Anda di halaman 1dari 14

ALGORITMA KEDOKTERAN FETOMATERNAL

KELOMPOK STAF MEDIK OBSTETRI GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA


SURABAYA
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2


Persalinan Aterm …………………….………………………………………… 3
Persalinan Preterm ………………. …………………………………………… 4
1. Skrining Persalinan Preterm ..………………………………………………… 4
2. Persalinan Preterm ……………………………………………...……………. 5
Ketuban Pecah Prematur ............…………………………………………… 6
Hipertensi dalam Kehamilan ……. …………………………………………… 8
1. Skrining Preeklampsia ….. …………………………………………………… 8
2. Hipertensi Gestasional dan Preeklampsia tanpa Gejala Berat ….. …………… 9
3. Hipertensi Kronis .. …………………………………………………………… 10
4. Preeklampsia Berat …………………………………………………………… 11
5. Eklampsia ..…………………………………………………………………… 12
Perdarahan Antepartum ……………………………………………………… 13
1. Plasenta Previa …...……………...…………………………………………… 13
2. Solusio Plasenta .,…………………………………………………..………… 14

2
Persalinan Aterm

Keluhan dan Gejala Persalinan:


•  Kontraksi uterus reguler
•  Nyeri punggung belakang
•  Kram
•  Keluar darah dan lendir

•  USG dan Kardiotokografi untuk evaluasi kesejahteraan janin


•  Evaluasi dilatasi serviks

< 3 cm ≥ 3cm

•  Kemungkinan false Fase Laten


•  Evaluasi cortonen, his, penurunan dan tanda
labor tinggi
RUI
•  Evaluasi his dan
•  Evaluasi dilatasi serviks dan penurunan janin
dilatasi serviks dalam 6 dalam 6 jam atau didapatkan tanda kala 2
jam Fase Aktif (≥ 4cm)
•  Jika membaik dapat •  Evaluasi cortonen, his, penurunan dan tanda
KRS RUI
•  Tidak ada terapi khusus •  Evaluasi dilatasi serviks dan penurunan janin
dalam 2 jam atau didapatkan tanda kala 2

3
Persalinan Preterm

1. Skrining Persalinan Preterm

Anamnesis

•  Riwayat trauma serviks (ex: Riwayat persalinan


Riwayat persalinan
dilatasi serviks mekanik, preterm ≥ 3 kali
preterm
kauterisasi, krioterapi, LEEP dan
LEETZ pada displasia serviks)
•  Anomali uterus

TVS untuk melihat TVS untuk melihat


Cervical Length pada Cervical Length pada
usia 18 – 24 minggu usia 14 – 28 minggu

CL ≤ 25mm

Cerclage Progesteron 1 x 200mg pervaginal Cerclage


16 – 24 minggu hingga 36 minggu 12 – 16 minggu

4
2. Persalinan Preterm

Keluhan dan Gejala Persalinan:


•  Kontraksi uterus reguler
•  Nyeri punggung belakang
•  Kram
•  Keluar darah dan lendir

Evaluasi Penyebab dan Kelainan lainnya :


Manajemen
•  KPP
disesuaikan
•  Perdarahan Antepartum Ya
penyebab dan
•  Komplikasi lainnya (ex: preeklampsia,
kelainan lain
diabetes mellitus)

Tidak
Kardiotokografi untuk evaluasi kesejahteraan janin

< 34 minggu ≥ 34 minggu

Dilatasi serviks < 3cm Dilatasi serviks ≥ Dilatasi serviks


Evaluasi TVS: Cervical length (CL) 3cm < 3cm

CL > 30mm CL ≤ 30mm •  Pematangan paru (diberikan


Dilatasi (-)
tanpa menunda persalinan,
•  Terapi (-)
tidak harus lengkap)
•  Terapi (-) •  Tokolitik •  Evaluasi 6
•  Pada usia hamil ≥ 34 minggu
•  Evaluasi his •  Pematangan paru jam
tidak perlu diberikan
dan dilatasi •  Evaluasi his dan Dilatasi (+)
pematangan paru jika sudah
serviks 6 dilatasi serviks •  Terapi (-)
diberikan sebelumnya
jam hingga 48 jam •  Evaluasi
•  Berikan neuroprotektor jika
12 jam
dilatasi≥ 4cm, usia hamil <
32 minggu

Tata cara pemberian obat:


•  Tokolitik: Nifedipin diberikan dosis awal 30mg p.o, dilanjutkan 3 x 20mg p.o (8 jam setelah dosis
awal) selama 48 jam
•  Pematangan Paru: dexamethason 2 x 6 mg i.m atau betamethason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)
•  Neuroprotektor: MgSO4 diberikan loading dose 4g i.v, dilanjutkan dengan maintenance 1g/jam iv
Catatan:
Batas kemampuan perawatan optimal di RSUA adalah usia kehamilan 32 minggu, jika didapatkan
kemungkinan persalinan pada usia kehamilan dibawah 32 minggu dapat dilakukan rujukan ke RSUD
Dr. Soetomo

5
Ketuban Pecah Prematur

Anamnesis:
•  Keluar air pervaginam

Evaluasi KPP
•  Pemeriksaan inspekulo steril untuk melihat
keluarnya cairan dari serviks dilanjutkan
Persiapan
pemeriksaan nitrazine serta evaluasi dilatasi serviks Inpartu
persalinan
•  Vaginal toucher dihindari
•  Evaluasi tanda – tanda persalinan
•  Vital sign dan DJJ janin

Diagnosis KPP terkonfirmasi


•  USG untuk evaluasi presentasi janin dan jumlah cairan ketuban, NST
•  Evaluasi tanda Korioamnitis: demam, takikardi pada maternal dan janin, nyeri tekan perut

KPP Preterm KPP Aterm dan


< 34 minggu Preterm ≥ 34 minggu

Perawatan Konservatif Didapatkan


Terminasi Kehamilan
•  Evaluasi korioamnitis/6jam Korioamnitis •  Jika KPP ≥ 24 jam, terminasi
•  Pemberian Antibiotik KPP dilakukan dengan pemberian
konservatif Terminasi Kehamilan oksitosin tanpa memandang
•  Cek DL skor pelvik
•  Pematangan paru (usia
•  Pemberian Antibiotik •  Jika KPP < 24 jam, didapatkan
kehamilan ≥ 24 minggu)
Korioamnitis PS ≥ 5, atau syarat induksi
•  Tokolitik (bila didapatkan
•  Induksi Oksitosin bila persalinan tidak terpenuhi,
kontraksi)
syarat terpenuhi dapat ditunggu hingga 24 jam
dan dilakukan terminasi
kehamilan
Inpartu •  Jka KPP < 24 jam, didapatkan
Evaluasi keluarnya cairan PS < 5, dapat diberikan
ketuban dan SDP setelah 48 jam ripening misoprostol 25µg
setiap 6 jam hingga 24 jam
KPP, lanjutkan dengan induksi
Berikan oksitosin setelah KPP selama
SDP ≥ SDP < 2cm neuroprotektor 24 jam atau PS ≥ 5
2cm Ketuban mengalir (+) •  Jika didapatkan kontraindikasi
jika dilatasi ≥
4cm, usia hamil induksi persalinan atau skor
Perawatan Terminasi Kehamilan < 32 minggu pelvik matang, persalinan
konservatif Ripening misoprostol spontan ditunggu 24 jam
jika syarat sd. PS ≥ 5, Induksi •  Evaluasi korioamnitis/6 jam
Persiapan
terpenuhi oksitosin setelahnya •  Pemberian antibiotik KPP
persalinan

Tata cara pemberian obat:


•  Tokolitik: Nifedipin diberikan dosis awal 30mg p.o, dilanjutkan 3 x 20mg p.o (8 jam setelah dosis
awal) selama 48 jam
•  Pematangan Paru: dexamethason 2 x 6 mg i.m atau betamethason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)
Pematangan paru dapat diulang 1 kali bila:
1.  Usia kehamilan < 34 minggu
2.  Diperkirakan terjadi persalinan dalam 7 hari 6
3.  Pemberian pematangan paru pertama > 2 minggu
Pematangan paru dapat diberikan pada usia kehamilan 34 - < 37 minggu bila:
Tata cara pemberian obat:
•  Tokolitik: Nifedipin diberikan dosis awal 30mg p.o, dilanjutkan 3 x 20mg p.o (8 jam setelah dosis
awal) selama 48 jam
•  Pematangan Paru: dexamethason 2 x 6 mg i.m atau betamethason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)
Pematangan paru dapat diulang 1 kali bila:
1.  Usia kehamilan < 34 minggu
2.  Diperkirakan terjadi persalinan dalam 7 hari
3.  Pemberian pematangan paru pertama > 2 minggu
Pematangan paru dapat diberikan pada usia kehamilan 34 - < 37 minggu bila:
1.  Berikan jika tidak ada riwayat pematangan paru sebelumnya
2.  Pemberian tidak perlu lengkap (tidak menunda terminasi persalinan)
•  Neuroprotektor: MgSO4 diberikan loading dose 4g i.v, dilanjutkan dengan maintenance 1g/jam iv
•  Antibiotik KPP:
1.  Erythromycin 4x250mg p.o dilanjutkan hingga persalinan atau selama 5 hari jika konservatif.
2.  Inj. Cefazolin 3x1g iv selama hingga persalinan atau selama 48 jam dilanjutkan Cefadroxil/cefalexin
2x500mg p.o selama 5 hari.
Semua pemberian antibiotik dihentikan setelah terjadi persalinan
•  Antibiotik korioamnitis: Injeksi Ampicilin 4x1g iv, Gentamicin 1x5mg/kgBB iv, Metronidazol
2x500mg iv. Pemberia nditambahkan satu dosis setelah persalinan jika tanda infeksi sudah tidak
didapatkan lagi dan dilanjutkan terus jika masih didapatkan tanda infeksi
Catatan:
Batas kemampuan perawatan optimal di RSUA adalah usia kehamilan 32 minggu, jika didapatkan
kemungkinan persalinan pada usia kehamilan dibawah 32 minggu dapat dilakukan rujukan ke RSUD
Dr. Soetomo

7
Hipertensi dalam Kehamilan

1. Skrining Preeklampsia

Usia Kehamilan 12 – 28 minggu

Pemeriksaan anamnesis & Fisik Riwayat Khusus: Doppler


1.  Riwayat keluarga preeklampsia 1. Riwayat Hipertensi Velocimetry
2.  Primigravida dalam kehamilan A. Uterina
3.  Kehamilan kembar 2. Hipertensi kronis (≥ 16 minggu)
4.  Primitua sekunder (jarak antar 3. Kelainan ginjal 1. Peningkatan
kehamilan > 10 tahun) 4. Diabetes resistensi
5.  Usia > 35 tahun 5. Penyakit autoimun (RI>0.58) dan
6.  Body Mass Index ( Berat badan / atau
{Tinggi badan}2 > 30) / obesitas 2. Notching (+)
7.  Mean Arterial Pressure ( {Sistolik +
2 diastolik} / 3 ) > 90
8.  Roll Over Test (perbandingan
diastolik miring kiri (left lateral Salah satu Salah satu
reccumbent) dan posisi telentang hasil (+) hasil (+)
(supine) > 15 mmHg

≥ 2 hasil (+)

Screening (+)

•  Low dose Aspirin 1 x 80mg – 150mg / hari sampai dengan 7 hari sebelum persalinan
•  Kalsium 1g / hari

8
2. Hipertensi Gestasional dan Preeklampsia tanpa Gejala Berat

Preeklampsia & Hipertensi Gestasional

Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
• Kontrol per minggu
• Evaluasi gejala pemberatan preeklampsia (Tekanan
darah, tanda impending, edema paru)
• Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, AST/
ALT) setiap 2 minggu. Tambahkan cek proteinuri
untuk hipertensi gestasional
Terminasi
• Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
Kehamilan
kesejahteraan janin (NST dan USG) setiap minggu,
evaluasi pertumbuhan janin setiap 2 minggu)

Preeklampsia
Usia
Kehamilan ≥
37 mgg
Protokol Preeklampsia

9
3. Hipertensi Kronis

Hipertensi Kronis

Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
38 mgg 38 mgg

Perawatan poliklinik
• Kontrol per minggu
• Evaluasi gejala preeklampsia dan
proteinurin setiap kontrol • Perburukan
• Cek laboratorium (proteinuri, kondisi maternal
trombosit, serum kreatinin, AST/ Terminasi
dan janin atau
ALT) setiap 2 minggu Kehamilan
• Usia kehamilan ≥
• Evaluasi kondisi janin (hitung 38 mgg
fetal kick count/hari, kesejahteraan
janin (NST dan USG) per minggu,
evaluasi pertumbuhan janin setiap
2 minggu) Didapatkan Hipertensi kronis
• Pemberian antihipertensi: tanda – tanda superimposed
1. Riwayat antiHT sebelumnya (-), preeklampsia preeklampsia
diindikasikan jika TD≥160/110
2. Riwayat antiHT sebelumnya (+),
lanjutkan dengan jenis obat yang Gunakan
sesuai (nifedipin dan atau tatalaksana
metildopa) dengan target antara preeklampsia
TD 140/90 – 160/110

