Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS

MANAJEMEN PRODUKSI PT KRAFT FOOD INDONESIA

OLEH :

KELOMPOK 5

ADESTI YULIA 05011281722046

DESILIA ISMAIL 05011181722026

MEDITA DEVIANA 05011181722010

MELINGGA ADAM S. 05013181722182

M. REZA PRATAMA 05012181722076

DOSEN PENGAJAR: DR. DESI ARYANI, S.P., M.SI.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas segala
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Manajemen Produksi Agribisnis yang berjudul “Manajemen Produksi PT
Kraft Food Indonesia”. Terima kasih kepada dosen pengajar yang telah memberi
tugas ini, karena dengan tugas ini kami dapat menambah ilmu pengetahuan kami.
Penulis mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal, oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sempurna. Begitu pula dengan makalah ini, penulis melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuannya.
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki makalah di masa datang, sehingga semoga makalah
berikutnya dan karya tulis dapat di selesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan ridho-nya kepada kita semua.
Wasalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Indralaya, 05 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Sejarah Berdirinya PT. Kraft Food ................ 3
BAB III ................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

3.1 Profil Perusahaan ................................................................................................ 6


3.2 Pengembangan Produk ....................................................................................... 6
3.3 Material Handling ............................................................................................... 9
3.4 Penentuan Lokasi Pabrik ................................................................................... 12
3.5 Layout Tempat Produksi ................................................................................... 12
3.6 Manajemen Tenaga Kerja ................................................................................. 14
BAB IV ................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................. 16

4.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 16


4.2. Saran ...................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur kegiatan
yang terjadi dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian,
perikanan, peternakan, kehutanan, dan hasil oalahan produk-produk tersebut).
Berdasarkan hal tersebut, maka manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian, hingga evaluasi proses produksi.
Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait beberapa
fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan penelitian dan pengembangan,
pengadaan dan penyimpanan, dan lain-lain. Misalnya suatu rencana peningkatan
produksi sampai 10% akan memiliki dampak terhadap fungsi manajemen
keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen teknologi, manajemen
pengadaan, manajemen persediaan, manajemen penyimpanan, dan lain-lain.
Manajemen produksi, terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran atau
volume, dan tata letak fasilitas, pembelian, persediaan, dan penjadwalan serta
mutu produk akan menjadi perhatian khusus dari para manajer produksi.
Walaupun keputusan-keputusan mengenai hal tersebut secara fungsional dapat
berada diluar tanggung jawab manajer produksi, seperti fungsi pengadaan,
persediaan, penyimpanan, tetapi tetap harus diperhatikan oleh manajer produksi
dalam rangka menjamin berlangsungnya proses produksi sesuai dengan yang
direncanakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana profil dari perusahaan PT. Kraft Food?
2. Bagaimana pengembangan produk pada PT. Kraft Food?
3. Bagaimana materials handling pada PT. Kraft Food?
4. Bagaimana penentuan lokasi pabrik pada PT. Kraft Food?
5. Bagaimana layout pada PT. Kraft Food?
6. Bagaimana manajemen tenaga kerja pada PT. Kraft Food?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil dari perusahaan PT. Kraft Food.
2. Untuk mengetahui pengembangan produk pada PT. Kraft Food.
3. Untuk mengetahuimaterials handling pada PT. Kraft Food.
4. Untuk mengetahui penentuan lokasi pabrik pada PT. Kraft Food.
5. Untuk mengetahuilayout pada PT. Kraft Food.
6. Untuk mengetahui manajemen tenaga kerja pada PT. Kraft Food.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Sejarah Berdirinya PT. Kraft Food
Kraft merupakan perusahaan yang sangat fokus dan dibangun dengan penuh
komitmen.Sejak berdiri hingga saat ini, Kraft hanya memproduksi makanan dan
minuman.Bedanya, Kraft memproduksi banyak sekali merek makanan dan
melahirkan puluhan perusahaan yang tersebar di seluruh dunia.
Induk perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini juga memiliki
beberapa merek minuman seperti A&W, Dr. Pepper, Welch’s, Mott’s, Canada
Dry, Crush, Clamato, Snapple, Squirt, dan Sunkist. Beberapa di antaranya dapat
dengan mudah Anda dapatkan di Indonesia.
Kraft juga merupakan pemilik perusahaan makanan terkenal seperti
Toblerone, Cadbury, Certs, Chiclets, Bubbleicious, Stride, Halls, Dentyne,
Clorets, Oreo, Ritz, Fig-Newton, Teddy Grahams, Chips Ahoy, Maynards,
Caramilk, dan banyak lagi.
Semua kesuksesan ternyata lahir dari tangan seorang pemuda berusia 29
tahun. Berikut ulasan singkat mengenai Kraft, salah satu perusahaan terbesar di
dunia seperti dilansir dari Wall Street JournalKraft, Forbes, Bornrich dan
sejumlah sumber lain.
Menangkap peluang bisnis dan memanfaatkannya dengan sangat baik seringkali
menjadi kunci utama dalam berbisnis.Itulah yang dilakukan James Lewis Kraft,
keturunan keluarga Kanada yang pindah ke New York untuk bekerjasama dengan
sebuah perusahaan keju.
Pada 1903, di usia 29 tahun, Kraft menemukan peluang besar di Chicago. Dia
membeli keju dari sebuah perusahaan dan menjualnya ke toko-toko kecil di
Chicago.Para penjual di Chicago sangat menyukai kejunya dan bisnis Kraft mulai
berkembang.
Pada 1915, bersama kedua saudaranya, Kraft memproduksi keju sendiri
dengan merek Elkhorn.Masyarakat menyukai keju buatannya yang menjadi sangat
terkenal pada 1917-an.

