Analisis Kasus The Platinum Pointe Land
Analisis Kasus The Platinum Pointe Land
Saham RBH telah dijual kepada publik sejak tahun 1995. Perusahaan telah
mendapatkan keuntungan yang tinggi selama satu dekade terakhir, tetapi keuangan
diduga akan menjadi lebih ketat pada tahun 2007 karena melambatnya pengonstruksian
rumah sejak awal 2006 dan Harry Hepburn tetap ingin menjaga keutuhan timnya.
Terdapat satu proyek yang menjanjikan bernama Platinum Pointe Land Deal. Ini
merupakan sebuah proyek besar yang menjanjikan pendapatan sebesar lebih dari $100
juta dan keuntungan mendekati $14 juta pada tahun 2008 – dalam 11 periode waktu.
Akan tetapi, proyeksi keuangan mengerjakan proyek ini tidak bisa memberikan
pengembalian modal yang dibutuhkan perusahaan untuk proyek ini tidak bisa
memberikan pengembalian modal yang dibutuhkan perusahaan untuk proyek dengan
tingkat risiko sebesar ini.
Akuisisi lahan adalah fungsi utama dalam bisnis konstruksi rumah. Personel akuisisi
di RBH harus menemukan lahan yang dapat perusahaan memanfaatkan untuk
membangun rumah dan dapat dijual dengan keuntungan yang baik. Perbedaan antara
waktu akuisisi lahan dan penjualan rumah yang terakhir dibangun biasanya antara 3-5
tahun. Sebagian bagian standar dari proses akuisisi, personel akuisisi di RBH diwajibkan
untuk mempersiapkan proposal akuisisi lahan yang terperinci.
Proposal menyediakan informasi detail: Sifat permintaan
Lokasi
Hak
Infrastruktur
Desain produk
Dll
Jaringan Platinum Pointe ditentukan oleh Michael Borland, wakil direktur dari akuisisi
lahan untuk divisi Southern California. Jaringan Platinum Pointe terletak di Emerald
Estates master plannd community yang dikembangkan oleh Jackson Development
Company.
Michael menulis proposal secara detail untuk membangun 195 rumah dalam 2
format, yaitu triplex townhouse dan six-plex cluster home. Divisi lain dalam RBH telah
menghasilkan rumah yang hampir mirip, tapi formatnya tidak ditawarkan di Southern
California sebelumnya, dan beberapa modifikasi dibuat agar rumah-rumah ini mampu
menarik pembeli di California. Ukuran rumah-rumah ini berkisar dari 1.628 kaki persegi
(1 kaki persegi = 0,093 m2) sampai 2.673 kaki persegi dengan harga $445.000 sampai
$705.000.
Michael kecewa setelah ia meliat proyeksi IRR untuk proyek ini yang haya
sebesar 21% dibawah angka minimum yang diperlukan untuk proyek degan tingkat risiko
24,5%. Ia memutuskan untuk mendiskusikan masalah ini dengan hari Hepburn untuk
mencari solusinya.
Analisis Kasus
Lalu Harry memodifikasi IRR agar pihak perusahaan menyetujui proyek ini. Harry
bekerja sama dengan Michael untuk menampilkan proporsal yang bagus. Hal ini
merupakan bentuk kecurangan yang dapat merugikan pihak perusahaan karena besarnya
biaya yang tidak dapat ditutupi oleh perusahaan. Harry tidak mempedulikan resiko yang
mungkin terjadi, padahal belum tentu proyek tersebut menguntungkan.
Harry tidak paham betul mengenai masalah etis, sehingga dia tetap mementingkan
kepentingannya sendiri. Untuk mengatasi hal ini, manajer memerlukan keterampilan
perseptif pertimbangan etis. Manajer senior harus menjadi teladan moral atau model
peran dalam organisasi tersebut. Manajer yang tidak memahami etika akan membuat
kesalahan yang dapat menyebabkan kerugian pada pihak – pihak tertentu.
Alasan penolakan proyek tersebut bukan hanya karena IRR saja tetapi ada factor
resiko – resiko lainnya. Antara lain :
Politisi / Hak.
Pengembangan
Resiko Pasar
Hubungan Kasus dengan Sistem Pengendalian Manajemen
Kesimpulan
Perilaku etis dan perilaku yang memaksimalkan nilai tidaklah sama. Manajemen
perusahaan Robin Brothers Home (RBH) hanya ingin memaksimalkan keuntungan
bagi organisasi dan keuntungan pribadi tanpa melihat factor – factor lainnya. Mereka
ingin menjalankan proyek Platinum Pointe yang tidak dapat dijalankan karena
besarnya biaya yang diperlukan dan IRR atas proyek tersebut juga lebih rendah dari
perhitungan yang seharusnya. Hal ini membuat presiden direktur RBH, Harry
Hepburn berperilaku tidak etis. Dia tetap ingin menjalankan proyek tersebut dengan
menampilkan laporan yang telah dimodifikasi.
Biaya yang diperlukan untuk proyek tersebut besar, jadi Harry mencari sumber
pendanaan dengan Joint Venture dan Lot Option. Sementara itu, semua indikasi
bunga menunjukan akan terus naik selama proyek berlangsung. Sedangkan, produk
perusahaan yang akan dijual harganya terus mengalami penurunan.