10
4. Preeklampsia Berat
Preeklampsia dengan gejala berat
•  MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
laboratorium ≥ 34
•  Stabilisasi, pemberian MgSO 4 minggu
profilaksis
•  Anti HT jika TD ≥ 160/110

< 34 minggu Jika usia


kehamilan > 24
Jika didapatkan: minggu, janin
• Eklampsia • Gawat janin hidup: Terminasi
• Edema paru • Solusio plasenta Berikan kehamilan
• DIC • IUFD pematangan paru setelah
Iya
• HT berat, tidak • Janin tidak viabel (dosis tidak harus stabilisasi
terkontrol (tergantung kasus) selalu lengkap)
tanpa menunda
Tidak terminasi

Jika didapatkan: Jika usia kehamilan


• Gejala persisten • Reversed end > 24 minggu:
• Sindrom HELLP diastolic flow Pematangan paru
• Pertumbuhan • KPP atau inpartu (inj. dexamethason
janin terhambat • Gangguan renal Iya IM 2x6mg atau
• Severe berat betamethason IM
olygohydramnion 1x12mg) 2x24 jam

Tidak

Perawatan konservatif:
• Usia kehamilan
• Evaluasi di kamar bersalin • Pemberian anti HT jika
≥ 34 minggu
selama 24-48 jam TD ≥ 160/110
• KPP atau
• R a w a t i n a p h i n g g a • Pematangan paru 2x24
inpartu
terminasi jam
• Perburukan
• Stop MgSO4 profilaksis • Evaluasi maternal-fetal
maternal - fetal
(1x24jam) secara berkala

•  Perawatan konservatif Preeklampsia Berat dapat dilakukan secara optimal di RS


tersier, sehingga jika diperlukan perawatan konservatif untuk sementara dapat
dilakukan rujukan ke RSUD Dr. Soetomo
•  Batas kemampuan perawatan optimal di RSUA adalah usia kehamilan 32 minggu,
jika didapatkan usia kehamilan dibawah 32 minggu yang memerlukan terminasi
segera dapat dilakukan rujukan ke RSUD Dr. Soetomo
•  Pematangan paru dapat diberikan pada usia hamil 34 - <37 minggu tanpa menunda
terminasi dan tanpa pemberian tokolitik (dosis tidak harus lengkap)

11
4. Eklampsia

Eklampsia

Stabilisasi kondisi Ibu


•  Posisi miring kiri
•  Suplementasi oksigen masker (8-10 lpm)
•  Fiksasi longgar di tempat tidur untuk mencegah trauma dan fraktur
•  Pasang sudap lidah
Atasi kejang dan cegah kejang ulangan
•  Berikan MgSO4 sebagai lini pertama, jika menetap dapat diiulang
hingga pemberian lini kedua sampai dengan black out anestesi
Atasi adanya hipertensi
•  Diberikan jika TD≥160/110

Vital Sign Score ≥ 10

• Kesadaran menurun Kondisi maternal dan


• Gawat janin janin baik

Skor pelvik < 5 Skor pelvik ≥ 5

Gagal Induksi Induksi Oksitosin

Terminasi
Perabdominam Terminasi Pervaginam

12
Perdarahan Antepartum

1. Plasenta Previa
Perdarahan Antepartum
•  Perdarahan pervaginam
•  Kemerahan, nyeri (-)

Gangguan Hemodinamik Ya Resusitasi dan Stabilisasi


•  Airway – Breathing –
Circulation
Tidak

•  Evaluasi implantasi plasenta dengan USG


•  Evaluasi kesejahteraan janin dengan kardiotokografi (tidak
perlu dilakukan jika dapat menunda persalinan emergency)
•  Pasang IV line, cek Darah lengkap, golongan darah Jika didapatkan:
•  Berikan kristaloid dan darah (jika diperlukan) •  Usia kehamilan < 37 mgg
•  Tidak ada gawat janin
•  Perdarahan tidak aktif
Plasenta Previa
•  Tanda Persalinan (-)

Jika didapatkan:
Perawatan Konservatif
•  Usia kehamilan ≥ 37 mgg
•  Gawat janin(+)
•  Perdarahan aktif •  Injeksi Steroid untuk pematangan
•  Tanda persalinan (+) paru (24 – 34 mgg)
•  Pelvic Rest
Perawatan Aktif •  2 hari setelah pematangan paru,
perdarahan (-), janin baik à KRS
•  Persalinan elektif 37/38 mgg

Plasenta Previa Parsialis /


Plasenta Previa Totalis Tepi OUI > 2cm
Marginalis / letak rendah ≤ 2cm

Persalinan Perabdominam
•  P e m a t a n g a n p a r u d a n Terminasi
DJJ (+) DJJ (-)
neuroprotektan jika Pervaginam
diindikasikan
Perdarahan pervaginam masif

Tata cara pemberian obat:


•  Pematangan Paru: dexamethason 2 x 6 mg i.m atau betamethason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)
Pematangan paru dapat diulang 1 kali bila:
1.  Usia kehamilan < 34 minggu
2.  Diperkirakan terjadi persalinan dalam 7 hari
3.  Pemberian pematangan paru pertama > 2 minggu
Pematangan paru dapat diberikan pada usia kehamilan 34 - < 37 minggu bila:
1.  Berikan jika tidak ada riwayat pematangan paru sebelumnya
2.  Pemberian tidak perlu lengkap (tidak menunda terminasi persalinan)
•  Neuroprotektor: MgSO4 diberikan loading dose 4g i.v, dilanjutkan dengan maintenance 1g/jam iv
Catatan:
Batas kemampuan perawatan optimal di RSUA adalah usia kehamilan 32 minggu, jika didapatkan
kemungkinan persalinan pada usia kehamilan dibawah 32 minggu. Keputursan rujukan harap
dikonsultasikan kepada supervisor

13
2. Solusio Plasenta

Perdarahan Antepartum
•  Perdarahan pervaginam
•  Kehitaman, nyeri (+)

Gangguan Hemodinamik Ya Resusitasi dan Stabilisasi


•  Airway – Breathing –
Circulation
Tidak

•  Pasang IV line, cek Darah lengkap, golongan darah,


faal hemostasis, D-Dimer (jika diindikasikan)
•  Berikan kristaloid, darah dan perbaiki gangguan
pembekuan darah (jika diperlukan) •  Usia kehamilan < 34 mgg
•  Evaluasi DJJ, USG jika diperlukan konfirmasi •  Janin dan Ibu dalam
diagnosis dan konfirmasi evaluasi DJJ kondisi baik
•  Perdarahan pervaginam
Solusio Plasenta dengan gambaran solusio
plasenta yang minimal

•  Usia kehamilan ≥ 34 mgg


•  Gawat janin (+) Perawatan Konservatif
•  Janin mati
•  Perdarahan aktif •  Injeksi Steroid untuk pematangan
•  Tanda persalinan (+) paru (23 – 34 mgg)
•  Kegawatan maternal •  2 hari setelah pematangan paru,
perdarahan (-), janin baik à KRS
•  Terminasi pada umur
Perawatan Aktif kehamilan 34 minggu

Janin Hidup Janin Mati / non viable

•  Perdarahan Terminasi Pervaginam


Persalinan Perabdominam tidak •  Amniotomi
•  dapat dilakukan amniotomi berkurang •  Jika kontraksi tidak
sebelumnya •  Kondisi Ibu adekuat dapat diberikan
tidak stabil oksitosin drip

Tata cara pemberian obat:


•  Pematangan Paru: dexamethason 2 x 6 mg i.m atau betamethason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)
Pematangan paru dapat diulang 1 kali bila:
1.  Usia kehamilan < 34 minggu
2.  Diperkirakan terjadi persalinan dalam 7 hari
3.  Pemberian pematangan paru pertama > 2 minggu
Pematangan paru dapat diberikan pada usia kehamilan 34 - < 37 minggu bila:
1.  Berikan jika tidak ada riwayat pematangan paru sebelumnya
2.  Pemberian tidak perlu lengkap (tidak menunda terminasi persalinan)
•  Neuroprotektor: MgSO4 diberikan loading dose 4g i.v, dilanjutkan dengan maintenance 1g/jam iv
Catatan:
Batas kemampuan perawatan optimal di RSUA adalah usia kehamilan 32 minggu, jika didapatkan
kemungkinan persalinan pada usia kehamilan dibawah 32 minggu. Keputursan rujukan harap
dikonsultasikan kepada supervisor

14

Anda mungkin juga menyukai