3
Tentara Amerika Serikat membeli enam juta kaleng keju Elkhorn untuk
dikirimkan ke prajurit yang tengah berperang di Prancis.Tentu saja hal itu menjadi
awal melejitnya keju buatan Kraft.Kraft Cheese mulai dipasarkan di berbagai
majalah.
Tak butuh waktu lama, pada 1923 Kraft berhasil menjadi perusahaan keju
terbesar di dunia.Perusahaan itu kemudian meluncurkan merek baru pada 1922
dan tiga tahun kemudian mengakuisisi sebuah perusahaan makanan Prancis.
Setelah itu, perusahaan milik Kraft terus aktif memproduksi dan mengakuisisi
berbagai merek makanan.Pada 1943, Kraft mengganti namanya menjadi Kraft
Foods Company.Pada saat yang bersamaan berbagai produknya mulai menghiasi
iklan komersial di televisi.
Ekspansi global Kraft pertama kali dilakukan pada 1920. Kanada lantas
mempermudah akses masuk Kraft ke pasar Inggris dan meluncurkan kantor
cabang di London empat tahun kemudian.
Dari Inggris, Kraft mulai menjajaki pasar Australia dan hingga 2000-an telah
beroperasi di 68 negara. Salah satu mereknya bahkan telah tersebar di 91 negara.
Kunci utama bisnis Kraft adalah memprioritaskan selera setiap konsumen.Tak
heran, Kraft berani membeli perusahaan biskuit internasional Danone pada
2007.Bahkan pada 2010.Kraft masih mampu menjadi perusahaan makanan dan
minuman terbesar kedua di dunia.
Kraft Foods Group, Inc. merupakan perusahaan makanan olahan yang telah
mendunia. Nilai kapitalisasi pasar korporasi spektakuler ini bahkan telah
mencapai US$ 52,5 miliar atau sekitar Rp 721,54 triliun (asumsi kurs Rp 13.743
per dolar Amerika Serikat) di seluruh dunia.
Berbasis di Illinois, Amerika Serikat, perusahaan ini tercatat mempekerjakan
22.100 pegawai. Penjualan seluruh produksi makanannya mencapai nilai US$
18,2 miliar hingga Mei 2015.
Perusahaan dengan puluhan merek ternama ini memproduksi dan
memasarkan produk makanan minuman termasuk, kopi dan makanan cepat saja,
cemilan, keju hingga biskuit.Perusahaan ini menggerakkan bisnisnya melalui
enam segmen utama yaitu, makanan, keju, makanan cepat saji, cemilan dan
pencuci mulut, hingga snack.

