Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Macam-Macam Gula Khas NTT


2. Bidang Kegiatan : PKM-Kewirausahaan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Fitri Ayu Ningsih Pasaribu
b. NIM : 17051135
c. Jurusan : Manajemen
d. Universitas : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No. HP : Jln. Amarta No. 416 G, Puluhdadi. 081392568066
f. Email : fitriayup25@gmail.com
4. Anggota pelaksana kegiatan :
1. Adelfia Liu (17051110)
2. Normi Paula Lintang Caria Ch. Pello (17051131
3. Nur Afifah Naipospos (170511360)
4. Yuliana Dusundari (17061099)
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Sumiyarsih M.M
b. NIDN :
c. Alamat rumah dan No. Telp :
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemenrsitekdikti : Rp. ………………………………………….
b. Sumber lain (sebutkan) : Rp. ………………………………………….
7. Jangka waktu pelaksanaan : ………………………………………..Bulan
Yogyakarta,
…………………...2019
Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana
(…………………………………)
(………………………………………….)
NIK…………………………….
NIM………………………………………
(wajib tandatangan) (wajib tandatangan)

Wakil Rektor I Dosen Pendamping

(Dr. Bayu Kanetro, M.P) (…………………………………………)


(tidak perlu ditandatangani) (Wajib tandatangan)
FORMAT SUSUNAN ISI PROPOSAL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.5 Kegunaan
BAB. 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
BAB 3. METODE PELAKSANAAN BAB
4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.1 Anggaran Biaya
1.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing yang telah ditandatangani
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
LAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana (tidak usah ditandatangani sampai WR 1)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Clifford Geertz (1983:12-37) menyatakan bahwa sistem-sistem ekologi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi dua tipologi yang berbeda satu sama lain. Pertama,tipologi pertanian
sawah yang terdapat di pulau-pulau Indonesia bagian dalam yang padat penduduknya.
Kedua, tipologi pertanian ladang yang terdapat di Indonesia bagian luar, yang kurang padat
penduduknya. Dari kedua sistemmenyatakan bahwa sistem-sistem ekologi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi dua tipologi yang berbeda satu sama lain. Pertama, tipologi
pertanian sawah yang terdapat di pulau-pulau Indonesia bagian dalam yang padat
penduduknya. Kedua, tipologi pertanian ladang yang terdapat di Indonesia bagian luar, yang
kurang padat penduduknya. Dari kedua sistem ekologi tersebut dimungkinkan adanya
berbagai tipologi, yang dibentuk berdasarkan gabungan dari keduanya. Akan tetapi menurut
James Fox (1996: 33) terdapat sistem ekologi yang ketiga, yang peranannya semakin penting
tetapi diabaikan dalam tipologi yang dibentuk oleh Clifford Geertz tersebut, yaitu sistem
ekologi di pulau-pulau bagian luar Indonesia, terutama pada busur luar kepulauan di Nusa
Tenggara Timur. Sistem ini bukan merupakan sistem pertanian yang lain, tetapi suatu
kegiatan meramu, yaitu pemanfaatan pohon lontar (Borassus sundaicus Beck) yang sangat
produktif.
Pohon Lontar adalah sejenis palma (pinang-pinangan) yang tumbuh di Asia Tenggara dan
Asia Selatan. Pohon Lontar (Borassus sundaicus Beck) menjadi salah satu flora identitas
provinsi Nusa Tenggara Timur, hal ini didukung oleh lambang Kota Kupang( Ibu kota
Provinsi NTT) yaitu Sasando, yang notabene merupakan produk kerajinan tangan olahan dari
daun tanaman lontar serta Kabupaten Kupang yang mencantumkan gambar Pohon Lontar
berdampingan dengan ternak sapi sebagai lambang administratif. Pohon ini banyak
dimanfaatkan daunnya, batangnya, buah hingga bunganya yang dapat disadap untuk
diminum langsung sebagai legen (nira), difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi
gula lempeng (sejenis gula merah)
Pada kepulauan di busur luar Nusa Tenggara Timur, yakni di Pulau Sumba, Sawu, Raijua,
Ndao, Rote, Semau dan Timor, terdapat banyak pohon lontar. Akan tetapi budidaya lontar
secara intensif hanya dilakukan oleh penduduk Sawu dan Rote. Bagi masyarakat Sawu,
pohon lontar merupakan sesuatu yang sangat berarti, karena selain dapat dijadikan sebagai
bahan makanan pokok dalam kehidupannya, dapat pula dimanfaatkan untuk bahan kerajinan,
bahan-bahan bangunan maupun untuk kelengkapan dalam upacara-upacara adat. Keadaan ini
sangat berbeda dengan kondisi penduduk yang tinggal di pulau-pulau sekitarnya, seperti di
Pulau Sumba maupun Pulau Timor. Penduduk dari kedua pulau tersebut hidup dengan mata
pencaharian pokok dari perladangan. Perladangan yang dilakukan terutama adalah menanam
jenis tanaman yang menghasilkan bahan pangan, seperti jagung, ubi kayu, canthel ataupun
yang lainnya. Hal ini menjadi menarik guna melihat lebih jauh produk – produk olahan dari
tanaman ini yang diharapkan dapat merubah cara pandang atau paradigm berpikir masyarakat
tentang tanaman yang terkadang dianggap sebagai pengganggu.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa saja bahan dasar dalam pembuatan gula khas NTT?
2. Bagaimana cara meningkatkan minat konsumen pada gula Khas NTT?
3. Bagaimana cara pembuatan dan pengolahan Gula khas NTT?
4. Bagaimana cara memasarkan gula dengan baik?
5. Bagaimana cara meningkatkan kualitas produksi Gula Khas NTT?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penulisan prposal ini ;
1. Untuk mengetahui bahan dasar pembuatan gula khas NTT
2. Untuk mengetahui cara meningkatkan minat konsumen pada gula Khas NTT
3. Untuk mengetahui cara pembuatan dan pengolahan gula khas NTT
4. Untuk mengetahui cara memasarekan gula
5. Untuk mengetahui cara meningkatkan kualitas produksi gula khas NTT
1.4. Luaran yang diharapkan

