Nyeri Sendi (Tutor)
Nyeri Sendi (Tutor)
NYERI SENDI
PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit muskuloskletal perlu dicermati dalam penegakan diagnosis,
karena umumnya gejala-gejala yang diperlihatkan hampir sama. Ketelitian dalam
mengumpulkan informasi gejala dan tanda, serta pemeriksaan pendukung sangat
diperlukan. Untuk dignosis penyakit-penyakit dalam bidang Reumatologi, umumnya
digunakan kriteria dari American College of Rheumatology (ACR). Bila gejala dan
pemeriksaan sudah memenuhi, maka dignosis dan terapi sudah dapat dilakukan.
Melalui modul ini, beberapa keluhan penderita berupa nyeri sendi akan
disajikan dalam bentuk skenario. Mahasiswa diharapkan untuk mencermati gejala-
gejala yang ada, kemudian dari keluhan satu dengan lainnya dapat dihubungkan dan
pemeriksaan pendukung yang diperlukan dapat difikirkan.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU
dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat
dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan
tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang
tercantum pada daftar pustaka pendukung. Kemungkinan seorang ahli dapat
memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa
peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang
bersangkutan.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
memecahkan masalah penyakit muskulo-skeletal yang akan disajikan pada sistim
selanjutnya.
Penyusun
Editing tgl. 05 Juli 2008
TUJUAN PEMBELAJARAN
SASARAN PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan
dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam
Editing tgl. 05 Juli 2008
PROBLEM TREE
Radiologi
Riwayat penyakit, Symptoms Patologi Klinik
kebiasaan penderita
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis fisis penunjang
KLINIS
MEKANISME
DASAR:
NYERI SENDI
Anatomi
Fisiologi
Biokimia
PA DIAGNOSIS
KASUS
SKENARIO - 1 :
Seorang wanita umur 58 tahun, Ibu Rumah Tangga, mengeluh nyeri
kedua lutut dialami penderita sejak 3 bulan terakhir ini, terutama saat berjalan,
sulit beridiri dari posisi jongkok. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 10-15
menit. Bengkak kedua lutut, namun tidak ada tanda-tanda kemerahan. Nyeri
pada jari-jari tangan (+), tidak bersifat simetris. Penderita juga menderita
kencing manis dan berobat teratur di Poliklinik Endokrin, berat badan 65 kg,
dengan tinggi badan 162 Cm.
SKENARIO – 2 :
Seorang laki-laki 45 tahun, datang di poliklinik Reumato dengan jalan
pincang, karena nyeri yang hebat pada sendi ibu jari kaki kanan. Dialami
penderita saat bangun pagi tadi, menurut penderita, semalam ia masih sempat
belanja di mall bersama keluarga. Riwayat keluhan seperti sudah sering dialami
penderita.
SKENARIO - 3 :
Seorang wanita umur 35 tahun, Ibu Rumah Tangga, mengeluh nyeri
pada jari – jari tangan kiri dan kanan, keluhan dialamai sejak 3 bulan terakhir
ini. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 30-1 jam. Keluhan demam tidak
menggigil sering dialami. Pada pemeriksaan fisis ditemukan adanya tanda-tanda
radang pada sendi pergelangan tangan, Matacarpophalangeal (MTP), Proximal
Interphalangeal (PIP).
Editing tgl. 05 Juli 2008
TUGAS MAHASISWA
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang
tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk
penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara
menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama
buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor . Tujuan :
Editing tgl. 05 Juli 2008
TIME TABLE
I II III IV V VI
Pertemuan I Tutorial I Mandiri Kuliah Tutorial II Pertemuan
(Penjelasan) Pengumpulan kosultasi (Laporan Terakhir
informasi Praktikum & Diskusi) (Laporan)
Analisa &
sintese
Histologi
Fisiologi
Biokimia
Farmakologi
Internal medicine
Orthopedi
PEGANGAN TUTOR
TUGAS TUTOR
Editing tgl. 05 Juli 2008
Pra tutorial
1. Mempelajari dengan seksama modul ini termasuk Tujuan pembelajaran dan
Sasaran Pembelajaran
2. Jika ada materi yang tidak jelas mohon ditanyakan pada dosen pengampu
(nama, no telpon setiap dosen pengampu terlampir)
3. Membuat rencana pembelajaran untuk tutorial,
4. Membuat tabulasi penyebab diare dan cara patomekanisme infeksi masing-
masing yang dihubungkannya dengan kata kunci,
5. Mengecek kelengkapan ruang tutorial.
Tutorial tahap 1
1. Membantu mahasiswa menunjuk ketua dan sekertaris kelompok,
2. Mengingatkan pelaksanaan tata-tertib peserta diskusi,
3. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
Menyusun kata kunci
Membahas Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran
Membuat daftar pertanyaan sebanyak banyaknya yang diarahkan ke
Sasaran Pembelajaran
Menjawab pertanyaan-pertanyaan
Membuat tabulasi penyebab diare dan cara patomekanisme infeksi
masing-masing yang dihubungkannya dengan kata kunci
Membuat tujuan pembelajaran selanjutnya
Membagi tugas pencarian informasi berdasarkan penyebab penyakit
yang menimbulkan diarea.