4
Beberapa produknya juga dapat Anda nikmati di Indonesia seperti keju Kraft,
Oreo, Ritz, Cadbury dan banyak makanan lain. Berkat daftar merek makanan
yang begitu panjang, Kraft tercatat memiliki aset mencapai US$ 22,95 miliar
dengan keuntungan sebesar US$ 1,04 miliar.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan


Kraft Foods adalah sebuah produsen terbesar nomer 2 di dunia setelah nestle.
Nama Karft Food diambil dari nama pendirinya yaitu James Lewis Kraft.
Sebelum Kraft menjadi produsen makanan seperti sekarang,kraft awalnya hanya
bagian dari Altria Group. Pada tahun 1988 Altria Group membeli kraft dengan
harga 12,9 miliar USD. Kemudian Altria Group menggabungkan kraft dengan
biskuit Nabisco yang telah dibeli oleh Altria Group sebelumnya. dengan
penggabungan ini nama kraft menjadi Flagship. Setelah saham kraft dilepas ke
public Kraft mampu untuk menjadi perusahaan mandiri kraft dan lepas dari Altria
Group. Kraft mampu menjadi perusahaan mandiri yang sangat berpengaruh di
dunia. Pada tahun 2006 PT Kraft foods company berada di bawah pimpinan baru
yaitu Irene Bleckerd Rosenfeld . di bawah pimpinan irenne inilah kraft food
mampu lebih berkembang dari sebelumnya.
Dan pada tahun 2007 kraft berhasil mengakusisi atau membeli biskuit milik
Danone di seluruh dunia yang menyebabkan Kraft menjadi produsen biskuit
terbesar di dunia saat ini. Pada tahun 2012,Kraft berhasil mengakusisi paksa salah
satu perusahaan besar produsen coklat yaitu cadbury dengan 18,4 miliar dollar AS
atau setara 165 triliun rupiah. Keberhasilan Kraft ini tak luput dari jasa orng
nomer satu Kraft saat ini yaitu Irene Bleckerd Rosenfeld dia berhasil meyakinkan
pemegang saham Cadbury untuk melepaskan sahamnya ke Kraft foods company
ini. Irrene juga ramai dibicarakan karena dia akan memisahkan bisnis kraft
menjadi dua bagian yaitu terpisah dan independen. Keberhasilan irenne
menjadikan kraft lebih maju ini menjadikan dia menjadi orang yang berpengaruh
bagi dunia.

3.2 Pengembangan Produk


Menurut Henry Simamora, “pengembangan produk adalah proses pencarian
gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya kedalam tambahan
lini produk yang berhasil secara komersial”. Pencarian produk baru didasarkan

6
pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan unsur-unsur baru dan
pengenaan produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.
Pengembangan produk ini sendiri bukanlah hal yang mudah, karena dalam
pengembangan produk itu sendiri terdapat banyak hambatan baik itu dari dalam
perusahaan ataupun dari luar perusahaan.Tidak sedikit perusahaan yang
mengalami kegagalan dalam mengembangan produknya yang disebabkan karena
perusahaan tersebut tidak dapat memecahkan hambatan-hambatan itu.
Menurut Philip Kotler ada beberapa tahapan di dalam pengembangan suatu
produk diantaranya:
a. Lahirnya Gagasan (Idea Generation)
b. Penyaringan Ide (Idea Screening)
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)
e. Analisis bisnis (Business Analysis)
f. Pengembangan produk (Product Development)
g. Pengujian pasar (Market Testing)
h. Komersialisasi (Commercialization)
Sedangkan,Menurut William J. Stanto faktor-faktor yang mendorong
perusahaan melakukan pengembangan produk adalah:
a. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan terciptanya sarana
produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membuat dan
menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan
jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.
b. Perubahan Selera Konsumen
Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat perkembangan
penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen terhadap produk
yang bersangkutan.
c. Persaingan
Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan
menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya
dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.

7
d. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan
Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin yang dimilikiperusahaan, maka
perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan kapasitas tersebut
dengan jalan memproduksi perusahaan.e. Siklus Hidup Produk yang Pendek
Siklus kehidupan produk yang pendek mendorong perusahaan untuk terus
mengembangkan produknya, sehingga konsumen tidak bosan dengan produk-
produk yang diproduksi perusahaan. f. Adanya Keinginan untuk
Meningkatkan Laba Perusahaan mempunyai keinginan untuk memperkuat
posisi produnya di pasar, sera untuk memperluas pasar

Di PT.Kraft Foods ini terdapat Divisi Riset dan Pengembangan Kraft


Foods selalu berusaha melakukan inovasi baik terhadap rasa, bentuk, dan jenis
dari produk Kraft.Riset selalu diawali dari memahami karakteristik pasar dalam
hal ini masyarakat Indonesia. Hasil riset ini akan menjadi landasan dari
terciptanya sebuah produk.
Beragam bahan bakukeju yang mengandung manfaat baik dari susu dan
minyak nabati dari tetumbuhan yang berbeda dapat dijadikan bahan baku
masakan dan kue. Tim Riset dan Pengembangan Kraft selalu berkomitmen untuk
menjaga kandungan gizi pada bahan baku yang digunakan agar tetap memiliki
kandungan gizi yang sama baik sebelum dan setelah pengolahan.
Selain itu juga Pt.Kraft food ini melakukan Diversifikasi Produkdimana PT.
Kraft Foods berencana untuk mengembangkan beragam produk dalam kategori
makanan ringan dan minuman, dengan berbagai bentuk dan rasa untuk menambah
jenis produk Kraft yang sudah ada.Hal ini dilakukan karena Persaingan global
dewasa ini telah menimbulkan kompetisi baru dan ketat antar perusahaan. Pada
kondisi demikian setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dan tumbuh harus
dapat menciptakan dan mempertahankan competitive advan yang dimilikinya
dengan terus-menerus meningkatkan daya saing perusahaan oleh sebab itu
diperlukan pengembangan produk agar perusahaan dapat melakukan inovasi
secara terus menerus serta dapat memenuhi kebutuhan dari konsumen sehingga
konsumen akan selalu membeli produk dari Pt.kraft foods itu sendiri.

8
3.3 Material Handling
Proses pembuatan keju mentah ini dimulai dari fermentasi susu sapi,
kemudian dipadatkan dalam bentuk batangan/balok/blok 20kg. Blok inilah yang
disebut sebagai keju mentah.Keju mentah ini kemudian diproses lebih lanjut oleh
pabrik Keju Kraft sehingga bisa bertahan di kondisi tropis Indonesia. Keju Olahan
dikemas dalam beberapa tipe kemasan, seperti lembaran tipis, blok kecil dan blok
besar. Selain itu citarasa dan spesifikasi produk juga disesuaikan untuk aplikasi
(parutan, bakery, masakan, etc) konsumen di Indonesia. Tanpa diproses lebih
lanjut, kualitas keju mentah akan cepat sekali rusak (berjamur) dan berubah
warna, tekstur, rasa dan aromanya. Langkah-langkah pembuatan keju dapat
dijelaskan sebagai berikut.

1. Pasteurisasi
Pasteurisasi merupakan langkah pemanasan susu. Langkah ini bertujuan
untuk menciptakan kondisi optimum produksi dan membunuh bakteri patogen
dalam susu agar aman dikonsumsi. Akan tetapi pasteurisasi bukan langkah yang
wajib dilakukan karena pasteurisasi dikhawatirkan dapat merusak tekstur dan hasil
akhir keju.
2. Pemecahan kasein dan koagulasi susu
Susu dicampur dengan rennet dan bakteri asam laktat.Rennet atau enzim
renin memecah kasein menjadi parakasein.Bakteri asam laktat mengubah
(memfermentasi) lakosa menjadi asam laktat. Produksi asam laktat akan
menurunkan pH sehingga kasein dapat diendapkan. Karena berbagai alasan, saat
ini telah dikembangkan produksi keju dengan menggunakan pengganti
rennet.Untuk itu, dapat digunakan enzim pemecah protein dari tanaman atau
mikroorganisme.
3. Pemisahan curd dan whey
Setelah terjadi koagulasi, susu akan terpisah menjadi 2 bagian, yaitu dadih
atau endapan (curd) dan bagian cair (whey). Selanjutnya curd dipres dengan
tujuan:
 Untuk membantu pengeluaran whey akhir
 Untuk memberikan tekstur pada keju
 Untuk membentuk keju

9
 Untuk memberikan kulit pada keju dengan periode pematangan yang
panjang.
Setelah memadat, curd diambil dan whey dibuang.Curd telah siap memasuki
proses selanjutnya, yaitu penggaraman.