Produk yang dihasilkan adalah gula lempeng,gula aren,gula air,gula sabu,gula merah

1.5. Kegunaan

Kegunaan dari kewirausahaan ini adalah untuk memperkenalkan gula khas NTT dan
meningkatkan penghasilan.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Deskripsi
NTT merupakan salah satu daerah yang memilik sumber daya alam yang menonjol
misalnya Cengkeh, kopi, beras, dan garam.
Namun karena keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi, jadi perkembangan hasil alam
yang didalamnya termasuk gula kurang berkembang baik produksi dan pemasarannya yang
berimpas pada penghasilan dan juga hasil produk gula diindonesia kurang dikenal.
2.2 Gambaran Umum Produk
Usaha yang bernama Manise ini kami buat agar masyarakat mengenal dan meningkatkan
penghasilan bagi pembuat gula di NTT. Karena kami melihat banyak penghasil gula namun
dengan penghasilan yang rendah, jadi dengan adanya usaha ini kami berharap dapat
meningkatkan penghasilan bagi para pengusaha gula dan juga sekaligus memperkenalkan gula-
gula khas NTT kepada masyarakat luas. Selama ini para pengusaha tersebut hanya membuat jika
ada pemesanan langsung dan menjual beberapa macam gula di pasar tradisional.
Oleh karena itu kami berinovasi untuk membuat usaha tersebut agar dapat diketahui
masyarakat luas dan bisa menjadi mata pencaharian tetap bagi para pembuat gula.

2.3 Target Pasar


Target yang ingin kami capai dari usaha ini yaitu dapat memasarkannya ke semua
kalangan yaitu orang tua, anak-anak, orang dewasa dan bagi perusahaan yang berminat untuk
bekerja sama dengan para pembuat gula tersebut
Target kami bukan hanya untuk konsumen disekitar daerah produksi namun juga untuk diluar
kota, seluruh indonesia dan kami juga berharap agar produk kami ini dapat sampai ke manca
negara.

