OLEH:
KELOMPOK 3
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
berkat dan rahmat Nya-lah kami tidak dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan
Keperawatan Teoritis pada CA Servik tepat pada waktu yang telah di tentukan. Kami
juga berterimakasih kepada pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang di berikan pada mata pelajaran keperawatan Maternitas 2 pada
semester VI di STIKES BALI.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Karena itu penulis meminta saran maupun kritik secara terbuka. Semoga makalah ini
bisa menjadi pedoman dan bermanfaat bagi para pembaca dan dosen penguji.
Terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................25
4.2 Saran .............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari pembuatan laporan ini
yakni sebagai berikut:
1.4 Manfaat
Dari tujuan di atas, adapun manfaat dari pembuatan laporan ini yakni
sebagai berikut:
2.1 Pengertian
Kanker rahim adalah penyakit kanker yang menyerang rahim dengan
pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk
menyerang jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ketempat
yang jauh (metastasis) (Wuto, 2008 dalam Padila, 2012).
Kanker leher rahim sering juga disebut kanker mulut rahim, merupakan
salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada wanita (Edianto, 2006
dalam Padila, 2012).
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut
rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal disekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997 dalam Padila,
2012).
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel
skuomosa, kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher
rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
kearah rahim, letaknya antara rahim dan liang seggama (vagina). (Notodiharjo
2002 dalam Ria Riksani & Reimediaservis 2016).
Jadi, kanker rahim adalah penyakit kanker yang menyerang rahim, kanker
serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim.
a. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagian basal epidermis. Displasia
berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tidak dapat dibedakan
dengan karsinoma insitu.
b. Stadium Karsinoma Insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan
epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang
tumbuh di daerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel
cadangan endoserviks.
c. Stadium Karsinoma Mikroinvasif
Pada karsinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan
sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi
pada stoma sejauh tidak lebih 5mm dari membrana basalis, biasanya
tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.
d. Stadium Karsinoma Invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol
besar dan bentuk sel bervariasi. Pertumbuhan invasif muncul diarea bibir
posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan
formiks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri.
e. Bentuk Kelainan Dalam Pertumbuhan Karsinoma Serviks
1) Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tunbuh kearah vagina
dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam
vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.
2) Pertumbuhan endofilik, biasanya dijumpai pada endoserviks yang
lambat laun lesi berubah bentuk menjadi ulkus (Padila, 2012).
2. Makroskopik
a. Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servitis kronik biasa
b. Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
1. Stadium 0
Pada tahap ini, sel kanker hanya ada di sel-sel pada permukaan terluar
leher rahim. Sel kanker ini belum menyerang jaringan serviks yang lebih
dalam.
2. Stadium I
Pada tahap ini, sel kanker telah menyerang serviks tapi tidak tumbuh
di luar rahim. Sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening yang ada
di dekatnya atau menyebar ke tempat yang lebih jauh. Stadium 1 dibagi lagi
ke dalam beberapa kelompok, yaitu:
a. Stadium IA: Ini merupakan bentuk awal dari tahap 1. Sel kanker dalam
jumlah kecil sudah menyerang serviks dan ini hanya bisa dilihat di bawah
mikroskop. Stadium 1A dibagi lagi menjadi:
2) Stadium IB2: Ukuran sel kanker sudah lebih besar dari 4 cm.
3. Stadium II
Pada tahap ini, kanker telah menyebar ke luar serviks dan rahim, tapi
belum menyebar ke dinding panggul atau bagian bawah vagina. Sel kanker
juga belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh
yang jauh lainnya.
a. Stadium IIA: Pada stadium ini, kanker belum menyebar ke jaringan yang
ada di dekat serviks, tapi kanker mungkin sudah menyebar ke bagian atas
vagina (belum keseluruhan vagina). Stadium ini dibagi lagi menjadi:
1) Stadium IIA1: Kanker dapat dilihat tapi masih tidak lebih besar dari
4 cm.
