OLEH :
KELOMPOK 5
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Sejarah Berdirinya PT. Kraft Food ................ 3
BAB III ................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil dari perusahaan PT. Kraft Food.
2. Untuk mengetahui pengembangan produk pada PT. Kraft Food.
3. Untuk mengetahuimaterials handling pada PT. Kraft Food.
4. Untuk mengetahui penentuan lokasi pabrik pada PT. Kraft Food.
5. Untuk mengetahuilayout pada PT. Kraft Food.
6. Untuk mengetahui manajemen tenaga kerja pada PT. Kraft Food.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Sejarah Berdirinya PT. Kraft Food
Kraft merupakan perusahaan yang sangat fokus dan dibangun dengan penuh
komitmen.Sejak berdiri hingga saat ini, Kraft hanya memproduksi makanan dan
minuman.Bedanya, Kraft memproduksi banyak sekali merek makanan dan
melahirkan puluhan perusahaan yang tersebar di seluruh dunia.
Induk perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini juga memiliki
beberapa merek minuman seperti A&W, Dr. Pepper, Welch’s, Mott’s, Canada
Dry, Crush, Clamato, Snapple, Squirt, dan Sunkist. Beberapa di antaranya dapat
dengan mudah Anda dapatkan di Indonesia.
Kraft juga merupakan pemilik perusahaan makanan terkenal seperti
Toblerone, Cadbury, Certs, Chiclets, Bubbleicious, Stride, Halls, Dentyne,
Clorets, Oreo, Ritz, Fig-Newton, Teddy Grahams, Chips Ahoy, Maynards,
Caramilk, dan banyak lagi.
Semua kesuksesan ternyata lahir dari tangan seorang pemuda berusia 29
tahun. Berikut ulasan singkat mengenai Kraft, salah satu perusahaan terbesar di
dunia seperti dilansir dari Wall Street JournalKraft, Forbes, Bornrich dan
sejumlah sumber lain.
Menangkap peluang bisnis dan memanfaatkannya dengan sangat baik seringkali
menjadi kunci utama dalam berbisnis.Itulah yang dilakukan James Lewis Kraft,
keturunan keluarga Kanada yang pindah ke New York untuk bekerjasama dengan
sebuah perusahaan keju.
Pada 1903, di usia 29 tahun, Kraft menemukan peluang besar di Chicago. Dia
membeli keju dari sebuah perusahaan dan menjualnya ke toko-toko kecil di
Chicago.Para penjual di Chicago sangat menyukai kejunya dan bisnis Kraft mulai
berkembang.
Pada 1915, bersama kedua saudaranya, Kraft memproduksi keju sendiri
dengan merek Elkhorn.Masyarakat menyukai keju buatannya yang menjadi sangat
terkenal pada 1917-an.
3
Tentara Amerika Serikat membeli enam juta kaleng keju Elkhorn untuk
dikirimkan ke prajurit yang tengah berperang di Prancis.Tentu saja hal itu menjadi
awal melejitnya keju buatan Kraft.Kraft Cheese mulai dipasarkan di berbagai
majalah.
Tak butuh waktu lama, pada 1923 Kraft berhasil menjadi perusahaan keju
terbesar di dunia.Perusahaan itu kemudian meluncurkan merek baru pada 1922
dan tiga tahun kemudian mengakuisisi sebuah perusahaan makanan Prancis.
Setelah itu, perusahaan milik Kraft terus aktif memproduksi dan mengakuisisi
berbagai merek makanan.Pada 1943, Kraft mengganti namanya menjadi Kraft
Foods Company.Pada saat yang bersamaan berbagai produknya mulai menghiasi
iklan komersial di televisi.
Ekspansi global Kraft pertama kali dilakukan pada 1920. Kanada lantas
mempermudah akses masuk Kraft ke pasar Inggris dan meluncurkan kantor
cabang di London empat tahun kemudian.
Dari Inggris, Kraft mulai menjajaki pasar Australia dan hingga 2000-an telah
beroperasi di 68 negara. Salah satu mereknya bahkan telah tersebar di 91 negara.
Kunci utama bisnis Kraft adalah memprioritaskan selera setiap konsumen.Tak
heran, Kraft berani membeli perusahaan biskuit internasional Danone pada
2007.Bahkan pada 2010.Kraft masih mampu menjadi perusahaan makanan dan
minuman terbesar kedua di dunia.
Kraft Foods Group, Inc. merupakan perusahaan makanan olahan yang telah
mendunia. Nilai kapitalisasi pasar korporasi spektakuler ini bahkan telah
mencapai US$ 52,5 miliar atau sekitar Rp 721,54 triliun (asumsi kurs Rp 13.743
per dolar Amerika Serikat) di seluruh dunia.