4. Penggaraman
Penggaraman dilakukan dengan tujuan memperlambat aktivitas biang dan
proses-proses bakteri yang berkaitan dengan pematangan keju.Pemberian garam
juga menyebabkan lebih banyak kelembaban dikeluarkan, baik melalui efek
osmotik dan efek penggaraman pada protein.Tekanan osmotik bisa disamakan
dengan pembentukan pengisap pada permukaan dadih, menyebabkan kelembaban
tertarik keluar.
Ada dua macam cara penggaraman, yaitu penggaraman basah dan
penggaraman kering. Penggaraman basah dilakukan dengan merendam curd
dengan air garam, sedangkan penggaraman kering dilakukan dengan
membubuhkan garam langsung pada curd.Setelah digarami, diperoleh keju
mentah.
5. Pematangan
Pematangan merupakan proses penyimpanan keju (mentah) pada suhu
dingin (10—20°C) dan lembab selama beberapa minggu sampai beberapa bulan
untuk menghasilkan keju dengan cita rasa dan aroma khas. Tujuan penyimpanan
adalah membentuk kondisi eksternal yang penting untuk mengontrol siklus
pematangan keju sepanjang mungkin.Untuk setiap jenis keju, kombinasi spesifik
antara suhu dan kelembaban relatif (relative humidity atau RH) harus dijaga di
dalam ruangan penyimpanan yang berbeda selama masa tahapan-tahapan
penyimpanan.
Lama proses pematangan tergantung dari jenis keju yang diinginkan.
Untuk keju lunak (soft cheese) memerlukan waktu fermentasi sekitar 4 minggu,
namun untuk keju keras (hard cheese) memerlukan waktu 2 – 3 tahun. Selama
proses fermentasi inilah komponen citarasa dan tekstur dari keju terbentuk
(Sutomo, 2006).
Faktor-faktor yang dapat membedakan citarasa keju, yaitu:

10
1. asal susu
2. kadar lemak
3. metode penggumpalan
4. jenis jamur
5. proses pematangan
6. pemrosesan lebih lanjut (Yanti, 2003).

Berdasarkan konsistensinya, keju dapat dibedakan sebagai berikut:


1. Keju segar (fresh/unripened), yaitu keju yang tidak mengalami proses
pematangan. Rasanya biasanya netral dan tidak begitu asin, berbentuk seperti
krim karena mengandung lebih dari 70% air dan tidak begitu awet. Contoh:
cottage, Philadelphia, Mascarpone, Ricotta, dan Mozarella.
2. Keju lunak. Ciri utamanya adalah memiliki konsistensi yang empuk dan lembut
walaupun agak sulit dioleskan karena tidak selembut keju fresh. Dalam proses
pembuatannya, gumpalan (curd) dipotong-potong kira-kira sebesar bola pingpong
dan keju dimatangkan sekitar 2-4 minggu. Contoh: Brie, Camembert (berkulit),
Limburger, Feta (tidak berkulit).
3. Keju iris semikeras. Walaupun agak empuk, jika diiris keju ini memiliki bentuk
yang tetap.Contohnya Bel Paese, Stilton, Gorgonzola, dan Roquefort.
4. Keju iris. Dalam pembuatannya, gumpalan (curd) dipotong-potong sebesar
kacang polong dan keju dimatangkan selama 4-12 minggu. Contoh: Edamer,
Gouda, Cheddar. Keju Kraft yang dikenal di Indonesia juga termasuk jenis keju
ini.
5. Keju keras. Dalam proses pembuatannya, gumpalan dipotong menjadi bagian
yang sangat halus, kira-kira sebesar butiran gandum. Masa pematangannya
minimal 3 bulan.Keju yang sangat keras kadang dimatangkan sampai 3 tahun.
Keju jenis ini dapat dinikmati dengan cara diparut. Contoh: Parmesan,
Emmentaler (Yanti, 2003).

11
3.4 Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi yang agak cocok untuk pembuatan pabrik keju yaitu padang rumput,
lokasi ini dipilih agar susu tidak jauh diangkut dari peternakan dan harus
memperhatikan iklim (suhu dan kelembaban), dan juga akses terhadap
ketersediaan air. Di daerah tropis pabrik keju biasanya terletak pada ketinggian
2.000 sampai 4.000 m , dimana suhu yang ideal untuk pematangan keju dan
buttermaking.

3.5 Layout Tempat Produksi


Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout
pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-
mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan.
Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata
letak fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana personelnya
ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung
lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada
dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan. Dalam
membangun sebuah layout pabrik keju harus memperhatikan beberapa hal.

Drainase

Air limbah harus yang dihasilkan harus dibuang jauh dari pabrik.

