Pendahuluan
Fruktosa adalah gula ketosa yang penting dan menarik. Fruktosa ditoleransi
dengan baik oleh penderita diabetes. Tidak seperti glukosa, fruktosa tidak tidak
merangsang pelepasan insulin yang substansial. Indeks glikemik fruktosa hanya 19,
dibandingkan dengan glukosa yang mempunyai indeks glikemik sebesar. Fruktosa
dalam urin dapat dideteksi dengan uji Seliwanoff.
Dengan uji ini, gula ketosa seperti fruktosa akan menghasilkan warna merah
ceri, sedangkan gula aldosa seperti glukosa akan memberikan hasil negatif dengan
tidak muncul warna merah pada larutan. Namun apabila pemanasan tidak sesuai
dengan prosedur (lebih dari 5 menit), gula aldosa kadang akan menghasilkan warna
merah muda. Sedangkan sukrosa (gabungan antara fruktosa dan glukosa) akan
menghasilkan warna merah ceri karena adanya fruktosa di dalamnya.
Reaksi Seliwanoff
Reaksi warna Seliwanoff untuk fruktosa diteliti oleh Ahli kimia Rusia,
Feodor Feodorovich Selivanov, dan dikenal sebagai Theodor Seliwanoff. Tes, 0,1%
resorcinol dalam 4M HCl, telah diperluas hingga ketohexoses yang juga memberi
warna merah tua ceri. Ketopentosis juga dapat diidentifikasi dengan ditandai warna
hijau kebiruan. Reaksi ini terdiri dari dehidrasi rangkap tiga monosaccharide
menjadi 5-hydroxymethylfurfural (ketohexoses) atau menjadi furfural
(ketopentosis). Akhirnya, turunan furan bereaksi dengan resorsinol untuk
menghasilkan produk kondensasi berwarna.
Beberapa struktur telah diusulkan untuk senyawa berwarna merah. Senyawa
yang paling sederhana yaitu dua struktur cincin semiquinone. Gambar 2a.
Struktur lain yang melibatkan dua molekul resorsinol, memiliki turunan tiga
cincin [12]. Gambar 2b. Adapun mekanisme reaksinya sebagai berikut.
Dalam reaksi terkait untuk identifikasi fruktosa, fruktosa dalam asam asetat
glasial diperlakukan dengan fenol dalam pelarut yang sama mengandung asam
sulfat. Warna hijau dikembangkan setelahnya memanaskan dalam wather bath
panas. Tes ini juga positif untuk zat-zat yang menghasilkan fruktosa pada hidrolisis.