Berbasis di Illinois, Amerika Serikat, perusahaan ini tercatat mempekerjakan
22.100 pegawai. Penjualan seluruh produksi makanannya mencapai nilai US$
18,2 miliar hingga Mei 2015.
Perusahaan dengan puluhan merek ternama ini memproduksi dan
memasarkan produk makanan minuman termasuk, kopi dan makanan cepat saja,
cemilan, keju hingga biskuit.Perusahaan ini menggerakkan bisnisnya melalui
enam segmen utama yaitu, makanan, keju, makanan cepat saji, cemilan dan
pencuci mulut, hingga snack.
4
Beberapa produknya juga dapat Anda nikmati di Indonesia seperti keju Kraft,
Oreo, Ritz, Cadbury dan banyak makanan lain. Berkat daftar merek makanan
yang begitu panjang, Kraft tercatat memiliki aset mencapai US$ 22,95 miliar
dengan keuntungan sebesar US$ 1,04 miliar.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan unsur-unsur baru dan
pengenaan produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.
Pengembangan produk ini sendiri bukanlah hal yang mudah, karena dalam
pengembangan produk itu sendiri terdapat banyak hambatan baik itu dari dalam
perusahaan ataupun dari luar perusahaan.Tidak sedikit perusahaan yang
mengalami kegagalan dalam mengembangan produknya yang disebabkan karena
perusahaan tersebut tidak dapat memecahkan hambatan-hambatan itu.
Menurut Philip Kotler ada beberapa tahapan di dalam pengembangan suatu
produk diantaranya:
a. Lahirnya Gagasan (Idea Generation)
b. Penyaringan Ide (Idea Screening)
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)
e. Analisis bisnis (Business Analysis)
f. Pengembangan produk (Product Development)
g. Pengujian pasar (Market Testing)
h. Komersialisasi (Commercialization)
Sedangkan,Menurut William J. Stanto faktor-faktor yang mendorong
perusahaan melakukan pengembangan produk adalah:
a. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan terciptanya sarana
produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membuat dan
menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan
jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.
b. Perubahan Selera Konsumen
Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat perkembangan
penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen terhadap produk
yang bersangkutan.
c. Persaingan
Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan
menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya
dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.
7
d. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan
Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin yang dimilikiperusahaan, maka
perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan kapasitas tersebut
dengan jalan memproduksi perusahaan.e. Siklus Hidup Produk yang Pendek
Siklus kehidupan produk yang pendek mendorong perusahaan untuk terus
mengembangkan produknya, sehingga konsumen tidak bosan dengan produk-
produk yang diproduksi perusahaan. f. Adanya Keinginan untuk
Meningkatkan Laba Perusahaan mempunyai keinginan untuk memperkuat
posisi produnya di pasar, sera untuk memperluas pasar
8
3.3 Material Handling
Proses pembuatan keju mentah ini dimulai dari fermentasi susu sapi,
kemudian dipadatkan dalam bentuk batangan/balok/blok 20kg. Blok inilah yang
disebut sebagai keju mentah.Keju mentah ini kemudian diproses lebih lanjut oleh
pabrik Keju Kraft sehingga bisa bertahan di kondisi tropis Indonesia. Keju Olahan
dikemas dalam beberapa tipe kemasan, seperti lembaran tipis, blok kecil dan blok
besar. Selain itu citarasa dan spesifikasi produk juga disesuaikan untuk aplikasi
(parutan, bakery, masakan, etc) konsumen di Indonesia. Tanpa diproses lebih
lanjut, kualitas keju mentah akan cepat sekali rusak (berjamur) dan berubah
warna, tekstur, rasa dan aromanya. Langkah-langkah pembuatan keju dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Pasteurisasi
Pasteurisasi merupakan langkah pemanasan susu. Langkah ini bertujuan
untuk menciptakan kondisi optimum produksi dan membunuh bakteri patogen
dalam susu agar aman dikonsumsi. Akan tetapi pasteurisasi bukan langkah yang
wajib dilakukan karena pasteurisasi dikhawatirkan dapat merusak tekstur dan hasil
akhir keju.
2. Pemecahan kasein dan koagulasi susu
Susu dicampur dengan rennet dan bakteri asam laktat.Rennet atau enzim
renin memecah kasein menjadi parakasein.Bakteri asam laktat mengubah
(memfermentasi) lakosa menjadi asam laktat. Produksi asam laktat akan
menurunkan pH sehingga kasein dapat diendapkan. Karena berbagai alasan, saat
ini telah dikembangkan produksi keju dengan menggunakan pengganti
rennet.Untuk itu, dapat digunakan enzim pemecah protein dari tanaman atau
mikroorganisme.