2.4 Strategi Pemasaran


Pemasaran produk yang akan kami lakukan tentunya akan memiliki lebih luas dari pemasaran
yang sebelumnya, yaitu dengan cara
1. Offline
Dalam strategi ini kami akan bertemu langsung dengan para konsumen dan
mempromosikan produk kami secara detail dan dengan ini kami dapat mendengra
secara langsung saran maupun kritik yang disampaikan oleh para konsumen.
2. Online
Dalam strategi ini tentunya akan memiliki cakupan daerah pemasaran yang lebih luas.
Strategi ini memiliki biaya yang lebih murah dalam pemasaran, jadi lebih terjangkau
dibandingkan pemasaran offline. Strategi pemasaran online digunakan untuk
mencapai target konsumen dengan menggunakan media sosial seperti Facebook,
Instagram, dan Website.

2.5 Analisa Pesaing


Untuk produk gula sendiri sudah termasuk banyak diindonesia. Misalnya gula jawa,
gula pasir dan gula batu.
Menurut kami ini merupakan persaingan yang cukup ketat untuk dikenal oleh
masyarakat luas karena gula yang ada diindonesia saat ini sudah sangat dikenal dan
diminati.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

EVALUASI
MULAI
PRODUK DAN
PENDAPATAN

PEMESANAN PENJUALAN

PRODUKSI PEMASARAN

3.1. Logo produk

3.2. Proses produksi

Seperti kita tahu bahwa gula aren merupakan produk yang dihasilan oleh pemekatan nira aren
yang secara tradisional melalui pemanasan atau dimasak. Proses pemanasan berlangsung
beberapa jam sampai kadar air berkurang hingga 6-5 persen. Dengan mendinginkan ke dalam
cetakan lama-lama produk mengeras yang sekarang bisa disebut sebagai gula.

Proses membuat gula aren sama seperti sirup aren (gula aren cair). Yakni nira segar dimasukan
ke dalam kuali dengan panas tertentu sampai bahan menjadi kental. Bila tujuannya adalah
membuat sirup aren atau gula aren cair pemanasan berlangsung sampai volume tinggal
(seperlima) 1/5 dari volume semula. Sementara jika bertujuan membuat gula pemanasan
berlangsung sampai volume nira (sirup aren) berkurang sampai 1/10 dari volume semula. Baru
setelah itu cairan kental dituangkan ke dalam cetakan yang berupa batok kelapa atau bambu atau
cetakan lain dan ditunggu sampai dingin.

Pembuatan gula aren ini juga mudah dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang
sederhana.

3.3. Pemasaran

Pemasaran prodak dilakukan pada media yang murah tetapi juga efektif yaitu
1 Menggunakan media internet seperti website,facebook,instagram,twiter,line
2 Membuka conac center untuk menjawab setiap hal yang ditanyakan oleh konsume tentang
prodak sehingga konsumen dapat yakin bahwa produk yang dijual benar benar berkualitas.
3.4. kesimpulan dan saran
Demi menganalisa penjualan dan kelanjutan dari usah maka akan dilakkan pengevaluasian
kepada para pengolah gula dan juga pendapatn mereka setelah di kembangkan oleh usaha
“:MANISE”.
BAB4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Aggaran Biaya
No Jenis Biaya Jumlah
1 Peralatan penunjang Rp 2.250.000.00
2 Bahan habis pakai Rp 3.500.000.00
3 Lain-lain Rp 4.000.000.00
Jumlah Rp 9.750.000.00

4.2. Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Agust ‘19 Sept ‘19 Okt ‘19
1 Persiapan proposal usaha
2 Survey lokasi usaha dan bahan
baku
3 Pengadaan peralatan
4 Pengadaan media promosi
5 Menjalankan usaha
6 Pemasaran produk
Lampiran 1.Biodata Ketua Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 Nim
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telephone / Hp

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk -
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini asalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM
Kewirausahaan.

Yogyakarta, 17 November 2019

Pengusul

Fitri Ayu Ningsih Pasaribu


Biodata Anggota Pelaksana

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 Nim
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telephone / Hp

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk -
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini asalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM
Kewirausahaan.

Yogyakarta, 17 November 2019

Pengusul

Adel

Anda mungkin juga menyukai