Anda di halaman 1dari 2

Algoritma Pengobatan JERAWAT (ACNE VULGARIS)

Derajat I Derajat II-III Derajat IV Maintance


(Ringan) (Sedang) (Berat)

Retinoid Topikal Retinoid Topikal Isotretinoin Retinoid Topikal

Benzoil Benzoil peroksida Retinoid Topikal, Benzoil peroksida


peroksida atau atau antibiotic antibiotic oral, atau antibiotic
antibiotic topikal topical terapi hormone. topikal

Antibiotik oral

Terapi hormone

I. Terapi Farmakologi

Tujuan pengobatan jerawat adalah mencegah timbulnya komedo, meringankan reaksi


peradangan, mempercepat resolusi beradang. Pengobatan jerawat dapat dilakukan
dengan memberikan obat topikal, obat sistemik, bedah kulit, atau kombinasi dari cara
tersebut. Banyak obat yang dapat dipilih untuk pengobatan jerawat salah satunya adalah
obat topikal. Tujuan pengobatan topikal adalah mencegah pembentukan komedo,
menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.
Berdasarkan cara kerjanya maka obat jerawat dapat dikelompokkan dalam beberapa
jenis. Namun yang dapat diperoleh sebagai obat bebas hanya obat jerawat yang
mempunyai efek kreatolitik seperti benzoil peroksida, asam salisilat, dan resorsinol. Obat
bebas untuk jerawat terdapat dalam bentuk sediaan topikal atau obat luar berupa salep,
krim, lotion, jeli dan sabun. Sebelum penggunaan obat jerawat, kulit dibersihkan dahulu,
sebaiknya penggunaan dilakukan sesudah mandi. Bila terjadi alergi, pengunaan obat
jerawat dapat dihentikan. (Depkes, 2007).
Tabel Pengobatan Topikal Jerawat

Zat Berkhasiat Nama Dagang Aturan Pakai Efek Samping

Asam Salisilat Acne Derm N Dioleskan pada kulit yang Iritasi Kulit

Acne Derm S berjerawat

Resorsinol Clearsil berwarna Dioleskan pada kulit yang Iritasi, Alergi

Clearsil Putih berjerawat

Benzoil Benzolac Dioleskan pada kulit yang Iritasi Kulit


Peroksida berjerawat

Pimplex

(Depkes, 2007).

KASUS

Pasien wanita Nn. Risa berusia 18 tahun datang ke apotek Pancasila, membeli obat
untuk jerawat yang dideritanya. Nn. Risa mengaku tidak memiliki alergi terhadap
obat. Berikan swamedikasi terkait obat yang diberikan!

DepkesRI. 2007. Kompendia Obat Bebas, Edisi 2. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan.

Anda mungkin juga menyukai