3. Pemisahan curd dan whey
Setelah terjadi koagulasi, susu akan terpisah menjadi 2 bagian, yaitu dadih
atau endapan (curd) dan bagian cair (whey). Selanjutnya curd dipres dengan
tujuan:
Untuk membantu pengeluaran whey akhir
Untuk memberikan tekstur pada keju
Untuk membentuk keju
9
Untuk memberikan kulit pada keju dengan periode pematangan yang
panjang.
Setelah memadat, curd diambil dan whey dibuang.Curd telah siap memasuki
proses selanjutnya, yaitu penggaraman.
4. Penggaraman
Penggaraman dilakukan dengan tujuan memperlambat aktivitas biang dan
proses-proses bakteri yang berkaitan dengan pematangan keju.Pemberian garam
juga menyebabkan lebih banyak kelembaban dikeluarkan, baik melalui efek
osmotik dan efek penggaraman pada protein.Tekanan osmotik bisa disamakan
dengan pembentukan pengisap pada permukaan dadih, menyebabkan kelembaban
tertarik keluar.
Ada dua macam cara penggaraman, yaitu penggaraman basah dan
penggaraman kering. Penggaraman basah dilakukan dengan merendam curd
dengan air garam, sedangkan penggaraman kering dilakukan dengan
membubuhkan garam langsung pada curd.Setelah digarami, diperoleh keju
mentah.
5. Pematangan
Pematangan merupakan proses penyimpanan keju (mentah) pada suhu
dingin (10—20°C) dan lembab selama beberapa minggu sampai beberapa bulan
untuk menghasilkan keju dengan cita rasa dan aroma khas. Tujuan penyimpanan
adalah membentuk kondisi eksternal yang penting untuk mengontrol siklus
pematangan keju sepanjang mungkin.Untuk setiap jenis keju, kombinasi spesifik
antara suhu dan kelembaban relatif (relative humidity atau RH) harus dijaga di
dalam ruangan penyimpanan yang berbeda selama masa tahapan-tahapan
penyimpanan.
Lama proses pematangan tergantung dari jenis keju yang diinginkan.
Untuk keju lunak (soft cheese) memerlukan waktu fermentasi sekitar 4 minggu,
namun untuk keju keras (hard cheese) memerlukan waktu 2 – 3 tahun. Selama
proses fermentasi inilah komponen citarasa dan tekstur dari keju terbentuk
(Sutomo, 2006).
Faktor-faktor yang dapat membedakan citarasa keju, yaitu:
10
1. asal susu
2. kadar lemak
3. metode penggumpalan
4. jenis jamur
5. proses pematangan
6. pemrosesan lebih lanjut (Yanti, 2003).
11
3.4 Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi yang agak cocok untuk pembuatan pabrik keju yaitu padang rumput,
lokasi ini dipilih agar susu tidak jauh diangkut dari peternakan dan harus
memperhatikan iklim (suhu dan kelembaban), dan juga akses terhadap
ketersediaan air. Di daerah tropis pabrik keju biasanya terletak pada ketinggian
2.000 sampai 4.000 m , dimana suhu yang ideal untuk pematangan keju dan
buttermaking.
Drainase
Air limbah harus yang dihasilkan harus dibuang jauh dari pabrik.
Dinding Pabrik
Dinding semen harus dicat dengan kapur untuk membunuh mikroba dan dicat
ulang setiap tiga bulan.
Atap Pabrik
Atap genteng adalah insulator yang baik , menjaga keluar panas berlebihan
atau dingin . Jika atap galvanis yang digunakan, langit-langit terisolasi
harus dibersihkan juga, untuk mencegah fluktuasi suhu . Sebuah palang beratap
12
kecil di atas pintu utama membantu untuk Mencegah akumulasi kotoran di
lantai pintu masuk.
Tata ruang
Ruang ini harus cukup ruang hangat yang berisi peralatan untuk analisis
,pasteurisasi , cheesemaking dan tangki.
Ruang pematangan
13
di lokasi. Harus ada beberapa jendela, tidak banyak cahaya. Jendela dapat dibuka
pada malam hari, untuk memungkinkan aliran udara jika kelembaban terlalu
tinggi dan jendela layar yang kuat dapat digunakan untuk
mencegahserangga dan hewan masuk .Jika kelembaban turun terlalu rendah
lantai ruang pematangan dapat digenangi dengan sedikit air untuk
memberikan kelembaban yang diperlukan .