Dinding Pabrik

Dinding semen harus dicat dengan kapur untuk membunuh mikroba dan dicat
ulang setiap tiga bulan.

Atap Pabrik

Atap genteng adalah insulator yang baik , menjaga keluar panas berlebihan
atau dingin . Jika atap galvanis yang digunakan, langit-langit terisolasi
harus dibersihkan juga, untuk mencegah fluktuasi suhu . Sebuah palang beratap

12
kecil di atas pintu utama membantu untuk Mencegah akumulasi kotoran di
lantai pintu masuk.

Pintu dan Jendela Pabrik

Pintu utama cukup lebar untuk memungkinkan tank dan peralatan


lainnya masuk.Jendela harus dipasang pada Kedua ujung untuk ventilasi yang
baik dan harus cukup lebar untuk memungkinkan udara dan cahaya yang
cukup untuk masuk untuk mengontrol pertumbuhan bakteri.

Tata ruang

Tata letak harus memungkinkan untuk memudahkan akses ke peralatan


,kenyamanan aksimum dan alur kerja yang baik . Empat kamar ruang keju,
gudang dan kantor dan ruang tunggu di luar adalah persyaratan minimum pabrik
dan perlu Setiap kondisi lingkungan yang berbeda .

Ruang Penerima tamu

Karena hanya cheesemakers dan asisten yang diperbolehkan di dalam


pabrik ,dan untuk mencegah debu dan lumpur masuk , ruang tunggu harus di luar
pabrik , dekat ruang keju . Sebuah platform beton dengan tangki dan air keran di
ruang tunggu memungkinkan mudah mencuci transportasi tangki dan churns,
pastikan bahwa air dapat mengalir , dan tidak seperti genangan air .

Ruang proses Keju

Ruang ini harus cukup ruang hangat yang berisi peralatan untuk analisis
,pasteurisasi , cheesemaking dan tangki.

Ruang pematangan

Proses pematangan sama pentingnya dengan proses cheesemaking. Setiap


jenis keju membutuhan lingkungan spesifik sendiri suhu antara 12 dan 15 C dan
kelembaban 85 sampai 90 persen . Sangat sering ( bahkan di daerah geografis
yang paling cocok ), kondisi ini tidak terjadi secara alami sepanjang tahun
dan dalam merancang pabrik keju, penting untukmerencanakan ruang pematangan

13
di lokasi. Harus ada beberapa jendela, tidak banyak cahaya. Jendela dapat dibuka
pada malam hari, untuk memungkinkan aliran udara jika kelembaban terlalu
tinggi dan jendela layar yang kuat dapat digunakan untuk
mencegahserangga dan hewan masuk .Jika kelembaban turun terlalu rendah
lantai ruang pematangan dapat digenangi dengan sedikit air untuk
memberikan kelembaban yang diperlukan .

Pabrik-pabrik keju harus ada rak sempit panjang logam galvanis air -
tabung tiga perempat inci, yang tidak karat, dapat terbuat dari kayu , di mana
tabung horisontal dapat dengan mudah dipasang. Papan untuk menahan keju harus
pendek, ringan dan mudah dipindahkan, sehingga dapat diambil, dicuci,
disterilisasi dan diganti dengan papan dry clean mingguan. Hampir semua jenis
kayu dapat digunakan untuk membuat papan ini kurang berpori , Tangki air garam
juga dapat ditemukan di ruang. Ukurannya tergantung pada jumlah keju, tapi
harus tinggi sekitar 80 cm dan terbuat dari semen.

3.6 Manajemen Tenaga Kerja


1. Pemberdayaan Karyawan
PT Kraft Foods Indonesia mengadakan program yang dikemas secara
periodik untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi.Program ini dibuat semenarik mungkin sehingga mendorong setiap
karyawan untuk berlomba-lomba mendapatkan penghargaan tersebut.Selain itu,
Kraft Foods memberikan jaminan tempat tinggal kepada karyawan-karyawannya.

