Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai
ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari
5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak
cabang produktif.
Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang
(cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun
nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia,
semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari1.
Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.
Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem
inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao
mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual
yang lebih tinggi.
Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan
berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di
dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga
ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.
Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi
oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia
biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen,
pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.
Alasan
Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua kelompok besar:
kakao mulia ("edel cacao") dan kakao curah/lindak ("bulk cacao").
Di Indonesia, kakao mulia dihasilkan oleh beberapa perkebunan tua di Jawa, seperti di
Kabupaten Jember yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Kultivar-
kultivar penghasil kakao mulia berasal dari pemuliaan yang dilakukan pada masa kolonial
Belanda, dan dikenal dari namanya yang berawalan "DR" (misalnya DR-38). Singkatan ini
diambil dari singkatan nama perkebunan tempat dilakukannya seleksi (Djati Roenggo, di
daerah Ungaran, Jawa Tengah). Kakao mulia berpenyerbukan sendiri dan berasal dari tipe
Criollo.
Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah
berasal dari kultivar-kultivar yang self-incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah,
meskipun produksinya lebih tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan
lemaknya.
Produksi kakao telah meningkat dari 1,5 juta ton pada tahun 1983-1984 menjadi 3,5 juta ton
pada tahun 2003-2004, hampir seluruhnya karena perluasan area produksi daripada
menghasilkan meningkat. Kakao ditanam baik oleh perkebunan besar dan agroindustri
produsen kecil, sebagian besar produksi berasal dari jutaan petani yang memiliki beberapa
pohon masing-masing.
Sebuah pohon mulai berbuah dan dipanen ketika tanaman sudah berumur empat atau lima
tahun. Sebuah pohon dewasa mungkin memiliki 6.000 bunga dalam setahun, namun hanya
sekitar 20 buah. Sekitar 300-600 bibit (kira-kira dari 10 buah) yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 kg pasta kakao.
Secara historis, pembuat cokelat telah mengakui tiga kelompok kultivar utama biji kakao
digunakan untuk membuat kakao dan coklat Yang paling berharga, langka, dan mahal adalah
kelompok Criollo, biji kakao yang digunakan oleh Bangsa Maya. Hanya 10% dari coklat
terbuat dari Criollo, yang kurang pahit dan lebih aromatik daripada kacang lainnya. Biji
kakao di 80% dari coklat dibuat dengan menggunakan biji dari kelompok Forastero. Pohon
Forastero secara signifikan lebih keras daripada pohon Criollo, sehingga biji kakao lebih
murah. Trinitario, hibrida dari Criollo dan Forastero, digunakan pada sekitar 10% dari coklat.
Ini, baru genetis berbasis klasifikasi menjadi 10 kelompok juga dapat membantu pemulia
tanaman untuk menciptakan varietas baru yang tahan hama dan penyaki dan mengandung
rasa yang lebih disukai.
Manfaat
Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah
bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam bahasa
keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan
aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.
2. Perekonomian Swiss
Swiss memiliki stabil, modern dan salah satu perekonomian yang paling kapitalis di
dunia. Ini memiliki peringkat tertinggi Eropa dalam Indeks Kebebasan Ekonomi 2010,
sementara juga menyediakan cakupan besar melalui pelayanan publik. The nominal PDB per
kapita lebih tinggi daripada ekonomi yang lebih besar Eropa barat dan, Jepang 6 setelah
Luksemburg, Norwegia, Qatar, Islandia dan Irlandia. Franc Swiss tetap menjadi salah satu
mata uang terkuat di dunia dengan tingkat inflasi terendah.
Jika disesuaikan dengan paritas daya beli, Swiss peringkat 15 di dunia untuk PDB per
kapita. Forum Ekonomi Dunia Laporan Daya Saing Global saat ini peringkat ekonomi Swiss
sebagai yang paling kompetitif di dunia. Untuk sebagian besar abad ke-20, Swiss adalah
negara terkaya di Eropa dengan margin yang cukup. Pada tahun 2010, Global Kekayaan
Laporan oleh Credit Suisse Lembaga Penelitian menemukan bahwa Swiss memiliki kekayaan
rata-rata tertinggi per orang dewasa di $ 372.692, diikuti oleh Norwegia, Australia dan
Singapura pada $ 326.530, $ 320.909 dan $ 255.488 masing-masing, dengan kekayaan
ditentukan oleh nilai keuangan dan non -keuangan (seperti real estat) aset. Pada tahun 2005
pendapatan rumah tangga rata-rata di Swiss adalah diperkirakan 95.000 CHF, setara dengan
sekitar 100.000 USD (per Desember 2010) secara nominal.
Swiss memiliki ekonomi sektor sangat swasta dan tarif pajak yang rendah menurut
standar Barat; perpajakan secara keseluruhan adalah salah satu yang terkecil dari negara-
negara maju. Swiss adalah tempat yang mudah untuk melakukan bisnis; Swiss peringkat 21
dari 178 negara dalam Kemudahan Melakukan Usaha Index. Pertumbuhan lambat Swiss
berpengalaman di 1990-an dan awal 2000-an telah membawa dukungan lebih besar bagi
reformasi ekonomi dan harmonisasi dengan Uni Eropa. Menurut Credit Suisse, hanya sekitar
37% dari penduduk memiliki rumah sendiri, salah satu tingkat terendah kepemilikan rumah
di Eropa. Perumahan dan tingkat harga pangan adalah 171% dan 145% dari indeks-25 Uni
Eropa pada tahun 2007, dibandingkan dengan 113% dan 104% di Jerman.
Pertanian proteksionisme-perkecualian yang langka kebijakan perdagangan bebas
Swiss-telah memberikan kontribusi untuk harga pangan yang tinggi. liberalisasi pasar Produk
tertinggal banyak negara Uni Eropa sesuai dengan OECD. Namun demikian, daya beli
domestik adalah salah satu yang terbaik di dunia. Selain hambatan pertanian, ekonomi dan
perdagangan antara Uni Eropa dan Swiss yang minimal dan Swiss memiliki perjanjian
perdagangan bebas di seluruh dunia. Swiss adalah anggota Asosiasi Perdagangan Bebas
Eropa (EFTA).
Hebatnya, kendati sumber daya alamnya pas-pasan, Swiss adalah negara amat kaya.
Pendapatan per kapita nominalnya mencapai 58,000 dollar Amerika. Swiss memiliki pasar
ekonomi modern yang stabil, dengan nominal perkapita (GDP) yang lebih tinggi dari
ekonomi negara-negara besar Eropa. Amerika dan Jepang, maka Swiss menduduki rangking
ke 6 di belakang Luxembourg, Norwegia, Qatar, Islandia dan Irlandia. Dalam Global
Competitiveness Report yang dikeluarkan The World Economic Forum memberikan
peringkat ekonomi Swiss sebagai yang paling kompetitif di dunia. Pada abad 20 ini Swiss
adalah negara terkaya di Eropa dengan marjin yang bisa diperhitungkan.
Peraturan Ekspor : Adalah langkahlangkah yang harus dilakukan oleh eksportir apabila
melakukan ekspor. Dalam melakukan ekspor langkahlangkah yang harus dilalui adalah
sbb :
BAB III
1. Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor
tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk
diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor (Menurut
undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat
di www.insw.go.id
2. Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke
negara tujuan ekspor.
3. Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem
pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya
Anda mempersiapkan barang yang akan Anda ekspor dan dokumen-
dokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer.
4. Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai)
dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB) beserta dokumen pelengkapnya.
5. Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan
diterbitkan dokumenNPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE,
maka secara hukum barang Anda sudah dianggap sebagai barang ekspor.
6. Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan
moda transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.
7. Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF)
8. Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau
pembayaran di akhir