Pabrik-pabrik keju harus ada rak sempit panjang logam galvanis air -
tabung tiga perempat inci, yang tidak karat, dapat terbuat dari kayu , di mana
tabung horisontal dapat dengan mudah dipasang. Papan untuk menahan keju harus
pendek, ringan dan mudah dipindahkan, sehingga dapat diambil, dicuci,
disterilisasi dan diganti dengan papan dry clean mingguan. Hampir semua jenis
kayu dapat digunakan untuk membuat papan ini kurang berpori , Tangki air garam
juga dapat ditemukan di ruang. Ukurannya tergantung pada jumlah keju, tapi
harus tinggi sekitar 80 cm dan terbuat dari semen.
14
Pegawai dapat memanajemen keuangan kebutuhan perusahaan dengan baik
dan teliti.
3. Prestasi yang dicapai dalam waktu tersebut - Extramile Achievement
Pegawai cepat tanggap dalam menyelesaikantugasnya dan mengerjakan
pekerjaanya sesuai target atau melebihi target pada waktu yang ditentukan
perusahaan
4. Penemuan Baru - Innovation
Pegawai menemukan inovasi baru dalam hal produk atau pun dalam hal
produksi yang berkaitan dengan perusahaan.
5. Berinisiatif/ Kreatifitas - Inniative/creativity
Pegawai memiliki kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu
yang benar tanpa harus diberi tahu.Lalu memiliki kemampuan untuk
memunculkan ide -ide baru.
6. Kejujuran & Ketulusan - Honesty and integrity
Pegawai memiliki sifat menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa
adanya serta bekerja dengan sepenuh hati.
7. Bekerja di atas Standard Kerja - Beyond Job Description
Pegawai memiliki kemampuan bekerja melebihi batas kemampuan pegawai
yang lainnya sehingga akan menjadi perhatian bagi perusahaannya.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini sebagai berikut:
1. Kraft Foods adalah sebuah produsen terbesar nomer 2 di dunia setelah nestle.
Nama Karft Food diambil dari nama pendirinya yaitu James Lewis Kraft.
2. PT.Kraft Foods ini terdapat Divisi Riset dan Pengembangan Kraft Foods
selalu berusaha melakukan inovasi baik terhadap rasa, bentuk, dan jenis dari
produk Kraft.Riset selalu diawali dari memahami karakteristik pasar dalam
hal ini masyarakat Indonesia. Hasil riset ini akan menjadi landasan dari
terciptanya sebuah produk.
3. Proses pembuatan keju mentah ini dimulai dari fermentasi susu sapi,
kemudian dipadatkan dalam bentuk batangan/balok/blok 20kg. Blok inilah
yang disebut sebagai keju mentah.Keju mentah ini kemudian diproses lebih
lanjut oleh pabrik Keju Kraft sehingga bisa bertahan di kondisi tropis
Indonesia
4. Lokasi yang agak cocok untuk pembuatan pabrik keju di daerah tropis pabrik
keju biasanya terletak pada ketinggian 2.000 sampai 4.000 m , dimana suhu
yang ideal untuk pematangan keju dan buttermaking.
5. Layout yang perlu diperhatikan dalam pabrik keju kraft anrata lain: drainase,
dinding, atap, pintu dan jendela, tata ruang, ruang penerima tamu, ruang
proses keju, dan ruang pematangan.
6. PT Kraft Foods Indonesia mengadakan program yang dikemas secara
periodik untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi.Program ini dibuat semenarik mungkin sehingga mendorong
setiap karyawan untuk berlomba-lomba mendapatkan penghargaan tersebut
4.2. Saran
Adapun saran yang diberikan adalah mengenai manajemen produksi yang
diterapkan pada PT. Kraft Food Indonesia yang sudah baik dapat diterapkan pada
pabrik-pabrik pengolahan di Indonesia khususnya yang mengolah susu sapi segar
16
menjadi keju sehingga menghasilkan kualitas produk yang tidak kalah saing
dengan produk luar atau setidaknya dapat menyetarakan kualitasnya dengan
produk luar sehingga dapat bertahan lama.
17
DAFTAR PUSTAKA
Apriantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N.L. dan Budiyanto, S. 1989. Petunjuk
Laboratorium Analisis Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan Dan
Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Astuti,Desi.2018.DesainIndustriKeju.(http://peternakgagal.blogspot.com/2018/05/
desain-industri-keju-i.html, diakses tanggal 4 November 2019 pukul
20.30 WIB).
Hadiwiyoyo, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu Dan Hasil
Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Idris. 1992. Teknologi Pengolahan Susu. Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya Malang.
Imam,Agus.2010.ProsesProduksiKeju.(https://gugusimam.wordpress.com/2010/1
0/17/proses-produksi-keju/, diakses tanggal 4 November 2019 pukul
20.45 WIB).
Sardjoko. 1991. Bioteknologi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
18