Pada jam 10:00 pagi, siswa dan siswi di MTSn Tarumanegara dipulangkan lebih awal
dikarenakan ada rapat guru. Tetapi sebelum itu, guru di kelasnya Dimas memberikan sebuah
tugas untuk dikerjakan dirumah.
“Ah, pakai ada tugas segala lagi!”, kata Dimas didalam hati
Dimas sejak awal pelajaran memang sudah tidak fokus, karena pikirannya sudah tertuju pada
Warnet, Dimas ingin membalas kekalahannya dari Seno dalam sebuah permainan game
online.
Sepulang sekolah, Dimas langsung kerumah dan ganti baju lalu langsung pergi ke
Warnet. Disana sudah terlihat Seno yang dari tadi menunggu kedatangan si Dimas.
“Lama sekali kau, aku sudah menunggumu dari tadi.” kata Seno
“Menunggu apa? Menunggumu untuk kukalahkan?” balas Dimas menantang
“Sudah jangan banyak bicara, langsung saja kita buktikan!” ajak Seno
Dan mereka saling mengalahkan satu sama lain, tak terasa waktu telah berlalu, hari pun mulai
maghrib. Dimas pun pulang kerumah dengan puas hati karena dendamnya telah terbalaskan.
Keesokan harinya di Sekolah, seorang teman sekelasnya pun bertanya pada Dimas.
“Dim, kamu sudah buat belum PR kemarin?” tanya Sarah kepada Dimas
“PR? hm.. oh iya, aku lupa! sini aku pinjam dulu tugasmu!” jawab Dimas sambil
merebut buku Sarah
“Enak aja kamu, bikin sendiri sana!” kata Sarah sambil merebut kembali bukunya
“Sini ah, pelit amat jadi orang!” rebut Dimas
“Biarin, Sini bukunya!” rebut Sarah kembali
Dimas dan Sarah saling tarik-menarik buku sampai akhirnya buku Sarah robek
terbelah dua. Dimas panik dan Sarah seketika itupun menangis.
“(Hiks..Hiks..) Jahat kamu Dim, teganya kamu berbuat seperti itu.” kata Sarah sambil
menangis
“Bukan salah aku kok, siapa suruh kamu narik bukunya lagi, jangan pelit makanya!”
balas Dimas
“Ih, udah salah, ngegas lagi! Aku laporin kamu ke Guru BK.” kata Sarah sambil lari
menuju ruang BK
“Laporin aja sana, aku ga takut.” balas Dimas
Tak lama kemudian, terdengar pengumuman yang menyuruh Dimas agar pergi ke
Ruang BK.Mendengan panggilan itu, Dimas pun pergi ke Ruang BK seraya berkata,
“Duh, Kampret betul ini si Sarah.”
Kemudian, Dimas dan Sarah pun berdamai. Dimas pun berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya lagi. Lalu mereka kembali membuat tugas tadi bersama-sama
seperti yang disarankan Bu Vae.