stress sebelum tidur

 Tetapkan jadwal tidur rutin

 Lakuan prosedur untuk meningkatkan lenyamanan

 Jelaskan pentingknya tidur cukup selama sakit

 Anjurkan menggunakan obat tidur ajaran relaksassi otot

autogenik.

D. EVALUASI

Dari semua diagnosa keperawatan yang kelompok tegakkan sesuai

dengan apa yang kelompok temukan dalam melakukan studi kasus dan

melakukan asuhan keperawatan, kurang lebih sudah mencapai

perkembangan yang lebih baik dan optimal,

maka dari itu dalam melakukan asuhan keperawatan untuk mencapa

i hasil yang maksimal memerlukan adanya kerja sama antara kelompok

dengan klien, perawat, dokter, dan tim kesehatan lainnya.

1. Pada diagnosa Nyeri Akut b.d Iskemia dan infark jaringan miokard

maka Perawat melakukan manajemen nyeri dan dianggap masalah

sudah teratasi sebagian karena nyeri klien sudah berkurang dan skala

nyeri 3.

2. Pada diagnosa Resiko defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologi

(Keengganan untuk Makan) maka Perawat melakukan Manajemen

nutrisi perawat melakukan dan diangap masalah belum teratasi karena

pasien smasih tidak mau makan dan hanya menghabiskan 3 sendok

makan saja
3. Pada diagnosa Intoleransi Aktivitas b.d tirah baring perawat

melakukan manajemen energy dianggap masalah belum

teratasi karena keadaan klien masih lemah, aktivitas klien tampak

dibantu keluarga dan klien masih terbaring lemah di atas tempat tidur.

4. Ganguan pola tidur b.d situasi linkungan maka perawat melakukan

Dukungan tidur dianggap masalah teratasi sebagian karena klien

sudah bisa tidur selama 5 jam dan 1 jam pada siang hari.

Anda mungkin juga menyukai