4. Melakukan penilaian untuk mahasiswa dan menanda-tanganinya
5. Mengecek kehadiran mahasiswa dan menandatangani daftar hadirnya
6. Mengingatkan mahasiswa agar pertemuan selanjutnya masing masing sudah
mengisi lembaran kerja
Tutorial tahap 2
1. Mengecek apakah mahasiswa datang dengan membawa lembaran kerjanya,
2. Mengingatkan pelaksanaan tata-tertib peserta diskusi,
3. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
Melaporkan informasi tambahan yang baru diperolehnya
Mahasiswa mendiskusikan satu persatu penyebab penyakit dan
patomekanisme infeksi masing-masing penyebab.
Mahasiswa menganalisa kembali tabulasi yang dibuat berdasarkan
setiap penyakit dan kata kunci.
Mengurutkan penyebab penyakit mulai dari yang paling mungkin
sehubungan dengan kata kunci.
Mahasiswa membuat membuat kesimpulan hasil analisa dan sintese.
4. Tutor menanyakan beberapa pertannyaan mendasar yang perlu diketahui
mahasiswa dan mendiskusikannya
5. Membuat penilaian terutama saat mahasiswa melaporkan informasi yang
diperoleh.
Editing tgl. 05 Juli 2008
KATA/KALIMAT KUNCI
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang karateristik dengan menipisnya rawan sendi
secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula subkondral dan
terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit). Secara histopatologik proses
OA ditandai dengan menipisnya rawan sendi disertai pertumbuhan dan remodelling tulang
disekitarnya (bony overgrowth) diikuti dengan atrofi dan destruksi tulang disekitarnya.
5. Sebutkan faktor risiko yang terdapat pada penderita di skenario ini, dan
sebutkan faktor risiko lainnya.
Faktor risiko pada penderita ini : Diabetes mellitus dan kegemukan, usia tua, pekerjaan
yang “weight beiring excercise”.
Faktor risiko lain : etnik, gender, faktor genetik, nutrisi, terapi sulih hormon, trauma, olah
raga.
Pengobatan diarahkan pada bagaimana mengurangi nyeri sehingga aktifitas penderita tidak
terganggu. Umumnya digunakan obat-obat analgetik sederhana hingga golongan Obat anti-
inflamasi non-steroid (NSAID) yang aman terhadap penderita, memperbaiki kerusakan tulang
rawan sendi, dan meminimalisir faktor risiko yang ada. Terdapat obat-obat yang berfungsi untuk
memperbaiki (repair) dari tulang rawan sendi, antara lain : asam hyaluronat yang diberikan secara
intra artikuler, dan kondroitin sulfat.
3. Untuk diagnosis pasti dari artritis gout, pemeriksaan apa yang diperlukan?
Aspirasi cairan sendi untuk pemeriksaan kristal Monosodium Urate (MSU), berupa jarum dengan
warna kuning dan biru, dikenal sebagai kristal bifringent
endap darah wanita > 20 mm/jam, laki-laki > 30 mm/jam. Bila 4 dari 6 kriteria ditemukan, maka
diagnosis dapat ditegakkan.
4. Bagaimana pengobatan AR ?
Diberikan OAINS untuk mengatasi inflamasi. Pemberian obat golongan DMARDs (Disease
Modifying Arthritis Rheumatoid Drugs) sedini mungkin sangat dianjurkan. Bertujuan untuk
mengubah arah perjalanan penyakit AR ini. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan secara
meluas, telah ditemukan hasil yang sangat baik bila DMARDs diberikan sedini mungkin.
Kerusakan sendi akibat aktifitas penyakit ini dapat dicegah. Contoh obat – obat golongan DMARDs
adalah methotrexate (MTX), sulfazalasine, Chloroquin, garam emas, dsb. Harus diingat obat – obat
ini umumnya sangat toksik, sehingga pemantauan efek samping sangat diperlukan.