Anda di halaman 1dari 6

PENJUALAN ARUS KE BAWAH DAN ARUS KE ATAS

 Penjualan oleh perusahaan induk kepada perusahaan anak disebut dengan penjualan
arus ke bawah.
 Penjualan oleh perusahaan anak kepada perusahaan induk disebut dengan penjualan
arus ke atas.
 Dalam kasus penjualan arus ke bawah, pendapatan terpisah perusahaan induk
meliputi seluruh jumlah laba yang belum direalisasi (termasuk dalam akun penjualan
dan harga pokok penjualannya), dan pendapatan perusahaan anak tidak
terpengaruh.
 Pendapatan hak minoritas mungkin terpengaruh jika laba bersih perusahaan anak
memasukkan laba yang belum direalisasi (situasi arus ke atas).
 Sebaliknya pendapatan hak minoritas tidak terpengaruh jika pendapatan terpisah
perusahaan induk memasukkan laba yang belum direalisasi (situasi arus ke bawah).
 Jika laba bersih perusahaan anak disajikan terlalu besar (dari sudut pandang entitas
yang dikonsolidasikan), karena perusahaan anak memasukkan laba yang belum
direalisasi, pendapatan yang dialokasikan kepada hak minoritas seharusnya
didasarkan pada pendapatan perusahaan anak yang telah direalisasi.
 Laba dan rugi yang belum direalisasi dari penjualan arus ke atas dialokasikan secara
proporsional antara laba bersih konsolidasi (hak mayoritas) dan pendapatan hak
minoritas (hak minoritas).

ILUSTRASI : PENGARUH ARUS KE BAWAH DAN ARUS KE ATAS PADA PERHITUNGAN


PENDAPATAN
• Pendapatan terpisah perusahaan induk dan 80% kepemilikannya pada perusahaan anak
tahun 2005 sbb :
Induk (Rp) Anak (Rp)
Penjualan 600.000 300.000
HPP 300.000 180.000
Laba Bruto 300.000 120.000
Beban2 -100.000 - 70.000
Pendapatan terpisah induk 200.000
Pendapatan bersih anak 50.000
• Penjualan antar perusahaan selama 2005 Rp 100.000.
• Pada 31 Desember 2005, dalam persediaan termasuk Rp 20.000 laba yang belum
direalisasi.
Perhitungan Pendapatan Hak Minoritas
• Penjualan arus ke bawah :
Laba yang belum direalisasi Rp 20.000 direfleksikan dalam akun ‘penjualan’ dan
‘HPP’ induk, dan laba bersih anak = pendapatan realisasinya. Sehingga, perhitungan
pendapatan hak minoritas tidak dipengaruhi oleh transaksi antar-perusahaan dan
dihitung :
Laba bersih anak Rp 50.000 x 20% = Rp 10.000
• Penjualan arus ke atas :
Laba yang belum direalisasi Rp 20.000 direfleksikan dalam akun ‘penjualan’ dan
‘HPP’ anak, dan pendapatan yang direalisasi anak Rp 30.000. Perhitungan pendapatan hak
minoritas :
Laba bersih anak 50.000
Yang belum direalisasi 20.000
Pendapatan yang direalisasi 30.000
Pendapatan hak minoritas Rp 30.000 x 20% = 6.000

Perhitungan Laba Bersih Konsolidasi


Catatan : Perbedaan dalam perhitungan laba bersih konsolidasi berdasarkan asumsi arus
ke atas dan arus ke bawah hanya terletak pada perhitungan pendapatan hak minoritas.

Arus Arus keatas


kebawah
Pendapatan terpisah induk 200.000 200.000

Tambah : Pendapatan dari anak


*Arus ke bawah :
Ekuitas dalam laba yg dilaporkan anak dikurangi
laba yg belum direalisasi (50.000x80%) -20.000 20.000
*Arus ke atas :
Ekuitas dalam pendapatan anak yg telah direalisasi
(50.000 – 20.000) x 80% 24.000

Laba bersih induk (dan konsolidasi) 220.000 224.000


PERUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2005

Penjualan Penjualan
Arus ke Arus ke
Bawah Atas
Penjualan (900.000 – 100.000) 800.000 800.000
HPP (480.000+20.000-100.000) -400.000 -400.000
Laba Bruto 400.000 400.000
Beban-beban (100.000+70.000) -170.000 -170.000
Total pendapatan yang telah direalisasi 230.000 230.000
Dikurangi : Pendapatan hak minoritas -10.000 -6.000
Laba bersih konsolidasi 220.000 224.000

LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS KE BAWAH


• Karena seluruh jumlah laba bruto atas barang dagangan yang dijual secara arus ke bawah
dan sisanya yang terdapat pada persediaan perusahaan anak meningkatkan pendapatan
perusahaan induk, maka seluruh jumlah tersebut harus dieliminasi dari laporan laba
bersih perusahaan induk berdasarkan metode ekuitas.
• Konsisten dengan metode konsolidasi satu baris, hal ini dilakukan dengan mengurangi
pendapatan investasi dan akun investasi.
• Dalam laporan konsolidasi, laba bruto yang belum direalisasi dieliminasi dengan
meningkatkan HPP konsolidasi dan mengurangi persediaan atas dasar harga perolehan
bagi entitas yang dikonsolidasikan.
ILUSTRASI : PENANGGUHAN LABA ANTAR-PERUSAHAAN DALAM PERIODE PENJUALAN
ANTAR-PERUSAHAAN
• PT Perkasa mempunyai 90% saham berhak suara PT Sakti.
• Laporan L/R terpisah PT P dan PT S tahun 2007, sebelum mempertimbangkan laba yang
belum direalisasi:

PT P PT S
Penjualan 100.000 50.000
HPP 60.000 35.000

Laba Bruto 40.000 15.000


Beban-beban 15.000 5.000
Laba Operasi 25.000 10.000
Pendapatan dari PT Sakti 9.000
Laba Bersih 34.000 10.000
• Penjualan PT P termasuk Rp15.000 yang dijual ke PT S dengan laba Rp 6.250.
• Dalam persediaan PT S 31 Des 2007, termasuk 40% barang dagangan dari transaksi antar-
perusahaan. Laba yang belum direalisasi dalam persediaan PT S Rp 2.500 (harga transfer
6.000 – harga pokok 3.500) direfleksikan dalam laba operasi PT P.
• Pengakuan bagian atas pendapatan PT S dan penangguhan pengakuan laba yang belum
direalisasi :
Investasi pada PT S 9.000
Pendapatan dari PT S 9.000
Pendapatan dari PT S 2.500
Investasi pada PT S 2.500

PT PERKASA DAN PERUSAHAAN ANAK, PT SAKTI


SEBAGIAN KERTAS KERJA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2007

PT P 90% PT S Penyesuaian dan Eliminasi Kosolidasi

Laporan Laba Rugi 100.000 50.000 a.15.000 135.000


Penjualan
Pendapatan dari PT S 6.500 c. 6.500
HPP -60.000 -35.000 b. 2.500 a.15.000 -82.500
Beban-beban -15.000 -5.000 -20.000
Pendapatan hak -1000
minoritas
Laba Bersih 31.500 10.000 31.500
Neraca 7.500 b. 2.500 5.000
Persediaan
Investasi pada PT S xxx c. 6.500

ILUSTRASI : LABA ANTAR-PERUSAHAAN SAAT PENJUALAN KEPADA ENTITAS LUAR


• Barang dagangan yang diperoleh dari PT P selama 2007, dijual oleh PT S selama 2008,
dan tidak ada transaksi antar-perusahaan sepanjang 2008.
• Laporan L/R terpisah PT P dan PT S tahun 2008, sebelum mempertimbangkan laba yang
belum direalisasi:
PT P PT S
Penjualan 120.000 60.000
HPP 80.000 40.000
Laba Bruto 40.000 20.000
Beban-beban 20.000 5.000
Laba Operasi 20.000 15.000
Pendapatan dari PT Sakti 13.500
Laba Bersih 33.500 15.000

• Dari sudut pandang PT P, laba yang belum direalisasi dari tahun 2007 direalisasi tahun
2008 dan pendapatan investasinya dicatat dan disesuaikan :
Investasi pada PT S 13.500
Pendapatan dari PT S 13.500
Investasi pada PT S 2.500
Pendapatan dari PT S 2.500

PT PERKASA DAN PERUSAHAAN ANAK, PT SAKTI


SEBAGIAN KERTAS KERJA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2008

PT P 90% PT S Penyesuaian dan Konsolidasi


Eliminasi

Laporan Laba Rugi 120.000 60.000 180.000


Penjualan
Pendapatan dari 16.000 b.16.000
PT S
HPP -80.000 -40.000 a. 2.500 -117.500
Beban-beban -20.000 -5.000 -25.000
Pendapatan hak -1.500
minoritas
Laba Bersih 36.000 15.000 36.000
Neraca
Persediaan
Investasi pada PT xxx a. 2.500 b.16.000
S
LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS KE ATAS
• Penjualan arus ke atas meningkatkan penjualan, HPP, dan laba bruto anak, tetapi tidak
mempengaruhi laba operasi induk sampai barang dagangan dijual oleh induk ke entitas
lain.
• Laba bersih induk dipengaruhi, karena induk mengakui bagiannya atas pendapatan anak
atas dasar ekuitas.
• Induk menangguhkan laba yang belum direalisasi sebesar persentase kepemilikannya
pada perusahaan anak.

Anda mungkin juga menyukai