RPP Redoks 1-Dikonversi
RPP Redoks 1-Dikonversi
Dokumen : F/751/WKS1/P/5
No. Revisi : 1
Tanggal : 1 Juli 2016
Berlaku
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi
setelah melakukan diskusi kelompok
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan oksidator, reduktor,
hasil oksidasi, dan hasil reduksi dengan tepat setelah diberikan contoh
reaksi oksidasi-reduksi
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan bilangan oksidasi
unsur dalam senyawa atau ion dengan teliti dan jujur.
4. Siswa dapat menuliskan struktur lewis suatu senyawa untuk menemukan
konsep perkembangan reaksi oksidasi reduksi berdasarkan serah terima
elektron dan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
5. Siswa dapat menentukan bilok atom penyusun senyawa berdasar
perbedaan elektronegatifitas
6. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi tentang perkembangan
konsep reaksi oksidasi-reduksi dan penentuan bilangan oksidasi.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel
elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam
kehidupan.
3.3.1. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen
3.3.2. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan serah
terima elektron
3.3.3. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan konsep
perubahan bilangan oksidasi
3.3.4. Menentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari suatu reaksi
oksidasi-reduksi
3.3.5. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
C. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
2. Bilangan Oksidasi
(materi terlampir)
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Model : discovery learning
Strategi : kolaboratif dan kooperatif
Metode : diskusi kelompok, penugasan.
E. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran : LCD, Power Point , laptop, gambar
Alat dan bahan : Lembar kegiatan siswa, spidol, bahan ajar
F. Sumber Belajar
Johari, J.M.C., 2006. Buku Kerja dengan Pendekatan Aktif Kimia SMA
Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, U. 2013. KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar
Kimia secara Menarik untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik mempersilahkan peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik mengajak peserta didik
5 menit
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta didik
b. Apresepsi
Pendahuluan
Pernahkah kalian melihat besi yang berkarat?
Mengapa besi dapat berkarat? Apa yang menjadi
penyebabnya? Ada yang tahu reaksi yang terjadi
pada besi berkarat.
Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada besi
berkarat maka pada hari ini kita akan belajar
mengenai penyetaraan reaksi redoks.
c. Motivasi
Guru mengulas materi reaksi redoks yang
telah dipelajari pada saat kelas X.
3. Mengumpulkan informasi
Siswa diminta untuk membentuk
kelompok, dan diminta untuk
mengerjakan soal.
Mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan
penyetaraan persamaan reaksi redoks.
Setiap kelompok mengumpulkan
informasi/data untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dalam
LKS.
4. Mengasosiasi
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil
diskusi mengenai soal yang berkaitan dengan
penyetaraan reaksi redoks
5. Mengkomunikasikan
Peserta didik menyampaiakan hasil jawaban soal
tentang penyetaraan reaksi redoks di depan kelas.
Penutup a. Simpulan
Guru menuntun dan memfasilitasi siswa dalam
menyimpulkan tentang penyetaraan reaksi
redoks dan perkembangan reaksi redoks.
b. Evaluasi
Guru memberikan pertanyaan singkat 5 menit
kepada peserta didik tentang penyetaraan
reaksi redoks dengan dan perkembangan
reaksi redoks.
Guru memberikan tugas kepada peserta
didik untuk membaca materi tentang
menentukan bilangan oksidasi atom
unsur dalam senyawa atau ion.
c. Refleksi
Guru meminta umpan balik dari peserta didik
mengenai kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan memberi wawasan lebih
kepada peserta didik tentang penyetaraan reaksi
redoks.
d. Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup kegiatan
pembelajaran.
Kelompok
:
Nama Anggota
:
Tentukan mana yang termasuk rekasi oksidasi dan mana yang termasuk
reaksi reduksi:
a. C2H4 (g) + 3O2 (g) 2CO2 (g) + 2H2O (g)
b. CS2 (𝑠) + 3O2 (𝑠) → CO2 (𝑠) + 2SO2 (𝑠)
c. 2HgO(𝑠) → 2Hg(𝑠) + O2 (𝑠)
d. 4NH3 (𝑠) + 7O2 (𝑠) → 4NO2 (𝑠) + 6H2 𝑠(𝑠)
e. 2KClO3 (𝑠) → 2KCl(𝑠) + 3O2 (𝑠)
Tentukan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pad reaksi-reaksi di bawah ini dan
tentukan pula reduktor dan oksidatornya!
Hitung biloks dari atom suatu unsur yang menyusun senyawa atau ion berikut
ini yang ditulis tebal.
a. Ba(OH)2
b. PO43-
c. K2Cr2O7
d. Al2(SO4)3
e. NO2
f. MgCl2
Tentukan spesies mana yang mengalami reaksi reduksi dan oksidasi serta
reduktor dan oksidator dari reaksi ini:
a. Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4 (aq) + Cu (s)
Jadi,
LAMPIRAN 2
Nama
No Total Skor
Peserta Didik
4 3 2 1
Keterangan Nilai
Sangat Baik = 4 Skor minimal =1
Baik =3 Skor maksimal =4
Cukup =2
Kurang =1
LAMPIRAN MATERI
Reaksi oksidasi dan reduksi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa dalam tubuh,
perkaratan besi, reaksi yang terjadi pada aki, dan lain-lain. Pada materi ini akan dibahas
pengertian reaksi oksidasi-reduksi dan perkembangannya.
Dari reaksi di atas, logam besi akan mengikat oksigen membentuk karat besi. Dengan
kata lain, besi akan teroksidasi oleh oksigen menyebabkan besi berkarat.
Contoh lain yaitu:
C + O2 → CO2
Cu + O2 → CuO
SO3 → SO2 + O2
Pada reaksi di atas C mengikat O2 membentuk CO2. Demikian juga Cu dan SO2 menjadi
CuO dan SO3 setelah mengikat oksigen. Jadi, C, Cu, dan SO2 telah mengalami reaksi
oksidasi.
C + O2 → CO2
0 0 +4 -2
Oksidasi 2e-
Reduksi 2e-
4
C mengalami oksidasi karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +4,
sedangkan O mengalami reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi dari 0
menjadi -2.
Berarti C mengalami kenaikkan biloks, maka C mengalami reaksi oksidasi.
Pada reaksi di atas terjadi kenaikan biloks (reaksi oksidasi) dan penurunan biloks (reaksi
reduksi) secara bersama-sama, maka disebut reaksi redoks.
BILANGAN OKSIDASI
Setelah menguasai biloks coba terapkan dalam reaksi redoks. Reaksi oksidasi adalah
reaksi kenaikkan biloks. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penurunan biloks.
Contoh:
1. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Biloks Zn (unsur bebas) =0
Biloks Zn dalam ZnCl2 = +2
Berarti Zn mengalami kenaikkan biloks, maka Zn mengalami reaksi oksidasi.
Biloks H dalam HCl = +1
Biloks H dalam H2 =0
Jadi, H mengalami penurunan biloks, maka H mengalami reaksi reduksi.
2. Reaksi pemakaian baterai: Zn + 2NH4Cl → ZnCl2 + 2NH3 + H2
Biloks Zn (unsur bebas) =0
Biloks Zn pada ZnCl2 = +2
Berarti Zn mengalami kenaikkan biloks, maka Zn mengalami reaksi oksidasi.
Biloks H pada NH4Cl = +1
Biloks H pada H2 =0
Berarti H mengalami penurunan biloks, maka H mengalami reaksi reduksi.