4. Stadium III
5. Stadium IV
Ini merupakan stadium akhir dari kanker serviks. Kanker tidak hanya
menyerang serviks, tapi juga ke bagian terdekat serviks atau ke bagian tubuh
lainnya yang bahkan jauh dari serviks. Stadium ini dibagi menjadi:
b. Stadium IVB: Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh
dari serviks, seperti sampai paru-paru atau hati.
(Padila, 2012).
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor
resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
a. Nyeri panggul,
b. Nyeri pinggul,
c. Nyeri kaki,
d. Penurunan berat badan,
e. Anoreksia,
f. Kelemahan dan kelelahan (Dedeh Sri Rahayu,2015)
Menurut Rubina Mukhtar tahun 2015 menyatakan bahwa tanda dan gejala
Ca. Serviks adalah perdarahan vagina abnormal seperti pendarahan pasca
menopause, menstruasi tidak teratur, menstruasi berat, metrorhagia menyakitkan,
atau perdarahan postcoital. Keputihan abnormal adalah keluhan utama dari sekitar
10% dari pasien; debit mungkin berair, bernanah, atau berlendir. Gejala panggul
atau nyeri perut dan saluran kencing atau rektum terjadi dalam kasus-kasus
lanjutan. Nyeri panggul mungkin hasil dari loco penyakit regional invasif atau
dari penyakit radang panggul hidup berdampingan.
2.6 Komplikasi
1. Sitologi/Pap Smear
3. Koloskopi
2.8 Penatalaksanaan
1. Operasi
Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker. Anda dan tim
medis Anda harus bekerja sama untuk hasil yang terbaik:
a. Radical trachelectomy – serviks, jaringan sekitar dan bagian atas
vagina diangkat, namun rahim tetap pada tempatnya sehingga Anda
masih bisa punya anak. Karena itulah tindakan bedah ini biasanya jadi
prioritas untuk wanita yang memiliki kanker serviks tahap awal dan
masih mau punya anak.
b. Histerektomi – serviks dan rahim diangkat, tergantung pada tahap
kanker, mungkin diperlukan untuk mengangkat indung telur dan tuba
falopi. Anda sudah tidak bisa memiliki anak lagi jika Anda melakukan
histerektomi.
c. Pelvic exenteration – operasi besar di mana serviks, vagina, rahim,
kemih, indung telur, tuba falopi dan rektum diangkat. Seperti
histerektomi, Anda sudah tidak bisa punya anak lagi setelah menjalani
pembedahan ini.
2. Radioterapi
Pada tahap awal kanker serviks, Anda dapat ditangani dengan
radioterapi atau dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, apabila kanker
sudah pada tahap lanjut, dokter dapat merekomendasi radioterapi dengan
kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan rasa sakit pada pasien.
Pada prosedur ini, tubuh Anda dipaparkan dengan radiasi. Sumber
radiasi dapat berasal dari eksternal, dengan mesin yang memancarkan radiasi
pada tubuh Anda, atau secara internal. Dengan metode internal, sebuah implan
akan dipasang ke dalam tubuh Anda untuk memberi radiasi. Ada beberapa
kasus di mana 2 metode ini dikombinasikan. Rangkaian radioterapi biasanya
berlangsung selama 5 hingga 8 minggu.
3. Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan
radioterapi untuk menangani kanker serviks. Pada kanker tahap lanjut, metode
ini sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan kanker. Anda akan
membuat janji untuk mendapatkan dosis kemoterapi melalui infus.
Semua penanganan kanker serviks dapat memiliki efek samping. Anda
harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter. Anda mungkin akan
mengalami menopause dini, penyempitan pada vagina, atau limfedema setelah
menjalani perawatan kanker leher rahim.
BAB III
3.1 PENGKAJIAN
a. Anamnesis
Pada anamnesis, bagian yang dikaji adalah keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, dan riwayat penyakit terdahulu.
b. Keluhan Utama
Perdarahan dan keputihan.
g. Psikososial
Dalam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gizi di rumah dan
bagaimana pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks.
h. Pemeriksaan Fisik Fokus
1. Kepala
2. Dada
3. Cardiac
4. Abdomen
5. Genetalia
6. Ekstremitas dan Kulit
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Kritera Hasil :
Intervensi :
3.4 IMPLEMENTASI
3.5 EVALUASI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran