dapat diemulsikan, berwarna kekuningan, untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman bawang
merah, cabai, jagung, kacang hijau, kacang tanah, kakao, kedelai, kelapa, kelapa sawit, kubis, lada, petsai,
tembakau, tomat dan wortel.
Maksud Cara kerja Racun Kontak - Lambung - Pernafasan adalah sebagai berikut :
- Racun Kontak, hama yang terkena kontak dengan pestisida ini akan mati seketika
- Racun Lambung, jika termakan oleh hama/serangga maka serangga akan mati
- Racun Pernafasan hanya dengan menghirupnya maka serangga dapat mati seketika
Pada label kemasan pestisida, ada beberapa satuan dalam menuliskan dosis, antara lain :
Tepat Sasaran
Pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis hama dan penyakit tananam yang menyerang.
Pestisida yang bersifat sapu rata bisa membunuh banyak hama dan penyakit tidak diijinkan
peredarannya.
Tepat Mutu
Pestisida yang digunakan harus bermutu baik, terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida.
Pilih jenis pestisida yang dianjurkan untuk mengendalikan suatu jenis hama dan penyakit pada suatu
jenis tanaman.
Waktu penggunaan pestisida harus tepat, yaitu pada saat hama dan penyakit mencapai ambang
pengendalian. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari ketika suhu udara < 30 oC dan
kelembaban udara 50-80%.
Dosis atau konsentrasi formulasi harus tepat yaitu sesuai dengan rekomendasi anjuran pada label
pestisida.
Kali ini kita akan membahasas tentang cara menghitung dosis pestisida. Dosis pestisida yang tepat dapat
mengendalikan hama dan penyakit sasaran secara efektif dan efisien. Efektif karena hama dan penyakit
dapat dikendalikan dan tidak boros penggunaan pestisida. Sebelum menentukan dosis pestisida, ada
baiknya kita ketahui pengertian dosis pestisida. Dosis pestisida adalah jumlah pestisida yang
dicampurkan atau diencerkan dengan air yang digunakan untuk menyemprotan hama atau penyakit
secara luas
3-5 g/L
3-5 ml/L
100-200 g/ha
100-200 ml/ha
Untuk dosis no. 1 dan no. 2, penghitungan dosis dengan mudah dihitung dengan mengkalikan dosis dan
kapasitas tangki.
Contoh:
No 1. : Dosis 3-5 ml/L —- kita pakai yang 5 ml/L Kapasitas tangki = 14 liter
Penghitungan dosis tersebut berlaku juga untuk no 2. Akan tetapi penghitungan dosis untuk no 3 dan no
4 harus ditentukan dulu volume semprotnya. Volume semprot yang biasa dianjurkan adalah 300 L/ha,
400 L/ha dan 500 L/ha.
Contoh :