2. Branch Marketing (criteria penilaian)


PT Kraft Foods memberikan penghargaan langsung bagi pegawai yang
menampilkan perilaku yang sejalan dengan visi, penghargaan Karyawan ini
dimaksudkan pula untuk mendorong pegawai yang terpilih untuk tetap berprestasi
dan sekaligus memacu prestasi pegawai lain dengan Kriteria Penilaian sbb:
1. Berfokus kepada Pelanggan - Focus on Clients
Pegawai dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan.
2. Berfokus kepada Keuangan - Focus on Financial View

14
Pegawai dapat memanajemen keuangan kebutuhan perusahaan dengan baik
dan teliti.
3. Prestasi yang dicapai dalam waktu tersebut - Extramile Achievement
Pegawai cepat tanggap dalam menyelesaikantugasnya dan mengerjakan
pekerjaanya sesuai target atau melebihi target pada waktu yang ditentukan
perusahaan
4. Penemuan Baru - Innovation
Pegawai menemukan inovasi baru dalam hal produk atau pun dalam hal
produksi yang berkaitan dengan perusahaan.
5. Berinisiatif/ Kreatifitas - Inniative/creativity
Pegawai memiliki kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu
yang benar tanpa harus diberi tahu.Lalu memiliki kemampuan untuk
memunculkan ide -ide baru.
6. Kejujuran & Ketulusan - Honesty and integrity
Pegawai memiliki sifat menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa
adanya serta bekerja dengan sepenuh hati.
7. Bekerja di atas Standard Kerja - Beyond Job Description
Pegawai memiliki kemampuan bekerja melebihi batas kemampuan pegawai
yang lainnya sehingga akan menjadi perhatian bagi perusahaannya.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini sebagai berikut:

1. Kraft Foods adalah sebuah produsen terbesar nomer 2 di dunia setelah nestle.
Nama Karft Food diambil dari nama pendirinya yaitu James Lewis Kraft.
2. PT.Kraft Foods ini terdapat Divisi Riset dan Pengembangan Kraft Foods
selalu berusaha melakukan inovasi baik terhadap rasa, bentuk, dan jenis dari
produk Kraft.Riset selalu diawali dari memahami karakteristik pasar dalam
hal ini masyarakat Indonesia. Hasil riset ini akan menjadi landasan dari
terciptanya sebuah produk.
3. Proses pembuatan keju mentah ini dimulai dari fermentasi susu sapi,
kemudian dipadatkan dalam bentuk batangan/balok/blok 20kg. Blok inilah
yang disebut sebagai keju mentah.Keju mentah ini kemudian diproses lebih
lanjut oleh pabrik Keju Kraft sehingga bisa bertahan di kondisi tropis
Indonesia
4. Lokasi yang agak cocok untuk pembuatan pabrik keju di daerah tropis pabrik
keju biasanya terletak pada ketinggian 2.000 sampai 4.000 m , dimana suhu
yang ideal untuk pematangan keju dan buttermaking.
5. Layout yang perlu diperhatikan dalam pabrik keju kraft anrata lain: drainase,
dinding, atap, pintu dan jendela, tata ruang, ruang penerima tamu, ruang
proses keju, dan ruang pematangan.
6. PT Kraft Foods Indonesia mengadakan program yang dikemas secara
periodik untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi.Program ini dibuat semenarik mungkin sehingga mendorong
setiap karyawan untuk berlomba-lomba mendapatkan penghargaan tersebut

4.2. Saran
Adapun saran yang diberikan adalah mengenai manajemen produksi yang
diterapkan pada PT. Kraft Food Indonesia yang sudah baik dapat diterapkan pada
pabrik-pabrik pengolahan di Indonesia khususnya yang mengolah susu sapi segar

16
menjadi keju sehingga menghasilkan kualitas produk yang tidak kalah saing
dengan produk luar atau setidaknya dapat menyetarakan kualitasnya dengan
produk luar sehingga dapat bertahan lama.

17
DAFTAR PUSTAKA

Apriantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N.L. dan Budiyanto, S. 1989. Petunjuk
Laboratorium Analisis Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan Dan
Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Astuti,Desi.2018.DesainIndustriKeju.(http://peternakgagal.blogspot.com/2018/05/
desain-industri-keju-i.html, diakses tanggal 4 November 2019 pukul
20.30 WIB).
Hadiwiyoyo, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu Dan Hasil
Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Idris. 1992. Teknologi Pengolahan Susu. Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya Malang.
Imam,Agus.2010.ProsesProduksiKeju.(https://gugusimam.wordpress.com/2010/1
0/17/proses-produksi-keju/, diakses tanggal 4 November 2019 pukul
20.45 WIB).
Sardjoko. 1991. Bioteknologi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai