Anda di halaman 1dari 5

CHARACTER BUILDING : PANCASILA

KORUPSI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Safira Azzahra Bachari / 2301951524


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang cukup kaya dilihat dari keanekaragaman sumber daya
alamnya. Rendahnya kualitas dari sumber daya manusianya itu sendiri yang membuat
negara kita menjadi negara miskin. Kualitas itu tidak dilihat dari segi pengetahuan maupun
intelektual tapi dari sisi moral dan kepribadiannya. Rendahnya tingkat moral dan kejujuran
dari aparat negara yang dapat menyebabkan korupsi. Korupsi adalah salah satu kasus yang
tidak asing lagi di Indonesia. Bukan hanya pejabat negara saja yang dapat melakukan
korupsi tapi masyarakat kecil pun dapat melakukan hal ini juga. Banyak contoh korupsi
yang dilakukan masyarakat, seperti korupsi waktu, menyogok, dll. Penyebab korupsi
disebabkan tidak lain karena sifat ketidakpuasan manusia atas apa yang dimilikinya.
Korupsi dapat merugikan siapa saja yang terkena dampaknya. Alasan ini lah yang
menyebabkan Indonesia belum bisa menjadi negara yang maju karena masyarakatnya
masih mempunyai moral yang rendah. Kita harus memberantas korupsi di negara Indonesia
ini agar negara kita tidak tertinggal dari negara maju yang lain.

1.2. Rumusan Masalah

 Mengapa korupsi bisa terjadi?


 Dampak apa yang ditimbulkan dari tindakan korupsi?
 Siapa saja yang sering atau terlibat dalam korupsi?

1.3. Tujuan

 Untuk mengetahui latar belakang korupsi


 Untuk mengetahui penyebab dari korupsi
 Untuk mengetahui dampak dari korupsi

1.4. Manfaat

 Meningkatkan moral masyarakat


 Mencegah melakukan tindakan korupsi di masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Korupsi secara teoritis

Berikut adalah pengertian korupsi menurut beberapa tokoh:


 Henry Campbell Black
Pengertian Korupsi Menurut Henry Campbell Black adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan
kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak lain.
 Kartono (1983)
Pengertian Korupsi Menurut Kartono adalah tingkat laku individu yang
menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, dan atau
merugikan kepentingan umum dan negara.

2.2. Faktor Penyebab Korupsi

Tindakan korupsi adalah tindakan yang terjadi akibat penyalahgunaan wewenang atau
tanggung jawab yang dimiliki seseorang. Faktor - faktornya bisa dilakukan secara internal (sifat
pelaku) maupun eksternal (lingkungan yang menguntungkan). Berikut adalah faktor dari internal
maupun eksternal:

 Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam diri individu. Contohnya
adalah sifat serakah yang dimiliki individu yang selalu merasa tidak puas atas apa yang
mereka punya serta gaya hidup konsumtif yang berlebihan tidak sesuai dengan
pendapatan yang dihasilkan.
 Faktor eskternal merupakan faktor luar dari diri pelaku. Faktor eksternal dapat dibagi
menjadi empat yaitu:
1. Faktor ekonomi
2. Faktor politik
3. Faktor hokum
4. Faktor organisasi

2.3. Dampak Korupsi

Korupsi memiliki dampak negatif yang dapat merugikan negara dan masyrakat, berikut
adalah contohnya:
 Dampak Ekonomi
Dampak korupsi dalam bidang ekonomi salah satunya adalah peningkatan utang negara dan
dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan investasi.

 Dampak Sosial dan Kemiskinan Rakyat


Dalam hal ini akan berdampak dalam kehidupan masyarakat seperti dapat memperlambat
pemberantasan kemiskinan serta tingkat tindakan pidana dapat meningkat.
 Dampak terhadap politis dan demokrasi
Dampaknya adalah seperti kehancuran kedaulatan rakyat dan hilangnya kepercayaan publik
terhadap demokrasi.

BAB III
KESIMPULAN
Korupsi adalah tindakan yang dapat menguntungkan diri sendiri tetapi berdampak merugikan
orang lain. Dampak korupsi dapat dilihat dari berbagai aspek seperti bidang ekonomi, sosial
masyarakat dan demokrasi. Korupsi dapat diberantas asalkan adanya kesadaran diri sendiri untuk
jujur dan tidak bertindak curang. Penegasan oleh aparat hukum juga sangat dibutuhkan untuk
pemberantasan korupsi. Oleh karena itu segala tindak korupsi yang telah kita ketahui agar segera
ditindak dan diberikan sanksi yang setimpal dengan perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai