Translasi
Translasi
Tahap I
Ribosom 30 s mengikat IF-3 untuk mencegah
bergabungnya ribosom 30 s dan ribosom 50 s.
Terjadi pengikatan mRNA pada ribosom 30 s,
pengikatan berlangsung sedemikian rupa pada kodon
awal 5’ AUG 3’ mRNA, yaitu pada sisi 5’ AUG.
Urutan basa tersebut dikenali dan berpasangan dengan
basa komplementernya pada tRNA sub unti 16 s (pada
subunit 30 s) dan mRNA ditempatkan pada awal
translasi.
Kodon AUG mengkode metionin, menentukan tempat
formil metionin tRNA.
Tahap II
Ribosom subunit 30 s – IF -3 dan mRNA membentuk
kompleks yang lebih besar dengan mengikat IF-2 yang
mengandung GTP.
tRNA ditempatkan dengan tepat pada kodon inisiasi.
Tahap III
Kompleks berukuran besar tersebut bergabung dengan
ribosom 50 s dan molekul GTP yang terikat pada IF-2
dilhidrolisis menjadi GDP pospat yang segera
dibebaskan.
IF-3 dan IF-2 juga terlepas dari ribosom.
Selanjutnya terbentuk ribosom 70 s fungsional yang
disebut kompleks inisiasi.
Pada titik pengenalan, antikodon triplet pada aminoasil
– tRNA berpasangan secara antiparental dengan triplet
kodon AUG pada mRNA ; titik perlekatan adalah pada
P site (situs P/tempat peptidil) ribosom.
Ribosom mempunyai 2 tempat pengikatan aminoasil-
tRNA, yaitu P site dan A site (situs A/tempat
aminoasil).
Setelah pengikatan pada P site, pengikatan berikutnya
pada A site.
Kompleks inisiasi siap untuk masuk tahap elongasi.
Catatan :
S dari Svedberg, adalah satuan untuk kecepatan
sedimentasi.
TERMINASI
Terminasi ditandai dengan kodon terminasi UAA, UAG
& UGA.
Jika pada mRNA dijumpai salah satu kodon tersebut,
tidak ada aminoasil – tRNA yang bergabung dengan A
site pada ribosom.
Release faktor (RF) membaca kodon terminasi :
- RF-1 mengenali UAA & UAG
- Rf-2 mengenali UAA & UGA
Pengikatan RF oleh ribosom menyebabkan hal-hal
berikut :
1. Pemindahan polipeptidil – tRNA dari A site ke P
site; ikatan ester antara rantai polipeptida dengan
tRNA dihidrolisis oleh enzim peptidil transferase.
2. Rantai polipeptida meninggalkan ribosom,
demikian juga halnya dengan tRNA dan mRNA.
3. Ribosom 70 s berdisosiasi menjadi ribosom subunit
30 s dan 50 s, untuk melaksanakan sintesis protein
lainnya.
PENGARUH ANTIBIOTIKA PADA SINTESIS
PROTEIN
Puromisin
Tetrasiklin
Streptomisin
Eritromisin
Dihasilkan oleh Streptomyces erythroues.
Menghambat translokasi ribosom, yaitu pada unti besar
ribosom beberapa macam bakteri.
Obat ini dipakai secara luas pada infeksi pediatri.
Sikloheksimid
Toksin Difteri
RNA Polimerase
Titik awal
Non-codingstrand3’ 3’
coding strand 3’. . . . .
-30 -20 -10 +10 +20
3’ . . . . . . . . . . . . . 5’
-14 -10 -8 0
Pribnow box mRNA
DNA Eukariota
. . . . . . . . . . .
-80 -70 -60 -50 -40 30 -20 -10 0 10 20
-75 ……… mRNA
A A
TATAA = 7 nucleotid
T T
5’
3’
RNA pol
mRNA
Prokariota :
Bakteri hanya punya satu macam RNA – polymerase
Yang dimaksud dengan informasi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah kata atau
susunan beberapa kata. Informasi genetik dalam molekul AND terdiri dari 4 macam kata atau
kode, karena AND mempunyai 4 macam pasangan basa. Kode yang dimaksud ialah kode
genetik, yang menetapkan urutan nukleotida yang berperan menentukan posisi yang tepat dari
tiap asam amino dalam rantai peptide. Unit dasar kode genetika pada AND disebut sebagai
kodon yang berupa suatu triplet dari urutan (pasangan) basa. Untuk sintesis protein
dibutuhkan 3 pasangan basa (triplet), sehingga akan diperoleh 4 = 64 pasangan basa untuk
sintesis protein. Padahal tubuh manusia hanya memerlukan 20 macam protein atau asam
amino.
Tiga kodon, UAA, UAG dan UGA tidak mengkode asam amino apa pun. Pada manusia,
kodon-kodon ini bekerja sebagai terminasi atau tanda berhenti, untuk menunjukkan bahwa
pembentukan polipeptida telah selesai.